Anda di halaman 1dari 21

Teori dan Konsep

Asuhan Keperawatan Komunitas


Sekolah
( Diajukan untuk memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Keperawatan Komunitas

Disusun Oleh
Kelompok 7 :
Depi Fitriani NIM. 1420118043

Nisa Fitri Nurhasanah NIM. 1420118014


Sidik Ega Permana NIM. 1420118019
Definisi • Anak usia sekolah merupakan individu yang berusia antara 5-12
dan merupakan masa peralihan antara masa anak-anak dengan masa
remaja, sedangkan anak usia sekolah dasar adalah anak yang
berusia 6-13 tahun yang masih duduk dibangku sekolah dasar
(Stanhope & Lancaster, 2003; Steward, 2003).

• Anak usia sekolah merupakan generasi penerus bangsa sebagai


sumber daya manusia pada masa yang akan datang. Kualitas bangsa
di masa depan di tentukan oleh kualitas anak-anak saat ini. Anak
usia sekolah sering di sebut sebagai periode peralihan antara masa
pra sekolah dengan masa remaja.

Usia anak adalah periode yang sangat menentukan kualitas seorang manusia dewasa nantinya.
Saat ini masih terdapat perbedaan dalam penentuan usia anak. Menurut UU no 20 tahun 2002
tentang Perlindungan anak dan WHO yang dikatakan masuk usia anak adalah sebelum
usia 18 tahun dan yang belum menikah.

Tujuan pemberian asuhan keperawatan komunitas di sekolah
a. Meningkatkan kemampuan hidup sehat
b. Membantu meningkatkan derajat kesehatan anak usia sekolah (fisik, mental dan social)
c. Membantu anak usia sekolah melewati fase tumbuh kembangnya baik
• d. Memiliki lingkungan sekolah yang sehat serta meningkatkan tumbuh kembang yang optimal dalam
rangka pembentukan manusia Indonesia yang berkualitas

Sasaran
• Siswa yang ada di sekolah tetapi juga ditujukan pada komunitasnya
seperti: guru, staf administrasi, orang tua/wali siswa, dan warga
sekitar sekolah termasuk para pedagang yang ada di kantin atau
luar sekolah.
Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah
Trias UKS:

a. Pendidikan kesehatan, dapat diberikan melalui kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler (kegiatan diluar
jam pelajaran, seperti: kerja bhakti, lomba berhubungan dengan kesehatan, pembinaan kader kesehatan sekolah,
layanan konseling kesehatan)

b. Pelayanan kesehatan, dilaksanakan secara komprehensif, meliputi: upaya promkes (berupa penyuluhan dan
latihan keterampilan dalam yankes), upaya pencegahan (berupa deteksi dini penyakit pada siswa secara berkala,
memantau pertumbuhan siswa, pemutusan penularan penyakit melalui pemberantasan penyakit dan pengawasan
kebersihan lingkungan seperti:
• pemantauan jentik nyamuk di sekolah dan sampah) dan upaya
• penyembuhan dan pemulihan penyakit (melalui pengobatan ringan di sekolah,
• pertolongan pertama pada kecelakaan dan rujukan medik).
c. Pembinaan lingkungan sekolah sehat

1) Pembinaan lingkungan sekolah:


• Lingkungan fisik sekolah, seperti: Penyediaan air bersih, pengadaan dan pemeliharaan tempat
sampah, pemeliharaan kamar mandi/WC sekolah, kebersihan dan kerapihan ruangan,
kebersihan dan keindahan halaman sekolah, pengadaan dan pemeliharaan warung/kantin
sekolah, pengadaan dan pemeliharaan pagar sekolah
• Lingkungan mental dan social, terciptanya suasana dan hubungan kekeluargaan yang akrab antar
komponen sekolah yaitu guru, siswa, orang tua siswa, staf sekolah dan masyarakat sekitar,
kegiatan yang bisa dilakukan: pentas seni, wisata/studi tour dll)

2) Pembinaan lingkungan keluarga:


kegiatan yang bisa dilakukan yaitu penyuluhan kesehatan bagi orang tua bekerja sama dengan komite
sekolah dan petugas kesehatan setempat.

3) Pembinaan masyarakat sekitar lingkungan sekolah;


menjalin kerja sama dgn tokoh masyarakat sekitar, pengurus RT,RW dalam memberikan dukungan
terhadap kegiatan sekolah.
Masalah kesehatan yang berisiko terjadi pada kelompok
anak usia sekolah :

1. Kebutuhan nutrisi: BB berlebih/kurang, 5. Kebutuhan keamanan:


perilaku jajan yang tidak sehat (makanan yg 1) anak yang tidak mendapat pengawasan dari orang tua
menggunakan pewarna, pemanis buatan, 2) tidak menggunakan pengaman saat bersepeda atau
pengawet), gangguan makan (anoreksia berkendara motor,
akibat sakit gigi dll). 3) melewati jalan raya, kereta, sungai,
4) mendapat perlakuan kasar dari Orang tua atau guru
2. Kebersihan diri yang kurang (rambut, kulit, baik penganiayaan fisik, mental seksual, maupun social,
kuku, genitalia dll) 5) mendapat perlakuan kasar dari teman dan
6) bahaya pemerkosaan
3. Kebutuhan psikososial: HDR, depresi,
hiperaktif, dan risiko bunuh diri. 6. Merokok ataupun minum alcohol pada anak usia
sekolah
4. Kebutuhan belajar: gangguan konsentrasi
belajar, kurang pengetahuan anak usia 7. Pengaruh lingkungan yang tidak kondusif: tinggal di
sekolah tentang kesehatan. daerah rawan bencana dan konflik
Konsep
Asuhan Keperawatan Komunitas
Kesehatan Sekolah ➡
1. Pengkajian
Pengumpulan Data
Pengkajian menggunakan model Betty Neuman yang terdiri atas data inti
komunitas dan data subsistem meliputi:

Data Inti
a. Sejarah berdirinya sekolah
- Tanyakan kepada sekolah atau guru yang mengetahui sejarah berdirinya
sekolah tersebut.
- Tanyakan tentang perkembangan sekolah dari awal berdiri sampai
sekarang meliputi nama, tempat, dan bangunan sekolah dan kepala
1. sekolah yang menjabat serta siswa yang bersekolah.
b. Values (nilai-nilai yang dianut siswa), (keyakinan), dan agama
- Tanyakan tentang nilai-nilai dan keyakinan yg dianut oleh siswa dan guru terkait pola kebiasaan.
- Tanyakan tentang tata tertib yang berlaku di sekolah.
- Identifikasi tentang pola budaya yang banyak diyakini siswa dan guru terkait dengan kesehatan.
- Apakah terdapat masjid atau musholla (sarana ibadah) di sekolah?
- Apakah keyakinan agamanya homogen?

c. Data siswa
- Jumlah siswa, umur, dan jenis kelamin
- Suku siswa dan guru di sekolah
- Bahasa yang digunakan saat proses belajar mengajar serta saat siswa
berkomunikasi ketika jam istirahat

