KELAS : PJKR B
MATA KULIAH : PENCEGAHAN DAN PERAWATAN CEDERA
Olahraga merupakan aktivitas fisik yang membutuhkan tenaga dan semangat
untuk melakukannya. Dengan berolaraga tubuh menjadi sehat dan bugar sehingga
terhindar dari berbagai penyakit. Seseorang yang rutin berolahraga akan terhindar
dari berbagai penyakit dan badan menjadi bugar.
Orang yang rutin berolahraga memiliki daya tahan tubuh atau sistem imun yang
baik, dibandingkan dengan orang yang jarang berolahraga. Sehingga terhindar
dari berbagai penyakit yang dapat menyerang tubuh kapanpun. Untuk itu kita
harus menjaga kondisi tubuh agar tetap bugar.
Dalam dunia olahraga kita tentunya mengenal yang namanya
cedera. Cedera merupakan musuh yang menakutkan bagi para
olahragawan. Karena setiap olahragawan atau atlit dapat
menderita cedera yang diakibatkan oleh pergerakan yang salah
pada saat bermain atau berolahraga.
sedangkan cedera berat yaitu cedera yang membutuhkan waktu
penyembuhan cukup lama dibandingkan dengan cedera ringan.
1. External violence (sebab yang berasal dari luar) Adalah cedera yang timbul karena
pengaruh dari luar, misalnya Body contact sports : sepakbola, tinju, karate
2. Internal violence (sebab yang berasal dari dalam) Cedera ini terjadi karena
koordinasi otot dan sendi yang kurang sempurna sehingga menimbulkan gerakan-
gerakan yang salah dan mengakibatkan cedera. Ukuran tungkai yang tidak sama
panjang, serta ketidakseimbangan kekuatan otot-otot yang bersifat antagonis juga
dapat menjadi faktor internal penyebab cedera.
3. Overuse (pemakaian yang terus menerus) Cedera ini timbul karena pemakaian otot
yang berlebihan dan terjadi berulang-ulang Sifatnya biasanya perlahan-lahan
(bersifat kronis).
Klasifikasi cedera berdasar berat ringan cedera :
tersebut terdapat kerusakan jaringan tubuh, misalnya robeknya
otot atau ligamen maupun patah tulang. Kriteria cedera berat :
b. Nyeri
c. Bengkak
f. Tampak abnormalitas pada sendi atau tulang (pada kasus dislokasi atau fraktur).
Cedera Kronik Cedera yang terjadi secara berulang-ulang
didapat akibat dari overuse ataupun penyembuhan yang
tidak sempurna dari cedera akut. Gejala-gejala cedera
kronik antara lain :
- Bengkak
Skin (kulit)
Connective tissue (jaringan ikat) :tendon, ligamen, fascia,
membran synovial
Traction
Compression
Bending
Torsion
Shear stress
Overuse
overload
JENIS CEDERA YANG SERING TERJADI PADA SAAT
OLAHRAGA
Cedera tulang kering atau shin splints terjadi karena peradangan pada otot dan bisa
terjadi pada siapa pun.
Umumnya cedera tulang kering terjadi saat Anda berlari atau melompat.
Penyebab yang paling sering ditemui adalah ketika Anda meningkatkan
intensitas aktivitas fisik secara tiba-tiba. Untuk meredakan nyeri, kompres
betis dan tulang kering dengan es dan biarkan selama beberapa menit.
3. Neri pinggang
Nyeri pinggang atau cedera punggung bawah banyak dialami oleh Anda yang
mengangkat beban, bersepeda, atau bermain golf, tenis, dan bisbol. Biasanya
rasa nyeri akan muncul di bagian pinggang atau punggung bawah. Nyeri ini
bisa disebabkan oleh banyak hal seperti saraf terjepit, tendon atau otot sobek,
dan herniated disk.
4. Cedera bahu
Bahu adalah bagian yang rawan cedera apabila anda melakukan olahraga seperti
berenang, push up, bulutangkis, atau bisbol di mana sendi bahu menjadi
tumpuan pergerakan lengan anda. Pergerakan sendi bahu yang berulang-ulang
secara intens akan menyebabkan otot-otot bahu kelelahan dan membengkak atau
sobek.
5. Kram otot
Kram otot bisa terjadi di bagian tubuh mana pun, tetapi biasanya saat
berolahraga kram akan muncul pada kaki. Ketika kram menyerang, otot anda
mengalami kontraksi tiba-tiba sehingga anda akan merasakan nyeri dan bagian
tubuh yang diserang kram akan sulit digerakkan selama beberapa detik atau
menit.
