Anda di halaman 1dari 52

DIKLAT PIM TK.

IV, ANGKATAN II
TAHUN 2019

KOORDINASI DAN
KOLABORASI
DR.Ir. I Ketut Puspa Adnyana, MTP.
puspaswaram@gmail.com, HP: 081289811009
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
Kendari, 02 AGUSTUS 2019
Deskripsi Singkat
• Mata Dikiat ini membekali peserta dengan
kemampuan menerapkan koordinasi dan
kolaborasi melalui pembelajaran pengertian
koordinasi dan kolaborasi, peranan koordinasi dan
kolaborasi, dan penerapan koordinasi dan
kolaborasi dalam mengelola tugas dan fungsi unit
kerjanya
Tujuan Pembelajaran
Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran mi peserta diharapkan mampu
melakukan koordinasi dan kolaborasi untuk efektivitas pengelolaan tugas
dan fungsi unit kerjanya.

Indikator Hasil Keberhasilan.


Setelah membaca modul ini peserta diharapkan dapat :
a. menjelaskan konsep koordinasi dan kolaborasi;
b. menjelaskan peranan koordinasi dan kolaborasi dalam
pelaksanaan kegiatan; dan
c. menerapkan koordinasi dan kolabroasi untuk efektivitas
pelaksanaan kegiatan.
SISTEMATIKA PAPARAN
1. Pengantar;
2. konsep koordinasi dan kolaborasi;
3. peranan koordinasi dan kolaborasi;
4. penerapan koordinasi dan kolaborasi; dan
5. Penutup.

I Ketut Puspa Adnyana, Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Prov. Sultra: Koordinasi dan Koordinasi
AGENDA TIM EFEKTIF
1. Kecerdasan Emosional;
2. Koordinasi dan Kolaborasi; dan
3. Membangun Tim Efektif

I Ketut Puspa Adnyana, Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Prov. Sultra: Koordinasi dan Koordinasi
AGENDA TIM EFEKTIF
1. Kecerdasan • Mata Dikiat ini membekali peserta
dengan kemampuan menerapkan
Emosional kecerdasan emosional melalui
pembelajaran pengertian kecerdasan
emosional, peranan kecerdasan
emosional dalam kepemimpinan,
praktik penerapan kecerdasan
emosional.

I Ketut Puspa Adnyana, Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Prov. Sultra: Koordinasi dan Koordinasi
AGENDA TIM EFEKTIF
2. Koordinasi • Mata Dikiat ini membekali peserta dengan
kemampuan menerapkan koordinasi dan
dan kolaborasi melalui pembelajaran pengertian
Kolaborasi koordinasi dan kolaborasi, peranan
koordinasi dan kolaborasi, dan penerapan
koordinasi dan kolaborasi dalam mengelola
tugas dan fungsi unit kerjanya.

I Ketut Puspa Adnyana, Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Prov. Sultra: Koordinasi dan Koordinasi
AGENDA TIM EFEKTIF
3. Membangun • Mata Dikiat mi membekali peserta
dengan kemampuan membangun
Tim Efektif kolaborasi yang efektif dengan pemangku
kepentingan internal dan eksternal untuk
mengelola tugas dan fungsi unit kerjanya
melalui pembelajaran identifikasi
Pemangku Kepentingan, pemetaan nilai
dan kepentingan Pemangku Kepentingan,
dan strategi berkomunikasi.

I Ketut Puspa Adnyana, Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Prov. Sultra: Koordinasi dan Koordinasi
Pengertian Koordinasi
Koordinasi berasal dari kata
bahasa Inggris coordination
yang berarti being co-ordinate,
yaitu adanya koordinat yang
bersamaan dari dua garis
dalam bidang datar, yang
Titik
dapat diartikan bahwa dua
garis yang berpotongan pada Koordinasi
koordinat tertentu.

