Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN KASUS

TRIGEMINAL
NEURALGIA

TITANIA RAMPAI, S.KED


FAB 118 081
Pembimbing :
dr. Hygea Talita, Sp.S

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN/SMF NEUROLOGI


RSUD dr. DORIS SYLVANUS/PSPD UNPAR
PALANGKARAYA 1
2019
IDENTITAS

 Nama : Ny. S
 Usia : 60 tahun
 Alamat : Jl. Menteng
 Pekerjaan : IRT
 Agama : Islam

2
ANAMNESIS

 Kiriman dari : Poli Saraf RSUD dr. Doris


Sylvanus
 Anamnesis pada : 22 /7/2019

3
… ANAMNESIS

 Autoanamnesis dengan pasien


 Keluhan utama : Nyeri wajah
 RPS:

Os datang dengan keluhan nyeri wajah. Nyeri pada daerah kiri meliputi
pipi daerah rahang atas, alis (tidak terkena mata) dan dagu daerah
rahang bawah sejak 4 bulan yang lalu. Nyeri terasa tertusuk-tusuk,
hanya dipermukaan. Nyeri dirasakan sehari >5x kadang setiap hari,
namun ada dalam 1 hari tidak merasakan nyeri. Serangan nyeri dapat
mencapai 30 detik atau kurang. Nyeri dicetus jika pipi terkena angin,
saat berbicara, atau mengunyah. Nyeri hilang perlahan, kemudian tidak
dirasakan nyeri kembali. Nyeri tidak terasa jika pasien diam (tidak 4

berbicara). Pasien tidak ada keluhan lain. Pusing (-), mual (-), muntah (-)
Riwayat Penyakit Dahulu
Hipertensi (+) sejak ±10 tahun
Diabetes Mellitus (-)
RPO : Amlodipine 0-0-10 mg

Riwayat Penyakit Keluarga


Keluhan serupa (-),

Riwayat lain:
(-)

5
 Keadaan umum : Tampak sakit ringan
 Kesadaran : Compos mentis
 Vital sign:
 Tekanan Darah : 150/70 mmHg
 Nadi : 79 x/menit, reguler, kuat angkat, isi cukup
 Suhu : 36.9 0C
 Pernapasan : 20 x/menit, torako-abdominal
 Berat Badan : 70 Kg

6
....PEMERIKSAAN FISIK
Status Present Temuan
Cephal Normocephal, jejas (-)
Mata CA(-/-), SI (-/-), pupil isokor, refleks cahaya (+/+)
Hidung Rhinorea (-), deviasi (-/-)
Telinga Simetris, otorea (-/-)
Lidah Simetris, Deviasi (-/-)
Thorax
Pulmo Inspeksi: Simetris, retraksi (-/-)
Palpasi : fremitus vokal dan taktil (+/+)
Perkusi : sonor
Auskultasi : Ves (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Thorax Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Cor Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS VI linea midclavikula sinistra
Auskultasi : S1S2 tunggal, Murmur (-), Gallop (-)

Abdomen Supel, BU (+) Normal, timpani, Nyeri tekan (-), hepar/ lien tidak 7
teraba besar
Ekstremitas Akral hangat, CRT<2 detik, sianosis (-), edema (-)
― Status Neurologis
....PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : Compos Mentis
Kwantitatif : GCS (E4V5M6 )

Tanda Rangsang
Meningeal
Kaku Kuduk Tidak dilakukan

Brudzinski I

Kernig

Brudzinski II

Lasegue 8
Nervus Olfactorius ....PEMERIKSAAN NERVUS KRANIALIS
(N.I)
Dextra Sinistra
Daya Pembau Normal Normal
Nervus Opticus
(N.II) Dextra Sinistra

Lapang Normal Normal


Pandang
Pengenalan Normal Normal
Warna
Funduskopi Tidak dilakukan
9
Nervus Okulomotorius
(N.III)
Dextra Sinistra
Ptosis - -
Gerakan Bola Mata
•Medial Normal Normal
•Atas Normal Normal
•Bawah Normal Normal
Ukuran Pupil Pupil bulat isokor Ø3 mm
Refleks Cahaya + +
Langsung
Refleks Cahaya Tidak + +
Langsung
Nervus Trokhlearis
Akomodasi Normal Normal
(N.IV)
Dextra Sinistra
Gerakan Mata Lateral Normal Normal
Bawah 10

Starbismus konvergen - -
Nervus Trigeminus
(N.V)
Menggigit Normal
Membuka Normal
Mulut
Sensibilitas Nyeri
Refleks Kornea Tidak dilakukan
Refleks Bersin Tidak dilakukan

Nervus Abdusen
Dextra Sinistra
(N.VI)
Gerakan + +
mata ke
lateral
Strabismus - - 11

konvergen
Nervus Fasialis
(N.VII)
Dextra Sinistra
Mengangkat alis + +
Kerutan dahi + +
Menutup mata + +
Menyeringai + +
Lipatan kulit nasolabial + +
dan sudut mulut
Nervus Vestibulochoclearis
(N.VIII)
Dextra Sinistra
Tes Bisik
Tes Rinne Tidak dilakukan
Tes Weber
12

Tes
Schwabach
Nervus Glosofaringeus (N.IX) dan Nervus
Vagus (N.X)
Arkus Faring Simetris
Uvula Letak di tengah, simetris
Bersuara Normal
Menelan Normal
Refleks muntah Tidak dilakukan

Nervus Assesorius
(N.XI)
Dextra Sinistra
Memalingkan Baik Baik
kepala
13
Mengangkat Baik Baik
bahu
Nervus Hipoglosus (N.XII)

Sikap lidah Normal


Fasikulasi -
Tremor lidah -
Atrofi otot lidah -
Deviasi -

14
....PEMERIKSAAN FISIK

15
PEMERIKSAAN
Refleks
REFLEKS
Dextra Sinistra
Fisiologis
Refleks + +
Biceps
Refleks + +
Triceps
Refleks + +
Patella
Refleks Patologis
Refleks +
Dextra +Sinistra
Achilles
Babinski - -
Chaddock - -
Oppenheim - -
Gordon - - 16

Schaeffer - -
PEMERIKSAAN MOTORIK
Extremitas
Atas
Dextra Sinistra
Bentuk Tidak ada deformitas
Kontur otot Eutrofi Eutrofi
Kekuatan 5 5 5 5 5 5 5 5

Extremitas
Bawah
Dextra Sinistra
Bentuk Tidak ada deformitas
Kontur otot Eutrofi Eutrofi
Kekuatan 5 5 5 5 5 5 5 5
17
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tidak dilakukan

18
DIAGNOSIS
Diagnosis Klinis :
Nyeri pipi, alis dan dagu

Diagnosis Topik :
N.Trigeminus cabang V1,V2,V3

Diagnosa Kausal :
 Trigeminal Neuralgia 19
DIAGNOSIS KERJA

Trigeminal Neuralgia
Hipertensi

20
TATALAKSANA

Po.
 Carbamezepin 2 x 200 mg
 Pregabalin 2 x 75 mg
 Amlodipin 0-0-5 mg

21
PROGNOSA

Ad vitam : bonam


Ad sanationam : bonam
Ad fungsionam :bonam

22
PEMBAHASAN
23
DEFINISI

 Trigeminal neuralgia (TN), juga dikenal sebagai tic douloureux,


adalah sindrom nyeri wajah khas yang dapat menjadi berulang dan
kronis.  Unilateral setelah distribusi sensorik dari saraf kranial V dan
sering disertai dengan kejang atau tic wajah yang singkat.

24
ETIOLOGI

25
Frekunsi Usia
Trigeminal neuralgia  Idiopatik  dekade keenam
kehidupan, tetapi dapat
(TN) jarang terjadi, terjadi padausia berapa pun.
dengan perkiraan  Simtomatik atau sekunder 
prevalensi 155 kasus cenderung terjadi pada
pasien muda kemungkinan
per juta orang. multple sclerosis

26
MANIFESTASI KLINIS

Pemicu Lokasi Distribusi


 Provokasi : Sentuhan ringan  Sepanjang garis yang membagi  1/> cabang saraf
atau getaran. saraf mandibula dan rahang atas trigeminal (maxillary atau
 Kegiatan : seperti mencukur, atau bagian maksila dan mata. mandibular, unilateral)
mencuci muka, atau  Dari sudut mulut ke sudut Nyeri unilateral pada
mengunyah. rahang. neuralgia trigeminal
 Stimuli ringan : angin  Bibir atas atau gigi taring ke klasik.
mata dan alis, menyisakan orbita Nyeri bilateral
menunjukkan neuralgia
Nyeri memicu kejang otot trigeminal simtomatik.
singkat pada otot -otot wajah,
sehingga menghasilkan t ic

27
Durasi
Sifat Nyeri

 Nyeri singkat dan  Detik hingga 1-2 menit .


paroksismal, dapat berulang. Jumlah serangan bervariasi <1 per
 Nyeri menusuk atau seperti hari, hingga 12 atau lebih per jam dan
syok dan biasanya parah. hingga ratusan per hari.
 Pasien tidak mengalami rasa sakit
diantara episode.

28
PATOFISIOLOGI

29
DIAGNOSA
IHS (International Headache Society) tahun 2005 menetapkan kriteria diagnostik untuk
neuralgia

3. Pola serangan sama terus.


1. Serangan nyeri paroksismal yang
4. Tidak ada defisit neurologis.
bertahan selama beberapa detik
sampai 2 menit, mengenai satu
5. Tidak ada penyakit terkait lain yang
atau lebih daerah persarafan
cabang saraf trigeminal. dapat ditemukan.

2. Nyeri harus memenuhi satu dari dua


kriteria berikut: Neuralgia trigeminal hendaknya
1. Intensitas tinggi, tajam, terasa di memenuhi seluruh tersebut; minimal
permukaan, atau seperti ditusuk- kriteria 1, 2, dan 3. 30

tusuk.
2. Berawal dari trigger zone atau karena
DIAGNOSA

 Tidak ada pemeriksaan laboratorium, elektrofisiologis,


atau radiologis yang secara rutin diindikasikan untuk
diagnosis TN, karena pasien dengan riwayat karakteristik
dan pemeriksaan neurologis normal dapat diobati
tanpa pemeriksaan penunjang.

31
Pengobatan TN terdiri dari:
 Terapi farmakologis
 Prosedur perkutan (misalnya, rhizotomi gliserol retrogasserian
perkutan)
 Pembedahan (mis., Dekompresi mikrovaskuler)
 Terapi radiasi (yaitu, operasi pisau gamma)

32
TATALAKSANA

Farmakologis
Antikonvulsan:
 Carbamazepine 200-1200 mg/hari  Phenitoin 100-200 mg / hari
yang secara bertahap dapat ditambah hingga rasa
sakit hilang atau mulai timbul efek samping,selama  Phenobarbital 50-100 mg / hari
periode remisi dosis dapat dikurangi secara
bertahap.  Clobazam 10 mg / hari
 Oxkarbazepine 600-3000 mg/hari
 Topiramate 100 – 400 mg / hari
yang secara bertahap ditingkatkan
untukmengontrol rasa sakitnya.
 Pregabaline 50-75 mg / hari
 Gabapentine 300-3600 mg/hari dan ditambah
hingga dosis maksimal.
 Mecobalamine 500 – 1000 mcg/hari
33
CARBAMAZEPIN

Lini pertama
Antikonvulsan efektif dalam pengobatan kejang
psikomotor dan grandmal. Dapat mengurangi
respons polisinaptik dan memblokir potensiasi
pasca-tetanik.

34
TERIMAKASIH

35
DAFTAR PUSTAKA

 Manish K Singh, MD; Chief Editor: Robert A Egan, MD. Trigeminal


Neuralgia. Medscape.2019
 J Stephen Huff, MD, FACEP; Chief Editor: Gil Z Shlamovitz, MD,
FACEP. Trigeminal Neuralgia in Emergency Medicine. Medscape.
2018.
 Panduan Praktik Klinis Neurologi. Nyeri Trigeminal. PERDOSSI.2016.
 The International Classification of Headache Disorders: 2nd
edition. Cephalalgia. 2006.
36

Anda mungkin juga menyukai