Charles Ferdinand GOUT
Charles Ferdinand GOUT
ARTRITIS GOUT
Charles Ferdinand
406152095
Pembimbing : Dr. Eddy Mulyono Sp.PD
Identitas Pasien
• Nama : Tn. M
• Usia : 44 tahun
• Alamat : Sumiberarum 2/4 Pati
• Tgl Lahir : 09/06/1972
• Agama : Islam
• Pendidikan : SD
• Pekerjaan : Pedagang ikan
• Status : Kawin (20 tahun)
• Suku : Jawa
Keluhan
• Keluhan Utama
• Sulit bergerak
• Keluhan Tambahan
• Sakit Kepala
• Gatal
• Sesak
Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien 44 th datang ke IGD dengan keluhan tidak
bisa berjalan. Nyeri berat dirasakan saat anggota
gerak disentuh dan digerakan. Pasien juga mengeluh
sakit kepala dan gatal, serta sesak napas. Keluhan
sudah dirasakan pasien sejak 1 hari SMRS.
• Pasien mengaku keluhan tersebut sudah muncul 1
tahun lalu. Pasien sering berobat ke mantri dan diberi
obat. Pasien merasa gejala nyeri pada anggota gerak
berkurang setelah konsumsi obat.
• Mual (-), muntah (+), BAB (-), BAK (+), batuk (+),
pilek (-).
10 bulan lalu 1 hari SMRS HRMS
• Nyeri pada • Tidak bisa jalan • Pasien datang
sendi • Sakit kepala ke IDG
• Riwayat darah • Gatal
tinggi, asam urat • Sesak
• Berobat ke
mantri
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat penyakit kencing manis (-)
• Riwayat penyakit darah tinggi (+)
• Riwayat penyakit asam urat (+)
• Riwayat penyakit asma (-)
• Riwayat penyakit jantung (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
• Riwayat penyakit kencing manis (-)
• Riwayat penyakit darah tinggi (+)
• Riwayat penyakit asam urat (-)
• Riwayat penyakit asma (-)
• Riwayat penyakit jantung (-)
Riwayat Asupan Nutrisi dan Kebiasaan
• Pasien makan 3x sehari
• Pasien hobi memakan sambal
• Pasien jarang minum air putih
Pemeriksaan fisik
• KU : Tampak Sakit Sedang
• Kesadaran : GCS 15 (compos mentis)
• IMT : 30,6 (obese gr 2)
• Tanda vital
• TD : 120/70
• Nadi : 88x/ menit
• RR : 23x/ menit
• Suhu : 37,0 C
Pemeriksaan fisik
• Kepala : Normosefal, rambut hitam, panjang, tidak mudah
dicabut dan terdistribusi merata
• Mata : Konjungtiva anemis -/- , sklera ikterik -/-
• Hidung : Sekret -/- , hiperemis -/-
• Telinga : liang telinga lapang, serumen -/-, hiperemis -/-
• Leher : trakea ditengah, tidak ada deviasi
Thoraks (pulmo)
• Inspeksi : Pergerakan dada simetris saat bernafas,
tidak ada retraksi
• Palpasi : Stem fremitus kanan dan kiri sama
kuat
• Perkusi : Sonor di kedua paru
• Auskultasi : Vesikuler +/+, wheezing -/-, rhonki -/-
Thoraks (cor)
• Inspeksi : pulsasi ictus cordis tidak nampak
• Palpasi : ictus cordis teraba 2 jari
• Perkusi : batas jantung normal
• Auskultasi : BJ1-2, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
• Inspeksi : perut cembung
• Auskultasi : BU (+) 12x/menit
• Perkusi : Redup di keempat kuadran, nyeri
ketok CVA (-), shifting dullness (+)
• Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak
teraba membesar
Pemeriksaan Fisik
• Ekstremitas : Edema pada tungkai (+) Akral hangat
(+), nyeri tekan (+), CRT <2 detik,tofus (-)
• Kulit : Tampak kering dan warna sawo matang
• KGB : Tidak ada pembesaran
• Neurologis : Refleks fisiologis (+) refleks patologis (-)
Pemeriksaan Penunjang
DEFINISI
• Hiperurisemia
Kadar asam urat darah diatas normal (pria > 7 mg/dl;
wanita > 6 mg/dl)
• Gout/pirai
Penyakit metabolik karena penumpukan kristal MSU pada
jaringan akibat hiperurisemi
• Artritis gout
Peradangan akut hebat pada sendi disebabkan gout
ALWI, I. PANDUAN PRAKTIK KLINIS: ARTRITIS GOUT. JAKARTA ; INTERNA PUBLISHING. 2015
PATOFISIOLOGI
• Faktor genetik dapat menyebabkan overproduksi atau
penurunan ekskresi (lebih sering) dikarenakan defek
sistem transporter asam urat di ginjal.
