Anda di halaman 1dari 18

Surveilans, Karantina dan

Observasi Orang Terpapar


Coronavirus Disease (COVID-19)

Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan


Kementerian Kesehatan RI

1
Workshop Case Manajemen COVID-19, 5 Maret 2020
CORONAVIRUS DISEASE (COVID-19)
Diketahui penyebabnya adalah novel
WHO menetapkan nama
Coronavirus yaitu jenis virus baru yang
2019-nCoV menjadi COVID-
satu family dengan virus penyebab
19, yang merupakan
SARS dan MERS.
WHO menetapkan 2019- singkatan dari “coronavirus
nCoV sebagai disease 2019.”
PHEIC/KKMMD.

31 Des 2019 27 Jan 2020 3 Feb 2020 29 Feb 2020

9 Jan 2020 30 Jan 2020 12 Feb 2020

Di Kota Wuhan, Cina, dilaporkan WHO melaporkan bahwa sudah Indonesia melakukan Covid19 sudah tejadi di 53
59 kasus dengan gangguan terjadi penularan terbatas dari pembatasan negara dan semua regional
pernapasan (pneumonia) dan manusia ke manusia (kontak penerbagnan dari China WHO ditempatkan dalam
dirawat di RS, 7 orang dalam keluarga) telah dikonfirmasi di
kondisi kritis.
very high
sebagian besar Kota Wuhan,
China dan negara lain.
REVISI-2 PEDOMAN KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI COVID-19

• Sedang dilakukan revisi kembali


Pedoman Kesiapsiagaan
Menghadapi COVID-19,
menyesuaikan dengan
perkembangan situasi global dan
Indonesia :
• Penularan antar manusia (transmisi
lokal)
• Banyak kasus asimptomatik
• Sudah ada kasus positif di Indonesia

ANUNG untuk RAKORNAS FARMALKES 3


DATA PENULARAN
Penularan di Beberapa Negara Terjangkit :
 Perancis  Satu petugas kesehatan yang merawat 2 kasus
probable COVID-19. Ini merupakan kasus pertama kali yang
melaporkan petugas kesehatan terinfeksi COVID-19 diluar Cina.
 Republik Korea (Korea Selatan)  Satu kasus adalah kasus yang
terpapar dengan kasus konfirmasi di Jepang.
 Jepang  Seorang pemandu wisata yang kontak dengan turis dari
Wuhan.
 Jerman  Transmisi lokal terjadi pada cluster di Bavaria.
 Thailand  Seorang sopir taksi yang tidak memiliki riwayat ke
Cina dikonfirmasi positif COVID-19 dan kemungkinan terinfeksi
dari turis yang sakit dari Cina.
 Malaysia  Satu kasus terpapar kasus konfirmasi di Grand Hyatt,
Singapura bersama WN Singapura
 Singapura  Transmisi lokal pada cluster di Yong Thai Hong dan
Diamond Industries Jewellery Company.

Kasus di luar Cina kebanyakan penularan antar manusia (transmisi lokal)


DEFINISI OPERASIONAL (1)
PASIEN DALAM PENGAWASAN

Seseorang yang mengalami:


• Demam (≥380C) atau ada riwayat demam,
• Batuk/ Pilek/ Nyeri tenggorokan/Pneumonia ringan hingga berat berdasarkan gejala klinis
dan/ atau gambaran radiologis
Perlu waspada pada pasien dengan gangguan sistem kekebalan tubuh (immunocompromised)
karena gejala dan tanda menjadi tidak jelas.
DAN
pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala, memiliki salah satu kriteria berikut:
• Memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi atau probable COVID-19;
• Memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di luar negeri yang melaporkan transmisi lokal*

5
DEFINISI OPERASIONAL (2)
ORANG DALAM PEMANTAUAN
1. Seseorang yang mengalami gejala demam (≥38 0C) atau ada riwayat demam
2. Seseorang yang mengalami gejala sistem pernapasan seperti batuk/pilek/sakit tenggorokan/sesak nafas
DAN
pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala, memenuhi salah satu kriteria berikut:
a. Memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di luar negeri yang melaporkan transmisi lokal, atau
b. Memiliki riwayat tinggal di Indonesia dengan kasus konfirmasi

KASUS PROBABEL

Pasien dalam pengawasan yang diperiksa untuk COVID-19 tetapi inkonklusif (tidak dapat disimpulkan) ATAU seseorang dengan dengan hasil
konfirmasi positif pan-coronavirus atau beta coronavirus.

