NON HEMORAGIK
Pembimbing : dr. Hygea talita Sp.S
Disusun oleh:
Putri Aprillia Saraswati
FAB 118 042
Fakultas Kedokteran
Universitas Palangka Raya
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
Bagian Ilmu Neurologi
2019
KASUS
1. Identitas Pasien
• Nama : Ny. Z
• Tanggal Lahir : 5 Agustus 1970
• Usia : 49 tahun
• Jenis Kelamin : perempuan
• Alamat : Desa Asem kumbang, Katingan
• Status : Menikah
• h. Agama : Islam
• i. Pekerjaan :-
• j. Tanggal Masuk RS : 31 Oktober 2019
2. Anamnesis
• a. Keluhan Utama : px datang dengan penurunan kesadaran
• b. Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang dengan penurunan
kesadaran, disertai kelemahan anggota gerak kanan secara mendadak 6 jam
smrs, saat serangan pasien sedang berduduk santai. Keluarga pasien
menyangkal adanya keluhan sakit kepala saat serangan terjadi, mual (-),
muntah (-), pusing berputar (-), kejang (-) pada pasien. Pasien tidak dapat
berbicara
• . Riwayat penyakit keluarga : tidak ada yang pernah mengalami hal serupa
d. Riwayat Penyakit Keluarga : -
e. Riwayat Sosial
Riwayat merokok disangkal
Riwayat mengkonsumsi alkohol disangkal
• Kesadaran : Stupor (E2 V(afasia) M5 )
• Vital sign:
• Tekanan Darah : 180/100 mmHg
• Nadi : 90 x/menit, reguler, kuat angkat, isi cukup
• Suhu : 36.8 0C
• Pernapasan : 24 x/menit
5
Pemeriksaan Fisik
Status Present Temuan
Cephal Normocephal, jejas (-)
Mata CA(-/-), SI (-/-), pupil isokor, refleks cahaya (+/+)
Hidung Rhinorea (-), deviasi (-/-)
Telinga Simetris, otorea (-/-)
Lidah Simetris, Deviasi (-/-)
Thorax
Pulmo Inspeksi: Simetris, retraksi (-/-)
Palpasi : fremitus vokal dan taktil (+/+)
Perkusi : sonor
Auskultasi : Ves (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Abdomen Supel, BU (+) Normal, timpani, Nyeri tekan (-), hepar/ lien tidak teraba
besar 6
Ekstremitas Akral hangat, CRT<2 detik, sianosis (-), edema (-)
Pemeriksaan Fisik
Tanda Rangsang
Meningeal
Kaku Kuduk -
Brudzinski I -
Brudzinski II -/-
7
Pemeriksaan Nervus kranialis
Nervus Olfactorius
(N.I) Dextra Sinistra
Daya Pembau - -
Lapang - -
Pandang
- -
Pengenalan
Warna
Funduskopi -
8
Nervus Dextra Sinistra
Okulomotorius (N.III) Ptosis - -
Gerakan Bola Mata
• Medial - -
• Atas - -
• Bawah - -
Ukuran Pupil Pupil bulat isokor Ø3 mm
Refleks Cahaya + +
Langsung
Refleks Cahaya Tidak + +
Langsung
Akomodasi - -
Dextra Sinistra
Nervus Trokhlearis
(N.IV) Gerakan Mata Lateral - -
Bawah
Starbismus konvergen - - 9
Diplopia - -
Nervus Trigeminus
Menggigit Normal
(N.V) Membuka -
Mulut
Sensibilitas Normal
Refleks -
Kornea
Refleks -
Bersin
Nervus Vestibulochoclearis
(N.VIII)
Dextra Sinistra
Tes Bisik
Tes Rinne Tidak dilakukan
Tes Weber 11
Tes
Schwabach
Nervus Glosofaringeus (N.IX) dan Nervus Vagus
(N.X)
Arkus Faring Simetris
Uvula Letak di tengah, simetris
Bersuara -
Menelan -
Refleks muntah Tidak dilakukan
Nervus Assesorius
(N.XI)
Dextra Sinistra
Memalingkan - -
kepala
Mengangkat - -
bahu
12
Nervus Hipoglosus (N.XII)
13
Ekstremitas Superior Ekstremitas Inferior
Kanan Kiri Kanan Kiri
Kekuatan 0000 4444 ....Pemeriksaan
0000 4444 Fisik
Tonus hipotonus normotonus hipotonus normotonus
Nyeri - - - -
Refleks ↓ + ↓ +
Fisiologis
Refleks - - - -
Patologis
Tremor - - - - 14
Pemeriksaan Refleks
Refleks
Fisiologis Dextra Sinistra
Refleks + +
Biceps
Refleks + +
Triceps
Refleks + +
Patella
Refleks + +
Achilles Dextra Sinistra
Babinski - -
Refleks Patologis
Chaddock - -
Oppenheim - -
Gordon - -
Schaeffer - - 15
Gonda - -
Hoffman - -
Trommer
Pemeriksaan Penunjang
• Hematologi • Elektrolit
• Leukosit : 6620 /ul • Natrium : 141 mmol/L
• Eritrosit : 4,47 juta/ul • Kalium : 3,6 mmol/L (↓)
• Trombosit : 199000 /ul • Calsium : 1,14 mmol/L
• Hb : 14,3 g/dl • Profil Lipid
• Kimia Klinik • Asam urat : 4,4 mg/dl
• Gula Darah Sewaktu : 119 mg/dl • Kolesterol Total : 221 mg/dl
• GDP : 122 mg/dl • Trigliserida : 93 mg/dl
• GD 2 jm PP : 121 mg/dl • Kolesterol HDL: 53 mg/dl
• Ureum : 51 mg/dl • Kolesterol LDL : 149 mg/dl
• Creatinin : 0,62 mg/dl
16
RONTGEN THORAX
CT-SCAN Kepala tanpa kontras
Siriraj Stroke Score (SSS)
Skor • SS > 1 = Stroke Hemoragik
No Gejala/Tanda Penilaian Indeks
Pasien
(0) Kompos mentis • SS < -1 = Stroke Non
1 Kesadaran (1) Mengantuk X 2,5 2,5 Hemoragik
(2) Semi koma/koma
(0) Tidak
2 Muntah X2 0 • -1 > SS > 1 = Perlu
(1) Ya
pemeriksaan penunjang (Ct-
(0) Tidak
3 Nyeri kepala X2 0 Scan)
(1) Ya
4 Tekanan darah Diastolik X 10% 100
Ateroma = (2,5 x derajat kesadaran) + (2 x
a. D M vomitus) + (2 x nyeri kepala) +
(0) Tidak (0,1 x tekanan diastolik) – (3 x
5 b. Angina pektoris X (3) 3
(1) Ya petanda ateroma) – 12
c. Klaudikasio
termiten = (2,5 x 1) + (2 x 0) + (2 x 0 ) + (0,1 x
6 Konstante – 12 – 12 100)- (3 x 1) –12 20
H A S I L S S S – 2,5 = - 2,5 -> Stroke Non Hemoragik
ALGORITMA GADJAH MADA
21
2.6 Resume
Masalah yang ditemukan pada pasien adalah perut daerah uluh hati
sejak 2 tahun yang yang lalu. Pasien juga mengeluh badan terasa
lemah, lemas, dan pusing. Pasien mengeluh badannya menguning
sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit. Disertai mual (+) muntah
(-), nafsu makan menurun. Pasien mengeluh juga adanya gatal-gatal
pada kulit. Pasien menyatakan pernah mengalami buang air kecil
berwarna seperti air teh sebelumnya, pasien mengakui memiliki
riwayat hipertensi sebelumnya dan Riwayat DM disangkal, riwayat
penyakit ginjal disangkal,riwayat asma disangkal.
Diagnosis
Diagnosis Klinis :
• Penurunan kesadaran
• Hemiparesis dextra
Diagnosa Kausal :
• Penurunan kesadaran ec. Stroke non Hemoragik dd stroke hemoragik
• Hemiparesis Dextra ec Stroke non hemoragik (SNH)
23
Diagnosis kerja
24
Diagnosis Banding
• Stroke Hemoragik
25
Non-Farmakologis :
• Rehabitiltasi awal
• Fisioterapi
• Support psikologis
26
31/10/2019 (H+3) 1/10/2019 (H+3) 30/10/2019 (H+5)
S Pasien masih Pasien sudah mulai sadar, tetapi Kesadaran pasien mulai membaik, px
mengalami penurunan berbicara masih belum bisa mengeluhkan neyri kepalq, berbicara tp
kesadaran tidak jelas
• Jaras kesadaran
berlangsung secara
multi sinaptik dan
akan menggalakkan inti
(neuron di formatio
retikularis) untuk
selanjutnya
mengirimkan impuls ke
seluruh korteks secara
difus dan bilateral.
Etiologi penurunan kesadaran “SEMENITE“:
• S : Sirkulasi
Meliputi stroke dan penyakit jantung
• E : Ensefalitis
Dengan tetap mempertimbangkan adanya infeksi sistemik / sepsis yang
mungkin melatarbelakanginya atau muncul secara bersamaan.
• M : Metabolik
Misalnya hiperglikemia, hipoglikemia, hipoksia, uremia, koma hepatikum
• E : Elektrolit
Misalnya diare dan muntah yang berlebihan.
Etiologi penurunan kesadaran “SEMENITE“:
• N : Neoplasma
• I : Intoksikasi
Intoksikasi berbagai macam obat maupun bahan kimia dapat menyebabkan
penurunan kesadaran
• T: Trauma
Terutama trauma kapitis : komusio, kontusio, perdarahan epidural, perdarahan
subdural, dapat pula trauma abdomen dan dada.
• E: Epilepsi
Pasca serangan Grand Mall atau pada status epileptikus dapat menyebabkan
penurunan kesadaran.
PATOGENESIS PENURUNAN KESADARAN
Kesadaran menurun
• ABC
o Hati-hati trauma leher Tanda-tanda neurologi fokal (+) Tanda-tanda neurologi fokal (-)
o O2 2-3 L/menit
o I.V. line, infus NaCl 0,9 %/
1. Infark
RL 100=150 cc/jam (hindari 2. Hemoragik
dekstrosa) 3. Neoplasma
• Tinggikan posisi kepala 300
4. Abscess/infeksi
• Anamnesis (Allo)
• PF umum
• PF neurologi
• Obs trauma primer & sekunder
• Foley cateter (hematuria?, Tanda-tanda rangsang meningeal (+) Tanda-tanda rangsang meningeal
urinalisis) (-)
• NGT (Hati-hati pada perdarahan
hidung masif)
1. Meningitis Ensefalopati metabolik
• Usahakan TDS > 100 mmHg,
2. Meningoensefalitis 1. Hipoksik-iskemik
berikan SA bila P < 45 2. Endokrin (hipo/hiperglikemia,
• Temperatur usahakan <37,5 3. PSA
tiroid)
• Lab hematologi (DPL), urinalisis, 3. Elektrolit(hiper/hiponatremia,hipe
AGD, elektrolit, Ureum,/ rkalsemia)
Creatinin, GDS 4. Toksin
• Radiologi: Ro Schedel, CT Scan tanpa kontras 5. Obat-obatan
6. Epilepsi
7. Gg. behaviour
....Pemeriksaan Neurologis
Refleks Batang Otak
Refleks Patologis
....Pemeriksaan Neurologis
Dekortikasi: Deserebrasi:
lesi di atas midbrain Lesi di bawah midbrain
STROKE
Sindrom yang memiliki karakteristik tanda dan
gejala neurologis klinis dari gangguan fungsi
serebral, baik fokal maupun menyeluruh (global),
yang berlangsung dengan cepat, selama lebih dari
24 jam atau berakhir dengan kematian, tanpa
ditemukannya penyebab lain selain gangguan
vaskuler.
FAKTOR RISIKO
1. Tidak dapat dirubah : 2. Dapat dirubah :
- Usia - Hipertensi
- Jenis kelamin - Merokok
- Diabetes
- Ras
- Fibrilasi atrium
- Genetik - Kelainan jantung
- Hiperlipidemia
- Terapi pengganti hormon
- Anemia sel sabit
- Nutrisi
– Obesitas
- Aktifitas fisik
KLASIFIKASI
Berdasarkan Patologi dan gejala
klinik dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Stroke Hemoragik
(Stroke perdarahan )
2. Stroke Non hemoragik
(Stroke iskemik)
PERBEDAAN STROKE HEMORAGIK DAN NON
HEMORAGIK
STROKE NON HEMORAGIK
• Merupakan stroke karena penyumbatan
• Penyebab : trombosis cerebral dan emboli
• Tidak terjadi perdarahan tetapi hipoksia karena
iskemia akibat penyumbatan
• Kesadaran pasien umumnya baik
TROMBOSIS SEREBRI
• Terdapat kerusakan lokal pembuluh darah akibat
aterosklerosis.
• Pembuluh darah yang mempunyai resiko adalah a.
karotis interna dan a. vertebralis bagian atas
(cenderung terbentuk pada percabangan dan
tempat yang melengkung ).
