Pembimbing :
dr.Sunaryo, M. Kes, Sp. S
Latar Belakang
• Vertigo : ilusi rotasi asimetris fungsi neurologis dari inti vestibular
kanan dan kiri
• Tujuan penelitian: membandingkan efek dan efek samping betahistin
oral dengan prometazin injeksi dalam pengobatan vertigo perifer akut
Metode
• Penelitian double blind: pasien vertigo perifer akut kelompok A :
prometazin IM 25 mg dan kelompok B : betahistin tab 8 mg
• Tingkat keparahan vertigo dievaluasi dengan skala analog visual (VAS)
• Efek samping pada kedua kelompok pasien dibandingkan dan dievaluasi
Hasil
• Sebanyak 162 pasien (82 subjek pada kelompok A)
• Usia rata-rata, jenis kelamin, intensitas dan gejala vertigo
sama pada kedua kelompok sebelum intervensi
• Jam ke 2 dan ke 3 setelah intervensi, skorVAS yang
mengkonsumsi prometazin > betahistine
• Gejala klinis setelah mengkonsumsi betahistine secara
signifikan berkurang
• Efek samping prometazin mengantuk sedangkan
betahistine >> mual dan muntah
Kesimpulan
Hasil penelitian : betahistine adalah obat yang aman dan efektif dalam
mengendalikan pasien vertigo akut dan dampaknya lebih baik dari
prometazin
PENDAHULUAN
• Pasien hamil
• Riwayat alergi terhadap obat
Kriteria yang diteliti
eksklusi • Penggunaan antiemetik dalam 24
jam terakhir
• Pasien cedera kepala traumatis
Penelitian disetujui oleh komite etika Universitas Ilmu Kesehatan Ahvaz
Jundishapur
Data demografi, onset dan lama gejala, mual, muntah, tinnitus dan sakit
kepala, perubahan pendengaran, riwayat neurologis, obat-obatan, riwayat
otitis baru-baru ini dan trauma kepala diperiksa dan dicatat dalam kuesioner
Intervensi terapeutik
• Pasien yang memenuhi syarat dipilih secara acak
• Obat yang digunakan ditempatkan di kotak terpisah yang mengandung
injeksi prometazin 25 mg, tablet plasebo dan tablet betahistin 8 mg
• Pasien dan dokter tidak diberi tahu tentang pengobatan apa yang telah
diterima pasien
• Orang yang mengukur jawaban tidak tahu kelompok mana masing-
masing pasien
• Kode pengacakan dipertahankan sampai analisis data dicatat
• Kelompok A mendapat dosis 25 mg prometazin IM dan kelompok B
menerima tablet 8 mg betahistine secara oral
Pengukuran
• Sebelum pengobatan, peserta vertigo digolongkan dengan VAS
• Peringkat VAS
0 : tidak ada vertigo
10 : vertigo berat
• Efektivitas obat dinilai dengan perubahan VAS
• UjiVAS dilakukan secara berurutan setiap jam sampai 3 jam setelah
pemberian obat
• Semua efek samping dicatat, berdasarkan laporan dokter atau pasien
komplikasinya dibandingkan pada masing-masing kelompok
Analisis data
• Data yang diperoleh dianalisis dalam bentuk indeks deskriptif
dibandingkan jumlah antara kedua kelompok, berdasarkan data
normalitas, uji t -test dan Mann-Whitney
• Data kualitatif dianalisis dengan uji Chisquare
• Semua analisis statistik dilakukan menggunakan SPSS nilai P yang
signifikan ≤ 0,05
Hasil
• Dari bulan April 2015-April 2016 = 162 pasien diteliti
• 53,7% adalah perempuan
• Usia rata-rata : 41,8
Diskusi
• Vertigo dapat mengancam jiwa
• Pengobatan pasien sering simtomatik
• Antagonis histamin : salah satu obat yang digunakan pada
vertigo, efek samping : sedatif
• Betahistine : efeknya tinggi dan efek samping lebih
sedikit
• Penelitian ini : membandingkan betahistine dengan
prometazin (antagonis reseptor H1) pada pasien vertigo
• Hasil penelitian : tingkatVAS pada 2 dan 3 jam setelah
terapi betahistin secara signifikan berkurang
betahistine lebih efektif daripada prometazin pada pasien
vertigo
• Penelitian double blind (Oosterveld dkk) menilai
efek betahistine pada 24 pasien vertigo keparahan
vertigo, mual dan muntah setelah mengkonsumsi
betahistine menurun
Keterbatasan penelitian
Kelebihan penelitian
• Tidak dilakukan evaluasi dosis
• Pertama kali dilakukan
obat untuk menentukan dosis
perbandingan efek
optimal
betahistine dan prometazin
• Tidak dilakukan follow-up
pada pasien vertigo
jangka panjang