I Ketut Puspa Adnyana, Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Prov. Sultra: Koordinasi dan Koordinasi
Pengertian Koordinasi
Koordinasi pada hakekatnya merupakan upaya
memadukan (mengintegrasikan), menyerasikan
dan menyelaraskan berbagai kepentingan dan
kegiatan yang saling berkaitan beserta segenap
gerak, langkah dan waktunya dalam rangka
pencapaian tujuan dan sasaran bersama (LAN,
1997)
I Ketut Puspa Adnyana, Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Prov. Sultra: Koordinasi dan Koordinasi
Tujuan Koordinasi
1. Menghindari kekacauan dan penyimpangan tugas dari
sasaran
2. Mengarahkan dan menyatukan semua tindakan serta
pemikiran ke arah tercapainya sasaran instansi
3. Menghindari kekosongan dan tumpang tindih pekerjaan
4. Menghindari keterampilan overlanding dari sasaran
instansi
5. Menjuruskan keterampilan spesialis ke arah sasaran
instansi
6. Mengintegrasikan tindakan dan pemanfaatan unsur
manajemen
I Ketut Puspake arah
Adnyana, sasaran
Widyaiswara organisasi
Ahli Utama BPSDM atau
Prov. Sultra: Koordinasi perusahaan
dan Koordinasi
Manfaat Koordinasi
1.Dapat memanfaatkan sarana dan prasarana dalam pencapaian tujuan

2.Agar semua tugas, kegiatan dan pekerjaan terintegrasi kepada sasaran


yang diinginkan

3.Selarasnya kegiatan dg kuantitas pegawai dlm mencapai tujuan

4.Agar semua unsur manajemen dan pekerjaan masing2 individu dapat


membantu tercapainya tujuan organisasi
I Ketut Puspa Adnyana, Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Prov. Sultra: Koordinasi dan Koordinasi
Tipe Koordinasi

KOORDINASI VERTIKAL KOORDINASI HORIZONTAL


(Vertical Coordination) (Horizontal Coordination)

I Ketut Puspa Adnyana, Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Prov. Sultra: Koordinasi dan Koordinasi
Tipe Koordinasi
KOORDINASI VERTIKAL adalah kegiatan-kegiatan penyatuan,
pengarahan yang dilakukan oleh atasan terhadap kegiatan unit-unit,
kesatuan-kesatuan kerja yang ada di bawah wewenang dan tanggung
jawab. Koordinasi vertical secara relative mudah diilakukan atasan
dapat memberi sanksi aparat yang sulit diatur.
KOORDINASI HORIZONTAL adalah mengkoordinasikan tindakan-
tindakan atau kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan yang dilakukan
terhadap kegiatan-kegiatan dalam tingkat organisasi yang setingkat.

I Ketut Puspa Adnyana, Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Prov. Sultra: Koordinasi dan Koordinasi
4 Tipe Koordinasi Vertikal
Menurut Winardi
1.Rantai komando (chain of command);
2.Rentang pengawasan (span of
control);
3.Pendelegasian (delegation); dan
4.Sentralisasi-Desentralisasi
(centralization-desentralization).
I Ketut Puspa Adnyana, Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Prov. Sultra: Koordinasi dan Koordinasi
4 Tipe Koordinasi Vertikal
Menurut Winardi
•Rantai komando Adalah garis yang putus dari
wewenang yang menjulur dari
(chain of puncak organisasi dari puncak
command) organisasi keeselon terbawah
dan memperjelas siapa
melapor ke siapa.

I Ketut Puspa Adnyana, Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Prov. Sultra: Koordinasi dan Koordinasi
4 Tipe Koordinasi Vertikal
Menurut Winardi

2. Rentang • Rentang kendali adalah


pengawasan jumlah bawahan yang
(span of dapat diarahkan secara
control). efisien dan efektif oleh
seorang manajer.

I Ketut Puspa Adnyana, Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Prov. Sultra: Koordinasi dan Koordinasi
4 Tipe Koordinasi Vertikal
Menurut Winardi
3. Pendelegasian • Pendelegasian adalah hak-
(delegation). hak inheren dalam suatu
posisi manajerial untuk
memeberikan perintah dan
mengharapkan dipatuhinya
perintah itu.

I Ketut Puspa Adnyana, Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Prov. Sultra: Koordinasi dan Koordinasi
4 Tipe Koordinasi Vertikal
Menurut Winardi
4. Sentralisasi- • Sentralisasi merujuk kepada pembatsan
Desentralisasi tanggung jawab dalam pengambilan
(centralization- keputusan yang berada pada puncak
desentralization). hirarki organisasi.

• Desentralisasi merujuk kepada perluasan


tanggung jawab dalam pengambailan
keputusan kepada setiap level organisasi.

I Ketut Puspa Adnyana, Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Prov. Sultra: Koordinasi dan Koordinasi
2 TIPE KOORDINASI HORIZONTAL
Menurut Hasibuan

1. Interdiiplinary, yaitu suatu 2. Inter- related, yakni


koordinasi dalam rangka koordinasi antar badan
mengarahkan, menyatukan (instansi). Unit-unit yang
tindakan-tindakan, fungsinya berbeda, tetapi
mewujudkan, menciptakan instansi yang satu dengan yang
disiplin antar unit yang satu lain saling bergantung atau
dengan unit yang lain secara mempunyai kaitan baik secara
intern maupun secara ekstern intern maupun ekstern yang
pada unit-unit yang sama levelnya setaraf.
tugasnya.

