Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS

“PEMERIKSAAN FISIK”

Dosen Pengampu :
Hj. Andri Tri K.N, S.ST, M.Kes
 
NAMA KELOMPOK :
Nia Lailatul
Malia M
Retnani Ajeng K
PEMERIKSAAN
KEPALA RAMBUT

PEMERIKSAAN WAJAH MATA

HIDUNG

MULUT

TELINGA

PEMERIKSAAN LEHER

PEMERIKSAAN DADA

PEMERIKSAAN
PAYUDARA
PEMERIKSAAN
EKSTREMITAS
1. KEPALA
Dalam anatomi, kepala adalah bagian rostral (menurut istilah lokasi
anatomi) yang biasanya terdiri dari otak, mata, telinga, hidung, dan mulut
(yang kesemuanya membantu berbagai fungsi sensor seperti penglihatan,
pendengaran, penciuman, dan pengecapan).
 RAMBUT
Rambut kepala adalah rambut yang tumbuh di kepala.Rambut kepala sering
disebut juga rambut saja.Rambut kepala adalah salah satu jenis rambut yang
sering dipangkas.
  NO Teknik Pemeriksaan Kemungkinan yg Ditemukan
1 Rambut, termasuk kuantitas, Kasar dan getas pada
penyebaran dan tekstur. miksedema , halus pada
hipertiroidisme.
2 Kulit kepala, termasuk benjolan atau Kista pilar, psoriasis.
lesi.
3 Tulang tengkorak, termasuk ukuran Hidrosefalus, lekukan pada
dan kontur. kulit kepala karena trauma
4 Wajah, termasuk simetri dan ekspresi Paralisis wajah, emosi
wajah.
5 Kulit, termasuk warna, tekstur, Pucat, halus, tumbuh rambut
penyebaran rambut dan lesi. yang berlebihan
Jerawat, kanker kulit.
2.PEMERIKSAAN WAJAH

1. MATA

No Organ Luar Organ Dalam


1 Bulu mata Kornea
2 Alis mata Sklera
3 Kelopak mata Pupil dan selaput pelangi
4 Lensa mata
5 Retina atau Selaput Jala
6 Saraf optik

•Sistem kerja mata


Mata manusia memiliki cara kerja otomatis yang sempurna, mata dibentuk
dengan 40 unsur utama yang berbeda dan ke semua bagian ini memiliki fungsi
penting dalam proses melihat kerusakan atau ketiadaan salah satu fungsi bagiannya
saja akan menjadikan mata mustahil dapat melihat.
 Penyakit mata
1. Kebutaan
2. Deteksi penyakit melalui kelainan mata
2.HIDUNG
A. Proses menciuman
Pada saat kita bernapas, zat kimia yang berupa gas ikut masuk ke
dalam hidung. Zat kimia yang merupakan sumber bau akan dilarutkan
pada selaput lendir, kemudian akan merangsang rambut-rambut halus
pada sel pembau. sel pembau akan meneruskan rangsang ini ke otak untuk
diolah sehingga bisa mengetahui jenis bau dari zat kimia tersebut.
B. Penyakit pada hidung
Gangguan pada hidung biasanya disebabkan oleh radang atau sakit
pilek yang menghasilkan lendir atau ingus sehingga menghalangi bau
mencapai ujung saraf pembau. Gangguan lain juga bisa disebabkan oleh
adanya kotoran pada hidung dan bulu hidung yang terlalu banyak.
Membersihkan hidung dari kotoran dan merapikan bulu, dapat membantu
menghindarkan gangguan penciuman.
 3.MULUT
Fungsi utama dari mulut meliputi makanan dan asupan cairan, rasa dan
respon sensorik untuk makanan, mastikasi (mengunyah), pencernaan
kimia, menelan, berbicara dan respirasi.
Anatomi mulut
 Bibir : dua struktur seluler dan otot yang membentuk pintu masuk ke
mulut.
 Ruang depan :ruang antara jaringan lunak (bibir dan pipi), dan gigi dan
gusi.
 Rongga mulut : rongga mulut dibatasi oleh beberapa struktur.
Lengkungan alveolar (struktur tulang yang mengandung gigi)
mengelilingi rongga mulut di depan dan di sisi – overhead selera keras
dan lembut dan di bawah ini adalah lidah.
 Gusi : terdiri dari jaringan fibrosa dan padat yang melapisi lengkungan
alveolar dan pelukan gigi.
 Gigi : seseorang memiliki dua set gigi selama seumur hidup. Rata-rata
anak memiliki 20 set lengkap primer mereka (atau susu atau bayi) gigi
pada usia tiga tahun..
 Saraf trigeminal
Saraf trigeminal adalah saraf utama wajah.Peran meliputi
sensasi dan beberapa fungsi motorik seperti menggigit,
mengunyah dan menelan.
Beberapa gangguan mulut meliputi:
 Infeksi seperti sariawan, herpes (sakit sariawan) atau tonsilitis
 ulkus mulut
 kanker mulut
 Sumbing dan bibir sumbing
 Halitosis (bau mulut)
 trauma
 Sindrom mulut kering
 Masalah Tongue seperti permukaan retak atau dilapisi
 Masalah gigi seperti karies gigi (gigi berlubang) atau dampak
gigi bungsu
 Masalah bicara seperti lisping.
 4.TELINGA

Cara Kerja telinga dan fungsi keseimbangan:


 Getaran bunyi → daun telinga → lubang telinga →
gendang telinga bergetar → cairan limfa yang terdapat di
rumah siput bergetar → menuju otak melalui saraf
pendengaran.
 Indera keseimbangan merupakan indera khusus yang
terdapat di dalam telinga letak nya yaitu di bagian belakang
labirin dan terdiri dari Urtikulus, Sakulus, serta tiga Kanalis
Semi-sirkularis. Kelima struktur ini berperan dalam
pengaturan keseimbangan tubuh kita MEKANISME
 Kerusakan Pada Telinga
 Tuli dapat disebabkan oleh:

◦ lubang telinga tersumbat


◦ gendang telinga pecah
◦ saraf pendengaran rusak
3. PEMERIKSAAN LEHER

 Benjolan Di Leher Bisa Jadi Tanda Penyakit Serius


Benjolan itu bisa terasa nyeri atau tidak menimbulkan rasa sakit sama
sekali ketika dipegang. Teksturnya pun bisa jadi lembek atau keras.
a. Pembengkakan kelenjar tiroid.
Kelenjar tiroid biasanya tidak terlihat, tapi karena beberapa sebab,
kelenjar dapat membengkak dan menimbulkan benjolan di leher yang kerap
disebut gondok.Pembengkakan ini bisa disebabkan oleh banyak hal seperti
kekurangan yodium, kelenjar terlalu atau kurang aktif, dan kanker tiroid.
b. Pembengkakan kelenjar getah bening
Pembengkakan biasanya terjadi ketika tubuh mengalami infeksi antara lain
infeksi tenggorokan, infeksi gigi, pilek, campak, TBC, autoimun (lupus)
dan sifilis. Benjolan dapat kempes dengan sendirinya ketika kondisi
kesehatan Anda mulai membaik.
c. Batu di kelenjar ludah
Bahan kimia yang terdapat dalam air liur terkadang dapat mengendap
dan membentuk batu kecil.Batu tersebut bisa menyumbat aliran air liur
ke dalam mulut Anda.Kondisi ini dapat menyebabkan pembengkakan
pada leher.
 
4.PEMERIKSAAN DADA
 MACAM-MACAM BENTUK DADA
1. Barrel Chest (Dada Barel) : Bentuk dada yang menyerupai barel, hal
itu terjadi karena hasil hiperinflasi paru.
2. Funnel Chest (Dada Corong) : Bentuk dada ini terjadi ketika adanya
gangguan (defek) perkembangan tulang paru yang menyebabkan
depresi ujung bawah sternum (tulang tengah di dada).
3. Pigeon Chest (Dada Merpati) : Bentuk dada ini terjadi ketika ada
pergeseran yang menyebabkan "lengkungan keluar" pada sternum
dan tulang iga.
4. Khyposcoliosis : Keadaan ini ditandai dengan elevasi skapula dan
spina berbentuk huruf 'S' sesuai namanya yang terdiri dari kifosis
(tulang belakang ke arah depan) dan skoliosis (ke arah samping).
5. PEMERIKSAAN PAYUDARA
Pemeriksaan fisik yang sistematis/legeartis dan etis.
 Gejala klinis kanker payudara dapat berupa:
a. Benjolan pada payudara
Umumnya berupa benjolan yang tidak nyeri pada payudara. Benjolan
itu mula-mula kecil, makin lama makin besar, lalu melekat pada kulit
atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau pada puting susu.
b. Erosi atau eksema puting susu
Kulit atau puting susu tadi menjadi tertarik ke dalam (retraksi),
berwarna merah muda atau kecoklat-coklatan sampai menjadi oedema
hingga kulit kelihatan seperti kulit jeruk (peau d’orange), mengkerut,
atau timbul borok (ulkus) pada payudara. Borok itu makin lama makin
besar dan mendalam sehingga dapat menghancurkan seluruh payudara,
sering berbau busuk, dan mudah berdarah.
Ciri-ciri lainnya antara lain:
•Pendarahan pada puting susu.
•Rasa sakit atau nyeri pada umumnya baru timbul kalau tumor sudah
besar, sudah timbul borok, atau kalau sudah ada metastase ke tulang-
tulang.
•Kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, bengkak
(edema) pada lengan, dan penyebaran kanker ke seluruh tubuh.
Tumor (benjolan) pada payudara, terutama jenis yang ganas pada umumnya
tidak memiliki gejala di awal dan hanya dapat dideteksi melalui
pemeriksaan fisik secara teliti atau skrining menggunakan
mammografi.Selama fase premenstruasi, kebanyakan wanita mengalami
pembesaran serta benjolan pada payudaranya serta payudara menjadi
mengeras.Hal ini dapat mengaburkan pemeriksaan payudara untuk mencari
benjolan yang dicurigai.Pemeriksaan sebaiknya diulangi lagi 1 bulan
kemudian atau setelah periode menstruasi berikutnya.
PEMERIKSAAN EKTREMITAS ATAS
 Bagian-bagian Tulang Ekstremitas
 Bagian-Bagian Ini Akan Dijelaskan Bagian-Bagian Dari
Ekstremitas Atas. Bagian Ekstremitas Atas terdiri dari :
 1. Tulang Skapula
 2. Tulang Klavikula
 3. Tulang Humerus
 4. Tulang Ulna
 5. Tulang Radius
 6. Tulang Karpal
 a. Metacarpal
 b. Falang
 OTOT EKSTREMITAS ATAS
1. M. Triceps
2. M. Biceps
3. M. Brachialis
4. M. Brakiorodialis
5. M. Anconeus
6. M. Deltoideus
7. M. Biceps brachi
8. M. Teres minor
9. M. Teres major
10. M Abdector Polsis brevis
11. M Aponeurosis Palmar
12. M Fleksor karpi ulnaris

Anda mungkin juga menyukai