Anda di halaman 1dari 48

Autism Spectrum Disorders

Asperger Syndrome
• Asperger Syndrome adalah salahsatu dari Gangguan
spektrum Autisme. Asperger Syndrome adalah paling
dikenal dari gangguan autisme lainnya yang tidak
memiliki kelainan dalam bahasa atau perkembangan
kognitif.
• Penyebab
Secara pasti masih belum diketahui.
Diduga kombinasi dari faktor keturunan dan faktor
lingkungan yang menjadi penyebab ketidaknormal-an
dari perkembangan Otak dan fungsinya.
Ciri Khas:
1. Kekurangan dalan bersosialisasi
2. Kesulitan dalam perubahan
3. Perkembangan bahasa dan intelegensi yang
normal
4. Perilaku seperti autism
5. Sensitif terhadap suara, rasa, penciuman, dan
penglihatan
(Klin & Volkmar, 1997)
Seorang Sindrom Asperger dapat bergaul dengan orang
lain, namun tidak mempunyai keahlian
berkomunikasi dan mereka akan mendekati orang
lain dengan cara yang ganjil.
(Attwood, 1998)
Bermasalah dalam menggunakan bahasa dalam
konteks sosial (pragmatik) dan tidak mampu
menganali sebuah kata yang memiliki arti yang
berbeda-beda (semantik) serta khas dalam berbicara
(tinggi rendahnya suara, serta tekanan dalam bicara)
Ciri-ciri:
• Ciri-ciri dari ASD adalah kesulitan dalam berkomunikasi,
interaksi sosial, dan terbatas dalam perkembangan,
ketertarikan terhadap sesuatu yang berulang (mis: tertarik
pada lagu, penggaris,dll) dan tingkah laku.

Komunikasi
• Menggambarkan/mengartikan sesuatu secara kaku misal: “hati
yang berbunga”…seorang dengan ASD akan mengartikan secara
kaku “mana ada hati yang ada bunganya”
• Tidak bisa berpanjang kata (kata yg singkat)
• Kesulitan dalam percakapan yang berpindah dari topik saru ke
topik lainnya
• quirky speech
• Aneh dalam bersuara, intonasi, dan iramanya
• Interaksi Sosial
• Kesulitan dalam menjalin hubungan pertemanan atau
percakapan yang tidak terstruktur dengan yang oranglain.
• Tingkah laku yang merusak dan nonverbal atau kontak
mata yang kurang
• Ekspresi wajah yang aneh
 
• Ketertarikan dan tingkahlaku
• Ketertarikan pada sesuatu sangat sempit
• Menyimpan semua informasi yang saling berhubungan
sangatlah sempit
• Tingkahlaku yangberulang (mis: hand flapping)
Autism
• Pengertian:
Berasal dari kata Auto: sendiri
Leo Kanner 1943 “Autistic Disturbances of Affective
Contact”---Infantile Autism—kesendirian yang
dialami pada anak autis, keterlambatan dalam
perkembangan bahasa, menghafalkan sesuatu
tanpa berpikir, melakukan aktifitas spontan
terbatas, stereotipe, obsesi thd cemas dan takut
akan perubahan, kontak mata, dan hubungan
dengan orang lian buruk, lebih menyukai gambar
atau benda mati
Penyebab:
• Faktor Psikodinamika dan keluarga
• Kelainan organik-neorolugik-biologik
• Faktor genetik
• Faktor Immunologi
• Faktor Perinatal
• Faktor Neuroanatomi
• Faktor Biokimia
Bagaimana Anak Austistik berkomunikasi?

•Sebagian tidak berkomunikasi baik verbal maupun nonverbal.


