BAB 2 Tindakan Awal
BAB 2 Tindakan Awal
TINDAKAN AWAL
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Persiapan tindakan
Tindakan pencegahan infeksi sederhana
Uji fungsi dan kelengkapan peralatan (medikamentosa,
instrument, lembar catatan medik dan persetujuan
tindakan)
Persiapan penolong operator dan asisten
Perlindungan terhadap risiko penularan infeksi
Instrument / peralatan bantuan
Persiapan bayi
Instrument (medikamentosa dan peralatan)
KESIAPAN TERHADAP
KEGAWATDARURATAN
TANGGUNG JAWAB PERAWAT, BIDAN DAN DOKTER
Memastikan semua staf di tempat pelayanan/perawatan
kesehatan telah:
Mengetahui tugas masing-masing
Mengetahui merespon pasien dengan kondisi gawat darurat.
Mampu mengidentifikasi ibu dengan tanda bahaya kehamilan
atau persalinan yang sudah maju (advanced labor)
Membawa ke tempat perawatan dan memanggil tenaga
kesehatan terlatih
Bekerja sama merencanakan pengelolaan pasien gawat
darurat
Memberikan informasi dan pelatihan yang dibutuhkan oleh
setiap staf
INGAT
Ibu dengan perdarahan penanganannya tidak bisa ditunda.
Setiap petugas harus selalu siap membantu jika pasien datang
dengan kondisi gawat darurat obstetri / neonatal atau dengan
tanda dan gejala persalinan maju. Membawa ibu ke tempat
perawatan dan segera memanggil petugas.
Semua staf di tempat perawatan harus dapat melakukan
pemeriksaan cepat.
Peralatan gawat darurat harus disiapkan kembali setiap kali
setelah dipakai.
Semua bahan dan peralatan harus didekontaminasi,
dibersihkan dan di-DTT atau segera disterilisasi setelah dipakai.
PENILAIAN AWAL CEPAT
Perhatikan ibu :
Apakah ada yang membawa ibu ke tempat
perawatan ? (Kemungkinan tanda-tanda syok ).
Apakah ada darah pada pakaian atau lantai di
bawah ibu ? (Tanda-tanda bahaya perdarahan
dalam kehamilan).
Apakah ibu mendengkur, merintih, atau meneran
? (Kemungkinan tanda-tanda persalinan maju)
PENILAIAN AWAL CEPAT
Tanyakan kepada ibu atau yang menemani ibu,
apakah sekarang atau ibu baru mengalami :
Perdarahan per vaginam
Sakit kepala berat/ atau gangguan penglihatan
Kejang atau tidak sadar
Kesulitan bernapas
Demam
Nyeri abdomen berat
Sakit yang berhubungan dengan persalinan
PENILAIAN AWAL CEPAT
Infeksi
Trauma
PENILAIAN AWAL & CEPAT
GANGGUAN PERNAPASAN
Perhatikan :
Henti napas
Bernapas cepat (≥ 30 /menit)
Bernapas terputus-putus atau megap-megap
Pucat atau warna kulit agak biru (sianosis)
Periksa :
Mulut jika ada benda asing (seperti sisa makanan)
Paru-paru, apakah ada bunyi mendesah atau ronchi
STABILISASI PASIEN
Segera rujuk
PERTIMBANGKAN
Anemia berat
Gagal jantung
Lihat kesulitan bernapas
PENILAIAN AWAL & CEPAT
SYOK
Perhatikan
Kecepatan bernapas (≥ 30 kali/menit)
Kulit dingin dan lembab
Pucat sekitar konjungtiva, telapak tangan dan sekitar mulut
Perspirasi
Gelisah dan bingung
Tidak sadarkan diri
Periksa
Denyut jantung (≥ 110 kali/menit) dan lemah
Tekanan darah, sistolik 90 mmHg atau kurang
Produksi urin : < 30 ml/jam
STABILISASI PASIEN
Minta bantuan
Miringkan ibu ke samping untuk meminimalkan
risiko aspirasi jika ia muntah dan untuk memastikan
agar jalan napas membuka
Pastikan bahwa ibu bernapas
Jaga agar ibu tetap hangat tetapi JANGAN
sampai berlebihan
Tinggikan posisi kaki
Mulai berikan Infus secara IV atau larutan
rehidrasi per oral
STABILISASI PASIEN
Monitor tanda-tanda vital setiap 15 menit
Nilai ulang respon ibu terhadap cairan dalam 30 menit untuk
melihat apakah kondisinya membaik. Tanda-tanda kondisi ibu
membaik adalah :
Denyut jantung ≤ 90 kali/menit
Tekanan darah : sistolik ≥ 100 mmHg
Rasa bingung dan gelisah berkurang
Produksi urin : ≥ 30 mL/jam
Jika kondisi ibu membaik, atur kecepatan cairan infus IV menjadi
1 L dalam 6 jam. Tentukan penyebab syok dan berikan tindakan
atau rujuk jika perlu.
