Enzim-Linked immune
sorbent assay (ELISA)
KELOMPOK 4
Eva Warista
Fitry Febrianti
Haqi Nurjanah
Hasanudin
Hilda Daniati
Hotma Parsaulian Pane
LATAR BELAKANG
Pemeriksaan Laboratorium yang paling umum
dilakukan sebagai skrining pertama kali dalam melakukan
pemeriksaan Anti HIV (merupakan pemeriksaan anti body) yaitu
dengan metode ELISA.
Enzim-Linked immune sorbent assay (ELISA) atau dalam bahasa
indonesianya disebut sebagai uji penentuan kadar immunosorben taut-
enzim, merupakan teknik pengujian serologi yang didasarkan pada
prinsip interaksi antara antibody dan antigen. Pada awalnya, teknik
ELISA hanya digunakan dalam bidang imunologi untuk mendeteksi
keberadaan antigen maupun antibody dalam suatu sampel seperti
dalam pendeteksian antibody IgM, IgG, dan IgA pada saat terjadi
infeksi (pada tubuh manusia khususnya, misalya pada saat terkena
virus HIV). Namun seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan,teknik ELISA juga diaplikasikan dalam bidang patologi
tumbuhan, kedokteran, dll
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah penemuan teknik ELISA?
2. Bagaimana prinsip dasar teknik ELISA?
3. Apa saja alat dan bahan yang dibutuhkan
dalam teknik ELISA?
4. Apa saja kelebihan dan kelemahan teknik
ELISA?
5. Apa saja macam-macam teknik ELISA?
6. Bagaimana langakah kerja teknik ELISA?
TUJUAN
Untuk mengetahui pengertian dari Enzim-Linked immune
sorbent assay (ELISA) .
Untuk mengetahui pemanfaatan dari Enzim-Linked immune
sorbent assay (ELISA) .
Untuk mengetahui prinsip kerja dari Enzim-Linked immune
sorbent assay (ELISA) .
Untuk mngetahui diagnosisi dari Enzim-Linked immune
sorbent assay (ELISA) .
Untuk mengetahui pemanfaatan teknik Enzim-Linked immune
sorbent assay (ELISA) .
Manfaat
Untuk menginformasikan kepada pembaca pengertian dari
Enzim-Linked immune sorbent assay (ELISA) , pemanfaatan
dari Enzim-Linked immune sorbent assay (ELISA) , prinsip
kerja dari Enzim-Linked immune sorbent assay (ELISA) ,
diagnosis dari Enzim-Linked immune sorbent assay (ELISA) ,
dan untuk menginformasikan pemanfaatan teknik Enzim-Linked
immune sorbent assay (ELISA) .
Enzim-Linked immune sorbent assay
(ELISA)
Pertama antigen atau antibodi yang hendak diuji ditempelkan pada suatu
permukaan yang berupa microtiter. Penempelan tersebut dapat dilakukan melalui dua
cara, yaitu penempelan secara non spesifik dengan adsorbs ke permukaan microtiter,
dan penempelan secara spesifik dengan menggunakan antibody atau antigen lain yang
bersifat spesifik dengan antigen atau antibodi yang diuji (cara ini digunakan pada
teknik ELISA sandwich). Selanjutnya antibodi atau antigen spesifik yang telah
ditautkan dengan suatu enzim signal (disesuaikan dengan sampel => bila sampel
berupa antigen, maka digunakan antibodi spesifik , sedangkan bila sampel berupa
antibodi, maka digunakan antigen spesifik) dicampurkan ke atas permukaan tersebut,
sehingga dapat terjadi interaksi antara antibodi dengan antigen yang bersesuaian.
Next ...
A. Kelebihan
Teknik ELISA ini memiliki beberapa kelebihan, antara lain :
Teknik pengerjaan relatif sederhana
Relatif ekonomis (karena jenis a antibodi yang digunakan
hanya satu saja, sehingga menghemat biaya untuk membeli
banyak jenis antibodi)
Hasil memiliki tingkat sensitivitas yang cukup tinggi.
Dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan antigen
walaupun kadar antigen tersebut sangat rendah (hal ini
disebabkan sifat interaksi antara antibodi atau antigen yang
bersifat sangat spesifik)
Dapat digunakan dalam banyak macam pengujian.
1. B. Kekurangan
1. Jenis antibodi yang dapat digunakan pada uji dengan teknik ELISA ini
hanya jenis antibodi monoklonal (antibodi yang hanya mengenali satu
antigen)
2. Harga antibodi monoklonal relatif lebih mahal daripada antibodi
poliklonal, sehingga pengujian teknik ELISA ini membutuhkan biaya yang
relatif mahal.
3. Pada beberapa macam teknik ELISA, dapat terjadi kesalahan pengujian
akibat kontrol negatif yang menunjukkan respons positif yang disebabkan
inefektivitas dari larutan blocking sehingga antibodi sekunder atau antigen
asing dapat berinteraksi dengan antibodi bertaut enzim signal dan
menimbulkan signal.
4. Reaksi antara enzim signal dan substrat berlangsung relatif cepat,
sehingga pembacaan harus dilakukan dengan cepat (pada perkembangannya,
hal ini dapat diatasi dengan memberikan larutan untuk menghentikan reaksi).
Alat dan Bahan
1. ELISA Direct
2. ELISA Indirect
3. ELISA Sandwich
4. ELISA Biotin Sterptavidin (Jenis ELISA
Modern)
5. ELISA Kompetitif
6. ELISA Multiplex
Aplikasi Teknik ELISA
Berikut ini adalah beberapa ontoh aplikasi teknik ELISA, antara lain:
A. . Pemeriksaan donor darah untuk pembuktian adanya kontaminasi virus:
1. HIV-1 dan HIV-2 (keberadaan antibody anti-HIV)
2. Hepatitis C (presence of antibodies)
C. Pendeteksian Infeksi
1. Agen penularan secara seksual, HIV, Syphilis dan Chlamydia
2. Hepatitis B dan C