•Tidak mampu mengekpresikan perasaan maupun keinginan
•Sukar memahami kata-kata bahasa orang lain dan sebaliknya kata-
kata/bahasa mereka sukar dipahami maknanya..
•Berbicara sangat lambat, monoton, atau tidak berbicara sama sekali.
•Kadang-kadang mengeluarkan suara-suara aneh.
•Berbicara tetapi bukan untuk berkomunikasi.
•Suka bergumam.
•Dapat menghafal kata-kata atau nyanyian tanpa memahami arti dan
konteksnya.
•Perkembangan bahasa sangat lambat bahkan sering tidak tampak.
•Komunikasi terkadang dilakukan dengan cara menarik-narik tangan
orang lain untuk menyampaikan keinginannya.
• Bagaimana kepekaan sensori integratifnya anak autistik ?
• Sangat sensitif terhadap sentuhan ,seperti tidak suka dipeluk.
• Sensitif terhadap suara-suara tertentu
• Senang mencium-cium, menjilat mainan atau benda-benda.
• Sangat sensitif atau sebaliknya, tidak sensitif terhadap rasa
sakit.
• Bagaimana Pola Bermain autistik anak?
• Tidak bermain seperti anak-anak pada umumnya.
• Kurang/tidak kreatif dan imajinatif
• Tidak bermain sesuai fungsi mainan
• Menyenangi benda-benda berputar, sperti kipas angin roda
sepeda, dan lain-lain.
• Sering terpaku pada benda-benda tertentu
• Bagaimana keadaan emosi anak autistik ?
• Sering marah tanpa alasan.
• Sering mengamuk tak terkendali (temper tantrum )bila keinginan tidak
dipenuhi.
• Tiba-tiba tertawa terbahak-bahak atau menangis tanpa alasan
• Kadang-kadang menyerang orang lain tanpa diduga-duga.

• Bagaimana kondisi kognitif anak autisti?