I Ketut Puspa Adnyana, Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Prov. Sultra: Koordinasi dan Koordinasi
2 TIPE KOORDINASI HORIZONTAL
Menurut Handayaningrat

2. Koordinasi fungsional
1. Koordinasi Intern Yaitu koordinasi yang dilakukan
Yaitu koordinasi yang dilakukan horizontal, hal ini disebabkan karena
oleh atasan langsung. Dalam sebuah unit organisasi tidak mungkin
koordinasi ini manajer wajib dapat melakukan sendiri tanpa
mengkoordinasikan kegiatan- bantuan unit organisasi lain, dengan
kegiatan bawahan, apakah perkataan lain bahwa koordinasi
bawahannya telah melakukan fungsional wajib dilakukan karena
unit-unit/ organisassi lainnya
tugas sesuai dengan mempunyai hubungan secara
kebijaksanaannya atau tugas fungsional yang bersifat intern dan
pokoknya ekstern.

I Ketut Puspa Adnyana, Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Prov. Sultra: Koordinasi dan Koordinasi
Ketergantungan Organisasi
1. Saling ketergantungan yang
menyatu (pooled interdependence),
2. Saling ketergantungan yang
berurutan (sequential
interdependece), dan
3. Saling ketergantungan timbal balik
(reciprocal interdependence),
I Ketut Puspa Adnyana, Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Prov. Sultra: Koordinasi dan Koordinasi
Saling ketergantungan yang menyatu
(pooled interdependence), bila satuan-
satuan organisasi tidak saling
tergantung satu dengan yang lain
dalam melaksanakan kegiatan harian
tetapi tergantung pada pelaksanaan
kerja setiap satuan yang memuaskan
untuk suatu hasil akhir.

B C
Saling ketergantungan yang
berurutan (sequential
interdependece),
di mana suatu satuan organisasi
harus melakukan pekerjaannya
terlebih dulu sebelum satuan yang
lain dapat bekerja.

A B C
Saling ketergantungan timbal balik
(reciprocal interdependence),
merupakan hubungan memberi dan
menerima antar satuan organisasi.
Ketiga hubungan saling
ketergantungan

A B
4 MASALAH DALAM KOORDINASI
1. PERBEDAAN DALAM ORIENTASI
TERHADAP TUJUAN TERTENTU;
2. PERBEDAAN DALAM ORIENTASI WAKTU;
3. PERBEDAAN DALAM ORIENTASI ANTAR
PRIBADI; DAN
4. PERBEDAAN DALAM STRUKTUR.
I Ketut Puspa Adnyana, Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Prov. Sultra: Koordinasi dan Koordinasi
1. PERBEDAAN DALAM ORIENTASI TERHADAP
TUJUAN TERTENTU
Para anggota dari instansi yang
berbeda mengembangkan
pandangan mereka sendiri
tentang bagaimana cara
mencapai kepentingan
organisasi yang baik.
2. PERBEDAAN DALAM ORIENTASI WAKTU

• Pimpinan akan lebih


memperhatikan masalah-
masalah yang harus dipecahkan
segera atau dalam periode
waktu pendek, biasanya
bagian Perencanan dan
pengembangan lebih terlihat
dengan masalah
3. PERBEDAAN DALAM ORIENTASI ANTAR
PRIBADI
Kegiatan yang akan
terlaksana memerlukan
komunikasi yang baik dan
rencana yang matang,
sehingga keputusan yang
cepat dan prosesnya lancar
4. PERBEDAAN DALAM STRUKTUR

Hambatan yang terjadi


akibat tumpang tindih
kewenangan, tupoksi
dalam organisasi
sehingga metode-
metode kerja dan
standar menjadi
terabaikan
PENGERTIAN KOLABORASI

Kolaborasi adalah bentuk kerjasama,


interaksi, kompromi beberapa elemen yang
terkait baik individu, lembaga dan atau pihak-
pihak yang terlibat secara langsung dan tidak
langsung yang menerima akibat dan
manfaat.

