Anda di halaman 1dari 17

PENGUBAH TEGANGAN DC KE

DC
KELOMPOK 5 ;

1. FALDIN (E1D118005)

2. IKBAL(E1D118025)

3. MUHAMMAD RILANG SAPUTRA (E1D118049)

4. JAYAN ADI SAPUTRA(E1D118058)

5. MUHAMMAD ILHAM GULULI(E1D118032)

6. RAHMAT FATULLAH(E1D118053)

7. SAFRUDIN(E1D118041)

8. HADAD ALWI(E1D117052)

9. JAIDA(E1D117056)

10. RAMADAN((E1D117060)

11. LA ODE GOFLIN (E1D117064)


1
PENGERTIAN

Pengubah tegangan dc ke dc ini lebih populer disebut sebagai dc to dc


converter atau chopper.
converter DC-to-DC adalah sebuah sirkuit elektronik atau perangkat
elektromekanis yang mengkonversi sumber arus searah dari satu tingkat
tegangan ke tingkat tegangan yang lain.
Secara umum, konverter DC-DC berfungsi untuk mengkonversikan daya
listrik searah (DC) ke bentuk daya listrik DC lainnya yang terkontrol arus, atau
tegangan, atau dua-duanya.

2
PRINSIP KERJA
Prinsip untuk mendapatkan perubahan tegangan dc dari sumber tegangan yang
juga dc adalah dengan memotong sumber tegangan dc yang kontinyu tersebut.

3
Pada gambar 11.59. Tegangan input adalah sumber tegangan DC yang konstan
apabila hanya diberikan pulsa Trigger saja pada gerbang G maka SCR akan Satu
Kali Saja mencapai keadaan on sekarang kurung ketiga dicapainya tegangan
penyalaan tutup kurung dan setelah itu tidak pernah kembali ke kondisi off karena
arus yang mengalir pada beban yang juga sama dengan arus yang melewati SCR
tidak akan pernah mencapai kembali genggamnya (Is). Oleh karena itu bukan
rangkaian atau kondisi yang dapat membuat arus yang mengalir melalui SCR
menuju ke arus genggaman nya dan juga 1 pulsa yang periodik pada gerbang dari
SCR ini agar tercapai condisi pada SCR untuk mendapatkan pulsa pulsa tersebut
dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. memasang kapasitor yang dihubungkan seri dengan beban ini (dikenal sebagai
rangkaian komutator dengan C seri).
2 memasang kapasitor yang dihubungkan paralel dengan beban (ini dikenal
sebagai rangkaian komutator dengan C paralel)
4
Rangkaian Komutator Dengan Kapasitor Seri

5
CARA KERJA

cara kerja rangkaian ini dapat dijelaskan sebagai berikut pada saat gerbang SCR
diberi pulsa Trigger maka akan konduksi dan kapasitor C mengalami pengisian
muatan charging pada suatu tegangan kapasitor akan mencapai tegangan Vdc dan 
tidak ada lagi arus yang mengalir melalui SCR. Hal ini menyebabkan SCR cut
off. Pada saat SCR off,  akan terjadi pembuangan muatan dari kapasitor C melalui
tahanan R. apabila kapasitor C telah membuang semua muatannya, maka pulsa
Trigger Ig siap untuk memberikan penyalaan pada SCR dan memberikan
pengulangan seperti proses sebelumnya.

6
Masalah Pada Rangkaian Komutator Dengan
Kapasitor Seri

• Kapasitor C harus dibuat cukup besar, dengan maksud untuk mendapatkan


pengaliran arus ke beban yang cukup besar selama waktu penyalaan SCR tersebut.
• Pada waktu C discharge, diusahakan agar tegangan katoda terhadap tegangan anoda
nya selalu berada di bawah tegangan penyalaannya lihat gambar 11.60 pada
keadaan dischargeVac = Vacr = Vdc – Vc(t). Vc(t) mula-mula =Vdc. Agar SCR Jangan
terburu on, maka harus dijaga agar Vac<Vbo atau dengan kata lain arus dischargernya
harus di terlambat.Hal ini dapat diusahakan dengan membuat R cukup besar.

7
Hubungan Antara VC(t) dan VL(t). Dapat Dilihat Pada Gambar
11.61 A Dan B

8
SOLUSI

untuk mengatasi masalah di atas, perlu dilakukan modifikasi terhadap


rangkaian pada gambar 11.60 yaitu seperti gambar 11.62 dengan cara kerja
sebagai berikut:

9
SCR1 konduksi dan kapasitor C charging sampai kemudian SCR1 kembali off. 
pada saat SCR1 off, SCR2 konduksi (dengan diberikannya pulsa Trigger Ig2.
Dalam situasi ini kapasitor akan discharge melalui induktor L dan SCR2.
adanya induktor L dimaksudkan untuk mencegah agar arus yang mengalir pada
SCR2 tidak melebihi harga nominalnya. pembuangan muatan (discharging)
dari kapasitor C melalui induktor L akan berlangsung cepat (konstanta waktu
T= L/C) dibandingkan dengan melalui R. pada saat arus SCR2 ini sudah
mencapai sedikit di bawah arus genggamnya (IH), maka SCR2   akan off 
kembali dan pada keadaan ini SCR1 siap untuk di trigger. demikianlah proses
di atas akan berulang kembali seterusnya. bentuk tegangan Vc(t) dan Vt(t)
terhadap arus Ig1 dan Ig2 terlihat pada gambar 11.63.

10
11
Rangkaian Komutator Dengan C Paralel

12
CARA KERJA

cara kerja rangkaian ini adalah sebagai berikut: penyalaan SCR 1 dilakukan
dengan memberikan pulsa Trigger Ig satu sehingga SCR1 konduksi dan C terisi
muatan melalui tahanan R sampai tegangan kapasitor mencapai Vdc. pada kondisi
SCR 1 ons beban menerima daya dari sumber DC beban dialiri arus. kemudian 
pengertian arus pada beban dilakukan dengan penyalaan SCR dua. pada saat SCR
2 konduksi, tegangan pada SCR 2 mendekati 0 (atau SCR2 seakan-akan hubung
singkat). Dengan demikian tegangan di titik a (Lihat gambar di 11.6 4) menjadi
0. 

13
LANJUTAN CARA KERJA
Karena sifat kapasiotr yang menyatakan bahwa tegangan tidak dapat berubah
tiba-tiba, sehingga apabilatitik a menjadi0, maka seakan-akan titik b menjadi
menjadi negatif (-Vdc). Akibat tegangan di titik b menjadi negatif sedangkan
tegangan katoda SCR1 = 0 maka akan menyebabkan SCR1 off. pada keadaan
SCR1 off ini akan terjadi pengisian muatan pada c melalui tegangan +V dc
(titik C). beban, kapasitor dan SCR 2 yang pada akhirnya tegangan Vc akan
berusaha mencapai tegangan Vdc dengan titik B akan menjadi +Vdc dan
tegangan di titik a tetap 0. apabila tegangan kapasitor sudah kembali seperti
semula, maka tidak ada arus charger lagi yang mengalir, dan hal ini akan
menyebabkan SCR2 off dan proses akan kembali berulang.

14
LANJUTAN CARA KERJA

Bentuk tegangan Vc(t) dan VL(t) dapat dilihat pada gambar 11.65.

15
LANJUTAN CARA KERJA

sama halnya seperti rangkaian komutator dengan C seri juga diperlukan waktu
dengan periode tertentu untuk penyalaan scr 1 dan scr 2. maka untuk itu
diperlukan modifikasi terhadap rangkaian komutator seperti yang terlihat pada
gambar 11.66.

16
• Urutan presentasi
1. ikbal(e1d118025) (moderator slide 1)
2. Faldin (E1d118005)(Slide 2-3)
3. Muhammad rilang saputra (e1d118049) (slide4)
4. jayan adi saputra(e1d118058) (Slide 5-6)
5. muhammad ilham gululi(e1d118032) (slide 7 )
6. Rahmat fatullah(e1d118053)(slide 8-9)
7. safrudin(e1d118041)(slide 10-11)
8. hadad alwi(e1d117052)(slide 12-13)
9. jaida(e1d117056)(slide 14)
10. ramadan((e1d117060)(slide 15)
11. la ode goflin (e1d117064)(slide 16)

Anda mungkin juga menyukai