0546TBD06 00 3
ARBITRASE
• PENYELESAIAN SENGKETA DENGAN
CARA MENYERAHKAN
PENYELESAIANNYA KEPADA
SEORANG ATAU LEBIH YANG BUKAN
HAKIM DENGAN MEMILIKI
KEWENANGAN MEMUTUS.
0546TBD06 00 4
NEGOSIASI
• Perundingan di antara dua pihak atau
lebih tanpa bantuan pihak lain dengan
tujuan untuk menyelesaikan sengketa
0546TBD06 00 5
MEDIASI
• Perundingan antara dua pihak atau lebih
dengan bantuan pihak netral yang tidak
memiliki kewenangan memutus dengan
tujuan untuk menyelesaikan sengketa.
0546TBD06 00 6
KARAKTERISTIKA MEDIASI
a. Perpanjangan atau pengembangan proses
negosiasi;
b. intervensi dari pihak ketiga (mediator) yang netral
dan dapat diterima oleh kedua belah pihak;
c. pihak ketiga tersebut (mediator) tidak berwenang
untuk membuat keputusan;
d. pihak ketiga tersebut (mediator) membantu para
pihak untuk mencapai atau menghasilkan
kesepakatan yang dapat diterima para pihak.
0546TBD06 00 7
CIRI-CIRI BENTUK-BENTUK
PENYELESAIAN SENGKETA
CIRI PENGADILA ARBITRASI NEGOSIASI MEDIASI/ PENCARI PENDAPAT
N KONSILIASI FAKTA AHLI
0546TBD06 00 9
Kelemahan Litigasi
0546TBD06 00 10
Mengapa perlu bentuk-bentuk
alternatif Pengadilan?
• cepat dan murah;
• kontrol para pihak terhadap proses dan
hasil;
• dapat menyelesaikan sengketa secara
tuntas/ holistik;
• meningkatkan kualitas keputusan yang
dihasilkan dan kemauan para pihak untuk
menerimanya.
0546TBD06 00 11
Arbitrase
Ps.1.1
Ps.1.1 UUUU NO.
NO. 30
30 TAHUN
TAHUN 1999
1999 TENTANG
TENTANG ARBITRASI
ARBITRASI DANDAN ALTERNATIF
ALTERNATIF
PENYELESAIAN
PENYELESAIAN SENGKETA:
SENGKETA:
“Arbitrase
“Arbitrase adalah
adalah cara
cara penyelesaian
penyelesaian suatu
suatu sengketa
sengketa perdata
perdata di
di luar
luar peradilan
peradilan
umum
umum yang
yang didasarkan
didasarkan pada
pada perjanjian
perjanjian arbitrase
arbitrase yang
yang dibuat
dibuat secara
secara tertulis
tertulis oleh
oleh
para
para pihak
pihak yang
yang bersengketa”.
bersengketa”.
a. “pengadilan swasta”; proses peradilan secara
swasta/privat atau ditentukan sendiri oleh para pihak;
b. sengketa akan diputus oleh arbiter (hakim swasta);
c. keberadaan arbitrase dan ruang lingkup sengketa yang
dapat diarbitrasekan didasarkan atas perjanjian arbitrase;
d. kewenangan pengadilan untuk mengadili dikesampingkan
dengan perjanjian arbitrase;
e. putusan arbitrase mempunyai kekuatan hukum yang
sama seperti putusan pengadilan yang telah berkekuatan
hukum tetap.
0546TBD06 00 12
Proses Arbitrase
1.
1. Para pihak mempunyai kontrol yang besar atas proses arbitrase.
arbitrase.
2.
2. Kesempatan mengajukan pembelaan (termasuk alat-alat bukti)
biasanya lebih luas dibandingkan litigasi.
3.
3. Pemeriksaan biasanya lebih menitikberatkan pada masalah faktual
dibandingkan masalah hukum.
4.
4. Aturan pembuktian lebih informal.
5.
5. Persidangan bisa melalui
melalui konperensi
konperensi telepon atau video atau
dokumen saja.
6.
6. Masalah pertanggungjawaban (liability) dapat diperiksa terpisah
dengan masalah
masalah jumlah
jumlah ganti
ganti rugi
rugi (quantum);
(quantum); atau
atau masalah
masalah hukum
hukum
diperiksa dan diputuskan terlebih dahulu.
7.
7. Para pihak
pihak dapat
dapat meminta
meminta klarifikasi/penjelasan, koreksi, atau
putusan tambahan atas putusan yang dijatuhkan.
