Oleh:
kelompok 1
1. Riska Pardede
2. Sr Friska Simbolon
3. Juliana Naibaho
4. Theresa Pasaribu
1. Konsep Dasar Medis Luka bakar
a. pengertian
Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan
sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi (Smeltzer, suzanna,
2002, dikutip oleh Amin Hudanurarif, Hardhi Kusuma.2013).
Luka bakar merupakan suatu bentuk trauma pada kulit atau jaringan lainnya
yang disebabkan oleh kontak terhadap panas atau pajanan akut lain baik
secara langsung maupun tidak langsung. Luka bakar terjadi saat sel yang ada
pada kulit atau jaringan lainnya mengalami kerusakan akibat cairan panas,
benda panas, api, radiasi, bahan radioaktif, sengatan listrik, dan bahan kimia
berbahaya. Proses penyembuhan luka bakar bervariasi sesuai dengan derajat
kedalaman luka bakar. Kedalaman luka bakar ditentukan oleh berbagai faktor
seperti besarnya temperatur, luas trauma, lamanya kontak dengan sumber
panas, dan ketebalan kulit (Singer et al., 2014).
b. Anatomi Fisiologi
Kulit adalah organ tubuh terluas yang menutupi otot dan mempunyai fungsi sebagai pelindung
tubuh dan berbagai trauma ataupun masuknya bakteri, kulit juga mempunyai fungsi utama
reseptor yaitu untuk mengindera suhu, perasaan nyeri, sentuhan ringan dan tekanan, pada
bagian stratum korneum mempunyai kemampuan menyerap air serta elektroloi yang
berlebihan dan mempertahankan kelembaban dalam jaringan subkutan
C. Etiologi
Luka bakar dapat disebabkan oleh berbagai hal diantaranya adalah (Majid, 2013) :
1. Paparan api
a. Flame : Akibat kontak langsung antara jaringan dengan api terbuka dan menyebabkan cedera
langsung ke jaringan tersebut
b. Benda panas (kontak) : Terjadi akibat kontak langsung dengan benda panas.
2. Scalds (air panas)
Terjadi akibat kontak dengan air panas. Semakin kental cairan dan semakin lama kontaknya, semakin
besar kerusakan yang akan ditimbulkan. Luka yang disengaja atau akibat kecelakaan dapat dibedakan
berdasarkan pola luka bakarnya
3. Uap panas
Uap panas terutama ditemukan di daerah industri atau akibat kecelakaan radiator mobil
4. Gas panas
Inhalasi dapat menyebabkan cedera thermal pada saluran nafas bagian atas dan oklusi jalan nafas
akibat edema.
5. Aliran listrik
Cedera timbul akibat aliran listrik yang menembus jaringan tubuh. Umumnya luka bakar mencapai
kulit bagian dalam
6. Zat kimia
7. Radiasi
8. Sunburn sinar matahari, terapi radiasi
D.Patofisiologi
Luka bakar (Combustio) disebabkan oleh pengalihan energi dari suatu sumber panas kepada tubuh. Panas dapat
dipindahkan lewat hantaran atau radiasi elektromagnetik. Destruksi jaringan terjadi akibat koagulasi, denaturasi protein
atau ionisasi isi sel. Kulit dan mukosa saluran nafas atas merupakan lokasi destruksi jaringan.
E.Manifestasi Klinis
Gambaran klinis luka bakar dapat dikelompokkan menjadi trauma primer dan sekunder, dengan adanya kerusakan
langsung yang disebabkan oleh luka bakar dan morbiditas yang akan muncul mengikuti trauma awal. Pada daerah sekitar
luka, akan ditemukan warna kemerahan, bulla, edema, nyeri atau perubahan sensasi. Efek sistemik yang ditemukan pada
luka bakar berat seperti syok hipovolemik, hipotermi, perubahan uji metabolik dan darah
Klasifikasi Luka Bakar
Untuk membantu mempermudah penilaian dalam memberikan terapi dan perawatan, luka
bakar diklasifikasikan berdasarkan penyebab, kedalaman luka, dan keseriusan luka, yakni :
1. Berdasarkan Penyebab
Luka bakar karena api, luka bakar karena air panas, luka bakar karena bahan kimia, luka
bakar karena listrik, luka bakar karena radiasi,luka bakar karena suhu rendah (frost bite).
