Anda di halaman 1dari 15

Konflik Ideologi dan Kepentingan Tahun

1948-1965
Nama: Mohammad Fatuh Rohman Azis
Kelas : X DKV 3
Absen: 18
Peristiwa PKI Madiun 1948
Peristiwa pemberontakan oleh PKI yang berlangsung
di Madiun terjadi pada tahun 1948. Pemberontakan ini
dipimpin dua tokoh yakni Amir Syarifuddin & Musso.
Amir Syarifuddin merupakan mantan perdana menteri
yang kecewa karena kabinetnya jatuh. Sementara
Musso merupakan tokoh PKI yang sebelumnya pernah
melakukan pemberontakan pada pemerintah Kolonial
tahun 1926, namun gagal.
Pada mulanya aksi PKI ini berlangsung di Solo
namun meluas hingga ke wilayah Madiun dan
sekitarnya. Di Madiun mereka mendirikan Soviet
Republik Indonesia untuk melemahkan
pemerintahan resmi RI. Melihat pemerontakan
tersebut, rakyat dan pemerintah bersatu dan
mengambil tindakan tegas. TNI selanjutnya
berhasil merebut Madiun kembali, Musso
tertembak mati dan Amir Syarifuddin tertangkap
lalu kemudian dihukum mati.
Gerakan DI/TII

Gerakan Darul Islam/Tentara Islam


Indonesia merupakan gerakan yang
berawal dari gagasan Kartodiwirjo.
Tujuannya adalah memisahkan diri dari
NKRI dan membentuk Negara Islam
Indonesia. Selain itu, gerakan ini juga
muncul sebagai bentuk sikap penolakan
terhadap isu dari perjanjian Renville.
Gerakan ini berkembang di berbagai wilayah
Indonesia, di antaranya di Jawa Barat dipimpin
oleh Kartosuwirjo, di Sulawesi Selatan dipimpin
oleh Kahar Muzakkar, di Aceh dipimpin oleh
Daud Beureueh, dan di Kalimantan Selatan
dipimpin oleh Ibnu Hajar
Dalam menyelesaikan masalah ini, pemerintah
melalui TNI melakukan berbagai operasi
militer ke daerah-daerah yang di nilai menjadi
pusat gerakan separatis ini.
Gerakan APRA
Angkatan Perang Ratu Adil dipimpin oleh Raymond
Westerling. Ia adalah seorang prajurit militer Belanda
yang dikirim untuk membantu mengoordinasikan
tawanan sekutu di Indonesia. Gerakan ini diberi nama
Ratu Adil karena ingin mendapatkan simpati dan
dukungan dari rakyat. Tujuan APRA dan para
pendukungnya adalah ingin tetap mempertahankan
bentuk negara federal di Indonesia dan pada negara
bagian yang memiliki tentara sendiri.
Gerakan Andi Azis
Gerakan separatis yang berlangsung di Makassar
ini dilatarbelakangi oleh sikap penolakan Andi
Azis terhadap masuknya pasukan APRIS/TNI ke
wilayah Sulawesi Selatan. Andi Azis adalah
seorang mantan perwira knil yang tergabung
dalam pasukan APRIS. Pasukan ini menghendaki
pertahankan nya negara Indonesia Timur (NIT).
Gerakan ini diawali dengan kegiatan pasukan
APRIS dengan kekuatan KL dan KNIL yang
sering melakukan provokasi dan konflik dengan
pasukan APRIS/TNI. Mereka melakukan
tindakan kekerasan terhadap penduduk yang
tinggal di dekat markas KNIL dan juga anggota
APRIS/TNI. Pertempuran antara keduanya
meletus pada 5 Agustus 1950. Tentara APRIS
berhasil dikalahkan oleh APRIS/TNI dengan
mengerahkan seluruh kekuatan pasukan darat,
laut, dan udara
Republik Maluku Selatan (RMS)

Gerakan separatis yang menolak integrasi ini ingin


membentuk negara sendiri yang lepas dari negara
Indonesia timur (NIT) maupun NKRI. Gerakan yang
dipimpin oleh Dr. Soumokil ini memiliki basis di ambon
dengan nama republik Maluku Selatan (RMS).
RMS menganggap kemerdekaan RI adalah hadiah
dari pemerintah Jepang. Selain itu RMS menolak
kedatangan tentara APRIS/TNI ke wilayah Maluku.
Gerakan ini diawali dengan ditangkapnya
rakyat Maluku yang mendukung NKRI.
Pada 3 November 1950, operasi Ambon
dengan bantuan angkatan udara dan
serangan dari laut. Pada hari itu juga,
pasukan APRIS/TNI berhasil merebut
benteng Nieuwe Victoria dan Ambon pun
berhasil dikuasai oleh tentara APRIS/TNI.
PRRI/Permesta
Kemudian para tokoh militer dan sipil pada tanggal 9
Januari 1958 mengadakan pertemuan di Sungai Dareh,
Sumatra Barat. Dalam pertemuan tersebut dibicarakan
masalah pembentukan pemerintahan baru dan hal-hal
yang berhubungan dengan pemerintah baru tersebut.
Pada tanggal 15 Pebruari 1958, Letnan Kolonel
Ahmad Husein memproklamasikan berdirinya
pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)
dengan Perdana Menteri Syafruddin Prawiranegara.
Untuk menghadapi pemberontakan PRRI, pemerintah
Indonesia melakukan Operasi 17 Agustus yang
dipimpin oleh Letnan Kolonel Ahmad Yani. Tujuan
operasi ini adalah untuk menghancurkan kekuatan
pemberontak dan mencegah campur tangan asing.
Sementara itu, setelah dibentuk Dewan Manguni, para
tokoh militer Sulawesi memproklamasikan Piagam
Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta). Proklamasi di
Sulawesi dipelopori oleh Letnan Kolonel Ventje Sumual,
Panglima Wirabhuana. Permesata kemudian
bergabung dengan PRRI.
Untuk menumpas pemberontakan ini, pemerintah
melakukan operasi militer gabungan yang bernama
Operasi Merdeka dipimpin oleh Letnan Kolonel
Rukminto Hendraningrat. Operasi menumpas
Permesta ini sangat kuat karena musuh memiliki
persenjataan modern buatan Amerika Serikat
terbukti dengan ditembaknya Pesawat Angkatan
Udara Revolusioner (AUREV) yang dikemudikan
oleh seorang warga negara Amerika Serikat.
G30S/PKI

G30S/PKI merupakan gerakan yang terjadi pada


malam 30 September 1965. Gerakan ini bertujuan
mengambil alih kekuasaan atau kudeta yang
dilakukan oleh partai komunis Indonesia.
Gerakan 30 September yang terjadi pada 1965
merupakan upaya disintegrasi terakhir pada masa
Soekarno. Peristiwa ini berujung pada terbunuhnya
6 jenderal angkatan darat dan satu orang letnan.
Berikut korban dari gerakan 30 September 1965:
1. Letnan Jenderal Ahmad Yani
2. Mayor Jenderal R. Suprapto
3. Mayor Jenderal M.T Haryono
4. Mayor Jenderal S. Parman
5. Brigadir Jenderal DI. Panjaitan
6. Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo
7. Letnan Satu Pierre Andreas Tendean

Anda mungkin juga menyukai

  • Tugas TJSN Kolase Seni Rupa Barat
    Tugas TJSN Kolase Seni Rupa Barat
    Dokumen5 halaman
    Tugas TJSN Kolase Seni Rupa Barat
    Mohammad Fatuh Rohman Azis
    Belum ada peringkat
  • Tugas PKK Peluang Usaha
    Tugas PKK Peluang Usaha
    Dokumen14 halaman
    Tugas PKK Peluang Usaha
    Mohammad Fatuh Rohman Azis
    Belum ada peringkat
  • IGTS 2023 Rev.1
    IGTS 2023 Rev.1
    Dokumen39 halaman
    IGTS 2023 Rev.1
    Mohammad Fatuh Rohman Azis
    Belum ada peringkat
  • Makalah Tugas Agama
    Makalah Tugas Agama
    Dokumen17 halaman
    Makalah Tugas Agama
    Mohammad Fatuh Rohman Azis
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 3
    Kelompok 3
    Dokumen13 halaman
    Kelompok 3
    Mohammad Fatuh Rohman Azis
    Belum ada peringkat
  • Agama
    Agama
    Dokumen10 halaman
    Agama
    Mohammad Fatuh Rohman Azis
    Belum ada peringkat
  • Presentasi
    Presentasi
    Dokumen9 halaman
    Presentasi
    Mohammad Fatuh Rohman Azis
    Belum ada peringkat
  • Tugas Autobiografi
    Tugas Autobiografi
    Dokumen4 halaman
    Tugas Autobiografi
    Mohammad Fatuh Rohman Azis
    Belum ada peringkat