Anda di halaman 1dari 33

Pemicu 1 – Siklus Hidup

Definisi Pertumbuhan Janin


• Pertumbuhan  perubahan jumlah sel, besar, ukuran,
dimensi tingkat sel, organ, maupun individu yang secara
kuantitatif dapat diukur.
• Perkembangan  Bertambahnya kemampuan (skill)
dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks
dalam pola teratur dan dapt diramalkan, sebagai hasil dari
proses pematangan. Termasuk diferensiasi sel-sel tubuh,
jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang
berkembang sedemikian rupa sehingga memenuhi
fungsinya. Termasuk juga emosi, intelektual, dan tingkah
laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.
Kebutuhan Dasar Anak
1. Asuh
2. Asih
3. Asah
Tahapan Embriogenesis
• Definisi embriogenesis : Proses pembentukan
dan perkembangan sel dari satu sel hingga
terbentuknya organ-organ primordia (8
minggu pertama kehamilan). Periode sejak 8
minggu pertama kehamilan hingga lahir
disebut periode fetal.
Tahapan Embriogenesis
1. Pembuahan sel telur dan sel sperma di ampulla tuba
falopii
2. ± 4 hari / minggu pertama  terbentuk blastokista.
Sel-sel masa dalam(embrioblas) akan menjadi mudigah
Sel-sel masa luar (trofoblas) akan menjadi plasenta
3. 8 hari  Balastokista mulai menempel di stroma
endometrium.
Trofoblas berdiferensiasi menjadi sitotrofoblas dan
sinsitiotrofoblas (akan menjadi plasenta).
Embrioblas berdiferensiasi menjadi yolksalk dan rongga
amnion.
4. 9 hari  Blastokista makin dalam. Trofoblas
berkembang pesat dan embrioblas muncul vakuola
5. 12 hari  Blastokista terbenam seluruhnya.
Sinsitiotrofoblas menembus dan terbentuk sinosoid
lalu terjadi sirkulasi utero plasenta.
6. Minggu ke-3  Terbentuk 3 lapis ( ektoderm,
mesoderm, endoderm). Akhir minggu terbentuk
jaringan dan organ.
7. Minggu ke-4 sd 8  organ utama terbentuk.
Faktor yang mempengaruhi tumbuh
kembang janin & bayi
Secara umum faktor utama yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak:
1. Faktor genetik
Yang termasuk faktor genetik  faktor bawaan yang normal dan patologik,
jenis kelamin, suku bangsa, ras, etnik.
Pengaruh genetik ini bersifat heredo-kontitusional yang berarti bahwa
bentuk untuk konstitusi seseorang ditentukan oleh faktor keturunan. Faktor
herediter akan berpengaruh pada cepat pertumbuhan kematangan,
penulangan, gizi, alat seksual, dan saraf
Co : bila ayah dan ibu nya besar dan tinggi maka anaknya besar dan tinggi juga
: Anak yang terlahir dari suatu ras tertentu, misalnya ras Eropa
mempunyai ukuran tungkai yang lebih panjang daripada ras Mongol.
:Wanita lebih cepat dewasa dibanding laki-laki.
2. Faktor lingkungan (bio-fisiko-psiko-sosial)
 Faktor yang sangst menentukan tercapai
atau tidaknya potensi bawaan.
• Lingkungan yang baik memungkinkan
tercapainya potensi bawaan, lingkungan yang
buruk akan menghambatnya.
• Faktor lingkungan dibagi menjadi 2:
a) Faktor Lingkungan Pranatal
b) Faktor Lingkungan Postnatal
Faktor Lingkungan
a) Faktor lingkungan pranatal
Faktor lingkungan yang mempengaruhi anak pada
waktu masih di dalam kandungan (dari konsepsi
hingga lahir)
1. Gizi ibu waktu hamil
Ibu gizi jelek sebelum maupun pada waktu sedang hamil,
sering menghasilkan bayi BBLR atau lahir mati dan
menyebabkan cacat bawaan(jarang). Dapat juga
menyebabkan hambatan pertumbuhan otak janin, anemia
