Anda di halaman 1dari 13

ALAT DAN

INSTRUMEN
PENGAWASAN
&
PEMANTAUA
N SANITASI
PEMUKIMAN
A. pengertian
Pengawasan & pemantauan sanitasi pemukiman adalah pengawasan yang dilakukan dengan tujuan untuk
mengendalikan kualitas sanitasi lingkungan pemukiman dan rumah tinggal sehingga dapat menjamin kenyamanan dan
kesehatan para penghuninya.
Untuk melakukan pengawasan dan pengendalian sanitasi pemukiman diperlukan alat dan instrumen yang
digunakan untuk mengamati dan mengukur semua parameter, yang kemudian hasilnya dianalisis sehingga diketahui faktor
resiko kesehatan yang akan terjadi dan dapat dilakukan upaya pencegahan maupun untuk menyusun rencana tindak lanjut
peningkatan kualitas sanitasi pemukiman. Alat dan instrumen tersebut tentunya disesuaikan dengan parameter-parameter
yang perlu diukur dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Untuk mengukur parameter sanitasi pemukiman digunakan
beberapa peraturan yang digunakan sebagai acuan.
Peraturan tersebut adalah Kepmenkes 492 tahun 2010 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum;
Kepmenkes No. 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan, dan Permenkes
1077/Menkes/Per/V/2011 tentang Pedoman Penyehatan Udara dalam Ruang Rumah. Dalam peraturan tersebut walaupun
ada yang tumpang tindih namun perlu diperhatikan bahwa parameter-parameter tertentu mengikuti peraturan yang terakhir.

2
2.
PENYUSUNAN
INSTRUMEN
A. Jenis alat, fungsi dan cara
pengukuran/pemeriksaan

1. Jenis alat yang digunakan


a. Teknis
✘ Alat yang digunakan untuk pengawasan & ✗ Tikus
pemantauan sanitasi pemukiman secara teknis adalah ✗ Luas Ruangan
alat untuk mengukur : ✗ Ventilasi
✗ Kelembaban ✗ Panas Temperatur
✗ Pengamatan pembuangan ✗ Pemeriksaan untuk air bersih
sampah ✗ Pemeriksaan air limbah
✗ Pencahayaan ✗ Pengambilan gambar desain rumah
✗ Debu
✗ Kebisingan
✗ Kepadatan lalat

4
b. Sosial :
Alat atau instrumen yang digunakan adalah
check list dan kuesioner untuk mengetahui
pengetahuan, perilaku dan tindakan penghuni rumah,
petugas Puskesmas, Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan aparat pemda setempat
berkaitan dengan sanitasi pemukiman.

C. Administrasi
Peraturan perundang-undangan, Permenkes,
Kepmenkes, KepMendagri, KepmenPU, dan lainnya
(yang berkaitan dengan sanitasi pemukiman) yang
5
digunakan sebagai acuan pada waktu melaksanakan
2. Jenis alat dan Fungsinya
NO. JENIS ALAT FUNGSI
A. Teknis  
1. - Hygrometer - Mengukur Kelembaban Udara
2. - Lightmeter - Mengukur Pencahayaan
3. - Dust center - Mengukur Debu
4. - Sound Level meter - Mengukur Kebisingan
5. - Fly grill - Mengukur Kepadatan Lalat
6. - Meteran (roll meter) - Mengukur Luas ruangan, ventilasi
7. - Termometer - Mengukur panas Temperatur
8. -Spektrometer, pH - Pemeriksaan untuk air bersih, air limbah
meter, dll
9. - Camera - Pengambilan gambar desain rumah, tempat
pembuangan sampah, dsb
10. - Alat mengambil sampel tanah - Pengambilan sampel tanah untuk pemeriksaan kandungan zat kimia
11. - Formulir dan check list - Pengamatan bahan bangunan, instalasi listrik, pembuangan sampah, buangan tinja, limbah
rumah tangga, keberadaan hunian tikus, nyamuk, kepadatan hunian , komponen dan
penataan ruangan.
12. - Alat tulis - Mencatat hasil pengamatan dan pengukuran
B. Sosial  
1. - Formulir wawancara - Untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan
dan check list tindakan penghuni rumah tentang sanitasi
    pemukiman
C Administrasi  
1. - Peraturan perundang- undangan, Permenkes, - Sebagai acuan standar pengukuran dan persyaratan lain yang harus diikuti
Kepmenkes, KepMendagri,
KepmenPU,
6
3. PELAKSANAAN PENGAWASAN DAN
PENYUSUNAN LAPORAN
A. Cara pengukuran/pemeriksaan
✗ Lokasi :
Salah satu sanitasi pemukiman adalah lokasi tidak terletak pada daerah rawan bencana alam
seperti bantaran sungai, aliran, lahar, tanah longsor, gelombang tsunami, daerah gempa, dan
sebagainya; tidak terletak pada daerah bekas pada tempat pembuangan akhir (TPA) sampah atau
bekas tambang; tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaran seperti jalur
pendaratan penerbangan. Untuk melakukan pengawasan parameter tersebut dilakukan survey
atau pengamatan dengan menggunakan alat check list dan camera.

7
✗ Kualitas tanah :
Persyaratan kualitas tanah di daerah perumahan dan pemukiman adalah :
✗ Kandungan Timah hitam (Pb) maksimum 300 mg/kg
✗ Kandungan Arsenik (As) maksimum 100 mg/kg
✗ Kandungan Cadmium (Cd) maksimum 20 mg/kg
✗ Kandungan Benzo (a)preyene maksimum 1 mg/kg
Untuk melakukan pengukuran atau pemeriksaan kualitas tanah tersebut dilakukan pengambilan
sampel pada titik-titik tertentu dan diperiksa di laboratorium.

✗ Prasarana dan sarana lingkungan


Parameter prasarana dan sarana lingkungan pemukiman antara lain memilki taman
bermain, drainase, sarana jalan lingkungan, tersedia cukup air bersih, pengelolaan tinja dan
limbah rumah tangga, pengelolaan sampah rumah tangga, akses ke pelayanan kesehatan dan
penghijauan. Untuk pengukuran parameter tersebut dilakukan dengan cara pengamatan
menggunakan alat check list dan camera.

8
✗ Kualitas udara
Kualitas udara ambien di lingkungan perumahan harus bebas dari gangguan gas beracun dan memenuhi syarat baku
mutu lingkungan sebagai berikut :
✗ Gas H2S dan NH3 secara biologis tidak terdeteksi
✗ Debu dengan diameter kurang dari 10 g maksimum 150 g/mg3
✗ Gas SO2 maksimum 0,10 ppm
✗ Debu maksimum 350 mm3/m2 per hari
Untuk mengukur kualitas udara tersebut dilakukan dilakukan mengambil sampel pada beberapa titik yang beresiko,
kemudian diperiksa di laboratorium. Hasilnya dibandingkan dengan standar tersebut.
Sedangkan untuk pengukuran kualitas udara di dalam rumah yang mempunyai salah satu atau lebih faktor
risiko dengan kondisi sebagai berikut :
✗ Bahan bakar untuk memasak menggunakan biomassa/minyak tanah
✗ Ventilasi < 20 % dari luas lantai
✗ Ada anggota keluarga dan atau orang lain yang merokok di dalam rumah
✗ Menggunakan obat nyamuk bakar/semprot/elektrik dan penyegar ruangan dalam bentuk
semprot
Dilakukan melalui wawancara dan check list dan pengukuran dengan menggunakan roll meter. Untuk persyaratan
lainnya (fisik, kimia, dan biologi) dilakukan pengukuran dengan pengamatan dan pengambilan sampel untuk
dilakkan pemeriksaan di laboratorium.

9
✗ Bahan bangunan
Bahan bangunan rumah harus memenuhi syarat tidak terbuat dari bahan yang dapat
melepaskan bahan yang dapat membahayakan kesehatan, antara lain: debu total tidak lebih dari
150 µg m3, asbestos tidak melebihi 0,5 fiber/m3/4jam, plumbum (Pb) kurang dari 300 mg/kg
bahan; tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme
patogen. Untuk mengukur parameter ini dilakukan pengambilan sampel dibeberapa titik dan
dilakukan pemeriksaan di laboratorium. Disamping itu dilakukan pengamatan dan check list.

10
Penataan ruangan

Komponen dan penataan ruang rumah harus memenuhi syarat: lantai kedap air
dan mudah dibersihkan; dinding rumah memiliki ventilasi, di kamar mandi dan
kamar cuci kedap air dan mudah dibersihkan; langit-langit rumah mudah
dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan; bumbung rumah yang memiliki tinggi
10 meter atau lebih harus dilengkapi dengan penangkal petir; ruang ditata
sesuai dengan fungsi dan peruntukkan; ruang dapur harus dilengkapi dengan
sarana pembuangan asap. Pengukuran parameter ini dilakukan dengan cara
pengamatan dengan menggunakan alat check list dan camera.
 

Air bersih
Parameter untuk air bersih adalah Tersedia sarana
penyediaan air bersih dengan kapasitas minimal 60 liter/
orang/hari;
Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air
bersih dan/atau air minum menurut Permenkes 416 tahun
1990 dan Kepmenkes 907 tahun 2002.
11
✗ Pembuangan limbah
Parameter untuk pembuangan limbah adalah limbah cair yang berasal rumah tangga tidak
mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau, dan tidak mencemari permukaan tanah; limbah padat
harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan bau, tidak mencemari permukaan tanah dan air tanah.
Untuk pengukuran parameter ini dilakukan pengamatan dengan alat check list dan pengambilan sampel
untuk kemudian diperiksa di laboratorium.
✗  Kepadatan hunian
Parameter untuk kepadatan hunian adalah Luas kamar tidur minimal 8 m2 dan dianjurkan tidak
untuk lebih dari 2 orang tidur. Untuk pengukuran parameter tersebut dilakukan pengamatan dan
pengukuran dengan menggunakan roll meter dan dilakukan wawancara.

✗ Vektor penyakit
Parameter untuk vektor penyakit adalah tidak ada lalat, nyamuk ataupun tikus yang bersarang di
dalam rumah. Untuk pengukuran parameter tersebut dilakukan pengamatan dengan check list dan
wawancara

12
THANKS!
Any questions?

13

Anda mungkin juga menyukai