0546TBD06 00 13
Jenis Arbitrase
1. Arbitrase Ad Hoc (ad-hoc arbitration).
Arbitrase perorangan/insidentil; non-administered;
arbitrase yang dibentuk khusus untuk menyelesaikan
atau memutus sengketa tertentu. Setelah sengketa
diputus, keberadaan dan fungsi arbitrase tersebut lenyap
dan berakhir dengan sendirinya.
2. Arbitrase institusional (institutional / permanent /
administered arbitration):
Sengketa akan diselesaikan oleh suatu lembaga/badan
arbitrase menurut peraturan acara yang sudah ada,
kecuali ditentukan lain oleh para pihak. Lembaga/badan
arbitrase sudah ada sebelum sengketa timbul, dan tetap
berdiri atau tidak bubar meskipun sengketa yang
ditangani selesai diputus.
0546TBD06 00 14
CONTOH ARBITRASE
LEMBAGA
BASYARNAS (BADAN ARBITRASE
SYARIAH NASIONAL)
BANI (Badan Arbitrase Nasional
Indonesia)
BAPMI (Badan Arbitrase Pasar Modal
Indonesia)
0546TBD06 00 15
Kelebihan arbitrase institusional
0546TBD06 00 16
Kelebihan arbitrase institusional (Cont’d…)
0546TBD06 00 17
MENGAPA PERLU
PENDEKATAN MUFAKAT?
• COCOK UNTUK SENGKETA ANTARA PARA
PELAKU USAHA: MEMELIHARA HUBUNGAN
UNTUK KEUNTUNGAN BERSAMA, LEBIH HEMAT
WAKTU, MEMBERI RUANG YANG LEBIH BESAR
DAN LUWES BAGI PARA PIHAK MENCARI BENTUK
PENYELESAIAN YANG DAPAT MEREKA SEPAKATI
(WIN-WIN SOLUTION).
• SESUAI DENGAN SALAH SATU CARA
PENYELESAIAN SENGKETA YANG DIKENAL
DALAM ISLAM, YAITU: ISLAH-SUL
0546TBD06 00 18
Kelemahan pendekatan
musyawarah/konsensus
1. Tidak semua kasus sengketa layak diselesaikan secara
musyawarah.
2. Proses memerlukan kemauan bersama.
3. Kemauan bersama ditentukan/dipengaruhi oleh
perimbangan kekuatan.
4. Hasil akhir tidak memiliki kekuatan ekskutorial, terkecuali
mediasi di Pengadilan.
0546TBD06 00 19
Keuntungan lain Mediasi
0546TBD06 00 20
Pendapat Ahli
Pasal 52 UU No. 30/1999: "Para pihak dalam suatu perjanjian
berhak untuk memohon pendapat yang mengikat dari lembaga
arbitrase atas hubungan hukum tertentu dari suatu perjanjian”.
Penjelasan Pasal 52: "Tanpa adanya suatu sengketa pun,
lembaga arbitrase dapat menerima permintaan yang diajukan
oleh para pihak dalam suatu perjanjian, untuk memberikan
suatu pendapat yang mengikat (binding opinion) mengenai
suatu persoalan berkenaan dengan perjanjian tersebut.
Misalnya mengenai penafsiran ketentuan yang kurang jelas,
penambahan atau perubahan pada ketentuan yang
berhubungan dengan timbulnya keadaan baru dan lain-lain.
Dengan diberikannya pendapat oleh lembaga arbitrase tersebut
kedua belah pihak terikat padanya dan salah satu pihak yang
bertindak bertentangan dengan pendapat itu akan dianggap
melanggar perjanjian".
0546TBD06 00 21
Pasal 53: "Terhadap pendapat yang mengikat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 52 tidak dapat dilakukan perlawanan
melalui upaya hukum apapun".
0546TBD06 00 23
PENERAPAN PENCARI FAKTA
• KASUS-KASUS PELANGGARAN HAM
OLEH KOMNAS HAM,
• KASUS-KASUS LINGKUNGAN HIDUP
OLEH TIM AD HOC.
0546TBD06 00 24
FOKUS PELATIHAN INI:
• KETRAMPILAN NEGOSIASI DAN
MEDIASI
• BERDASARKAN MUSYAWARAH
MUFAKAT PARA PIHAK
0546TBD06 00 25
TERIMAKASIH
0546TBD06 00 26