Anda di halaman 1dari 54

LAPORAN KASUS

STROKE NON
HEMORAGIK

AGNES DANIELLA, S.KED


206100802030

Pembimbing :
dr. Hygea Talita Patricia Toemon, Sp.S
  
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN/SMF NEUROLOGI
RSUD dr. DORIS SYLVANUS/PSPD UNPAR
PALANGKARAYA
2021
IDENTITAS

 Nama : Tn.A
 Usia : 52 tahun
 Alamat : Jl. Kelud No.54
 Pekerjaan : Swasta
 Agama : Islam
ANAMNESIS

 MRS : 26 Oktober 2021


 Kiriman dari : IGD RSUD dr. Doris
Sylvanus
 Anamnesis pada : 27 Oktober 2021
… ANAMNESIS

 Alloanamnesis dengan istri pasien


 Keluhan utama : Kelemahan pada tangan dan kaki kanan
 RPS :
OS dirujuk dari RS Betang Pambelum dengan keluhan sejak jam 4 pagi SMRS
pasien bangun tidur dan merasa badan seperti melayang, terasa seluruh tubuh sebelah
kanan lebih lemah, bila berdiri terasa badan seperti hendak jatuh ke sebelah kanan.
Nyeri kepala (-), mual (-), muntah (-), pingsan (-), kejang (-), bicara pelo dan terdapat
perubahan suara (+), nafsu makan (-). Pasien tidak ada BAB sejak masuk RS, BAK (+)
Riwayat Penyakit Dahulu
 DM

Riwayat Penyakit Keluarga


 Keluhan serupa (-), stroke (-), riw. DM (+)

Riwayat lain:
 Merokok (+)
 Minum minuman beralkohol (-)
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Vital sign:
Tekanan Darah : 110/90 mmHg
Nadi : 108 x/menit, reguler, kuat angkat, isi cukup
Suhu : 36,7 0C
Pernapasan : 22 x/menit, torako-abdominal
....PEMERIKSAAN FISIK
Status Present Temuan
Cephal Normocephal, jejas (-), edem (-/-)
Mata CA(+/+), SI (-/-), pupil isokor, refleks cahaya (+/+), eksoftalmus (-/-)
Hidung Rhinorea (-), deviasi (-/-)
Telinga Simetris, otorea (-/-)
Lidah Simetris, Deviasi (-/-)

Thorax Inspeksi: Simetris, retraksi (-/-)


Pulmo Palpasi : fremitus vokal dan taktil (+/+)
Perkusi : sonor
Auskultasi : Ves (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)

Thorax Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat


Cor Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS VI linea midclavikula sinistra
Auskultasi : S1S2 tunggal, Murmur (-), Gallop (-)

Abdomen Distensi (-) , BU (+) menurun, timpani, Nyeri tekan (-), hepar/ lien tidak teraba besar,
ascites (-)
Ekstremitas Akral hangat, CRT>2 detik, sianosis (-), edema (-)
― Status Neurologis
....PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : Compos Mentis
Kwantitatif : GCS (E4V5M6 )

Tanda Rangsang Meningeal


Kaku Kuduk -
Brudzinski I -
Kernig
-

Brudzinski II -
Lasegue
-
....PEMERIKSAAN NERVUS KRANIALIS
Nervus Olfactorius (N.I)

Dextra Sinistra
Daya Pembau Normal Normal
Nervus Opticus (N.II)
Dextra Sinistra

Lapang Pandang Normal Normal

Pengenalan Warna Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Funduskopi Tidak dilakukan


Nervus Okulomotorius (N.III)
Dextra Sinistra
Ptosis - -
Gerakan Bola Mata
• Medial Normal Normal
• Atas Normal Normal
• Bawah Normal Normal
Ukuran Pupil Pupil bulat isokor Ø3 mm
Refleks Cahaya Langsung + +
Refleks Cahaya Tidak + +
Langsung
Akomodasi Normal Normal

Nervus Trokhlearis (N.IV)


Dextra Sinistra
Gerakan Mata Lateral Normal Normal
Bawah
Starbismus konvergen - -
Nervus Trigeminus (N.V)

Menggigit Normal
Membuka Mulut Normal

Sensibilitas Normal

Refleks Kornea Tidak dilakukan

Refleks Bersin Tidak dilakukan

Nervus Abdusen (N.VI) Dextra Sinistra


Gerakan mata + +
ke lateral
Strabismus - -
konvergen
Diplopia - -
Nervus Fasialis (N.VII)
Dextra Sinistra
Mengangkat alis + +
Kerutan dahi + +
Menutup mata + +
Menyeringai + +
Lipatan kulit nasolabial dan + +
sudut mulut
Nervus Vestibulochoclearis (N.VIII)
Dextra Sinistra
Tes Bisik
Tes Rinne Tidak dilakukan
Tes Weber
Tes Schwabach
Nervus Glosofaringeus (N.IX) dan Nervus Vagus (N.X)

Arkus Faring -
Uvula -
Bersuara -
Menelan +
Refleks muntah Tidak dilakukan

Nervus Assesorius (N.XI)

Dextra Sinistra
Memalingkan Baik Baik
kepala
Mengangkat bahu Baik Baik
Nervus Hipoglosus (N.XII)

Sikap lidah Normal


Fasikulasi -
Tremor lidah -
Atrofi otot lidah -
Deviasi -
Ekstremitas Superior Ekstremitas Inferior
Kanan Kiri ....PEMERIKSAAN
Kanan Kiri FISIK
Kekuatan 111 555 444 555
Tonus Normotonus Hipotonus Normotonus Hipotonus

Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi


Sensibilitas + + + +

Nyeri - - - -
Refleks ↓ + ↓ +
Fisiologis
Refleks - - - -
Patologis
Tremor - - - -
PEMERIKSAAN REFLEKS
Refleks Fisiologis Dextra Sinistra
Refleks Biceps + +
Refleks Triceps + +
Refleks Patella + +
Refleks + +
Achilles

Refleks Patologis
Dextra Sinistra
Babinski + +
Chaddock - -
Oppenheim - -
Gordon - -
Schaeffer - -
Gonda - -
Hoffman - -
Trommer
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Hematologi
 Leukosit  Elektrolit
: 6.650/ul
 Eritrosit  Natrium : 136 mmol/L
: 5,04 juta/ul
 Trombosit : 164.000/ul  Kalium : 4.3 mmol/L
 Hb  Calsium : 1,04 mmol/L
: 14.2 g/dl
 Kimia Klinik
 Gula Darah Sewaktu : 330 mg/dl
 Ureum : 27 mg/dl
 Creatinin : 0,88 mg/dl
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 GD2PP : 202 mg/dl


 GDP : 194 mg/dl
 Kolesterol total : 228 mg/dl
 HDL : 67mg/dl
 LDL : 162 mg/dl
 Trigliserida : 73 mg/dl
 HbA1C :10,7 %
ALGORITMA GADJAH MADA
SIRIRAJ  STROKE  SCORE (SSS)

No Gejala/Tanda Penilaian Indeks Skor Pasien


(0) Kompos mentis
1 Kesadaran (1) Mengantuk X 2,5 0
(2) Semi koma/koma
(0) Tidak
2 Muntah X2 0
(1) Ya
(0) Tidak
3 Nyeri kepala X2 0
(1) Ya
4 Tekanan darah Diastolik X 10% 90
Ateroma = (2,5 x derajat kesadaran) + (2 x vomitus)
a.  D M + (2 x nyeri kepala) + (0,1 x tekanan
(0) Tidak
5 b.  Angina pektoris (1) Ya
X (3) 3 diastolik) – (3 x petanda ateroma) – 12
= (2,5 x 0) + (2 x 0) + (2 x 0 ) + (0,1 x 90)-
c.  Klaudikasio termiten
(3 x 1) –12
6 Konstante – 12 – 12 = -6 -> Stroke Non Hemoragik
H A S I L  S S S –4
HASIL CT SCAN KEPALA IRISAN AXIAL
TANPA KONTRAS :
• Tampak lesi hiperdens, batas tegas pada basal
ganglia kanan-kiri, pineal gland
• Tak tampak adanya mass effect dantanda
hidrocephalus
• Sulci dan gyri tampak normal
• Sistem ventrikel dan cystena normal
• Tak tampak klasifikasiormal
• Orbita, mastoid dan pansinus tak tampak kelainan
• Tak tampak deviasi midline
• Calvaria baik

KESIMPULAN : Intracranial arterial


atherosclerosis
X-RAY THORAX
• Cor : Ukuran dan bentuk normal, arcus
aorta normal
• Paru : Tak tampak infiltrate di kedua lapang
paru
• Sinus phrenicocostalis kanan - kiri tajam
• Hemidiaphragma kanan - kiri normal
• Trakhe di tengah
• Sistema tulang baik

KESAN : Jantung dan paru tak tampak


kelainan
DIAGNOSIS

Diagnosis Klinis :
 SNH
 DM Tipe 2
Diagnosis Topik :
 Intracranial arterial atherosclerosis
Diagnosa Kausal :
 Hemiparesis dextra ec Stroke non hemoragik (SNH)
DIAGNOSIS KERJA

Stroke Non Hemoragik


DM Tipe 2
Non-Farmakologis :
 Rehabitiltasi awal
 Fisioterapi
 Support psikologis
 Diet : Kebutuhan kalori 25 – 30 kkal/ kg BB/hari dengan komposisi
 Karbohidrat 30 – 40% dari total kalori
 Lemak 20 – 35%
 Protein 20 – 30%
TATALAKSANA

 Inf. Nacl 0,9 %

Advice Dokter Spesialis Saraf :


 Inj. Mecobalamin 3X 500 mg
 Inj. Citicolin 2 X 500 mg Advice Dokter Spesialis Penyakit Dalam :
 Inj. Piracetam 2 X 1 gr  Glimepiride 2 mg 1-0-0

Po:  Inj. Levemir 0-0-12


 CPG 1 X 75 mg
 Flunarizin 1 X 5 mg
 Atorvastatin 20mg 0-0-1
 Aspilet 1 X 80 mg
Monitoring:
Keadaan umum
Vital sign
Profil Lipid
PEMBAHASAN
DASAR DIAGNOSIS

Definisi Stroke
Berdasarkan WHO, Stroke adalah tanda dan gejala neurologis
klinis dari gangguan fungsi serebral, baik fokal maupun
menyeluruh (global), yang berlangsung dengan cepat, selama
lebih dari 24 jam atau berakhir dengan kematian, tanpa
ditemukannya penyebab lain selain gangguan vaskuler.
FAKTOR RISIKO

1. Tidak dapat dirubah : 2. Dapat dirubah :


- Usia - Hipertensi
- Merokok
- Jenis kelamin - Diabetes
- Ras - Fibrilasi atrium
- Kelainan jantung
- Genetik - Hiperlipidemia
- Terapi pengganti hormon
- Anemia sel sabit
- Nutrisi
– Obesitas
- Aktifitas fisik
KLASIFIKASI

Berdasarkan Patologi dan gejala


klinik dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Stroke Hemoragik
(Stroke perdarahan )
2. Stroke Non hemoragik
(Stroke iskemik)
PERBEDAAN STROKE HEMORAGIK DAN NON
HEMORAGIK
STROKE NON HEMORAGIK

Merupakan stroke karena penyumbatan


Penyebab : trombosis cerebral dan emboli
Tidak terjadi perdarahan tetapi hipoksia karena
iskemia akibat penyumbatan
Kesadaran pasien umumnya baik
TROMBOSIS SEREBRI

 Terdapat kerusakan lokal pembuluh darah akibat


aterosklerosis.
 Pembuluh darah yang mempunyai resiko adalah a.
karotis interna dan a. vertebralis bagian atas
(cenderung terbentuk pada percabangan dan tempat
yang melengkung ).
EMBOLI SEREBRI

 Terjadi pada orang yang lebih muda


 Emboli serebri berasal dari suatu trombus di jantung,
plak ateroma karotikus atau arteri karotis interna, atau
emboli di otak (di a. serebri media bagian atas)
…STROKE NON HEMORAGIK

Berdasarkan gejala klinis yang tampak, stroke non hemoragik terbagi menjadi :
 Transient Ischemic Attack (TIA)
 Defisit neurologis akut yang terjadi <24 jam, dapat hanya beberapa menit saja
 Terjadi perbaikan yang reversibel dan penderita pulih seperti semula dalam
waktu kurang dari 24 jam
 Etiologi : emboli atau trombosis dan plak pada arteria karotis interna dan
arteria vertebrabasalis.
 Stroke In Evolution (SIE)
 Stroke yang terjadi masih terus berkembang dimana gangguan neurologis
terlihat semakin berat dan bertambah buruk (beberapa jam – hari)
…STROKE NON HEMORAGIK

 Reversibel Ischemic Neurology Deficit (RIND)

 Gejala muncul bertahap, akan hilang dalam waktu > 24 jam


tetapi > 3 minggu
 Pasien dapat mengalami pemulihan sempurna
 Complete Stroke Ischemic

 Stroke yang defisit neurologinya sudah menetap.


PATOFISIOLOGI
GEJALA KLINIS

Berdasarkan bagian hemispher yang terkena


 Stroke Hemisfer kanan

 Hemiparese sebelah kiri tubuh


 Penilaian buruk
 Mempunyai kerentanan terhadap sisi kolateral sehingga kemungkinan terjatuh ke
sisi yang berlawanan
 Stroke hemisfer kiri

 Hemiparese kanan
 Perilaku lambat dan sangat berhati-hati
 Kelainan bidang pandang sebelah kanan
 Disfagia global
 Apasia
 Mudah frustasi
DASAR DIAGNOSIS
1. Anamnesa dengan Skoring untuk membedakan jenis stroke :
a. Skor Sirraj
b. Algoritma Gadjah Mada
2. Melakukan pemeriksaan fisik dan status neurologik
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
b. CT Scan / MRI
c. Angiografi otak
DASAR DIAGNOSIS PADA PASIEN

Pada pasien didiagnosis Stroke Non Hemoragik (SNH)


berdasarkan:
1. kelemahan anggota gerak sebelah kanan secara mendadak
2. Siriraj Stroke Score (SSS) = -6
3. DM Tipe 2
4. Hasil CT scan = Intracranial arterial atherosclerosis
DASAR DIAGNOSIS PADA PASIEN

1. Kelemahan anggota gerak sebelah kanan secara mendadak


Gejala ini sesuai dengan definisi SNH menurut WHO yang
menyatakan bahwa terdapat gangguan fungsi otak fokal yang
mendadak sehingga pasien mengalami kelemahan pada
ekstremitas superior-inferior dextra.
DASAR DIAGNOSIS PADA PASIEN
2. Siriraj Stroke Score (SSS) Interpretasi Stroke Sirirac Score:
No Gejala/Tanda Penilaian Indeks Skor Pasien ≥ 1 = Stroke Hemoragik
(0) Kompos mentis ≤ - 1 = Stroke Iskemik
1 Kesadaran (1) Mengantuk X 2,5 0
-1<X<1= Butuh evaluasi CT Scan
(2) Semi koma/koma
(0) Tidak
2 Muntah X2 0
(1) Ya
(0) Tidak
= (2,5 x derajat kesadaran) + (2 x vomitus)
3 Nyeri kepala X2 0 + (2 x nyeri kepala) + (0,1 x tekanan
(1) Ya
4 Tekanan darah Diastolik X 10% 90 diastolik) – (3 x petanda ateroma) – 12
= (2,5 x 0) + (2 x 0) + (2 x 0) + (0,1 x 90)-
Ateroma
a.  D M (3 x 1) –12
(0) Tidak
5 b.  Angina pektoris X (3) 3 = -6 -> Stroke Iskemik / Non
(1) Ya
Hemoragik
c.  Klaudikasio intermiten

6 Konstante – 12 – 12
H A S I L  S S S –4
DASAR DIAGNOSIS PADA PASIEN
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 CT Scan : membantu diagnosis dan membedakannya dengan perdarahan terutama pada fase
akut.
 Angiografi serebral (karotis atau vertebral) : membantu membedakan gambaran yang jelas
tentang pembuluh darah yang terganggu, atau bila scan tidak jelas.
 Laboratorium : Bila curiga perdarahan tes koagulasi (HT, HB, PTT, Protrombin Time),
Trombosit, Fibrinogen, GDS, Cholesterol, Ureum dan Kreatinin.
 EKG : untuk menegakkan adanya miokard infark, disritmia (terutama atrium fibrilasi) yang
berpotensi menimbulkan stroke iskemik atau TIA.
 Foto Rongten Thorax
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN

 Tujuan : mencegah meluasnya proses sekunder dengan


penyelamatan neuron-neuron di daerah penumbra serta restorasi
fungsi neurologis yang hilang.
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN

Powers WJ, Rabinstein AA, Ackerson T, Adeoye OM, Bambakidis NC, Becker K, Biller J, Brown M, Demaerschalk BM, Hoh B, Jauch EC. 2018
Guidelines for the Early Management of Patients With Acute Ischemic Stroke: A Guideline for Healthcare Professionals From the American Heart
Association/American Stroke Association. Stroke. 2018 Mar 1;49(3):e46-110.
TERAPI SPESIFIK SNH
 Definitif
 Trombolisis (rTPA) dengan alteplase (<3 jam onset)
 Mekanikal trombektomi (sampai 24 jam onset pada kondisi tertentu)
 Prevensi sekunder dengan antiplatelet atau antikoagulan
 Pada tensi 220/120 dapat diturunkan sebanyak 15% dengan nicardipin
atau labetolol
 Target GDS pada 24 jam pertama onset adalah 140-180 mg/dL
PENCEGAHAN
 Mengatur pola makan yang sehat
 Melakukan olah raga yang teratur
 Menghentikan rokok
 Menghindari minum alkohol
 Memelihara berat badan
 Pemakaian kontrasepsi oral
 Penanganan stres dan istirahat yang cukup
 Pemeriksaah kesehatan teratur
PROGNOSIS

 Sebanyak 75% penderita stroke tidak dapat bekerja kembali akibat ketidakmampuan tubuhnya
 Sisanya 30-50% penderita stoke mengalami depresi post-stroke yang ditandai oleh letargi, sulit
tidur, rendah diri, dan menarik diri dari masyarakat.
Thank you
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai