A. PENGERTIAN ADMINSTRASIF MALPRAKTEK • Malpraktek administrastif terjadi apabila tenaga kesehatan melakukan pelanggaran terhadap hukum administrasi negara yang berlaku, misalnya menjalankan praktek bidan tanpa lisensi atau izin praktek, melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan lisensi atau izinnya, menjalankan praktek dengan izin yang sudah kadaluarsa, dan menjalankan praktek tanpa membuat catatan medik. Dalam penelitian ini digunakan istilah hukum administrasi negara dengan mengutip alasan-alasan yang diberikan oleh Rochmat Soemitro yang menyatakan bahwa: • 1. Kata administrasi sudah diterima umum dan sudah digunakan oleh pemerintah. Hal ini terbukti adanya nama Lembaga Administrasi Negara, Administrasi Niaga dan sebagainya. • 2. Kata administrasi berasal dari kata Latin administrare mempunyai dua arti yaitu : • a. Tata usaha • b. Administrasi • c. Dari istilah yang digunakan tersebut, maka berikut ini dikemukakan batasan hukum administrasi negara. B. ASPEK-ASPEK HUKUM MALPRAKTEK • 1. Aspek Hukum Perdata • Dari sudut hukum perdata, hubungan • Berdasarkan perbuatan melawan hukum dokter dan pasien berada hukum seperti itu dan rumusan dalam suatu perikatan hukum Pasal 1365 BW maka ada empat (verintenis). syarat yang harus dipenuhi • Perikatan hukum adalah suatu ikatan untuk menuntut kerugian antara dua subjek hukum atau lebih untuk melakukan sesuatu atau tidak adanya perbuatan melawan melakukan sesuatu memberikan hukum. Syarat tersebut adalah: sesuatu (Pasal 1313 jo 1234 BW) yang • a. Adanya perbuatan (daad) disebut prestasi. yang termasuk kualifikasi • Apabila dalam perlakuan medis perbuatan melawan hukum. terdapat kesalahan dengan • b. Adanya kesalahan (doleus menimbulkan akibat kerugian maka maupun culpos) si pembuat. pasien berhak menuntut adanya • c. Adanya kerugian (schade). penggantian kerugian berdasarkan perbuatan melawan hukum (Pasal 1365 BW). • Ada dua kelompok tindak pidana • 2. Aspek Hukum Pidana bidang kesehatan dilihat dari sudut • Malpraktik kedokteran bisa sumbernya, yaitu: masuk lapangan hukum • a. Tindak pidana bidang kesehatan pidana, apabila memenuhi yang bersumber pada peraturan syarat-syarat tertentu dalam perundangundangan di bidang tiga aspek, yaitu: kesehatan atau yang berhubungan • a. Syarat dalam sikap bathin dengan kesehatan, yaitu bersumber dokter pada UU No. 29/2004 tentang Praktik Kedokteran dan UU No. • b. Syarat dalam perlakuan 23/1992 tentang Kesehatan. medis • b. Tindak pidana bidang kesehatan • c. Syarat mengenai hal akibat yang bersumber di luar peraturan perundangundangan bidang kesehatan. Secara konvensional dapat ditunjuk tindak pidana tertentu dalam KUHP, terutama pasal-pasal 351-357, 359,360 KUHP. • 3. Aspek Hukum Administrasi Malpraktek • a. Kewajiban administrasi yang Kedokteran berhubungan dengan • Pelanggaran hukum administrasi kewenangan sebelum dokter kedokteran bukanlah malprakti. berbuat. Akan tetapi, pelanggaran hukum • b. Kewajiban administrasi pada administrasi kedokteran menjadi saat dokter sedang melakukan sifat melawan hukum perbuatan pelayanan medis. malpraktik apabila menimbulkan akibat buruk pada pasien. • Dua macam pelanggaran • Pelanggaran hukum administrasi administrasi tersebut adalah praktik dokter pada dasarnya sebagai berikut: adalah pelanggaran terhadap • a. Pelanggaran hukum kewajiban-kewajiban hukum administrasi tentang kewenangan administrasi kedokteran. praktik kedokteran (dokter atau Kewajiban administrasi dokter dokter gigi). dapat dibedakan menjadi dua, • b. Pelanggaran administrasi yaitu: mengenai pelayanan medis. C. KEKUATAN HUKUM ADMINISTRASI • Kekuatan hukum administrasi dalam memberikan perlindungan bagi penyelenggara pelayanan di bidang kesehatan. • Maladmnistrasi ditinjau dalam Pasal 1 Angka 3 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2008 adalah perilaku atau perbuatan melawan hukum, melampaui wewenang, menggunakan wewenang untuk tujuan lain dari yang menjadi tujuan wewenang tersebut.
• Pelanggaran pelayanan ini sering dikaitkan dengan perbuatan
tindak pidana, sebagai contoh seorang dokter di Rumah Sakit X diduga melakukan pelanggaran pelayanan dengan memberikan suntikan kepada seorang pasien. Sehingga, pasien tersebut meninggal dunia. Atas peristiwa tersebut, keluarga pasien melaporkannya kepada pihak kepolisian. D. SINERGI ANTARA PENEGAK HUKUM DAN PENGAWAS P3 • Sinergi Antara Penegak Hukum Dan Pengawas Penyelenggara Pelayanan Publik Dalam Menyelesaikan Permasalahan Pelayanan Yang Dilakukan Penyelenggara Pelayanan Di Bidang Kesehatan .
• Pertimbangan untuk menerapkan pendekatan hukum
adminstrasi sebagai bentuk penyelesaian pelanggaran pelayanan yang dilakukan penyelenggara kesehatan dapat melalui lembaga yang memiliki kewenangan untuk mengawasi penyelenggara pelayanan publik, yakni Ombudsman Republik Indonesia. Contoh kasus • Kementerian Kesehatan telah merilis hasil penelusuran kasus kematian pasien Tiara Debora Simanjorang di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kalideres, Jakarta Barat. Kementerian Kesehatan menyebut terdapat kesalahan pada layanan administrasi dan keuangan yang diberikan oleh rumah sakit terhadap status pasien. • Kesalahan yang dimaksud adalah belum adanya kebijakan internal yang mengatur persyaratan uang muka yang tidak sejalan dengan peraturan perundang-undangan. Jika pun ada, kebijakan tersebut belum secara utuh diketahui oleh petugas yang berada di layanan informasi. • Kesimpulan diambil Kementerian Kesehatan setelah menemukan sejumlah fakta seperti orangtua pasien ternyata membayar biaya pelayanan rumah sakit dengan penuh, meski pasien memiliki BPJS. SEKIAN TERIMA KASIH