Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 2

1. Mega
2. Maratussaada
3. FlorentinaManin
4. Chaici
5. Fitriani
6. Rika Yanti
7. Meriska
Pengertian

Kolik pada bayi adalah kondisi ketika bayi menangis


hingga berjam-jam dan sulit untuk ditenangkan.
Meski terlihat mengkhawatirkan, kondisi ini wajar
untuk dialami bayi baru lahir dan tidak dianggap
sebagai gangguan kesehatan.
Tanda-tanda kolik
 Bayi telah berusia lebih dari 4 bulan
 Suara tangis bayi bernada tinggi
 Saat diangkat, tubuh bayi terkulai
 Berat badan bayi tidak bertambah
 Pola buang air kecil dan buang air besar bayi tidak

normal
 Bayi tidak nafsu makan
 Beberapa bagian kulit bayi terlihat pucat atau

membiru
 Ubun-ubun bayi tampak menonjol
 Bayi terlihat susah bernapas
Cara menenangkan bayi yang mengalami kolik:

 Pijat perut bayi dengan lembut


 Gendong bayi selama dia menangis
 Mandikan bayi dengan air hangat
 Gendong bayi dalam gendongan kain atau selimut
 Berikan dot jika dirasa perlu untuk membantu
menenangkan bayi
 Berikan senandung atau suara lembut seperti
“sshh sshh…” pada bayi
 Letakkan bayi pada bouncer atau kursi goyang
khusus bayi.
pencegah Kolik pada Bayi

 Ganti dot pada botol susu bayi jika lubangnya


terlalu kecil agar bayi tidak menelan lebih banyak
udara daripada cairan.
 Jauhi asap rokok.
 Hindari konsumsi kopi, teh, dan makanan pedas
apabila bayi masih menyusu.
 Tepuk-tepuk punggung bayi dengan lembut agar
bersendawa sehabis makan.
 Bagi orang tua, penting untuk menjaga kondisi
agar jangan sampai stres agar emosi tetap
terkendali saat menangani bayi kolik. Jika perlu,
mintalah bantuan orang lain yang bisa dipercaya.
Pengertian Regurgitasi
 keluarnya kembali sebagian susu yang telah
ditelan melalui mulut dan tanpa paksaan,
beberapa saat setelah minum susu. Gumoh
adalah keluarnya kembali sebagian susu yang
telah ditelan ketika beberapa saat setelah
minum susu botol/ menyusui dan dalam
jumlah sedikit.
penyebab terjadinya regurgitasi :
 Anak/bayi yang sudah kenyang.
 Posisi anak atau bayi yang salah saat menyusui
akibatnya udara masuk kedalam lambung.
 Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam menghisap.
 Kegagalan mengeluarkan udara.
 ASI atau susu yang diberikan melebihi kapasitas
lambung.
 Posisi Menyusui
 Pemakaian bentuk dot
 Klep penutup lambung belum berfungsi sempurna
 Fungsi pencernaan bayi dengan peristaltik
( gelombang kontraksi pada dinding lambung dan
usus)
 Terlalu aktif
Tanda dan Gejala

 Mengeluarkan kembali susu saat diberikan


minum.
 Gumoh yang normal terjadi kurang dari

empat kali sehari.


 Tidak sampai mengganggu pertumbuhan

berat badan bayi.


 Bayi tidak menolak minum.
Komplikasi

 Infeksi pada saluran pernafasan.


 Cairan gumoh yang kembali keparu-paru

dapat menyebabkan radang


 Nafas terhenti sesaat
 Bayi tersedak dan batuk.
 Cairan gumoh dapat menimbulkan iritasi.
 Pucat pada wajah bayi karena tidak bisa

bernafas.
Pencegahan gumoh

 Perbaiki teknik menyusui. Cara menyusui yang benar


adalah mulut bayi menempel pada sebagian areola dan
dagu payudara ibu.
 Berikan ASI saja sampai 6 bulan (ASI eksklusif). Pemberian

makanan tambahan dibawah 6 bulan memperbesar resiko


alergi, diare, obesitas serta mulut dan lidah bayi masih
dirancang untuk menghisap, bukan menelan makanan.
 Beri bayi ASI sedikit-sedikit tetapi sering (minimal 2 jam

sekali), jangan langsung banyak.


 Jangan memakaikan gurita tertalu ketat.
 Posisikan bayi tegak beberapa lama (15-30 menit) setelah

menyusu
 Tinggikan posisi kepala dan dada bayi saat tidur.
 Jangan mengajak bayi banyak bergerak sesaat setelah menyusu.
 Jika gumoh di sebabkan oleh kelainan atau cacat bawaan segera bawa
ke petugas medis agar mendapat penanganan yang tepat sedini
mungkin.
 Apabila menggunakan botol, perbaiki cara minumnya. Posisi botol susu
diatur sedemikian rupa sehingga susu menutupi seluruh permukaan
botol dan dot harus masuk seluruhnya ke dalam mulut bayi.
 Sendawakan bayi sesaat setelah minum. Bayi yang selesai minum
jangan langsung ditidurkan, tetapi perlu disendawakan dahulu terlebih
dahulu. Sendawa dapat dilakukan dengan cara:
 Bayi digendong agak tinggi (posisi berdiri) dengan kepala bersandar
dipundak ibu. Kemudian, punggung bayi ditepuk perlahan-lahan
sampai terdengar suara bersendawa.
 Menelungkupkan bayi di pangkuan ibu, lalu usap/tepuk punggung bayi
sampai terdengar suara bersendawa.
Penatalaksanaan

 Bersikaplah tenang.
 Segera miringkan badan bayi agar cairan tidak masuk

ke paru-paru (jangan mengangkat bayi yang sedang


gumoh, karena beresiko cairan masuk ke paru-paru).
 Bersihkan segera sisa gumoh dengan tissue atau lap

basah hingga bersih, pastikan lipatan leher bersih


agar tidak menjadi s arang kuman dan jamur.
 Jika gumoh keluar lewat hidung, cukup bersihkan

dengan cotton bud, jangan menyedot dengan mulut


karena akan menyakiti bayi dan rentan menularkan
virus.
 Tunggu beberapa saat jika ingin memberi ASI lagi.

Anda mungkin juga menyukai