Anda di halaman 1dari 12

KEPERAWATAN

KOMPLEMENTER

KELOMPOK 6
Khoerunnisa Silvia D
Kartiwi
Indra Mohamad R
Dian Aji F
Anggi Anggraeni
PENGERTIAN
 Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional
yang digabungkan dengan pengobatan modern.
Komplementer adalah penggunaan terapi tradisional ke
dalam pengobatan modern. Terminology ini dikenal
sebagai terapi modalitas atau aktivitas yang
menambahkan pendekatan ortodoks dalam pelayanan
kesehatan. Terapi komplementer juga ada yang
menyebutkan dengan pengobatan holistic, pendapat ini
didasari oleh bentuk terapi yang mempengaruhi individu
secara menyeluruh yaitu sebuah keharmonisan individu
untuk mengintegrasikan pikiran, badan, dan jiwa dalam
kesatuan fungsi.
 Kramlich (2014) menyebutkan terapi komplementer
merupakan cara atau terapi tambahan bersamaan dengan
pengobatan kompensional. Pendapat lain mendefinisikan
sebagai beragam praktik dan produk terkait dengan
kesehatan yang penggunaanya diluar biomedis
konpensional (Hall, Leach, Brosnan, & Collns, 2017).
Jadi terapi komplementer adalah tindakan yang diberikan
sebagai bagian dari keperawatan kesehatan, terdiri dari
berbagai macam bentuk praktik kesehatan selain
tindakan konpensional, ditunjukkan untuk meningkatkan
derajat kesehatan ditahap pencegahan primer, sekunder
dan tersier yang diperoleh melalui pendidikan khusus
yang didasari oleh ilmu – ilmu kesehatan.
JENIS TERAPI KOMPLEMENTER
1. AKUPUNTUR
Pengobatannya sangat individudan dilakukan
berdasarkan intuisi, subjektif dan pengalaman
pribadi, bukan atas dasar penelitian medis. Akupuntur
melibatkan penusukan jarum dalam berbagai ukuran ke
dalam “titik meridian” dalam tubuh manusia dengan
tujuan untuk mengalihkan Chi (energi vital tubuh)
untuk meningkatkan keseimbangan tubuh atau
mengembalikan kesehatan tubuh (Hadibroto dkk,
2006).
2. HERBALIS MEDIS
 Herbalisme medis- penggunaan obat dari
tumbuhan untuk pencegahan dan pengobatan penyakit-
memiliki sejarah sepanjang sejarah umat manusia. Di
inggris, metode ini memiliki dasar sejarah yang sebagian
dalam model Galenis “cairan tubuh” (darah, empedu
hitam, empedu kuning lender),”temperamen”-nya
(misalnya panas, dingin, lembab), dan kepercayaan
bahwa penyakit disebabkan oleh ketidakseimbangan
cairan-cairan ini
3. AROMATERAPI
 Aromaterapi adalah penggunaan terapeutik zat-zat
aromatic yang diekstraksi dari tumbuhan. Kelompok
paling penting pada zat- zat ini adalah minyak atsiri.
Minyak ini biasanya diperoleh dari bahan tumbuhan
(misalnya akar, daun, bunga, biji) dengan cara destilasi,
meskipun tindakan fisik (menggunakan pengempaan dan
tekanaan) adalah metode yang digunakan untuk
memperoleh beberapa minyak atsiri, terutama yang
diperoleh dari kulit buah sitrus.
 FOKUS TERAPI
KOMPLEMENTER DALAM
KEPERAWATAN KOMUNITAS
 Level pencegahan terdiri dari primer, sekunder, dan
tersier (Edelman & Mandle, 2010). Terapi
komplementer dapat dilakasanakan disemua level
pencegahan tersebut misalnya seseorang yang ingin lebih
sehat dengan konsumsi suplemen nutrisi, pencegahan
sekunder misalnya menggunakan herbal unutk
menyembuhkan penyakitdan contoh tersier
menggunakan massage untuk membantu anggota gerak
yang lumpuh untuk meningkatkan fungsi dan
mempertahankan tubuhnya
 Level pencegahan terdiri dari primer, sekunder, dan
tersier (Edelman & Mandle, 2010). Terapi
komplementer dapat dilakasanakan disemua level
pencegahan tersebut misalnya seseorang yang ingin lebih
sehat dengan konsumsi suplemen nutrisi, pencegahan
sekunder misalnya menggunakan herbal unutk
menyembuhkan penyakitdan contoh tersier
menggunakan massage untuk membantu anggota gerak
yang lumpuh untuk meningkatkan fungsi dan
mempertahankan tubuhnya
PERAN PERAWAT DALAM TERAPI
KOMPLEMENTER PADA KEPERAWATAN
KOMUNITAS
 Peran perawat yang dapat dilakukan dari pengetahuan tentang
terapi komplementer diantaranya sebagai konselor, pendidik
kesehatan, peneliti, pemberi pelayanan langsung, koordinator dan
sebagai advokat. Sebagai konselor perawat dapat menjadi tempat
bertanya, konsultasi, dan diskusi apabila klien membutuhkan
informasi ataupun sebelum mengambil keputusan. Sebagai
pendidik kesehatan, perawat dapat menjadi pendidik bagi perawat
di sekolah tinggi keperawatan seperti yang berkembang di
Australia dengan lebih dahulu mengembangkan kurikulum
pendidikan (Crips & Taylor, 2001). Peran perawat sebagai
peneliti di antaranya dengan melakukan berbagai penelitian yang
dikembangkan dari hasilhasil evidence-based practice.
 Perawat dapat berperan sebagai pemberi pelayanan
langsung misalnya dalam praktik pelayanan kesehatan
yang melakukan integrasiterapi komplementer (Snyder
& Lindquis, 2002). Perawat lebih banyak berinteraksi
dengan klien sehingga peran koordinator dalam terapi
komplementer juga sangat penting. Perawat dapat
mendiskusikan terapi komplementer dengan dokter yang
merawat dan unit manajer terkait. Sedangkan sebagai
advokat perawat berperan untuk
memenuhi permintaan kebutuhan perawatan
komplementer yang mungkin diberikan termasuk
perawatan alternatif (Smith et al.,2004).
TEKNIK DALAM TERAPI
KOMPLEMENTER PADA
KEPERAWATAN KOMUNITAS
 Meditasi
 Terapi massase

 Yoga

 Bekam

 Akupuntur

 Terapi hiperbarik

 Terapi herbal medic


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai