Anda di halaman 1dari 11

Bahan Kuliah Psikologi

Positif
On Line 28 – 30 April

Pengantar
Salam sehat dan selamat menjalankan ibadah puasa buat saudara
saudari kita yang beragama Islam.
Setelah sebelumnya mengulik sumber emosi positif dari masa lalu, maka
kuliah ngabuburit sore ini akan membahas sumber emosi positif dari
masa depan.

Mari kita mulai !


Energi Masa Depan
Masa depan akan menggairahkan
jika orang memilih optimis.
Orang bisa merasa malas, jengah, takut, bahkan putus
asa saat diajak memikirkan masa depan. Baginya masa
depan itu menakutkan karena berisi ketidakpastian
bahkan ancaman. Di tengah pandemi corona saat ini
misalnya, dengan mudah kita menemukan orang-orang
yang pesimis. Mereka panik dan takut berlebihan
hingga menjadi paranoid. Beda dengan orang yang
optimis, mereka tetap menyikapi wabah dengan tenang
dan berpegang pada cara-cara menghadapi virus secara
disiplin. Mereka yang optimis masih bisa merasakan
emosi positif.
Apa Manfaat Optimisme?
1. Optimisme membuat orang lebih berdaya tahan dalam
menghadapi tekanan. Saat mengerjakan soal ujian yang
sulit misalnya, orang optimis akan lebih tekun mengerjakan
dan tidak gampang lalu bekerja asal-asalan.
2. Optimisme menghasilkan kinerja yang lebih tinggi dalam
tugas yang menantang. Orang-orang optimis akan menjadi
semakin bersemangat jika berhadapan dengan kesulitan.
Ia seolah ditantang dan makin giatlah dia dalam berusaha
untuk menang.
3. Optimisme membuat kesehatan lebih baik. Banyak orang
yang divonis dokter akan berusia pendek karena suatu
penyakit terbukti bisa bertahan lama karena berpikir
optimis. Mereka tidak menjadi nglokro dan putus asa yang
justru berakibat memperparah kondisinya sendiri.
OPTIMISME SEBAGAI GAYA BERPIKIR
 Optimisme pada dasarnya adalah produk dari gaya berpikir
seseorang. Oleh sebab itu, bisa dibedakan antara gaya pikir orang
optimis dan gaya pikir orang pesimis.
 Perbedaan gaya berpikir tersebut murni berasal dari pembiasaan yang
dilakukan selama berulang kali dan bertahun-tahun.
 Karena merupakan hasil pembiasaan, maka tentunya dapat diubah
dengan melakukan kebiasaan baru. Tentulah yang diharapkan, orang
bergaya pesimis mau berubah menjadi orang yang bergaya pikir
optimis agar hidupnya menjadi lebih positif. Mari kita lihat
perbandingannya.
PERBANDINGAN GAYA PIKIR
DEFINISI
Orang Pesimis adalah orang yang mudah Orang Optimis adalah orang yang tidak
menyerah dalam situasi sulit dan memilih mudah menyerah dalam situasi sulit,
menjadi korban tidak berdaya dari suatu bahkan sebaliknya justru melawan
keadaan. ketidakberdayaannya itu dengan usaha.

