SINDROME
INKAVIN
Introduction
❖Penyakit kardiovaskular adalah pembunuh orang
Amerika sejak tahun 1900.
❖Sekitar 1 dari setiap 2,8 kematian disebabkan oleh
penyakit kardiovascular.
❖Pada tahun 2013 dari 10 kasus terbesar, pasien
yang paling banyak datang ke emergensi RS
PJNHK adalah serangan jantung.
ACS ( Acute Coronary
Sindrome ) atau dikenal
dengan istilah Serangan
Jantung Koroner
Cardiac Emergency
Acute coronary syndrome
Acute pulmonary oedema DATA ACS
Cardiogenic shock 100
80
89 81 88
69 77 71 75
53
60 39 37 42
Aortic dissection 40
20
23
ST
Segment
Isoelectic
2. Perekaman EKG
Sebaiknya perekaman EKG terdiri dari 17 lead meliputi :
( I,II,III,aVR,aVL,aVF,V1,V2,V3,V4,V5,V6,V7, V8, V9, V3R,V4R
EKG 12 Lead
Sebaiknya perekaman EKG terdiri dari 17 lead meliputi :
( I,II,III,aVR,aVL,aVF,V1,V2,V3,V4,V5,V6,V7, V8, V9,
V3R,V4R
Inferior II, III, aVF RCA Kerusakan dinding inferior ventrikel Monitor gambaran EKG,
kiri,dinding posterior kaji adanya blok jantung
Heart Block atau irama bradikardi
RV II,III,aVF, RCA Dinding ventrikel kanan. Dinding inferior, Hati-hati pemberian NTG
infark V3R,V4R posterior LV atau morphin
Hipotensi,JVP distention with clear lung, Pemberian teraphi cairan
blok jantung
Poserior V7 V8, V9 RCA, LCx Kerusakan dinding posterior Monitor EKG
Disritmia
3. Pemeriksaan Enzim Jantung
SKA ditegakkan tanpa harus menunggu hasil enzym
WHO: D/STEMI ( 2 hal ): Nyeri dada tipikal,
EKG ST Elevasi, Peningkatan Enzym
Marker enzim Keterangan
Rumah sakit harus menciptakan tim multidisiplin (meliputi dokter umum, dokter emergency, kardiolog, perawat,
laboran) untuk mengembangkan protocol tertulis berdasarkan guideline dan spesifik institusi untuk triase dan
menangani pasien prehospital di UGD dengan gejala STEMI
04 April 2015
Chest pain suggestive of ischemia
20
• Istirahatkan pasien
• Oksigen
• Nitrat 5 mg
UAP • Aspilet 120-320 mg kunyah
• Clopidogrel 300 mg
• Heparinisasi
• Rawat Intermediate
• Istirahatkan pasien
• Oksigen
• Nitrat 5 mg
NSTEMI • Aspilet 120-320 mg kunyah
• Clopidogrel 300 mg
• Heparinisasi
• Rawat Intermediate / ICU
• Istirahatkan pasien
• Oksigen
• Nitrat 5 mg
STEMI • Aspilet 120-320 mg kunyah
• Clopidogrel 300 - 600 mg
• Reperfusi
• ICU/ CVCU
Reperfusion Therapy for Patients with STEMI
*Patients with cardiogenic shock or severe heart failure initially seen at a non–PCI-capable hospital should be transferred for cardiac
catheterization and revascularization as soon as possible, irrespective of time delay from MI onset (Class I, LOE: B). †Angiography and
revascularization should not be performed within the first 2 to 3 hours after administration of fibrinolytic therapy.
Reperfusion at a PCI-Capable Hospital
04 April 2015
Primary PCI in STEMI
• Primary PCI harus dilakukan pada pasien dengan STEMI dan
gejala iskemik durasi kurang dari 12 jam.
IA
• Primary PCI harus dilakukan pada pasien dengan STEMI dan
gejala iskemik durasi kurang dari 12 jam 'yang memiliki
kontraindikasi untuk terapi fibrinolitik, terlepas dari waktu tunda
IB dari FMC
04 April 2015
Primary PCI in STEMI
• Primary PCI masih dapat dikerjakan pada
pasien dengan STEMI jika ada bukti klinis
dan atau EKG iskemia masih berlangsung
II a antara 12 dan 24 jam setelah onset gejala.
04 April 2015
Tindakan keperawatan pada pasien
dengan STEMI Sebelum PCI
3.Primary Percutaneous Coronary Intervention ( PCI )
Persiapan
• Menilai A, B, C Door to Ballon
• Tanda-tanda vital, monitor EKG 60 mnt
• Informed consent
• Lakukan persiapan pasien segera (dosis aspirin ; 320 mg dan
memberikan looding clopidogrel (plafix) 600 mg.
