Anda di halaman 1dari 38

Penguatan Pendidikan

Karakter Pancasila bagi


Guru di Era Revolusi
Industri 4.0

oleh :
Satriwan Salim, S.Pd., M.Si.
Koordinator Nasional P2G

Jakarta, 22 Juli 2021


Disampaikan dalam Webinar Kesbangpol DKI Jakarta
"Negara Republik Indonesia ini bukan milik
sesuatu golongan, bukan milik sesuatu agama,
bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu
golongan adat-istiadat, tetapi milik kita semua dari
Sabang sampai Merauke!”- Ir. Soekarno

Syauqi Bey (Penyair) berkata dalam sebuah syairnya:

‫الق ُُه ْم َذـ َه ُب ْوا‬ ‫فـــن ُه ْم َذـ َه ْبَ َأـ‬


َ ‫ت ْخـ‬ ْ ‫ت َ ِإ‬ َ‫قمـا َ ِق ْي‬
¤‫بــــ‬ َُ ‫ا َألـ ْخـ‬
َ ‫ال‬ ‫َ ِو ّإـنـ ََما ا َُـألمـ ُم‬

Artinya: “Sesungguhnya kejayaan suatu umat (bangsa) terletak pada


akhlaknya selagi mereka berakhlak dan berbudi perangai utama, jika
pada mereka telah
hilang akhlaknya, maka jatuhlah umat (bangsa) itu.
Kuis
https://www.youtube.com/watch?v=-4QdF_kwqvo
Penduduk
Indonesia
didominasi oleh
Generasi Z dan
Generasi Y
(Milenial) dengan
proporsi masing-
masing 27,94
persen dan 25,87
persen.
Sedang mengalami
BONUS
DEMOGRAFI
REVOLUSI INDUSTRI
1) Tahapan evolusi peradaban manusia
2) Ditandai dengan meluasnya jaringan

4.0 siber yang secara fisik didukung oleh


beragam kemajuan teknologi digital
untuk:
a. Meningkatkan produktivitas
b. Kecepatan kinerja
c. Efisiensi biaya
d. Komunikasi sosial lintas batas dan
waktu
e. Reposisi dan reorientasi peran
manusia dalam sistem produksi
f. Inovasi layanan baru yang
mendisrupsi cara bisnis lama

https://medium.com/@mfrauf/internet-of-things-iot-dalam-revolusi-industri-4-0-
f4d0356d9f42
TEKNOLOGI 4.0 DITANDAI DENGAN :

1.Internet Of Things
2.Media Sosial
3.Alat Telekomunikasi (Smartphone)
4.Aplikasi (Software)
 Digitalisasi Studi McKinsey
 Otomatisasi dan adaptasi (2016)**: Pekerjaan di

30%
 Pekerjaan di Dunia akan

60%
Optimalisasi dan kustomisasi produk
 Interaksi mesin manusia Dunia akan digantikan
menjadi dengan
 Layanan dan bisnis bernilai tambah
otomatisasi teknologi tinggi
 Pertukaran data oromatis dan
komunikasi
**McKinsey (forthcoming 2018): 27 juta pekerjaan akan hilang, 47 juta pekerjaan baru

Indikasi pada studi yang sejenis


Pekerjaan baru Pekerjaan di Teknologi digital

3.7 52.6
seiring dengan Indonesia mempengaruhi setiap
pertumbuhan berpotensi untuk aspek kehidupan
ekonomi digital diganti
manusia----
dalam 7 tahun
kedepan di ndonesia Juta Pol-ek-sos-bud-han-kam
Juta

8
DISRUPTION ERA (V.U.C.A)
Dunia telah memasuki era V.U.C.A. yang penuh dengan Berubah-
Volatility Uncertainty Complexity Ambiguity
Ketidakpastian-Kompleksitas-Ambiguitas.
KUNCINYA
KETANGGUHAN-KETAHANAN
Volatilitas Ketidakpastian Kompleksitas Ambiguitas