6. Cedera lutut
Jenis cedera olahraga ini bisa terjadi karena kecelakaan seperti
jatuh dan terbentur atau karena gerakan yang tidak lazim dan
terlalu lama melakukan gerakan dengan lutut sebagai tumpuan.
7. Cedera siku
Cedera siku terjadi karena peradangan otot yang terus-menerus
digunakan untuk bergerak dan menahan beban. Anda pun akan
merasakan sakit ketika menggerakan dan mengangkat lengan
atau tangan.
8. Cedera achilles tendon
Jenis cedera olahraga ini biasanya terjadi pada otot tumit hingga
betis nyeri pada tumit atau betis yang disebabkan oleh robeknya
tendon.
9. Cedera hamstring
merasakan sensasi nyeri seperti otot Anda ditarik pada bagian
belakang paha, ini berarti Anda mengalami cedera hamstring.
Hamstring adalah empat otot yang berjajar sepanjang paha
belakang Anda.
10. Gegar otak
Gegar otak biasanya terjadi karena benturan (trauma) pada
kepala yang melukai pembuluh darah dan saraf otak. Akibatnya,
Anda akan mengalami berbagai gangguan seperti pusing,
penglihatan berkurang, muntah-muntah, dan hilang kesadaran.
PENANGANAN PERTAMA CEDERA PADA SAAT
OLAHRAGA
Pertolongan pertama pada cedera olahraga akut dengan kondisi
tertutup, artinya tidak ada robekan kulit atau perdarahan dapat
dilakukan metode : PRICE. PRICE merupakan kependekan dari
Protection, Rest, Ice, Compression dan Elevation.
Protection
Pemberian alat untuk melindungi bagian tubuh yang mengalami
cedera diperlukan untuk memberikan perlindungan terhadap
bagian tubuh tersebut. Perlindungan dilakukan untuk
meminimalisai perluasan cedera dan menghindari timbulnya
komplikasi.
Rest
Pemberian istirahat pada bagian yang mengalami cedera akan
membantu proses pemulihan serta dapat meminimalisasi cedera.
Secara alamiah bagian yang cedera akan menimbulkan rasa sakit
yang menyebabkan bagian tubuh tersebut otomatis tidak sanggup
digerakkan.
Ice
Penurunan suhu disekitar cedera dengan pemberian es atau
semprotan kloretil akan dapat mengurangi rasa sakit akibat
cedera. Selain mengurangi rasa sakit usaha pendinginan dapat
juga membantu mengurangi proses perdarahan akibat terjadinya
vasokonstriksi pembuluh darah karena suhu dingin.
Compression
Melakukan pembalutan dengan perban elastis dapat menurunkan
tingkat perdarahan sehingga mengurangi edema pada bagian
yang cedera. Pembalutan dapat dilakukan selama atau sesudah
dilakukan proses pendinginan.
Elevation
Meletakkan bagian tubuh yang mengalami cedera pada posisi
yang lebih tinggi dari letak jantung akan menyebabkan aliran
darah ketempat tersebut akan mengalami penurunan.
PENCEGAHAN CEDERA OLAHRAGA
1. Pencegahan primer Usaha pencegahan primer adalah usaha
yang ditujukan terhadap segala upaya yang dilakukan untuk
menghindari terjadinya cedera untuk pertama kalinya.
Pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan mengenali
dan megoreksi beberapa faktor risiko timbulnya cedera.
2. Pencegahan sekunder Pencegahan sekunder adalah upaya yang
dilakukan untuk mencegah terjadinya perburukan atau
komplikasi cedera yang terjadi pertama kalinya. Pencegahan ini
tertuju kepada usaha-usaha penatalaksanaan cedera akut.
Penatalaksanaan cedera akut berperan dalam mengurangi resiko
cedera berikutnya.
3.Pencegahan tersier Pencegahan tersier ditujukan untuk
mengupayakan cedera jangan berulang. Usaha pencegahan
primer erat kaitannya dengan pencegahan primer dan sekunder.
Penatalaksanaan yang baik dan pengenalan terhadap faktor
resiko menentukan keberhasilan usaha pencegahan tersier.
HAL – HAL YANG HARUS DIHINDARI KETIKA
MENGALAMI CEDERA
Hindari pemijatan
Karena dapat menyebabkan meningkatnya perdarahan dan
bengkak.
Hindari pemberian air panas atau alkohol
Air panas dan alkohol juga akan meningkatkan perdarahan
dan bengkak pada daerah yang cedera.
Hentikan kegiatan olahraga sementara
Hal ini karena akan menambah beratnya cedera yang ada.