Teknik-teknik yang dikembangkan Taylor, antara lain : studi gerak dan waktu,
pengawasan fungsional, sistem upah, kartu instruksi, pembelian dengan spesifikasi, dan
standardisasi pekerjaan, peralatan serta tenaga kerja.
b. Frank dan Lilian Gilbreth (1868 – 1924 dan 1878 – 1972)
Kedua orang ini merupakan pasangan suami isteri. Frank Gilbreth,
seorang pelopor pengembangan studi gerak dan waktu, menciptakan
berbagai teknik manajemen yang diilhami Taylor. Dia sangat tertarik
terhadap masalah efisiensi, untuk menemukan “cara terbaik
pengerjaan suatu tugas”.
Lilian Gilbreth lebih tertarik pada aspek-aspek manusia dalam
kerja, seperti seleksi, penempatan dan latihan personalia.
3. Disiplin : harus ada respek dan ketaatan pada peranan-peranan dan tujuan-tujuan organisasi.
4. Kesatuan perintah : setiap karyawan hanya menerima instruksi tentang kegiatan tertentu dari hanya
seorang atasan.
5. Kesatuan pengarahan : operasi-operasi dalam organisasi yang mempunyai tujuan yang sama harus
diarahkan oleh seorang manajer dengan penggunaan satu rencana.
7. Balas jasa : kompensasi untuk pekerjaan yang dilaksanakan harus adil baik bagi karyawan maupun
pemilik.
8. Sentralisasi : adanya keseimbangan yang tepat antara sentralisasi
dan desentralisasi.
9. Rantai skalar (garis wewenang) : garis wewenang dan perintah
yang jelas.
10. Order : bahan-bahan (material) dan orang-orang harus ada
pada tempat dan waktu yang tepat. Terutama orang-orang
hendaknya ditempatkan pada posisi-posisi atau pekerjaan- pekerjaan
yang paling cocok untuk mereka.
11. Keadilan : harus ada kesamaan perlakuan dalam organisasi.
12. Stabilitas staf organisasi : tingkat perputaran tenaga kerja yang
tinggi tidak baik bagi pelaksanaan fungsi-fungsi organisasi.
13. Inisiatif : bawahan harus diberi kebebasan untuk menjalankan dan
menyelesaikan rencananya, walaupun beberapa kesalahan
mungkin terjadi.
14. Semangat korps : “kesatuan adalah kekuatan”, pelaksanaan
operasi organisasi perlu memiliki kebanggaan, kesetiaan dan rasa
memiliki dari para anggota yang tercermin pada semangat korps.
b. James D. Mooney
James D. Mooney : seorang manajer Eksekutif General Motor,
berpendapat tentang empat prinsip dasar manajemen, yaitu :
1. Koordinasi, syarat adanya koordinasi ialah tujuan dan
wewenang bagi setiap petugas yang dirumuskan secara jelas,
ada disiplin dan saling memberikan informasi seta saling bantu.
2. Kewenangan, setiap organisasi harus ada pembagian kerja
dan wewenang secara vertikal.
3. Fungsional, pembagian kerja didasarkan atas fungsi-
fungsi yang jelas.
4. Staf, yaitu prinsip kejelasan wewenang staf dan manajer
garis.
c. Mary Parker Follet (1868 – 1933)
Follet dan Barnard sebagai jembatan antara teori klasik dan hubungan
manusiawi, pemikiran mereka berdasarkan kerangka klasik, tetapi
memperkenalkan unsur baru tentang hubungan manusiawi. Keyakinannya
bahwa tidak seorangpun dapat menjadi manusia utuh kecuali sebagai
anggota suatu kelompok sangatlah kuat.
Follet berpendapat bahwa manajemen dan pekerja dapat menjadi
bagian dari suatu kelompok, pandangan tradisional harus dihilangkan
dan kepemimpinan tidak dari kekuatan otoritas formal (tradisional) tetapi
harus dari keahlian.
Perkembangan aliran perilaku organisasi ditandai dengan pandangan dan pendapat baru
tentang perilaku manusia dan sistem sosial.
Para tokoh aliran manajemen modern, yaitu :
1. Abraham Maslow dengan teori hirarki kebutuhan tentang perilaku manusia dan proses
motivasi.
2. Douglas McGregor dengan teori X dan teori Y nya.
3. Frederick Herzberg yang menguraikan teori motivasi higienis atau teori dua faktor.
4. Robert Blake dan Jane Mouton membahas lima gaya kepemimpinan dengan kisi-
kisi manajerial (managerial grid).
5. Rensis Likert melakukan penelitian secara ekstensif mengenai empat sistem
manajemen, dari sistem satu yaitu exploitif-otoritatif sampai dengan sistem empat yaitu
partisipatif kelompok.
6. Fred Fiedler menyarankan pendekatan contingency pada studi kepemimpinan.
7. Chris Argyris memandang organisasi sebagai sistem sosial atau sistem antar hubungan
budaya.
8. Edgar Schein meneliti dinamika kelompok dalam organisasi, dan lain-lainnya.
Prinsip Dasar Perilaku Organisasi