• Menurut Penelitian di Virginia University di Amerika Serikat diperkirakan 75
– 80 % penyandang autis mempunyai kemampuan berpikir di bawah rata-
rata/retardasi mental, sedangkan 20 % sisanya mempunyai tingkat
kecerdasan normal ataupun di atas normal untuk bidang-bidang tertentu.
• Sebagian kecil mempunyai daya ingat yang sangat kuat terutama yang
berkaitan denga obyek visual (gambar)
• Sebagian kecil memiliki kemampuan lebih pada bidang yang berkaitan
dengan angka.
• Bagaimana kondisi kognitif anak autisti?
• Menurut Penelitian di Virginia University di Amerika
Serikat diperkirakan 75 – 80 % penyandang autis
mempunyai kemampuan berpikir di bawah rata-
rata/retardasi mental, sedangkan 20 % sisanya
mempunyai tingkat kecerdasan normal ataupun di
atas normal untuk bidang-bidang tertentu.
• Sebagian kecil mempunyai daya ingat yang sangat
kuat terutama yang berkaitan denga obyek visual
(gambar)
• Sebagian kecil memiliki kemampuan lebih pada
bidang yang berkaitan dengan angka.
Penyebab
1. Menurut Teori Psikososial
Beberapa ahli (Kanner dan Bruno Bettelhem)
autisme dianggap sebagai akibat hubungan
yang dingin, tidak akrab antara orang tua (ibu)
dan anak. Demikian juga dikatakan, orang
tua/pengasuh yang emosional, kaku, obsesif,
tidak hangat bahkan dingin dapat
menyebabkan anak asuhnya menjadi autistik.
• 2. Teori Biologis
• Faktor genetic: Keluarga yang terdapat anak autistik memiliki
resiko lebih tinggi dibanding populasi keluarga normal.
• Pranatal, Natal dan Post Natal yaitu: Pendarahan pada
kehamilan awal, obat-obatan, tangis bayi terlambat, gangguan
pernapasan, anemia.
• Neuro anatomi yaitu: Gangguan/disfungsi pada sel-sel otak
selama dalam kandugan yang mungkin disebabkan terjadinya
gangguan oksigenasi, perdarahan, atau infeksi.
• Struktur dan Biokimiawi yaitu: Kelainan pada cerebellum
dengan cel-sel Purkinje yang jumlahnya terlalu sedikit, padahal
sel-sel purkinje mempunyai kandungan serotinin yang tinggi.
Demikian juga kemungkinan tingginya kandungan dapomin
atau opioid dalam darah.
• 3. Keracunan logam berat misalnya terjadi
pada anak yang tinggal dekat tambanga batu
bara, dlsb.
• 4. Gangguan pencernaan, pendengaran dan
penglihatan. Menurut data yang ada 60 %
anak autistik mempunyai sistem pencernaan
kurang sempurna. Dan kemungkinan
timbulnya gejala autistik karena adanya
gangguan dalam pendengaran dan
penglihatan.
• Terapi Wicara: Untuk melancarkan otot-otot mulut agar dapat berbicara lebih baik.
• Terapi Okupasi : untuk melatih motorik halus anak.
• Terapi Bermain : untuk melatih mengajarkan anak melalui belajar sambil bermain.
• Terapi medikamentosa/obat-obatan (drug therapy) : untuk menenangkan anak
melalui pemberian obat-obatan oleh dokter yang berwenang.
• Terapi melalui makan (diet therapy) : untuk mencegah/mengurangi tingkat
gangguan autisme.
• Sensory Integration therapy : untuk melatih kepekaan dan kordinasi daya indra
anak autis (pendengaran, penglihatan, perabaan)
• Auditory Integration Therapy : untuk melatih kepekaan pendengaran anak lebih
sempurna
• Biomedical treatment/therapy : untuk perbaikan dan kebugaran kondisi tubuh agar
terlepas dari faktor-faktor yang merusak (dari keracunan logam berat, efek
casomorphine dan gliadorphine, allergen, dsb)
• Hydro Therapy : membantu anak autistik untuk melepaskan energi yang berlebihan
pada diri anak melalui aktifitas di air.
• Terapi Musik : untuk melatih auditori anak, menekan emosi, melatih kontak mata
dan konsentrasi.
Pendekatan Pembelajaran Anak Autistik
• Discrete Tial Training (DTT) : Training ini didasarkan pada Teori
Lovaas yang mempergunakan pembelajaran perilaku. Dalam
pembelajarannya digunakan stimulus respon atau yang dikenal
dengan orperand conditioning. Dalam prakteknya guru
memberikan stimulus pada anak agar anak memberi respon.
Apabila perilaku anak itu baik, guru memberikan reinforcement
(penguatan). Sebaliknya perilaku anak yang buruk dihilangkan
melalui time out/ hukuman/kata “tidak”
• Intervensi LEAP (Learning Experience and Alternative Programfor
Preschoolers and Parents) menggunakan stimulus respon (sama
dengan DTT) tetapi anak langsung berada dalam lingkungan sosial
(dengan teman-teman). Anak auitistik belajar berperilaku melalui
pengamatan perilaku orang lain.
• Floor Time merupakan teknik pembelajaran melalui
kegiatan intervensi interaktif. Interaksi anak dalam
hubungan dan pola keluarga merupakan kondisi penting
dalam menstimulasi perkembangan dan pertumbuhan
kemampuan anak dari segi kumunikasi, sosial, dan
perilaku anak.
• TEACCH (Treatment and Education for Autistic Childrent
and Related Communication Handicaps) merupakan
pembelajaran bagi anak dengan memperhatikan seluruh
aspek layanan untuk pengembangan komunikasi anak.
Pelayanan diprogramkan dari segi diagnosa,
terapi/treatment, konsultasi, kerjasama, dan layanan
lain yang dibutuhkan baik oleh anak maupun orangtua.
1. Kelas transisi
• Kelas ini diperuntukkan bagi anak autistik yang telah diterapi memerlukan
layanan khusus termasuk anak autistik yang telah diterapi secara terpadu
atau struktur. Kelas transisi sedapat mungkin berada di sekolah reguler,
sehingga pada saat tertentu anak dapat bersosialisasi dengan anak lain.
Kelas transisi merupakan kelas persiapan dan pengenalan pengajaran
dengan acuan kurikulum SD dengan dimodifikasi sesuai kebutuhan anak.
2. Program Pendidikan Inklusi
• Program ini dilaksanakan oleh sekolah reguler yang sudah siap
memberikan layanan bagi anak autistik. Untuk dapat membuka program
ini sekolah harus memenuhi persyaratan antara lain:
• Guru terkait telah siap menerima anak autistik
• Tersedia ruang khusus (resourse room) untuk penanganan individual
• Tersedia guru pembimbing khusus dan guru pendamping.
• Dalam satu kelas sebaiknya tidak lebih dari 2 (dua) anak autistik.
• Dan lain-lain yang dianggap perlu.
• 3. Pragram Pendidikan Terpadu
• Program Pendidikan Terpadu dilaksanakan disekolah reguler.
Dalam kasus/waktu tertentu, anak-anak autistik dilayani di
kelas khusus untuk remedial atau layanan lain yang diperlukan.
Keberadaan anak autistik di kelas khusus bisa sebagian waktu
atau sepanjang hari tergantung kemampuan anak.
• 4. Sekolah Khusus Autis
• Sekolah ini diperuntukkan khusus bagi anak autistik terutama
yang tidak memungkinkan dapat mengikuti pendidikan di
sekolah reguler. Anak di sekolah ini sangat sulit untuk dapat
berkonsentrasi dengan adanya distraksi sekeliling mereka.
Pendidikan di sekolah difokuskan pada program fungsional
seperti bina diri, bakat, dan minat yang sesuai dengan potensi
mereka.
5. Program Sekolah di Rumah
• Program ini diperuntukkan bagi anak autistik yang tidak mampu mengikuti
pendidikan di sekolah khusus karena keterbatasannya. Anak-anak autistik
yang non verbal, retardasi mental atau mengalami gangguan serius motorik
dan auditorinya dapat mengikuti program sekolah di rumah. Program
dilaksanakan di rumah dengan mendatangkan guru pembimbing atau terapis
atas kerjasama sekolah, orangtua dan masyarakat.
6. Panti (griya) Rehabilitasi Autis.
• Anak autistik yang kemampuannya sangat rendah, gangguannya sangat
parah dapat mengikuti program di panti (griya) rehabilitasi autistik. Program
dipanti rehabilitasi lebih terfokus pada pengembangan:
(1) Pengenalan diri
(2) Sensori motor dan persepsi
(3) Motorik kasar dan halus
(4) Kemampuan berbahasa dan komunikasi
(5) Bina diri, kemampuan sosial
(6) Ketrampilan kerja terbatas sesuai minat, bakat dan potensinya.
Diagnosis:
Menurut DSM IV:
A.Sejumlah enam hal atau lebih dari (1), (2), dan (3),
paling sedikit dua dari (1), dan satu masing-masing
dari (2) dan (3):
1. Secara kualitatif, terdapat kendala dalam interaksi
sosial, sbg manifestasi paling sedikit dua dari yang
berikut ini:
a. Kendala di dalam perilaku non-verbal seperti
pandangan mata ke mata, ekspresi wajah, sikap
tubuh, dan gerak thd rutinitas dalam interaksi sosial
b. Kegagalan dalam membentuk hubungan
dengan kawan-kawan sesuai tingkat
perkembangannya
c. Kurang kespontanan dalam membagi
kesenangan, daya pikat atau pencapaian akan
orang lain seperti kurang memperhatikan,
mengatakan, atau menunjukkan objek yang
menarik
d. Kurang sosialisasi atau emosi yang labil
2. Secara Kualitatif, terdapat kendala dalam
komunikasi sbg manifestasi paling sedikit satu dari
yang berikut ini:
a. Keterlambatan dalam, atau berkurangnya
perkembangan berbicara (tidak menyertai usaha
mengimbangi cara berkomunikasi melalui
alternatif seperti gerak isyarat atau gerakan
meniru-niru
b. Individu bicara cukup adekuat, kendala dalam
memulai atau meneruskan pembicaraan dengan
oranglain
c. Menggunakan “kata”berulangkali dan steroetipe
(kata-kata aneh)
d. Kurang memvariasikan gerakan spontan yang
seolah-olah atau pura-pura bermain sesuai tingkat
perkembangan
3. Perilaku berulang dan terbatas, tertarik, dan aktif,
sebagai manifestasi paling sedikit satu dari yang
berikut ini:
a. Keasyikan yang meliputi satu atau lebih
stereotipe dan kelainan dalam intensitas maupun
fokus ketertarikan akan sesuatu yang terbatas
b. Ketaatan terhadap hal tertentu tampak kaku,
rutinitas atau ritualpun tidak fungsional
c. Gerakan stereotipe dan berulang misal memukul
atau memutar arah jari dan tangannya,
meruwetkan gerakan seluruh tubuhnya
d. Keasyikan thd bagian-bagian objek yang
menetap
B. Keterlambatan atau kelainan fungsi paling
sedikit satu dari yang berikut ini, dengan
serangan sebelum usia 3 thn:
1. Interaksi sosial
2. Bahasa yang dipergunakan dalam komunikasi
sosial atau
3. Bermain simbol atau berhayal
C. Gangguan ini tidak lebih baik dari gangguan
Rett atau gangguan disintegrasi masa kanak-
kanak
DAFTAR DETEKSI DINI AUTISME