Jika ibu tidak membaik atau kondisinya tidak stabil, segera
rujuk.
Pertimbangkan
Lihat perdarahan per
vaginam setelah persalinan
Abortus inkomplit Abortus septik
Kehamilan ektopik Metritis
Plasenta previa
Petritonitis
Lihat demam setelah
Ruptura uteri
persalinan
Lihat perdarahan per Ruptura uteri
vaginam pada awal Lihat nyeri abdomen pada
kehamilan kehamilan lanjut atau
Atonia uteri setelah persalinan
Retensio plasenta
Laserasi
Pedoman pemberian cairan IV /
Larutan Rehidrasi Oral (LRO)
Pakai jarum yang paling besar (≥ 16 G)
Segera berikan infus Ringer Laktat atau Normal saline
pada kecepatan 1 L per 15 – 20 menit
Berikan paling kurang 2 L cairan dalam 1 jam pertama
HANYA jika tidak bisa memberikan cairan IV (untuk
alasan apapun, berikan LRO menurut pedoman berikut ini
:
Jika ibu bisa minum, masih sadar dan tidak mengalami (atau
sekarang tidak mengalami) kejang, berikan LRO 300-500 mL
dalam 1 jam pertama melalui mulut.
Pedoman
Pedoman pemberian
pemberian cairan
cairan IV
IV //
Larutan
Larutan Rehidrasi
Rehidrasi Oral
Oral (LRO)
(LRO)
Jika ibu tidak bisa minum, tidak sadarkan diri, atau
sedang mengalami (atau barusan mengalami) kejang,
berikan LRO 500 mL secara rektal selama 20 – 30 menit,
sesuai dengan pedoman berikut ini :
Isi tempat yang bersih dengan 500 mL cairan
ujungnya
Masukan selang yang sudah diberi pelumas sekitar
menit,
ada refleks lutut,
selama 4 jam
MAGNESIUM SULFAT UNTUK PREEKLAMPSIA
DAN EKLAMPSIA
Alternatif I MgSO4 4 g IV sebagai larutan
Dosis awal 40% selama 5 menit
Segera dilanjutkan dengan 15
ml MgSO4 (40%) 6 g dalam
larutan Ringer Asetat / Ringer
Laktat selama 6 jam
Jika kejang berulang setelah 15
menit, berikan MgSO4 (40%) 2
g IV selama 5 menit
Dosis
Pemeliharaan MgSO4 1 g / jam melalui infus
Ringer Asetat / Ringer Laktat
yang diberikan sampai 24 jam
postpartum
MAGNESIUM SULFAT UNTUK PREEKLAMPSIA DAN EKLAMPSIA
Upayakan agar ibu (dan bayinya jika sudah lahir) tetap hangat,
perjalanan
Catat semua cairan IV yang sudah diberikan, pengobatan, waktu