P E R A N K I TA
Pelajar Guru Warga Global Future Leader
Berkarakter  Profesional Wawasan global Role Model:
Berpikir Kritis  Demokratis-Open Minded Kewargaan global 1) Soekarno-Hatta-Tan Malaka,
 Bertanggungjawab
Kreatif-Kolaboratif Harmoni dll
 Nasionalis-Patriotik
Nasionalis-Patriotik Interkoneksi 2) Greta Thunberg
 Toleran
Keterampilan komunikasi  Religius Berwawasan lingkungan 3) Mark Zuckerberg
4) Jack Ma
5) Agnes Monica
6) Fiki Naki
7) Atta Halilintar
8) Indra Rudiansyah
Tantangan Krisis Identitas Generasi Bangsa

Gempuran dan pola serangan pintar melalui F-7,


food, fuel, fashion, film, fantasi, filosofi, dan
finansial.
TANTANGAN AKTUAL PEMBANGUNAN KARAKTER PANCASILA
1) Ancaman korupsi (Skor IPK Indonesia di bawah Timor Leste)

Segala cara dilakukan asal


dapat merebut dan
mempertahankan kuasa.
Elite politik tak pernah
mau belajar. Mereka boleh
berdusta sekali waktu bagi
sebagian orang, tetapi tak
bisa sepanjang waktu bagi
semua orang. Akan selalu
ada arus balik gelombang
pasang karena tidak
semua orang mau
bersekutu dengan
kejahatan
(Yudi Latif,
“Penghancuran
Pencapaian,” Kompas, 6
Mei 2021)
2) Ancaman radikalisme berujung terorisme
3) Masyarakat (negara) yang dianggap rapuh/mudah terpecah-belah
4) Ancaman Kekerasan Siber terhadap Anak

1) Sebanyak 41 persen siswa Indonesia dilaporkan pernah mengalami perundungan


setidaknya beberapa kali dalam sebulan. Persentase angka perundungan siswa di Indonesia
ini berada di atas angka rata-rata negara OECD sebesar 23 persen
(sumber: https://
www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20191205133925-284-454419/41-persen-siswa-di-indone
sia-pernah-jadi-korban-bullying

2) Laporan terbaru Digital Civility Index (DCI) yang mengukur tingkat kesopanan digital
pengguna internet dunia saat berkomunikasi di dunia maya, menunjukkan warganet atau
netizen Indonesia menempati urutan terbawah se-Asia Tenggara. Atau dengan kata lain,
paling tidak sopan se-Asia Tenggara
(sumber: https://
www.kompas.com/sains/read/2021/02/26/194500523/netizen-indonesia-paling-tidak-sopan
-se-asia-tenggara-pengamat-sebut-ada-3?page=all
Data hasil riset Programme for
International Students Assessment (PISA)
2018 menunjukkan murid yang mengaku
pernah mengalami perundungan
(bullying) di Indonesia sebanyak 41,1%.
Angka murid korban bully ini jauh di atas
rata-rata negara anggota OECD yang
hanya sebesar 22,7%. Selain itu, Indonesia
berada di posisi kelima tertinggi dari 78
negara sebagai negara yang paling banyak
murid mengalami perundungan.
Sumber:
https://
databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/12/12/pisa-murid-korban
-bully-di-indonesia-tertinggi-kelima-di-dunia
Studi Kasus: “Netizen
Indonesia Paling Tidak
Sopan di ASEAN”

4 Pilar Literasi Digital:


Digital Skills, Digital
Culture, Digital ethics,
Digital Safety
5 Strategi 1. PEMAHAMAN PANCASILA

PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA Wawasan Kesejarahan (Historis)
• Wawasan Konseptual
(BPIP) • Wawasan Yuridis
• Wawasan Visional
• Wawasan Implementatif (Dimensi
Pengetahuan/Filosofis, Keyakinan dan Tindakan)

 WAWASAN DASAR IDEOLOGI PANCASILA


2. INKLUSI SOSIAL
• Menguatnya gejala polarisasi dan fragmentasi sosial
baik berbasis identitas keagamaan, kesukuan,
golongan dan kelas-kelas sosial; 3. KEADILAN SOSIAL
• Menguatnya politisasi identitas baik berdasarkan • Kebijakan pembangunan yang masih berorientasi
suku, ras maupun agama; pada peningkatan pertumbuhan ekonomi daripada
• Lemahnya budaya kewargaan; peningkatan pemerataan;
• Masih lemahnya kerangka regulasi yang mendorong
kemandirian & inklusi ekonomi dan yang lebih
mengutamakan kepentingan nasional;
• Masih tingginya tingkat kesenjangan (disparitas)
sosial dan ekonomi.
4. PELEMBAGAAN PANCASILA
• Lemahnya institusionalisasi nilai-nilai Pancasila dalam
kelembagaan sosial politik, ekonomi dan budaya; 5. KETELADANAN PANCASILA
• Kurangnya konsistensi dalam menjadikan Pancasila • Semakin maraknya sikap dan perilaku destruktif yang
sebagai sumber dari segala sumber hukum dalam lebih mengedepankan hal-hal negatif di ruang publik;
pembentukan peraturan perundang-undangan s/d • Kurangnya apresiasi dan insentif terhadap prestasi
perda; dan praktik-praktik baik/ teladan di masyarakat.
Jalur penguatan pemahaman Pancasila,
Jalur pemahaman menuju Indonesia cerdas 1
kewargaan.
Kalau Pancasila
Jalur kerukunan kebangsaan,
Jalur kerukunan menuju Indonesia bersatu. 2 ingin menjadi
ideologi yang
Jalur pendekatan keadilan sosial,
3 bekerja (working
Jalur keadilan menuju Indonesia berbagi kemakmuran.
ideology),
jalur pelembagaan Pancasila dalam pranata setidaknya ada 5
kenegaraan-kemasyarakatan, Jalur pelembagaan 4
menuju Indonesia tertata-terlembaga. jalur yang harus
Jalur penyuburan keteladanan, Jalur keteladanan
diarungi:
Menuju Indonesia terpuji. Itulah jalan 5
kebahagiaan-kemajuan hidup bersama"
"Life" - A Silent, Smart & Simple Short Film!

https://www.youtube.com/watch?v=mWZ6b_I-Djg
Bapak/Ibu, khususnya para Guru, mari kita mengingat kembali beberapa regulasi terkait
Penguatan Nilai-nilai Kebangsaan di Satuan Pendidikan, diantaranya...

1. UU No. 20 Tahun 2003 7. Implementasi Profil Pelajar Pancasila di Sekolah Penggerak melalui
Keputusan Mendikbud
2. Permendikbud No. 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti
8. Perpres No. 7/2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan
3. Inpres No. 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental Penganggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan
(terdapat 5 Gerakan, yang ke-5 Program Gerakan Indonesia Bersatu)
9. Permendikbud No. 22 Tahun 2020 tentang Renstra Kemendikbud 2020-
4. Perpres No. 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter 2024 yang memuat Profil Pelajar Pancasila
5. SE Mendikbud 11 April 2017 perihal Implementasi PPK
6. Permendikbud No. 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK) Pada Satuan Pendidikan Formal
PPK & PPP
TANTANGAN KOLABORASI TRIPUSAT PENDIDIKAN DI MASA PANDEMI: KESENJANGANN DIGITAL; PJJ LURING & DARING;
INFRASTRUKTUR; DAN PARTISIPASI ORANG TUA (MINDSET)
Asesmen Nasional (AKM, Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar)
ANAK DARA MEMBELI PITA
PITA DIBELI DARI ASAHAN
PANCASILA BUKAN SEKEDAR KATA-KATA
AKAN LEBIH INDAH KALAU DIAKTUALISASIKAN

ORANG DELI PERGI BERBURU


RENCANA DIBUKA MUSYAWARAH ADAT
HARI INI SAMA-SAMA KITA BERGURU
TAPI JANGAN LUPA MINTA SERTIFIKAT
 

Anda mungkin juga menyukai