M- CHATT
(Modified Checklist for Autism inToddlers)
Merupakan daftar berisi 23 pertanyaan yang
digunakan untuk memberikan tanda-tanda
dini anak-anak dengan Autisme. Autisme
merupakan gangguan perkembangan yang
sangat sulit untuk dideteksi pada usia balita.
Namun anak-anak balita yang dapat dideteksi
dini memiliki peluang lebih besar untuk
membaik jika penanganan dini diperkenalkan
sebelum usia 5 tahun.
Merupakan daftar berisi 23 pertanyaan yang
digunakan untuk memberikan tanda-tanda
dini anak-anak dengan Autisme. Autisme
merupakan gangguan perkembangan yang
sangat sulit untuk dideteksi pada usia balita.
Namun anak-anak balita yang dapat dideteksi
dini memiliki peluang lebih besar untuk
membaik jika penanganan dini diperkenalkan
sebelum usia 5 tahun.
1. Apakah anak anda menyukai diayun, ditimang?
Y/T
2. Apakah anak anda memiliki rasa tertarik pada
anak-anak lain? Y/T
3. Apakah anak anda menyukai memanjat, misalnya
tangga? Y/T
4. Apakah anak anda menyukai permainan cilukba?
5. Apakah anak anda pernah bermain “sandiwara?”
Misal: pura2 bicara di telp? Bicara pada boneka?
6. Apakah anak anda pernah menggunakan telunjuk
untuk meminta sesuatu?
7. Apakah anak anda pernah menggunakan
telunjuk untuk menunjukkan rasa tertariknya
pada sesuatu?
8. Dapatkah anak anda bermain dengan mainan
kecil (mobil2an/balok) dengan sewajarnya?
9. Apakah anak anda pernah membawa
obyek/benda dan diperlihatkan kepada anda?
10.Apakah anak anda melihat pada mata anda
lebih dari 1 atau 2 detik?
11. Apakah anak anda tidak pernah sangat sensitif
terhadap bunyi?
12.Apakah anak anda tersenyum pada wajah
anda atau senyuman anda?
13.Apakah anak anda meniru anda? (misal bila
anda membuat raut wajah tertentu anak anda
menirunya?
14.Apakah anak anda memberi reaksi bila
namanya dipanggil?
15.Bila anda menunjuk pada sebuah mainan di
sisi lain ruangan, apakah anak anda melihat
pada mainan tersebut?
16. Apakah anak anda dapat berjalan?
17.Apakah anak anda juga tidak melihat pada benda
yang anda lihat?
18.Apakah anak anda tidak pernah membuat gerakan-
gerakan jari yang tidak wajar di sekitar wajahnya?
19.Apakah anak anda mencoba mencari perhatian
anda untuk kegiatan yang sedang dilakukannya?
20.Apakah anda tidak pernah berpikir bahwa anak
anda tuli?
21.Apakah anak anda mengerti apa yang dikatakan
orang lain?
22.Apakah anak anda tidak pernah menatap dengan
tatapan mata kosong atau mondar-mandiri tanpa
tujuan?
23.Apakah anak anda melihat pada wajah anda untuk
melihat reaksi anda ketika ia dihadapkan pada situasi
yang asing atau tidak ia mengerti?

Keterangan:
Seorang anak berpeluang menyandang autis jika: 3 atau
lebih dari pertanyaan M-Chatt dijawab TIDAK atau
minimal 2 dari pertanyaan yang dicetak tebal dijawab
TIDAK
Childhood Disintegrative Disorder
. Masalah dalam berbahasa
• Kekurangan dalam perilaku non verba;
• Ketidakmampuan dalam memulai percakapan
• Kekurangan dalam pola bermain
• Kurang dalam mengkontrol pola eliminasi
• Kurangnya kemampuan dalam berbahasa dan
berkomunikasi
• Kurangnya kemampuan motorik
• Kurangnya kemampuan dalam bersosialisasi
• Bermasalah dalam menjalin hubungan dengan orang lain
Rett Syndrom
• Sindromini terjadi secara eksklusif pada anak
perempuan. Sindrom Rett mengakibatkan gejala
mirip dengan autisme. Banyak bayi dengan
sindrom Rett berkembang secara normal pada
awalnya,tetapi perkembangannya sering
terhambat pada saat mencapai usia 18 bulan.
Seiring waktu, anak-anak dengan sindrom Rett
fungsi motorik untuk menggunakan tangan,
berbicara, berjalan, mengunyah dan bahkan
bernapas mereka tidak normal
Gejala
• * Tahap I. 
Tanda dan gejala pada tahap awal biasanya diabaikan selama 6
bulan sampai 18 bulan. Sindrom Rett pada Bayi menunjukkan tanda
bayi kurang kontak mata dan mulai kehilangan minat pada mainan.
Bayi juga mengalami penundaan dalam duduk atau merangkak.
* Tahap II 
Tahap II mulai antara usia 1 sampai 4 tahun, anak-anak dengan
sindrom Rett secara bertahap kehilangan kemampuan untuk
berbicara dan menggunakan tangan mereka secara sengaja.
Gerkaan lain seperti gerakan tangan--meremas-remas, mencuci,
bertepuk tangan atau mengetuk juga sulit dilakukan penderita.
Beberapa anak dengan sindrom Rett menahan napas atau
hiperventilasi dan berteriak atau menangis tanpa sebab. 
• * Tahap III

