BERWAWASAN GLOBAL
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
DATA INSTRUMEN
STANDAR ISI
NO.1 NO.2 NO.3 NO.4 NO.5 NO.6 NO.7 NO.8 NO.9
STANDAR ISI adalah ruang lingkup materi
dan tingkat kompetensi yang dituangkan
dalam kriteria tentang kompetensi tamatan,
kompetensi bahan kajian, kompetensi mata
pelajaran, dan silabus pembelajaran yang
harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang
dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi ini
memuat kerangka dasar dan struktur
kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat
satuan pendidikan, dan kalender pendidikan.
1. Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu
menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya. Kompetensi tersebut dapat dicapai
melalui pembelajaran langsung dan tidak langsung
(indirect teaching), berupa keteladanan,
pembiasaan,
dan budaya sekolah/madrasah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi siswa.
Hasil kegiatan pengembangan perangkat
pembelajaran yang memuat kompetensi sikap
spiritual meliputi:
1) Program tahunan dan program semester.
2) Silabus.
3) RPP.
4) Buku yang digunakan guru dan siswa dalam
pembelajaran.
5) Lembar tugas terstruktur dan kegiatan mandiri
untuk siswa.
6) Handout.
7) Alat evaluasi dan buku nilai (Sikap spiritual siswa
Dibuktikan dengan:
1) Dokumen KTSP bagian kerangka dasar sesuai dengan
pedoman pengembangan KTSP.
2) Dokumen silabus semua mata pelajaran dalam bentuk
soft copy atau hard copy.
8. Prosedur operasional pengembangan KTSP meliputi:
1) Analisis, mencakup:
a) Analisis ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
Kurikulum.
b) Analisis kebutuhan siswa, satuan pendidikan, dan lingkungan
(analisis konteks).
c) Analisis ketersediaan sumber daya pendidikan.
2) Penyusunan, mencakup:
a) Perumusan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan.
b) Pengorganisasian muatan kurikuler satuan pendidikan.
c) Pengaturan beban belajar siswa dan beban kerja guru pada tingkatkelas.
d) Penyusunan kalender pendidikan satuan pendidikan.
e) Penyusunan silabus muatan atau mata pelajaran muatan lokal.
f) Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran setiap muatan
pembelajaran.
3) Penetapan dilakukan kepala sekolah/madrasah berdasarkan hasil rapat
dewan pendidik satuan pendidikan dengan melibatkan komite
sekolah/madrasah.
4) Pengesahan dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai dengan
kewenangannya.