I Ketut Puspa Adnyana, Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Prov. Sultra: Koordinasi dan Koordinasi
TUJUAN KOLABORASI

1. Memecahkan Masalah internal maupun eksternal;

2. Menciptakan Sesuatu komitmen bersama; dan

3. Menemukan jalan keluar dalam sejumlah hambatan

I Ketut Puspa Adnyana, Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Prov. Sultra: Koordinasi dan Koordinasi
MANFAAT KOLABORASI

1.Memberikan pelayanan atau usaha yang berkualitas dengan


menggabungkan keahlian unik profesional.
2.Memaksimalkan produktivitas serta efektivitas dan efesiensi
sumber daya.
3.Meningkatkan profesionalisme, loyalitas, dan kepuasan kerja.
4.Memberikan kejelasan peran dalam berinteraksi antar aktor yang
terlibat di dalamnya
I Ketut Puspa Adnyana, Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Prov. Sultra: Koordinasi dan Koordinasi
MASALAH KOLABORASI

1. Komitmen yang bertentangan dengan kolaborasi


2. Sejarah permusuhan yang dilandasi perbedaan ideologi dalam waktu
lama
3. Kondisi dimana kebijakan tidak memperhatikan alokasi SD
4. Perbedaan persepsi atas resiko
5. Kerumitan bersifat teknis
6. Budaya kelembagaan dan politik/no legitimasi
7. Unilateral action (satu pihak memiliki power melakukan aksi sepihak)
I Ketut Puspa Adnyana, Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Prov. Sultra: Koordinasi dan Koordinasi
MASALAH KOLABORASI

“Tidak Boleh Ada Pihak Yang Menganggap Dirinya


Paling Benar Dan Paling Pintar. Sebab, Bila Ada Yang
Menganggap Paling Benar Atau Paling Pintar, Maka
Keharmonisan Dalam Kolaboratif Akan Hilang, Dan
Digantikan Konflik Yang Sulit Dipadamkan.” ~
Djajendra

I Ketut Puspa Adnyana, Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Prov. Sultra: Koordinasi dan Koordinasi
Koordinasi dan
Kolaborasi adalah...

2 cara yang saling


terikat dan membantu
untuk mencapai
tujuan tertentu
(Handoko, 2003)
PERTANYAAN DALAM RPP
Dengan Siapa

?
Anda Melakukan

Koordinasi dan
Kolaborasi?
I Ketut Puspa Adnyana, Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Prov. Sultra: Koordinasi dan Koordinasi
Syarat Koordinasi dan Kolaborasi
1. Sense of
cooperation;
2. Rivalry;
3. Team spirit;
dan
4. Esprit de
corps
I Ketut Puspa Adnyana, Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Prov. Sultra: Koordinasi dan Koordinasi
Syarat Koordinasi dan Kolaborasi
• Sense of (perasaan untuk
cooperation bekerjasama), ini
harus dilihat dari
sudut bagian per
bagian bidang
pekerjaan, bukan
orang per orang
I Ketut Puspa Adnyana, Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Prov. Sultra: Koordinasi dan Koordinasi
Syarat Koordinasi dan Kolaborasi

RIVALRY
(Persaingan), dalam
perusahaan-perusahaan
besar sering diadakan
persaingan antara bagian-
bagian, agar bagian-bagian
ini berlomba-lomba untuk
mencapai kemajuan
I Ketut Puspa Adnyana, Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Prov. Sultra: Koordinasi dan Koordinasi
Syarat Koordinasi dan Kolaborasi

TEAM Team spirit,


SPIRIT artinya satu sama
lain pada setiap
bagian harus
saling menghargai.
I Ketut Puspa Adnyana, Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Prov. Sultra: Koordinasi dan Koordinasi
Syarat Koordinasi dan Kolaborasi

ESPRIT DE Esprit de corps,


artinya bagian-bagian
CORPS yang diikutsertakan
atau dihargai,
umumnya akan
menambah kegiatan
yang bersemangat.
I Ketut Puspa Adnyana, Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Prov. Sultra: Koordinasi dan Koordinasi
ELEMEN PENTING KOORDINASI DAN
KOLABORASI
1. Inisiasi dan motivasi
2. Komunikasi/informasi
3. Analisis bersama
4. Negosiasi dan kesepakatan Stakeholder
5. Membangun kapasitas perubahan
6. Kemitraan dan anlisis pelaksanaaan
7. Membuat dan memelihara proses
8. Membuat dan mendorong mekanisme
kelola konflik

