1. Dekade Tradisional
2. Dekade Transisi ( 1960 )
3. Dekade Farmasi Klinik ( 1990 )
4. Dekade Masa Depan ( Pharmaceutical Care )
1. DEKADE TRADISIONAL
Pada dekade tradisional pelayanan farmasi baik di RS
maupun komunitas baru sebatas manufacturing dan
compounding. Pelayanan obat berorientasi kepada obat,
yang disebut dengan "DRUG ORIENTED“ . Apoteker dan
tenaga farmasi lain disibukkan oleh pembuatan obat,
sehingga waktunya dihabiskan untuk pembuatan obat dan
dispensing.
DEKADE TRADISIONAL
Pelayanan obat kepada pasien belum memperhatikan
keselamatan obat terhadap pasien, sehingga petugas
kesehatan tidak mengetahui apakah obat dapat
memberikan manfaat optimal sesuai yang
dikehendaki oleh Dokter
2. DEKADE TRANSISI ( 1960 )
Pada dekade ini perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi di bidang kedokteran (Iptekdok)
berkembang dengan pesat. Kemajuan medik dan
teknologi medik berkembang dengan pesat.
Perkembangan ini diikuti oleh perkembangan iptek
di bidang farmasi. Pada saat ini banyak obat baru
ditemukan dan pabrik obat tumbuh dengan pesat
DEKADE TRANSISI
Produksi obat meningkat pesat sehingga jumlah obat
yang beredar menjadi tidak terkendali, yang
mengakibatkan timbulnya istilah hutan rimba raya
obat. Pada dekade ini Apoteker menjadi kehilangan
kegiatan karena semua obat sudah dibuat oleh pabrik.
Produksi obat ini menyebabkan promosi obat
menjadi tidak terkendali.
DEKADE TRANSISI
Salah satu tempat pemasaran dan promosi obat
adalah " RUMAH SAKIT“. Pengaruh promosi obat
ini membuat Dokter sulit untuk memilih obat yang
tepat sehingga pemberian obat kepada pasien menjadi
tidak rasional. Penggunaan obat yang tidak rasional
akan menimbulkan banyak masalah.
3. DEKADE FARMASI KLINIK( 1990 )