• Koordinasi dengan ruang kateterisasi.
• Menilai kemungkinan komplikasi seperti aritmia, gagal jantung
atau tanda-tanda syock. Kolaborasi segera jika ada tanda-tanda ini.
• Data laboratorium yang lengkap (studi koagulasi, elektrolit, BUN,
kreatinin)
• Cukur rambut kemaluan dan pasang kondom kateter atau foly
kateter.
Perawatan setelah Primeri PCI
• Pasien dirawat di CVCU
• Kaji tanda-tanda vital, O2 saturasi setiap 15 menit
pada jam pertama
• Pemberian cairan, antikoagulan (kolaborasi)
• Menilai nadi perifer distal luka tusukan (warna,
sensasi, suhu, pengisian kapiler)
• Pantau irama jantung terus menerus dan perubahan
parameter hemodinamik
• Memantau 12 lead EKG perubahan segmen ST
menunjukkan adanya iskemia / injury
• Jelaskan imobilisasi pasien dari sekitar 8 jam
(kateter femoralis) posisi, Tingginan kepala sekitar
30 derajat
• Menilai kateter sheath (perdarahan, hematoma)
Kolaborasi untuk Pencabutan kateter sheath
Reperfusi jika Rumah sakit tidak dapat
melakukan Primery PCI
• Dengan tidak adanya kontraindikasi dan ketika PCI tidak tersedia, terapi
fibrinolitik wajar untuk pasien dengan STEMI jika ada bukti klinis dan /
atau EKG iskemia berlangsung dalam waktu 12 sampai 24 jam dari onset
IIC gejala dan banyaknya miokardium berisiko atau hemodinamik tidak stabil.
Door to Needle
30 mnt
Kontraindikasi Terapi
Fibrinolitik pada STEMI
Kontraindikasi absolut
• Setiap riwayat perdarahan intraserebral
• Terdapat lesi vaskular serebral struktural ( malformasi
AV
• Terdapat neoplasma intrakranial ganas ( Primer atau
metastasis )
• Stroke iskemik dalam 3 bulan kecuali stroke akut dlm 3
jam
• Dicurigai diseksi aorta
• Perdarahan aktif atau diatesis berdarah kecuali means
• Trauma muka atau kepala tertutup yang bermakna dalam
3 bulan
Tindakan keperawatan pada pasien
dengan STEMI Selama Fibrinolitik
• Jelaskan pada pasien selama pemberian fibrinolitik
perawat dan dokter akan selalu ada disamping pasien.
• Setiap 5 menit pasien akan di evaluasi tanda – tanda
perdarahan dan alergi ( gusi berarah, perdarahan
lambung, gatal – gatal )
• Monitoring setiap 5 menit meliputi; tekanan darah,
gambaran EKG monitor, dan keluhan pasien
Kriteria keberhasilan fibrinolitik
• Klinis membaik, keluhan berkurang
• Penurunan ST – Segment elevasi dan
gelombang T
• Aritmia Reperfusi
Penatalaksanaan Keperawatan Di Unit
Intensif
❑ Monitor gambaran EKG,TD,pulsasi, kaji suara paru dan bunyi jantung,
pengkajian nyeri dada secara ketat
❑ Kaji adanya penurunan CO,(BP ,HR,PAP/PAWP )
❑ Kaji U/O
❑ Monitor Oxygen saturation
❑ Monitor bila ada nyeri dada (ECG,BP,frequent monitor arhytmia)
❑ Serial cardiac enzyme
❑ Diet : salt,cholesterol,chalorie,avoid alcohol and smoking
❑ Stress management
❑ Early Mobilitation ( 12-24 hours)
❑ Pendidikan kesehatan(risk factors, ACS)
❑ Observasi adanya crackles,cough,tachipnoe ( gambaran LVHF)
❑ Pemberian pencahar
Peran perawat pada kondisi reoklusi
ACC/ AHA , 2013 : Guidelines for management patient with ST- Elevasi Myocardial
Infarction.
ACC/ AHA, 20: Guidelines for managemen of patient with Unstable Angina/ Non
STEMICME
Lisa AB,Taletha Carter(2008) Cardiovascular Care,Philadelphia
Leslie Davis (2004) Cardiovascular Nursing Secret,St Louis
Moser & Riegel ( 2008 ) : Cardiac Nursing, Saunders, Canada.
Mary Frans Hazinski RN, MSN & David MD, 2008 : Handbook of Emergency
Cardiovascular Care
Sandra L et all ( 2005 ) : Cardiac Nursing, Lippincot Williams & Willkins. USA.
04 April 2015