KEPERAWATAN JIWA DI INDONESIA Kelompok 3 2A1 Nama Anggota :
Intan Adityas P1337420117001
Berliya Anaharu P1337420117017 Anis Fadilla I. P1337420117034 TREND DAN ISSUE DALAM KEPERAWATAN JIWA
Masalah - masalah yang sedang hangat dibicarakan
dan dianggap penting. Masalah-masalah tersebut dapat dianggap ancaman atau tantangan yang akan berdampak besar pada keperawatan jiwa baik dalam tatanan regional maupun global. KESEHATAN JIWA DIMULAI DARI MASA KONSEPSI Perkembangan terkini menyimpulkan bahwa berbicara masalah kesehatan jiwa harus dimulai dari masa konsepsi malahan harus dimulai dari masa pranikah. Banyak penelitian yang menunjukkan adanya keterkaitan masa dalam kandungan dengan kesehatan fisik dan mental seseorang di masa yang akan datang. Marc Lehrer, seorang ahli dari university of California menemukan bahwa dari 3000 bayi yang diteliti serta diberikan stimulasi dini berupa suara, musik, cahaya, getaran dan sentuhan, ternyata setelah dewasa memiliki perkembangan fisik, mental dan emosi yang lebih baik. TREND PENINGKATAN JUMLAH PASIEN GANGGUAN JIWA
Masalah jiwa akan meningkat di era globalisasi,
penderita tidak lagi didominasi masyarakat kelas bawah, kalangan pejabat dan masyarakat menengah ke atas, juga memiliki gangguan psikotik dan depresif. Klien gangguan jiwa dari kalangan menengah ke atas, sebagian besar disebabkan oleh ketidakmampuan dalam mengelola stress dan mungkin akibat dari pemecatan atau mutasi jabatan. KECENDERUNGAN PENYEBAB GANGGUAN JIWA
Ada 3 golongan penyebab gangguan jiwa :
1. Gangguan fisik, biologis atau organic. 2. Gangguan mental, emosional atau kejiwaan. 3. Gangguan sosial atau lingkungan.
KECENDERUNGAN SITUASI DI ERA GLOBAL
Perkembangan yang begitu cepat akan berdampak pada sektor kesehatan. Perawat dituntut mampu memberikan asuhan keperawatan yang profesional dan dapat mempertanggung jawabkan secara ilmiah, senantiasa mengembangkan ilmu dan teknologi di bidang keperawatan jiwa. GLOBALISASI DAN PERUBAHAN ORIENTASI SEHAT Pengaruh globalisasi terhadap perkembangan pelayanan kesehatan termasuk keperawatan adalah tersedianya alternatif pelayanan dan persaingan penyelenggaraan pelayanan (persaingan kualitas). Tenaga kesehatan (perawat jiwa ) harus mempunyai standar global dalam memberikan pelayanan kesehatan, jika tdk ingin ketinggalan. PROGRAM PENANGANAN GANGGUAN JIWA (BEBAS PASUNG, DESA SIAGA SEHAT JIWA) 1. Partisipasi masyarakat 5. ODGJ dengan kondisi untuk melaporkan ODGJ parah yang dan menyerahkan ke membahayakan diri fasilitas kesehatan jiwa sendiri/orang lain 2. Sistem Jemput Bola dari mendapatkan rujukan tim kesehatan pemerintah untuk perawatan daerah penstabilan jiwa di Rumah sakit Jiwa 3. Investigasi ODGJ dilakukan oleh Tim 6. ODGJ dengan kondisi Kesehatan pemda ringan yang tidak membahayakan diri 4. Pemeriksaan kondisi sendiri/orang lain dapat ODGJ oleh dokter dilakukan pengobatan spesialis untuk dirumah. menentukan system pengobatannya. INOVASI DESA SIAGA SEHAT Pemerintah Kabupaten dalam menyelenggarakan pelayanan ini dilakukan dengan beberapa hal sebagai berikut : 1. Petugas kesehatan Puskesmas dibantu oleh Tim Medis yang bertugas di Puskemas Pembantu (Pustu) Kelurahan mendatangi langsung rumah pasien ODGJ, serta melakukan pembebasan pasung 2. Pengobatan dilakukan dengan cara datang dari rumah-kerumah, yang dilakukan dengan melibatkan secara langsung dokter spesialis penyakit jiwa. 3. Setelah pasien sembuh, pemerintah mengadakan dan memberikan pelatihan membuat kerajinan tangan bagi pasien ODGJ yang melibatkan berbagai organisasi dan kesibukan lainnya, sehingga penyakitnya tidak kambuh lagi.