KASUS KONFIRMASI
Seseorang yang terinfeksi COVID-19 dengan hasil pemeriksaan laboratorium positif.
6
DEFINISI OPERASIONAL (3)
KONTAK ERAT
Seseorang yang melakukan kontak fisik atau berada dalam ruangan atau berkunjung (bercakap-cakap dalam radius 1 meter dengan pasien
dalam pengawasan, probabel atau konfirmasi). Termasuk kontak erat adalah:
a. Petugas kesehatan yang memeriksa, merawat, mengantar dan membersihkan ruangan di tempat perawatan khusus
b. Orang yang merawat atau menunggu pasien di ruangan
c. Orang yang tinggal serumah dengan pasien
d. Tamu yang berada dalam satu ruangan dengan pasien
e. Orang yang bepergian dan bekerja bersama dengan pasien

7
DAFTAR NEGARA TERJANGKIT
(TRANSMISI LOKAL)

• Negara terjangkit adalah negara yang melaporkan


transmisi COVID-19 lokal (bukan kasus importasi,
dan masih bersirkulasi) oleh WHO.
• Negara terjangkit terdiri dari 31 negara
• Daftar negara ini dapat berubah setiap harinya
mengikuti perkembangan data dan informasi yang
didapatkan, dan diupdate di
www.infeksiemerging.kemkes.go.id
PENILAIAN RISIKO
CINA  SANGAT TINGGI
REGIONAL  SANGAT
TINGGI
GLOBAL SANGAT TINGGI
0
1000
2000
3000
4000
31 Des 19 - 3 Jan 20
20-Jan-20
21-Jan-20
23-Jan-20
24-Jan-20
25-Jan-20

down
26-Jan-20
27-Jan-20
28-Jan-20
Wuhan locked
29-Jan-20
30-Jan-20
31-Jan-20
1-Feb-20
PHEIC

2-Feb-20
3-Feb-20
4-Feb-20
5-Feb-20
6-Feb-20
7-Feb-20
8-Feb-20
9-Feb-20
10-Feb-20
11-Feb-20

Confirm
12-Feb-20
13-Feb-20
14-Feb-20
15-Feb-20
16-Feb-20
17-Feb-20
18-Feb-20
19-Feb-20
20-Feb-20
21-Feb-20
PERKEMBANGAN KASUS KONFIRM DI GLOBAL

22-Feb-20
23-Feb-20
24-Feb-20
25-Feb-20
26-Feb-20
27-Feb-20
28-Feb-20
29-Feb-20
1-Mar-20
CINA

64 NEGARA

166 Kematian
10.566 Kasus
SITUASI GLOBAL COVID-19 (per 3 Maret 2020)

DILUAR CINA
TOTAL: 90.870 kasus

: 80.304 kasus

KASUS PENYEBARAN

30 Negara Transmisi Lokal


MENINGGAL : 2.946 kasus
SITUASI INDONESIA

 Total kasus yang spesimennya dikirim ke


Laboratorium Badan Litbangkes sebanyak 339 kasus
 Kasus dalam pengawasan tersebar di 44 Rumah Sakit,
di 23 Provinsi
 Hasil pemeriksaan:
 Kasus dalam proses pemeriksaan = 2 kasus
 Negatif COVID-19 = 335 kasus
 Positif COVID-19 = 2 kasus

 per tanggal 2 Februari


ALUR DETEKSI DINI DAN RESPON

PINTU MASUK
WILAYAH
NEGARA 11
Jika dilaporkan kasus
notifikasi dari IHR
National Focal Point
negara lain
 informasi awal yang
diterima Dirjen P2P
(selaku IHR NFP
Indonesia) akan
diteruskan ke PHEOC
untuk dilakukan
pelacakan.

12
KEGIATAN YANG DILAKUKAN TERHADAP
Pasien dalam Pengawasan (PDP)

1. Rujuk ke RS Rujukan.
 Tatalaksana sesuai kondisi pasien.
 Isolasi pasien di RS.
 Pengambilan dan pengiriman spesimen ke Balitbangkes berupa Swab Nasofaring/Orofaring,
Sputum dan Serum (selama 2 hari berturut-turut atau saat terjadi perburukan).
2. Identifikasi dan pemantauan terhadap kontak erat (keluarga maupun petugas kesehatan yang
kontak).
3. Notifikasi ≤ 24 jam ke Dirjen P2P melalui PHEOC cq. Dinas Kesehatan Prov/Kab/Kota.
4. Komunikasi risiko terhadap pasien, keluarga, dan masyarakat.
5. Jika pasien ditemukan di pintu masuk negara, dilakukan penyehatan terhadap barang dan alat angkut.

13
KEGIATAN YANG DILAKUKAN TERHADAP
Orang dalam Pemantauan (ODP)

1. Tatalaksana sesuai kondisi pasien.


2. Pasien harus membatasi aktivitas dengan isolasi diri di rumah.
3. Dilakukan pemantauan selama 14 hari oleh petugas kesehatan layanan primer dengan berkoordinasi
dengan Dinkes setempat.
4. Komunikasi risiko terhadap pasien, jika selama masa pemantauan gejala berlanjut selama 14 hari maka
segera rujuk ke RS rujukan untuk tatalaksana lebih lanjut.
5. Orang dalam pemantauan yang sudah dinyatakan sehat dan tidak bergejala, ditetapkan melalui surat
pernyataan yang diberikan oleh Dinas Kesehatan.

14
KEGIATAN YANG DILAKUKAN TERHADAP
Kontak Erat
1. a) Kontak erat risiko rendah
 Anjuran pembatasan aktivitas
 Jika pasien dlm pengawasan (-): pemantauan berhenti
 Jika pasien dlm pengawasan (+): pemantauan dilanjutkan menjadi kontak erat risiko tinggi
b) Kontak erat risiko tinggi
 Dilakukan observasi
 Pengambilan spesimen

2. Kegiatan surveilans dan pemantauan dilakukan 14 hari sejak kontak terakhir.


3. Komunikasi risiko apabila kontak erat menunjukkan gejala demam (≥380C) atau batuk/ pilek/ nyeri
tenggorokan dalam 14 hari terakhir SEGERA rujuk ke RS rujukan untuk tatalaksana lebih lanjut.
4. Jika pemantauan terhadap kontak erat sudah selesai maka dapat diberikan surat pernyataan oleh
Dinas Kesehatan.

15
TATALAKSANA
COVID-19

• Gejala ringan-berat
• Riwayat dari negara
• Demam atau Batuk atau terjangkit
tidak bergejala • Riwayat paparan dst.……
• Tanpa gejala • Riwayat dari negara (sesuai DO)
• Kontak dengan terjangkit dst……
pasien probable/ (sesuai DO)
• Tanpa gejala
• Kontak dengan konfirmasi
Dilakukan
pasien dalam pemeriksaan sampel
pengawasan Dilakukan hari ke 1 dan ke 2
(suspek) pemeriksaan
sampel hari ke 1
dan ke 14

Pembatasan aktivitas Observasi Isolasi diri di rumah Isolasi RS


16
HOTLINE
MEDIA SOSIAL DAN NOMOR Emergency Operation Center:
021 5210411
HOTLINE 081212123119

@KemenkesRI Kementerian Kesehatan RI kemenkes_ri

http://infeksiemerging.kemkes.go.id https://www.who.int/

17
TERIMA KASIH
18

Anda mungkin juga menyukai