DIAGNOSIS
• Kriteria American College Rheumatology (jika salah 1 terpenuhi)
1. Didapatkan kristal MSU dalam cairan sendi
2. Didapatkan kristal MSU dalam tofus
3. Didapatkan 6 dari kriteria berikut
a) Inflamasi maksimal
b) Serangan artritis > 1x
c) Serangan artritis monoartikular
d) Sendi yanng terkena berwarna kemerahan
e) Pembengkakan dan sakit pada sendi metatarsofalangeal 1
f) Serangan pada sendi MTP unilateral
g) Serangan pada sendi tarsal unilateral
h) Tofus atau suspek tofus
i) Hiperurisemia
j) Pembengkakan sendi asimetris(radiologis)
k) Kista subkortikal tanpa erosi (radiologis)
l) Kultur bakteri cairan sendi negatif
ALWI, I. PANDUAN PRAKTIK KLINIS: ARTRITIS GOUT. JAKARTA ; INTERNA PUBLISHING. 2015
DIAGNOSIS BANDING
• Pseudogout (penimbunan kristal calcium piro fosfat
dehydrogenase/CPPD)
• Artritis septik
• Artritis reumatoid
• Paliandromic rheumatism
ALWI, I. PANDUAN PRAKTIK KLINIS: ARTRITIS GOUT. JAKARTA ; INTERNA PUBLISHING. 2015
TATA LAKSANA
• Non farmakologis
• Diet rendah purin (jeroan, seafood)
• Hidrasi cukup
• Penurunan berat badan (BB ideal)
• Hindari alkohol dan obat-obat yang menaikan asam urat
(etambutol, pirazinamid, siklosporin, asetosal, tiazid); losartan
meningkatkan ekskresi asam urat
• Olahraga ringan
ALWI, I. PANDUAN PRAKTIK KLINIS: ARTRITIS GOUT. JAKARTA ; INTERNA PUBLISHING. 2015
TATA LAKSANA
• Farmakologis
• Fase akut
• NSAID kerja cepat
• Glukokortikoid PO dosis rendah, parenteral, atau injeksi lokal I A
(triamsinolon 5-10 mg untuk sendi kecil, 20-30 mg untuk sendi besar)
terutama jika ada kontraindikasi NSAID
• Kolkisin, efektif tapi lebih lambat dibandingkan NSAID dan kortikosteroid
(bermanfaat untuk pencegahan serangan akut, terutama pada awal
pemberian obat antihiperurisemik dengan dosis 0,5-1 mg/hari)
• Obat antihiperurisemik seperti alopurinol tidak boleh diberikan pada fase
akut kecuali pasien sudah rutin mengkonsumsinya
• Obat antihiperurisemik
• Alopurinol
• Probenesid
ALWI, I. PANDUAN PRAKTIK KLINIS: ARTRITIS GOUT. JAKARTA ; INTERNA PUBLISHING. 2015
KOMPLIKASI
• Tofus
• Deformitas sendi
• Nefropati gout
• Gagal ginjal
• Batu saluran kencing (obstruksi /infeksi)
ALWI, I. PANDUAN PRAKTIK KLINIS: ARTRITIS GOUT. JAKARTA ; INTERNA PUBLISHING. 2015
PROGNOSIS
• Angka kekambuhan gout akut :
o 60% dalam 1 tahun pertama
o 80% dalam 2 tahun
o 90% dalam 5 tahun
o Perjalanan penyakit gout akan lebih buruk jika :
o Onset gejala muncul usia muda (<30 tahun)
o Serangan sering berulang
o Kadar asam urat darah tinggi (tidak terkontrol)
o Mengenai banyak sendi
o Sekitar 20 % pasien gout akan timbul urolitiasis (batu
asam urat / batu kalsium oksalat)