pada bayi baru lahir, bayi baru lahir mudah terkena infeksi,
abortus, dsb.
2. Mekanis
Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelainan
bawaan pada bayi yang dilahirkan.
Posisi janin pada uterus dapat menyebabkan talipes, dislokasi panggul,
tortikolis kongenital, palsi fasialis, atau kranio tabes.
3. Toksin
Masa organogenesis adalah masa yang sangat peka terhadap zat-zat
teratogen (misalnya obat-obatan) yang dapat menyebabkan kelainan
bawaan.
Ibu hamil perokok berat / peminum alkohol  sering melahirkan bayi
BBLR, lahir mati, cacat, retardasi mental.
Keracunan logam berat pada ibu hamil  bayi dengan mikrosefali, palsi
serebralis.
4. Endokrin
Hormon yang berperan pada pertumbuhan janin  somatotropin, hormon
plasenta, hormon tiroid, hormon insulin dan peptida-peptida lain dengan
aktifitas mirip insulin.
5. Radiasi
Radiasi pada janin sebelum umur 18 minggu dapat menyebabkan
kematian janin, kerusakan otak, mikrosefali, atau cacat bawaan
lainnya.
6. Infeksi
Infeksi intrauterin yang sering menyebabkan cacat bawaan 
TORCH
7. Stres
Stres pada ibu hamil dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin,
antara lain cacat bawaan, kelinan jiwa, dll.
8. Imunitas
Rhesus atau ABO inkomtabilitas sering menyebabkan abortus,
hidrops fetalis, kern ikterus, atau lahir mati
9. Anoksia embrio
Menurunnya oksigenasi janin melalui gangguan plasenta atau tali
pusat, menyebabkan BBLR
b) Faktor lingkungan postnatal
Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak
setelah lahir
1. Lingkungan Biologis (ras/suku bangsa, jenis kelamin, umur, asupan gizi
anak, perawatan kesehatan, imunisasi, penyakit kronis, fungsi
metbolisme, hormon)
2. Faktor fisik ( cuaca, musim, keadaan geografis, sanitasi, keadaan
rumah, radiasi)
3. Faktor psikososial ( stimulasi, motivasi belajar, ganjaran atau hukuman
yang wajar, cinta dan kasih sayang, interaksi ortu dengan anak)
4. Faktor keluarga dan adat istiadat (pendidikan ortu, stabilitas RT, adat
istiadat, norma-norma, agama)
Ciri ciri neonatus normal
Ciri – Ciri Bayi Baru Lahir
1. Berat badan 2500 - 4000 gram
2. Panjang badan 48 - 52 cm
3. Lingkar dada 30 - 38 cm
4. Lingkar kepala 33 - 35 cm
5. Frekuensi jantung 120 - 160 kali/menit
6. Pernafasan ± - 60 40 kali/menit
7. Kulit kemerah - merahan dan licin karena jaringan sub kutan cukup
8. Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna
9. Kuku agak panjang dan lemas
10. Genitalia;
Perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora
Laki – laki testis sudah turun, skrotum sudah ada
11. Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
12. Reflek morrow atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik
13. Reflek graps atau menggenggan sudah baik
14. Eliminasi baik, mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama,
mekonium berwarna hitam kecoklatan
Reflek – Reflek Fisiologis
1. Mata
a. Berkedip atau reflek corneal
Bayi berkedip pada pemunculan sinar terang yang tiba – tiba atau pada pandel atau
obyek kearah kornea, harus menetapkan sepanjang hidup, jika tidak ada maka
menunjukkan adanya kerusakan pada saraf cranial.
b. Pupil
Pupil kontriksi bila sinar terang diarahkan padanya, reflek ini harus sepanjang hidup.
c. Glabela
Ketukan halus pada glabela (bagian dahi antara 2 alis mata) menyebabkan mata
menutup dengan rapat.