d. Vital statistik
- Hasil pemeriksaan fisik
- Kejadian siswa sakit saat di sekolah
- Kejadian siswa sakit sehingga tidak dapat hadir di sekolah
- Kejadian kecelakaan di sekolah
Data subsistem
b. Pelayanan kesehatan
a. Lingkungan fisik - Fasilitas pelayanan kesehatan yang
digunakan siswa dan guru ketika sakit
- Kondisi fisik bangunan sekolah:
- Pemeriksaan kesehatan yang
denah sekolah, jumlah kelas, jenis lantai,
pernah dilakukan oleh tenaga
dinding, dan atap sekolah
kesehatan pada siswa sekolah
- Sumber air bersih yang ada di sekolah
- Jumlah dan kondisi WC sekolah
c. Ekonomi
- Kondisi bangku dan meja dalam kelas
- Uang saku siswa per hari
- Papan tulis yang digunakan
- Tabungan yang dimiliki siswa
- Alat-alat kebersihan kelas
- Iuran kelas dan sekolah
- Tempat sampah di kelas
- SPP yang dibayarkan siswa
- Kebersihan kelas, UKS, dan lingkungan sekolah
- Kebersihan kantin sekolah
d. Keamanan dan transportasi
- Keamanan sekolah dan kelas
- Alat transportasi yang digunakan siswa untuk g. Pendidikan
pergi ke sekolah - Penyuluhan atau pendidikan kesehatan
- Alat transportasi yang digunakan siswa yang pernah didapatkan siswa
untuk pergi ke fasilitas pelayanan kesehatan
h. Rekreasi
e. Politik dan pemerintahan - Tempat siswa bermain saat jam
- Jenis santunan yang diberikan pada siswa jika istirahat
siswa sakit, kecelakaan, - Jenis permainan yang dilakukan saat
atau meninggal dunia jam istirahat
- Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di
f. Sistem komunikasi sekolah dan diikuti siswa
- Alat komunikasi yang dibawa siswa ke sekolah - Kegiatan organisasi yang ada di
- Sumber informasi yang digunakan siswa sekolah dan diikuti siswa
untuk mendapatkan informasi kesehatan - Fasilitas bermain dan olahraga yang
ada di sekolah
Pengolahan Data
Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data dengan
cara sebagai berikut:
1. Klasifikasi data atau kategori data
2. Penghitungan prosentase data
3. Tabulasi data
4. Interpretasi data

Analisis Data
Berdasarkan data yang telah diolah, dapat ditentukan masalah kesehatan
atau masalah keperawatan di sekolah. Jenis masalah yang sering terjadi, antara lain:
a. 6-12 tahun, : ISPA, Gangguan pada gigi, Malnutrisi, Kecacingan,
Pneumonia, Kecelakaan
b. 13-18 tahun : Merokok, Minuman keras, Penyalahgunaan obat,
Pornografi dan pergaulan bebas, Kehamilan, Bunuh diri dan Kecelakaan
2. Diagnosis Keperawatan
Masalah aktual adalah masalah yang diperoleh pada saat pengkajian, sedangkan masalah potensial
adalah masalah yang mungkin timbul kemudian (American Nurses of Association (ANA). 2005)

Contoh Diagnosis Keperawatan


1. Kerusakan gigi berhubungan dengan kurang hygiene oral
2. Risiko Perilaku Kekerasan terhadap orang lain berhubungan dengan pola perilaku kekerasan
terhadap orang lain (memukul/menendang)
3. Risiko perilaku kekerasan terhadap diri sendiri dengan faktor risiko usia 15-19 tahun.
4. Perilaku kesehatan cenderung berisiko berhubungan dengan kurang pemahaman
5. Evaluasi
Perawat komunitas bersama komunitas dapat mengevaluasi
semua implementasi yang telah dilakukan dengan merujuk
pada tujuan yang telah ditetapkan yaitu mencapai
kesehatan anak usia sekolah yang optimal.
KESIMPULAN

Sasaran pembenaan asuhan keperawatan komunitas pada kelompok khusus anak usia
sekolah ada hanya pada anak sekolahnya saja, pada komunitas sekolah yattu : guru, staf
administrasi . orang tua/wali siswa, masyarakat seki tar sekolah termasuk para pedagang
yang ada di kantin atau di luar sekolah-sekolah.

Perawat komunitas dapat berperan sebagat :


Advokat, Case finder; Case manager, Community , Konselor kesehatan, Pendidik
kesehatan.

UKS dikembangkan berdasarkan historical model yang tercantum dalam Trias UKS
yaitu : pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan perubahan lingkungan
sekolah yang sehat.
Next....

Masalah kesehatan yang sering terjadi pada anak usia sekolah yattu : masalah kebutuhan
nutrisi (jajanan yang kurang sehat, kelebihan/kekurangan nutrisi anoreksia), masalah
kebersihan , masalah gangguan konsentrasi belajar : resiko keamanan dan kebiasaan merokok
sejak dulu, masalah psikososial dan masalah kekerasan pada anak

Perawat bersama komunitas sekolah dapat melakukan upaya pencegahan dan mengatasi
masalah kesehatan pada anak usia sekolah dengan rnerujuk pada level pencegahan dan
menggunakan 4 strategi pendekatan intervensi keperawatan komunitas.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai