Anda di halaman 1dari 10

ASPEK HUKUM ADMINISTRASI DALAM

KESEHATAN
(ADMINISTRATIF MALPRAKTIK)

1. LAUREN ELISABETH (20001010 )


2. HERU YUDI SYAHPUTRA (20001008)

Dosen Pengampu : Devi Purnamasari, S.Psi, M.K.M


A. PENGERTIAN ADMINSTRASIF MALPRAKTEK
• Malpraktek administrastif terjadi apabila tenaga kesehatan
melakukan pelanggaran terhadap hukum administrasi negara yang
berlaku, misalnya menjalankan praktek bidan tanpa lisensi atau
izin praktek, melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan lisensi
atau izinnya, menjalankan praktek dengan izin yang sudah
kadaluarsa, dan menjalankan praktek tanpa membuat catatan
medik.
Dalam penelitian ini digunakan istilah hukum administrasi
negara dengan mengutip alasan-alasan yang diberikan oleh
Rochmat Soemitro yang menyatakan bahwa:
• 1. Kata administrasi sudah diterima umum
dan sudah digunakan oleh pemerintah. Hal
ini terbukti adanya nama Lembaga
Administrasi Negara, Administrasi Niaga
dan sebagainya.
• 2. Kata administrasi berasal dari kata Latin
administrare mempunyai dua arti yaitu :
• a. Tata usaha
• b. Administrasi
• c. Dari istilah yang digunakan tersebut,
maka berikut ini dikemukakan batasan
hukum administrasi negara.
B. ASPEK-ASPEK HUKUM MALPRAKTEK
• 1. Aspek Hukum Perdata
• Dari sudut hukum perdata, hubungan • Berdasarkan perbuatan melawan
hukum dokter dan pasien berada hukum seperti itu dan rumusan
dalam suatu perikatan hukum
Pasal 1365 BW maka ada empat
(verintenis).
syarat yang harus dipenuhi
• Perikatan hukum adalah suatu ikatan
untuk menuntut kerugian
antara dua subjek hukum atau lebih
untuk melakukan sesuatu atau tidak
adanya perbuatan melawan
melakukan sesuatu memberikan hukum. Syarat tersebut adalah:
sesuatu (Pasal 1313 jo 1234 BW) yang • a. Adanya perbuatan (daad)
disebut prestasi. yang termasuk kualifikasi
• Apabila dalam perlakuan medis perbuatan melawan hukum.
terdapat kesalahan dengan • b. Adanya kesalahan (doleus
menimbulkan akibat kerugian maka maupun culpos) si pembuat.
pasien berhak menuntut adanya • c. Adanya kerugian (schade).
penggantian kerugian berdasarkan
perbuatan melawan hukum (Pasal
1365 BW).
• Ada dua kelompok tindak pidana
• 2. Aspek Hukum Pidana bidang kesehatan dilihat dari sudut
• Malpraktik kedokteran bisa sumbernya, yaitu:
masuk lapangan hukum • a. Tindak pidana bidang kesehatan
pidana, apabila memenuhi yang bersumber pada peraturan
syarat-syarat tertentu dalam perundangundangan di bidang
tiga aspek, yaitu: kesehatan atau yang berhubungan
• a. Syarat dalam sikap bathin dengan kesehatan, yaitu bersumber
dokter pada UU No. 29/2004 tentang
Praktik Kedokteran dan UU No.
• b. Syarat dalam perlakuan 23/1992 tentang Kesehatan.
medis • b. Tindak pidana bidang kesehatan
• c. Syarat mengenai hal akibat yang bersumber di luar peraturan
perundangundangan bidang
kesehatan. Secara konvensional
dapat ditunjuk tindak pidana
tertentu dalam KUHP, terutama
pasal-pasal 351-357, 359,360 KUHP.
• 3. Aspek Hukum
Administrasi Malpraktek • a. Kewajiban administrasi yang
Kedokteran berhubungan dengan
• Pelanggaran hukum administrasi kewenangan sebelum dokter
kedokteran bukanlah malprakti. berbuat.
Akan tetapi, pelanggaran hukum • b. Kewajiban administrasi pada
administrasi kedokteran menjadi saat dokter sedang melakukan
sifat melawan hukum perbuatan pelayanan medis.
malpraktik apabila menimbulkan
akibat buruk pada pasien. • Dua macam pelanggaran
• Pelanggaran hukum administrasi administrasi tersebut adalah
praktik dokter pada dasarnya sebagai berikut:
adalah pelanggaran terhadap • a. Pelanggaran hukum
kewajiban-kewajiban hukum administrasi tentang kewenangan
administrasi kedokteran. praktik kedokteran (dokter atau
Kewajiban administrasi dokter dokter gigi).
dapat dibedakan menjadi dua, • b. Pelanggaran administrasi
yaitu: mengenai pelayanan medis.
C. KEKUATAN HUKUM ADMINISTRASI
• Kekuatan hukum administrasi dalam memberikan perlindungan
bagi penyelenggara pelayanan di bidang kesehatan.
• Maladmnistrasi ditinjau dalam Pasal 1 Angka 3 Undang-Undang
Nomor 37 Tahun 2008 adalah perilaku atau perbuatan melawan
hukum, melampaui wewenang, menggunakan wewenang untuk
tujuan lain dari yang menjadi tujuan wewenang tersebut.

• Pelanggaran pelayanan ini sering dikaitkan dengan perbuatan


tindak pidana, sebagai contoh seorang dokter di Rumah Sakit X
diduga melakukan pelanggaran pelayanan dengan memberikan
suntikan kepada seorang pasien. Sehingga, pasien tersebut
meninggal dunia. Atas peristiwa tersebut, keluarga pasien
melaporkannya kepada pihak kepolisian.
D. SINERGI ANTARA PENEGAK HUKUM DAN
PENGAWAS P3
• Sinergi Antara Penegak Hukum Dan Pengawas
Penyelenggara Pelayanan Publik Dalam Menyelesaikan
Permasalahan Pelayanan Yang Dilakukan
Penyelenggara Pelayanan Di Bidang Kesehatan .

• Pertimbangan untuk menerapkan pendekatan hukum


adminstrasi sebagai bentuk penyelesaian pelanggaran
pelayanan yang dilakukan penyelenggara kesehatan
dapat melalui lembaga yang memiliki kewenangan
untuk mengawasi penyelenggara pelayanan publik,
yakni Ombudsman Republik Indonesia.
Contoh kasus
• Kementerian Kesehatan telah merilis hasil penelusuran kasus
kematian pasien Tiara Debora Simanjorang di Rumah Sakit Mitra
Keluarga Kalideres, Jakarta Barat. Kementerian Kesehatan
menyebut terdapat kesalahan pada layanan administrasi dan
keuangan yang diberikan oleh rumah sakit terhadap status pasien.
• Kesalahan yang dimaksud adalah belum adanya kebijakan
internal yang mengatur persyaratan uang muka yang tidak sejalan
dengan peraturan perundang-undangan. Jika pun ada, kebijakan
tersebut belum secara utuh diketahui oleh petugas yang berada di
layanan informasi.
• Kesimpulan diambil Kementerian Kesehatan setelah menemukan
sejumlah fakta seperti orangtua pasien ternyata membayar biaya
pelayanan rumah sakit dengan penuh, meski pasien memiliki
BPJS.
SEKIAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai