Anda di halaman 1dari 20

DASAR DASAR

PERPAJAKAN

http://rozathohiri.wordpress.com 1
DEFENISI DAN UNSUR PAJAK
 Pajak menurut Prof Dr.Rochmat Soemitro SH adalah iuran
rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang
yang dapat dipaksakan dengan tiada mendapat jasa timbal
(kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan
yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
 Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada
kas negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan
“surplusnya” digunakan untuk “public saving” yang
merupakan sumber utama untuk membiayai “public
investment”.

http://rozathohiri.wordpress.com 2
DEFENISI DAN UNSUR PAJAK
Defenisi lain menurut Djajadiningrat adalah
sebagai berikut:Pajak sebagai suatu kewajiban
menyerahkan sebagian daripada kekayaan ke kas
negara disebabkan sesuatu keadaan, kejadian dan
perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu
tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan
yang ditetapkan pemerintah serta dapat
dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik dari
negara secara langsung, untuk memelihara
kesejahteran umum.

http://rozathohiri.wordpress.com 3
DEFENISI DAN UNSUR PAJAK
Sedangkan menurut Sommerfeld dan Anderson,
Pajak adalah suatu pengalihan sumber dari sektor
swasta ke sektor pemerintah, bukan akibat
pelanggaran hukum, namun wajib dilaksanakan,
berdasarkan ketentuan yang ditetapkan lebih
dahulu, tanpa mendapat imbalan yang langsung
dan proporsional, agar pemerintah dapat
melaksanakan tugas-tugasnya untuk menjalankan
pemerintahan.

http://rozathohiri.wordpress.com 4
DEFENISI DAN UNSUR PAJAK
Dari defenisi diatas dapat disimpulkan unsur-
unsur pajak sbb:
1.Iuran rakyat kepada negara
2.Berdasarkan Undang-Undang
3.Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi
4.Digunakan untuk membiayai rumah tangga
negara

http://rozathohiri.wordpress.com 5
FUNGSI PAJAK
Sumber keuangan negara (budgetair)
Fungsi mengatur atau non budgetair
(regularend)

http://rozathohiri.wordpress.com 6
SYARAT PEMUNGUTAN PAJAK
Pemungutan pajak harus adil (syarat keadilan)
Pemungutan pajak harus berdasarkan undang-
undang (syarat yuridis)
Tidak mengganggu perekonomian (syarat
ekonomis)
Pemungutan pajak harus efisien (syarat finansial)
Pemungutan pajak harus sederhana

http://rozathohiri.wordpress.com 7
TEORI-TEORI YANG MENDUKUNG
PEMUNGUTAN PAJAK
Teori Asuransi
Teori Kepentingan
Teori Daya Pikul
- Unsur Objektif
- Unsur Subjektif
Teori Bakti
Teori Asas Daya Beli

http://rozathohiri.wordpress.com 8
KEDUDUKAN HUKUM PAJAK
Hukum pajak merupakan bagian dari hukum publik
dan menganut paham imperatif, artinya
pelaksanaanya tidak dapat ditunda

http://rozathohiri.wordpress.com 9
HUKUM PAJAK MATERIL DAN
HUKUM PAJAK FORMIL
HUKUM PAJAK MATERIL,memuat norma-norma
yang menerangkan antara lain
keadaan,perbuatan,peristiwa hukum yang dikenai
pajak (objek), siapa yang dikenakan pajak
(subjek),berapa besar pajak yang dikenakan
(tarif),segala sesuatu tentang timbul dan hapusnya
utang pajak dan hubungan hukum antara
pemerintah dan wajib pajak

http://rozathohiri.wordpress.com 10
HUKUM PAJAK MATERIL DAN
HUKUM PAJAK FORMIL
 HUKUM PAJAK FORMIL,memuat tata cara untuk
mewujudkan hukum materiil menjadi kenyataan, antara
lain:
-Tata cara penyelenggaraan penetapan suatu utang pajak
-Hak-hak fiskus untuk mengadakan pengawasan terhadap
para wajib pajak mengenai keadaan,perbuatan dan
peristiwa yang menimbulkan utang pajak
-Kewajiban wajib pajak misalnya menyelenggarakan
pembukuan/pencatatan, dan hak-hak wajib pajak misalnya
keberatan dan banding

http://rozathohiri.wordpress.com 11
PENGELOMPOKAN PAJAK
1.MENURUT GOLONGAN
a.Pajak Langsung
b.Pajak Tidak Langsung
2.MENURUT SIFAT
a.Pajak Subjektif
b.Pajak Objektif
3.MENURUT LEMBAGA PEMUNGUTNYA
a.Pajak Pusat
b.Pajak Daerah
4.MENURUT DAPAT PENGKREDITAN
a.Pajak Final
b.Pajak Tidak Final
http://rozathohiri.wordpress.com 12
TATACARAPEMUNGUTANPAJAK

1.Stelsel Pajak
a.Stelsel Nyata (riel stelsel)
b.Stelsel Anggapan(fictieve stelsel)
c.Stelsel Campuran

2.Asas Pemungutan Pajak


a.Asas Domisili(tempat tinggal)
b.Asas Sumber
c.Asas kebangsaan

http://rozathohiri.wordpress.com 13
3.Sistem Pemungutan Pajak
a.Official Assessment System
b.Self Assessment System
c.With Holding System

http://rozathohiri.wordpress.com 14
TIMBUL DAN HAPUSNYA
HUTANG PAJAK

1.Ajaran Formil

2.Ajaran Materil

http://rozathohiri.wordpress.com 15
HAMBATAN PEMUNGUTAN PAJAK
1.Perlawanan Pasif
a.Perkembangan Intelektual & moral Masyarakat
b.Sistem Perpajakan yang sulit dipahami
c.Sistem kontrol tidak dapat dilakukan atau dilaksanakan
dengan baik
2.Perlawanan Aktif
a. Tax Avoidance,Usaha meringankan beban pajak dengan
tidak melanggar undang-undang
b. Tax evasion,Usaha meringankan beban pajak dengan cara
melanggar undang-undang(menggelapkan pajak)

http://rozathohiri.wordpress.com 16
TARIF PAJAK

1.Tarif Proporsional (sebanding)


Persentase tetap,terhadap semua
jumlah pajak sehingga besarnya pajak
yang terutang proporsional terhadap
besarnya nilai yang dikenai pajak.
Contoh: Pajak pertambahan nilai
dengan tarif 10%

http://rozathohiri.wordpress.com 17
TARIF PAJAK
2.Tarif Tetap
Tarif berupa jumlah yang tetap terhadap
berapapun jumlah yang dikenai pajak
sehingga besarnya pajak yang terutang
tetap.
Contoh: Bea Materai pada Cek dan Giro

http://rozathohiri.wordpress.com 18
TARIF PAJAK
3.Tarif Progresif
Persentase tarif yang digunakan semakin
besar bila jumlah yang dikenai pajak
semakin besar
Tarif Progresif Progresif = Kenaikan
persentase semakin besar
Tarif Progresif Tetap = Kenaikan persentase
tetap
Tarif Progresif Degresif = Kenaikan
persentase semakin kecil

http://rozathohiri.wordpress.com 19
TARIF PAJAK
4.Tarif Degresif
Persentasi tarif yang digunakan semakin
kecil bila jumlah yang dikenai pajak
semakin besar.
Tarif Degresif Progresif = Penurunan
persentase semakin besar
Tarif Degresif Tetap = Penurunan persentase
tetap
Tarif Degresif Degresif = Penurunan
persentase semakin kecil
http://rozathohiri.wordpress.com 20

Anda mungkin juga menyukai