2. Mulut dan tenggorokan


a. Menghisap
Bayi harus memulai gerakan menghisap kuat pada area sirkumoral sebagai respon
terhadap rangsangan, reflek ini harus tetap ada selama masa bayi, bahkan tanpa
rangsangan sekalipun, seperti pada saat tidur.
b. Muntah
Stimulasi terhadap faring posterior oleh makanan, hisapan atau masuknya selang
harus menyebabkan bayi mengalami reflek muntah, reflek ini harus menetap
sepanjang hidup.
c. Rooting
Menyentuh dan menekan dagu sepanjang sisi mulut akan
menyebabkan bayi membalikkan kepala kearah sisi tersebut dan mulai
menghisap, harus hilang pada usia kira – kira 3 -4 bulan
d. Menguap
Respon spontan terhadap panurunan oksigen dengan
maningkatkan jumlah udara inspirasi, harus menetap sepanjang hidup
e.Ekstrusi
Bila lidah disentuh atau ditekan bayi merespon dengan
mendorongnya keluar harus menghilang pada usia 4 bulan
f.Batuk
Iritasi membrane mukosa laring menyebabkan batuk, reflek ini
harus terus ada sepanjang hidup, biasanya ada setelah hari pertama
lahir
3. Ekstrimitas
a. Menggenggam
Sentuhan pada telapak tangan atau telapak kaki dekat dasar kaki
menyebabkan fleksi tangan dan jari
b. Babinski
Tekanan di telapak kaki bagian luar kearah atas dari tumit dan
menyilang bantalan kaki menyebabkan jari kaki hiperektensi dan
haluks dorso fleksi
c. Masa tubuh
(1). Reflek moro
Kejutan atau perubahan tiba – tiba dalam ekuilibrium yang
menyebabkan ekstensi dan abduksi ekstrimitas yang tiba –tiba serta
mengisap jari dengan jari telunjuk dan ibu jari membentuk “C” diikuti
dengan fleksi dan abduksi ekstrimitas, kaki dapat fleksi dengan lemah.
(2). Startle
Suara keras yang tiba – tiba menyebabkan abduksi lengan dengan
fleksi siku tangan tetap tergenggam
(3). Tonik leher
Jika kepala bayi dimiringkan dengan cepat ke salah sisi, lengan dan
kakinya akan berekstensi pada sisi tersebut dan lengan yang
berlawanan dan kaki fleksi.
(4). Neck – righting
Jika bayi terlentang, kepala dipalingkan ke salah satu sisi, bahu dan
batang tubuh membalik kearah tersebut dan diikuti dengan pelvis
(5) Inkurvasi batang tubuh (gallant)
Sentuhan pada punggung bayi sepanjang tulang belakang
menyebabkan panggul bergerak ke arah sisi yang terstimulasi
Tahapan tumbuh kembang bayi
• Cephalocaudal atau Head to tail (dari arah kepala ke kaki)
Misalnya: mengangkat kepala dulu kemudian mengangkat dada dan
menggerakkan ekstremitas bagian bawah.
• Proximodistal atau Near to Far Direction (Menggerakkan anggota
gerak yang paling dekat dengan pusat dan pada anggota gerak yang
lebih jauh dari pusat)
Misalnya: bahu dulu baru jari- jari.
• Mass to specific atau simple to complex (Menggerakkan daerah yang
lebih sederhana dulu baru kemudian daerah yang lebih kompleks)
Misalnya: mengangkat bahu dulu baru kemudian menggerakkan jari-
jari yang lebih sulit atau melambaikan tangan baru bisa memainkan
jarinya
Golden standard of infant feeding
Standart emas makanan bayi atau golden of
infant feeding adalah salah satu upaya
mendasar untuk menjamin pencapaian
kualitas tumbuh kembang sekaligus
memenuhi hak anak.
Standar menurut WHO
1. Inisiasi menyusui diri (IMB) dan Rawat Gabung
 IMD dilakukan dengan cara kontak kulit bayi dengan ibu
(skin to skin) dimana bayi diletakan di dada ibu lalu dengan
spontan bayi akan mencari puting ibu untuk menyusui
 Sedangkan rawat gabung dilakukan sehari 24 jam untuk
mengoptimalkan proses menyusui dimulai secara optimal.
2. ASI Ekslusif (ASIX)
 Pemberian ASI kepada bayi sampai usisa 6 bulan tanpa
tambahan makanan atau minuman pendamping lain,
bahkan tidak juga air putih.
3. Makanan Pendamping ASI (MPASI)
 Dimulai sejak umur 6 bln, dimana pada usia 6-12 bln
asupan ASI memenuhi 70% kebutuhan kalori bayi,
sehingga bayi butuh tambahan asupan lain. MP-ASI
yang dimaksudkan adalah buatan sendiri bukan
buatan pabrik.
4. ASI diteruskan sampai min. 2 tahun
 Walaupun jumlah kalori diberikan oleh ASI hanya
sekitar 30%, tapi zat anti bodi dalam ASI tinggi. Zat
ini sangat berfungsi untuk daya tahan tubuh bayi.
Jenis Imunisasi
• BCG • Influenza
• Hepatitis B • MMR
• Polio • Tifoid
• DTP • Hepatitis A
• Campak • HPV
• Hib • Varisela
• Pneumokokus ( PCV )
Jadwal Imunisasi
Jadwal Imunisasi
BCG
Optimal diberikan pada umur 2 sampai 3 bulan. Bila vaksin BCG akan diberikan sesudah umur 3 bulan,
perlu dilakukan uji tuberkulin. Bila uji tuberculin pra-BCG tidak dimungkinkan, BCG dapat diberikan, namun
harus diobservasi dalam 7 hari. Bila ada reaksi lokal cepat di tempat suntikan (accelerated local reaction),
perlu dievaluasi lebih lanjut (diagnostic TB).