EMBOLI SEREBRI
• Terjadi pada orang yang lebih muda
• Emboli serebri berasal dari suatu trombus di jantung,
plak ateroma karotikus atau arteri karotis interna,
atau emboli di otak (di a. serebri media bagian atas)
…STROKE NON HEMORAGIK
Berdasarkan gejala klinis yang tampak, stroke non hemoragik terbagi
menjadi :
• Transient Ischemic Attack (TIA)
• Defisit neurologis akut yang terjadi <24 jam, dapat hanya beberapa
menit saja
• Terjadi perbaikan yang reversibel dan penderita pulih seperti semula
dalam waktu kurang dari 24 jam
• Etiologi : emboli atau trombosis dan plak pada arteria karotis interna
dan arteria vertebrabasalis.
• Stroke In Evolution (SIE)
• Stroke yang terjadi masih terus berkembang dimana gangguan
neurologis terlihat semakin berat dan bertambah buruk (beberapa
jam – hari)
…STROKE NON HEMORAGIK
• Reversibel Ischemic Neurology Deficit (RIND)
• Gejala muncul bertahap, akan hilang dalam waktu > 24 jam
tetapi > 3 minggu
• Pasien dapat mengalami pemulihan sempurna
• Complete Stroke Ischemic
• Stroke yang defisit neurologinya sudah menetap.
PATOFISIOLOGI
GEJALA KLINIS
Berdasarkan bagian hemispher yang terkena
• Stroke Hemisfer kanan
• Hemiparese sebelah kiri tubuh
• Penilaian buruk
• Mempunyai kerentanan terhadap sisi kolateral sehingga kemungkinan
terjatuh ke sisi yang berlawanan
• Stroke hemisfer kiri
• Hemiparese kanan
• Perilaku lambat dan sangat berhati-hati
• Kelainan bidang pandang sebelah kanan
• Disfagia global
• Apasia
• Mudah frustasi
DIAGNOSIS
1. Anamnesa, dapat memberikan gejala dan tanda yang
sesuai dengan daerah fokal
2. Melakukan pemeriksaan fisik neurologik
3. Skoring untuk membedakan jenis stroke :
a. Skor Sirraj
b. Algoritma Gadjah Mada
SKOR SIRIRAJ
Skor Sirraj :
( 2,5 x derajat kesadaran ) + ( 2 x vomitus ) + ( 2 x nyeri kepala ) + ( 0,1 x
tekanan diastolik ) – ( 3 x petanda ateroma ) – 12 =....
ALGORITMA GADJAH MADA
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• CT Scan : membantu diagnosis dan membedakannya dengan perdarahan
terutama pada fase akut.
• Angiografi serebral (karotis atau vertebral) : membantu membedakan
gambaran yang jelas tentang pembuluh darah yang terganggu, atau bila scan
tidak jelas.
• Laboratorium : Bila curiga perdarahan tes koagulasi (HT, HB, PTT, Protrombin
Time), Trombosit, Fibrinogen, GDS, Cholesterol, Ureum dan Kreatinin.
• EKG : untuk menegakkan adanya miokard infark, disritmia (terutama atrium
fibrilasi) yang berpotensi menimbulkan stroke iskemik atau TIA.
• Foto Rongten Thorax
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
Powers WJ, Rabinstein AA, Ackerson T, Adeoye OM, Bambakidis NC, Becker K, Biller J, Brown M, Demaerschalk BM, Hoh B, Jauch EC. 2018
Guidelines for the Early Management of Patients With Acute Ischemic Stroke: A Guideline for Healthcare Professionals From the American Heart
Association/American Stroke Association. Stroke. 2018 Mar 1;49(3):e46-110.
TERAPI SPESIFIK SNH
▹ Definitif
▸ Trombolisis (rTPA) dengan alteplase (<3 jam onset)
▸ Mekanikal trombektomi (sampai 24 jam onset pada kondisi tertentu)
▹ Prevensi sekunder dengan antiplatelet atau antikoagulan
▹ Pada tensi 220/120 dapat diturunkan sebanyak 15% dengan
nicardipin atau labetolol
▹ Target GDS pada 24 jam pertama onset adalah 140-180 mg/dL
PENCEGAHAN
• Mengatur pola makan yang sehat
• Melakukan olah raga yang teratur
• Menghentikan rokok
• Menghindari minum alkohol
• Memelihara berat badan
• Pemakaian kontrasepsi oral
• Penanganan stres dan istirahat yang cukup
• Pemeriksaah kesehatan teratur
PROGNOSIS
• Sebanyak 75% penderita stroke tidak dapat bekerja kembali akibat
ketidakmampuan tubuhnya
• Sisanya 30-50% penderita stoke mengalami depresi post-stroke yang ditandai
oleh letargi, sulit tidur, rendah diri, dan menarik diri dari masyarakat.