2. Klasifikasi Luka Bakar berdasarkan Derajat dan Kedalaman Luka:
Luka bakar derajat I (superficial)
Terjadi di permukaan kulit (epidermis). Manifestasinya berupa kulit tampak kemerahan,
nyeri, dan mungkin dapat ditemukan bulla. Luka bakar derajat I biasanya sembuh dalam 3
hingga 6 hari dan tidak menimbulkan jaringan parut saat remodeling (Barbara et al., 2013).
Luka bakar derajat II
Melibatkan semua lapisan epidermis dan sebagian dermis. Kulit akan ditemukan bulla, warna
kemerahan, sedikit edem dan nyeri berat. Bila ditangani dengan baik, luka bakar derajat II dapat
sembuh dalam 7 hingga 20 hari dan akan meninggalkan jaringan parut (Barbara et al., 2013).
C. Luka bakar derajat III
Derajat III (full thickness) melibatkan kerusakan semua lapisan kulit, termasuk tulang, tendon,
saraf dan jaringan otot. Kulit akan tampak kering dan mungkin ditemukan bulla berdinding
tipis, dengan tampilan luka yang beragam dari warna putih, merah terang hingga tampak seperti
arang. Nyeri yang dirasakan biasanya terbatas akibat hancurnya ujung saraf pada dermis.
Penyembuhan luka yang terjadi sangat lambat dan biasanya membutuhkan donor kulit
3) Klasifikasi Luka Bakar Berdasarkan Tingkat Keseriusan Luka
American Burn Association menggolongkan luka bakar menjadi tiga kategori, yaitu :
(1) Luka bakar mayor
Luka bakar dengan luas lebih dari 25% pada orang dewasa dan lebih dari 20%
pada anak-anak.
Luka bakar fullthickness lebih dari 20%.
Terdapat luka bakar pada tangan, muka, mata, telinga, kaki, dan perineum.
Terdapat trauma inhalasi dan multiple injuri tanpa memperhitungkan derajat
dan luasnya luka.
Terdapat luka bakar listrik bertegangan tinggi.
Luka bakar moderat
Luka bakar dengan luas 15-25% pada orang dewasa dan
kaki.
Luka tidak sirkumfer.
f. Penggunaan ventilator.
Penggunaan ventilator diperlukan pada kasuskasus dengan
distresparpernafasan secara bermakna memperbaiki fungsi sistem
pernafasan dengan positive end-expiratory pressure (PEEP) dan volume
kontrol.
g. Kaji sirkulasi
Warna kulit tergantung pada derajat luka bakar, melambatnya capillary
refill time, hipotensi, mukosa kering, nadi meningkat.
j. Komplikasi
Komplikasi luka bakar dapat berasal dari luka itu sendiri atau dari ketidakmampuan
tubuh saat proses penyembuhan luka (Burninjury,
2013).
1. Infeksi luka bakar
Infeksi pada luka bakar merupakan komplikasi yang paling sering terjadi. Sistem
integumen memiliki peranan sebagai pelindung utama dalam melawan infeksi
2. Terganggunya suplai darah atau sirkulasi
Penderita dengan kerusakan pembuluh darah yang berat dapat menyebabkan
kondisi hipovolemik atau rendahnya volume darah
3. Komplikasi jangka Panjang
Komplikasi jangka panjang terdiri dari komplikasi fisik dan psikologis. Pada luka
bakar derajat III, pembentukan jaringan sikatriks terjadi secara berat dan menetap
seumur hidup.