GAYA BERPIKIR
Orang pesimis meyakini bahwa penyebab Orang optimis meyakini bahwa penyebab
kejadian-kejadian buruk bersifat kejadian buruk bersifat temporer/
permanen & akan terus berlangsung. spesifik. Ketika mengalami kegagalan. dia
Jadi, sekali saja dia mengalami kegagalan akan mencari penyebab spesifik yang
dia akan memvonis bahwa dirinya membuatnya gagal. Lalu, dia akan
memang tidak mampu, tidak berbakat, berusaha lagi dengan memperbaiki bagian
dsb. dirinya yang lemah
CONTOH
Badri dan Sukma sama-sama mendapatkan nilai 60 (C) dalam UTS
Psikologi positif. Badri langsung memvonis bahwa dirinya
memang tidak mampu mengikuti kuliah di jurusan BK.
Sebaliknya, Sukma berusaha mencari tahu apa penyebab nilainya
tidak maksimal. Akhirnya ditemukan bahwa pekerjaannya
mengandung banyak typo dan model jawaban yang diharapkan
dosen adalah uraian yang menunjukkan pemahaman (bukan
jawab singkat). Pada saat kesempatan remedi diberikan, Badri
tidak beranjak dari perasaan tidak berdayanya, sedangkan Sukma
mengetahui kunci untuk sukses. Anda lihat, siapa yang optimis?
Contoh 3 Kasus
KASUS PESIMIS OPTIMIS
Meyakini penyebab permanen Meyakini penyebab spesifik
(tetap dan tidak bisa diubah) (yang bersifat sesaat & bisa diubah)

Tomi dan Jeri sama- Tomi mengaku bahwa dirinya Jeri bertanya pada dosen dan tahu bahwa
sama mendapat nilai memang tidak bisa berbicara di muka nilainya buruk karena penguasaan materinya
jelek dalam presentasi. umum bahkan dia mulai sangsi lemah. Saat berbicara, dia masih memikirkan
(penilaian terhadap apakah bisa mengajar. materi. Dosen menyarankan agar dia
kemampuan sendiri) menghafalkan apa yang akan disampaikan.
Kuncung dan Bawuk Kuncung merasa bahwa dia tidak Bawuk menemukan bahwa ternyata teman-
merasa selalu dijauhi disukai teman-temannya. temannya tidak senang jika dia berkata kotor.
teman-temannya. Jadi kalau dia berhenti berkata kotor, teman-
(penilaian terhadap temannnya pasti kembali.
kepribadian sendiri)
Bambang dan Galih Bambang mengatakan, “Ibuku Galih mengidentifikasi bahwa ibunya selalu
dimarahi ibunya. memang cerewet.” marah jika dia terlambat pulang dan tanpa
(penilaian terhadap pemberitahuan. Saat dia pulang tepat waktu,
orang lain) ibunya tak lagi marah.
Latihan Mengubah Gaya Pikir
Sekarang kita akan berlatih menyadari dan mengubah gaya
berpikir kita yang pesimis menjadi optimis. Caranya adalah
sebagai berikut.
1. Daftarlah 3 pernyataan pesimistik sehubungan dengan
penilaian kemampuan diri Anda sendiri.
2. Daftarlah 3 pernyataan pesimistik sehubungan dengan
penilaian kepribadian diri Anda sendiri.
3. Daftarlah 3 pernyataan pesimistik sehubungan dengan
penilaian terhadap orang lain.
Selanjutnya, cobalah cermati dengan baik setiap pernyataan tersebut, temukan
sebab-sebab yang bersifat spesifik, dan ubahlah pernyataan itu menjadi lebih
optimistik.
ASPEK PERNYATAAN PESIMIS PERNYATAAN BARU
Kemampuan diri 1. Saya tidak bisa bahasa 1. Saya harus memperbanyak kosa-
inggris. kata dan berlatih pengucapan yang
2. … benar.
3. … 2. ..
Kepribadian diri 1. Saya tidak disiplin. 1. Saya sering terlambat mengumpul
2. .. tugas karena senang menunda
3. .. pengerjaan hingga menit terakhir.
2. ..
Orang lain 1. Dosen psikologi positif 1. Dosen psikologi positif terganggu
galak. jika saat kuliah ada yang bicara
2. .. sendiri.
3. .. 2. ..
Nah, apa yang baru saja Anda kerjakan tersebut selanjutnya silakan
dikumpulkan kepada ketua kelas sebagai tanda kehadiran kuliah. Karena
sudah diberikan waktu tambahan untuk mengerjakan, maka
keterlambatan pengumpulan tidak diterima. Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai