Anda di halaman 1dari 11

BUDAYA BARU(New Culure)

dan
Hidup Normal Baru (New Normal)
Matkul Komunikasi Lintas Budaya sesuai perkembangan terkini,
dengan Topik Kuliah Budaya Baru dan Hidup Normal Baru (New
Normal) adalah dua pertemuan; Tetapi karena kedua topik ini
saling terkait, maka dua pertemuan (2 Juni dan 9 Juni) kita bahas
secara bersamaan.
Tugas Kalian adalah:
Buatlah Esai, deskripsi tentang hidup normal baru dalam
budaya baru.
Selamat Menyimak:
Review:
• Sebagaimana yang telah kita pelajari, bahwa
budaya adalah suatu cara hidup yang
berkembang, yang dimiliki secara bersama-
sama. Budaya terbentuk dari banyak unsur
yang rumit, termasuk sistem agama, politik,
adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,
bangunan, karya seni dan produk pikiran
lainnya.
Kasus Covid-19
• Munculnya Virus Corona atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
• Disebabkan oleh kelelawar. Dari 60 jenis virus yang ada dalam tubuh
kelelawar/kalong, satu diantaranya adalah virus corona. Virus ini sudah lama ada
dan telah menyebabkan penyakit Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV)
pada tahun 2003, yang ditularkan pada manusia melalui Luwak dan Middle East
Respiratory Syndrome (MERS-CoV) pada tahun 2015 yang ditularkan pada manusia
melalui unta. Sementara ini, Covid-19 yang ditularkan manusia melalui
kalong/kelelawar/ kampret, disebabkan oleh virus SARS yang telah bermutasi atau
dikenal dengan SARS-CoV-2. Untuk itu sangatlah dipahami, Covid-19 yang muncul
pada akhir tahun 2019 di Wuhan, disebabkan oleh penduduk Wuhan yang gemar
mengkonsumsi kelelawar. Artinya virus corona baru yang telah bermutasi tidak lagi
mampu dilawan oleh sistem kekebalan tubuh manusia yang sudah ada.
• Bagi agama Islam, kalong adalah salah satu binatang bermuka seram yang tidak
boleh dimakan, karena membahayakan bagi tubuh manusia.
Perubahan Perilaku
• Kasus Covid-19 menderah kehidupan umat manusia
seluruh dunia, termasuk Indonesia.
• Perubahan perilaku besar-besaran yang dilakukan
masyarakat saat ini adalah bagaimana agar “diri”
seseorang tetap sehat, survive menghadapi berbagai
kemungkinan bertemunya Covid-19 yang hingga kini
belum ditemukan vaksin penetralnya.
• Perubahan perilaku berimbas kepada berbagai
sektor: ekonomi, pendidikan, sosial, politik , dan
budaya itu sendiri.
Hadirnya Teknologi Komunikasi
• Situasi yang serba sulit: tidak boleh bersentuhan,
tidak boleh berdekatan, tidak boleh ke luar
rumah, tidak boleh ke sekolah (sekolah di rumah)
tidak boleh pergi ke tempat kerja,kerja di rumah
(WFH), tidak boleh saling kunjung, tidak boleh
mudik pada masa lebaran 1441 H;
• Teknologi Komunikasi hadir menjadi sarana yang
bisa membantu “bersentuhnya” diri yang satu
dengan diri yang lain.
Ilustrasi situasi Lebaran: Apakah ini sebagai awal
budaya baru peradaban umat manusia?
• Silaturakhim daring, halal bihalal daring, ujian daring, rapat daring, lewat
aplikasi Google Meet
• Mengontak satu persatu anggota keluarga/anggota meeting, mengajari cara
cara menggunakan aplikasi, terutama anggota yang sudah sepuh/tua, dan
awam teknologi. Mereka ingin silaturakhim/meeting, e-learning, secara
virtual dan sukses.
• Tak lama layar komputer didepan kita riuh redah oleh kehadiran wajah-wajah
mereka satu persatu dengan tawa riang dan tatap mata rindu membuncah,
silaturakhim penuh kehangatan.
• Tidak hanya tatanan keluarga baru, tetapi juga perusahaan-perusahaan
nasional, multi nasional, perusahaan internasional, rapat-rapat dilakukan
dengan daring.
• Suatu perubahan besar yang benar-benar menuntut kita bisa survive di era
hidup normal baru.
Cara Hidup Manusia
• Budaya berkenaan dengan cara manusia hidup. Manusia belajar berfikir, merasa,
mempercayai dan mengusahakan apa yang patut menurut budayanya. Bahasa, persahabatan,
kebiasaan makan, praktik komunikasi, tindakan-tindakan sosial, kegiatan-kegiatan ekonomi,
pendidikan dan politik, dan teknologi, semua itu berdasarkan pola-pola budaya.
• Sebagian orang cukup berbicara melalui handphone, mengontak, memenuhi kebutuan
hidupnya demi menghindari bahaya yang ada.Resiko tambahan memang harus ditanggung,
biaya komunikasi meninggi.
• Menggunakan masker, jaga jarak, tidak keluar rumah tanpa keperluan mendesak,
• Mengaji di rumah, tadarus Al-qur’an di rumah, boleh jadi mungkin nanti meluncurkan
roket ke bulan pun bisa dari rumah, dan rumah akan menjadi sentral kehidupan yang aman
bagi umat manusia saat ini dan mungkin juga masa-masa mendatang.
• Kehidupan mendatang kita terlahir dalam kehidup normal baru (new normal), atau sekurang-
kurangnya kita dibesarkan dalam suatu budaya yang mengandung unsur-unsur tersebut.
• Kita hidup dan berkomunikasi, merespons dan menanggapi dari fungsi-fungsi kebiasaan baru
hidup yang disepakati.
Konsep Dasar Budaya
• Budaya merupakan suatu konsep yang membangkitkan kemauan, minat, cita-cita. Secara
formal budaya didefinisikan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan,
nilai, sikap, makna, hirarki, agama, waktu, peranan, hubungan, ruang, konsep alam
semesta, objek-objek materi dan milik yang diperoleh sekelompok besar orang dari
generasi ke generasi melalui usaha individu dan kelompok. Budaya menampakan diri
dalam pola-pola bahasa dan dalam bentuk-bentuk kegiatan dan perilaku yang berfungsi
sebagai model-model bagi tindakan penyesuaian diri. Budaya juga berkenaan dengan
sifat-sifat dari objek-objek materi, seperti rumah, alat produksi, alat transportasi, dan alat-
alat penunjang kehidupan lainnya. Budaya juga prilaku-prilaku dan nilai-nilai yang
dibagikan, diwariskan. Budaya secara pasti mempengaruhi kita sejak dalam kandungan
hingga meninggal-dan bahkan setelah meninggalpun dimakamkan dengan cara-cara yang
melekat pada budaya kita.
• Bagaimana pemakaman dilangsungkan pada orang yang meninggal yang dianggap karena
Covid-19? Apakah Protokol kesehatan telah melampaui syariat agama?Kesedihan
mengaruh biru, anggota keluarga ingin menyaksikan dan ingin dimakamkan secara
normal. Kegaduan yang seharusnya semua larut dalam kesedihan pun terkadang sulit
dihindari.
Kemampuan yang belum mapan
• Diperlukan kemampuan membangun konvergensi
simbolik untuk menopang paradigma normal baru ini.
Kendati sejatinya kemampuan ini masih belum mapan
dan masih terus berproses. Terminologi konvergensi
simbolik bisa kita rujuk dari tulisan John F
Cragan:Understanding Communication Theory:the
Communicative Forces for Human Actions (1998), yang
menjelaskan konvergensi simbolik sebagai kekuatan
komunikasi dibalik penciptaan kesadaran umum. Hal ini
bisa menyakut cara pandang, ideologi, ataupun
paradigma berfikir.
Praktik Prilaku Sosial Normal Baru
• Praktik perubahan perilaku sosial normal baru (behavior new normal social change),ini
akan mengubah banyak pendekatan yang tidak lagi selalu bersifat simetris. Kita harus siap
dengan situasi yang saling terhubung, dan mungkin tanpa terketahui keadaannya dan
akibatnya, saling ketergantungan satu sama lain.
• Pelanggaran dan Sanksi atas nama penegakan hukum dan disiplin adalah fenomena alami
dalam suatu perubahan sosial dan budaya.
• Pandemi telah mengajarkan umat manusia tidak hanya untuk berprilaku hidup sehat, tetapi
juga menjadi ujian kebersamaan umat manusia dalam mengatasi berbagai masalah dalam
situasi personal yang berbeda-beda.
• Kesadaran untuk berdamai dalam masa pandemi dan terus berdamai dengan berbagai
ragam permasalahan hidup selanjutnya adalah Pekerjaan kita bersama . Bukan saling
menekan, bukan saling menyulitkan, bukan lari meninggalkan masalah, tetapi berdamai
dengan masalah dalam mengatasi masalah.
• Membangun kesadaran bersama dan kehadiran negara diperlukan untuk memenuhi hak—
hak dan kewajiban warga negara.
• Tatanan Hidup Baru dan budaya baru kita masuki bersama-sama dengan logika akal sehat,
menjunjung keberagaman untuk satu tujuan, hidup sehat lahir dan batin, berdamai dalam
pandemik, yang entah kapan akan berakhir. Hidup tetap harus saling menguatkan.
• Bangsa yang kuat adalah bangsa yang sehat.
Selesai...
• Tugas Esai....
• Alhamdulillah...

Anda mungkin juga menyukai