9. KOMITMEN

I Ketut Puspa Adnyana, Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Prov. Sultra: Koordinasi dan Koordinasi
PRINSIP KOORDINASI DAN KOLABORASI
1. Transparan dan saling
menghormati
2. Pembagian peran yang
bertanggung jawab
3. Hubungan kerja yang efektif
4. Membangun kearifan local
5. Menghormati perbedaan dan
keragaman
6. Kontinyu dan adaptif
7. Skala lebih luas
I Ketut Puspa Adnyana, Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Prov. Sultra: Koordinasi dan Koordinasi
PRINSIP K&K DALAM MENGHADAPI
KONFLIK
1. Melibatkan para pihak yang
relevan
2. Membangun konsensus secara
bertahap
3. Merancang peta proses
4. Merancang proses fasilitasi
5. Mengendalikan memori
kelompok
I Ketut Puspa Adnyana, Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Prov. Sultra: Koordinasi dan Koordinasi
POTENSI KENDALA DAN STRATEGI
Dalam jangka pendek melaksanakan proses inovasi, reformer/project
leader akan mengahadapi masalah, serta strategi untuk mengatasinya,
dengan identifikasi sebagai berikut:

No. KENDALA STRATEGI


1. Perbedaan orientasi terhadap tujuan Membuat kegiatan penyamaan
pada proyek perubahan dengan persepsi semacam sosialisasi
stakeholders
2. Pegawai yang resisten terhadap Memberikan pengertian dengan
proyek perubahan apabila telah di mengadakan meeting lanjutan
implementasikan, karena akan sehingga ada komitmen bersama
menambah beban tugas
3. Dst… Dst…

NB. Sesuaikan dengan Substansi Proyek Perubahan Bapak/Ibu


PENUTUP
1. Koordinasi dan Kolobarasi sangat
menentukan keberhasilan sebuah
program/kegiatan;
2. Identifikasi organisasi, Lembaga, individu
yang perlu untuk dirangkum dalam K&K
sangat menentukan keberhasilan
membangun organisasi berkinerja tinggi.
I Ketut Puspa Adnyana, Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Prov. Sultra: Koordinasi dan Koordinasi
BERLATIH
1. Setiap peserta dibagi dalam 4 kelompok,
2. Sesuai dengan pembagian
pembimbingan RPP,
3. Kerjakan latihan dan presentasikan
dalam kelas

I Ketut Puspa Adnyana, Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Prov. Sultra: Koordinasi dan Koordinasi
Nama :
NDH :
Unit Kerja :

TABEL IDENTIFIKASI KK
GAGASAN TUJUAN JANGKA KEGIATAN YANG AKTOR YANG
PROPER PENDEK DILAKUKAN TERLIBAT
1 2 3 4

*)Masing-masing individu
GAMBARAN RENCANA PROYEK PERUBAHAN
ESTIMASI WAKTU
URAIAN JUNI JULI AGUST
No AKTOR OUTPUT EVIDANCE
KEGIATAN II I I II
II I II III I II
I V V I
1. MILESTONES OUTPUT BUKTI
MILESTONE MILESTONE
a) Kegiatan 1.1 • Aktor x output keg. 1.1 Bukti2 Keg. 1.1
b) Kegiatan 1.2 • Aktor y output keg. 1.2 Bukti2 Keg. 1.2
• Aktor z
c) Kegiatan 1.3 • Aktor u output keg. 1.3 Bukti2 Keg. 1.3
d) Kegiatan 1.4 output keg. 1.4 Bukti2 Keg. 1.4
2. MILESTONES OUTPUT BUKTI
MILESTONE MILESTONE
a) Kegiatan 2.1 • Aktor x output keg. 2.1 Bukti2 Keg. 2.1
b) Kegiatan 2.2 • Aktor r output keg. 2.2 Bukti2 Keg. 2.2
• Aktor t
c) Kegiatan 2.3 • Aktor q output keg. 2.3 Bukti2 Keg. 2.3
3. Dst.
SPONSOR
(Nama Lengkap Gelar)
Jabatan di Instansi

MENTOR
(Nama Lengkap Gelar)
Jabatan di Instansi
COACH
(Nama Lengkap Gelar)
PROJECT LEADER/REFORMER
(Nama Lengkap Gelar)
Jabatan di Instansi

TIM (…) Koordinator (…) PIC (…)


1. (Nama lengkap gelar) (Nama lengkap gelar) (Nama lengkap gelar)
2. (Nama lengkap gelar)
3. (Nama lengkap gelar)
TERIMA KASIH

I Ketut Puspa Adnyana, Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Prov. Sultra: Koordinasi dan Koordinasi

Anda mungkin juga menyukai