Tahap ketiga adalah puncak gejala yang biasanya dimulai antara usia 2
sampai 10 tahun dan dapat berlangsung selama bertahun-tahun.
Walaupun masalah dengan mobilitas berlanjut, perilaku dapat diperbaiki.
Anak-anak di tahap ini sering kurang menangis, tidak mudah marah,
menunjukkan peningkatan kewaspadaan, rentang perhatian dan
keterampilan komunikasi nonverbal. Banyak orang dengan sindrom Rett
hidup dengan gejala di tahap III sampai sisa hidup mereka.

* Tahap IV
Tahap terakhir ditandai dengan berkurangnya mobilitas, kelemahan otot
dan scoliosis (kelengkungan yang abnormal dari tulang belakang). Tanda
lainya kurangnya pengertian, komunikasi dan keterampilan tangan. Pada
kenyataannya, gerakan tangan yang berulang dapat berkurang. Meskipun
kematian mendadak dalam tidur dapat terjadi, sebagian besar orang
dengan sindrom Rett hidup sampai mereka berusia 40 sampai 50-an.
Mereka biasanya membutuhkan perawatan dan bantuan sepanjang hidup
Perpasive Developmental Disorder-Not
Otherwise Specified (PDD-NOSS)
• Bukan suatu diagnosis tapi sekumpulan diagnosa
• Tidak memenuhi seluruh kriteria yang ada untuk
dikatakan autism
• Menunjuk pada istilah APD (Atypical Personality
Develompment), APDD (Atypical PDD) atau Atypical
Autism ataupun dikategorikan dalam ASD yang lebih
mendekati pada diagnosis Asperger’s syndrome
walaupun mungkin tidak pas
Panduan Diet
• Susu dan turunannya
• Terigu dan turunannya
• Kedelai dan turunannya
membentuk casomorphin dan
glutemorphin/gliadorphin di otak
• Gula dan variasi pengganti
memicu tumbuhnya jamur dalam saluran
cerna
• Buah-buahan yang merusak konsentrasi::
1. Apel
2. Anggur
3. Tomat
4. Strawberry
5. Melon
6. Jeruk
Yang dicurigai krn phenol memperberat sistem
tubuh:
7. Pisang
2. Semangka
3. Kentang
4. Pear
Yang disemuti, karena bisa memicu
berkembangnya jamur dalam pencernaan:
1. Rambutan
2. Dukuh
3. Sawo
4. nangka
Yang mengandung alkohol:
1. Durian
Yang diperbolehkan:
2. Belimbing
3. Pepaya
4. Nenas (dicurigai phenol)
5. Kiwi
6. Jambu biji (merah/putih)
7. Sirsak
7. Markisa
8. Salak
9. Alpuket

Anda mungkin juga menyukai