Hepatitis B
Pertama diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir.

Polio
OPV 0 diberikan pada kunjungan pertama. Bayi yang lahir di RB/RS diberikan vaksin OPV saat bayi
dipulangkan untuk menghindari transmisi virus vaksin kepada bayi lain. Selanjutnya dapat diberikan vaksin
OPV atau IPV.

DTP
Diberikan pada umur > 6 minggu. Dapat diberikan vaksin DTwP atau DTaP atau kombinasi dengan Hepatitis
B atau Hib. Ulangan DTP umur 18 bulan dan 5 tahun. Program BIAS: disesuaikan dengan jadwal imunisasi
Kementrian Kesehatan. Untuk anak umur diatas 7 tahun dianjurkan diberikan vaksin Td.

Campak
Diberikan pada umur 9 bln, vaksin ulangan diberikan pada umur 5-7 tahun. Program BIAS: disesuaikan
dengan jadwal imunisasi Kementrian Kesehatan.
Jadwal Imunisasi
Hib
Diberikan mulai umur 2 bulan dengan interval 2 bulan. Diberikan terpisah atau
kombinasi.

Pneumokokus ( PCV )
Dapat diberikan pada umur 2, 4, 6, 12-15 bulan. Pada umur 7 – 12 bulan, diberikan 2
kali dengan interval 2 bulan; pada umur > 1 tahun diberikan 1 kali, namun keduanya
perlu dosis ulangan 1 kali pada umur 15 bulan atau minimal 2 bulan setelah dosis
terakhir. Pada anak umur di atas 2 tahun PCV diberikan cukup 1 kali.

Influenza
Diberikan pada umur > 6 bulan, setiap tahun. Pada umur < 9 tahun yang mendapat
vaksin influenza pertama kalinya harus mendapat 2 dosis dengan interval minimal 4
minggu.

MMR
Dapat diberikan pada umur 12 bulan, apabila belum mendapat vaksin campak umur 9
bulan. Selanjutnya MMR ulangan diberikan pada umur 5-7 tahun.
Jadwal Imunisasi
Tifoid
Tifoid polisakarida injeksi diberikan pada umur 2 tahun, diulang setiap 3 tahun.

Hepatitis A
Hepatitis A diberikan pada umur > 2 tahun, dua kali dengan interval 6-12 bulan.

HPV
Jadwal vaksin HPV bivalen 0, 1, 6 bulan; vaksin tetravalen 0, 2, 6 bulan. Dapat
diberikan mulai umur 10 tahun.

Varisela
Dapat diberikan setelah umur 12 bulan, terbaik pada umur sebelum masuk
sekolah dasar. Bila diberikan pada umur > 12 tahun, perlu 2 dosis dengan
interval minimal 4 minggu.
Manfaat Imunisasi
BCG (Bacillus Calmette-Guerin)
mencegah penyakit TBC

Hepatitis B
melindungi dari virus penyebab penyakit hepatitis B

Polio
melindungi dari polio yang menyebabkan kelumpuhan

DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus)


melindungi anak dari difteria (infeksi tenggorokan dn saluran
pernafasan yang fatal serta berpotensi menyebabkan kematian),
pertusis (batuk rejan) dan tetanus
Manfaat Imunisasi
Campak
Mencegah penyakit campak

Hib
Melindungi bayi dan balita dari serangan meningitis, pneumonia, dan epiglotitis

PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine)


Melindungi bayi dan balita dari penyakit Invasive Pneumococcal Disease (IPD) yang
disebabkan oleh bakteri streptococcus pneumoniae yang menyebar melalui darah
dan bersifat merusak (invasive). Jenis penyakit yang tergolong IPD adalah radang
paru (pneumonia), radang selaput otak (meningitis), dan infeksi darah (bakteremia).

Influensa
Melindungi bayi dan anak-anak dari kemungkinan terkena flu berat (penyakit yang
disebabkan oleh virus influensa)
Manfaat Imunisasi
Varicella
Melindungi anak-anak dari penyakit cacar air

MMR (Mumps, Measles, Rubella)


Berguna untuk melindungi batita dan anak-anak dari campak, gondongan, dan
rubella (campak jerman)

Tifoid
Melindungi batita dan anak-anak dari penyakit tifus

Hepatitis A
Melindungi batita dan anak-anak dari penyakit hepatitis A

HPV (Human Papilloma Virus)


Melindungi anak-anak dari virus Human Papiloma Virus (penyebab kanker serviks)

Anda mungkin juga menyukai