Anda di halaman 1dari 26

PENCEGAHAN DAN PERAWATAN CEDERA

NAMA : IFDHAYANTI IDRUS


NIM : 1931041009

KELAS : PJKR B

MATA KULIAH : PENCEGAHAN DAN PERAWATAN CEDERA

PENDIDIKAN JASMANI KSEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PENCEGAHAN DAN PERAWATAN CEDERA


Olahraga merupakan aktivitas fisik yang membutuhkan tenaga dan semangat
untuk melakukannya. Dengan berolaraga tubuh menjadi sehat dan bugar sehingga
terhindar dari berbagai penyakit. Seseorang yang rutin berolahraga akan terhindar
dari berbagai penyakit dan badan menjadi bugar.

Orang yang rutin berolahraga memiliki daya tahan tubuh atau sistem imun yang
baik, dibandingkan dengan orang yang jarang berolahraga. Sehingga terhindar
dari berbagai penyakit yang dapat menyerang tubuh kapanpun. Untuk itu kita
harus menjaga kondisi tubuh agar tetap bugar.
Dalam dunia olahraga kita tentunya mengenal yang namanya
cedera. Cedera merupakan musuh yang menakutkan bagi para

olahragawan. Karena setiap olahragawan atau atlit dapat
menderita cedera yang diakibatkan oleh pergerakan yang salah
pada saat bermain atau berolahraga.

Cedera olahraga merupakan segala bentuk kegiatan melampaui


batas ambang kemampuan tubuh sebagai akibat berolahraga.
Secara fisiologi cedera olahraga terjadi akibat ketidak seimbangan
antara beban kerja dengan kemampuan jaringan tubuh yang
melakukan aktivitas olahraga.
Cedera ada 2 jenis yaitu : cedera ringan dan cedera berat. Cedera
ringan yaitu cedera yang membutuhkan waktu penyembuhan sebentar,


sedangkan cedera berat yaitu cedera yang membutuhkan waktu
penyembuhan cukup lama dibandingkan dengan cedera ringan.

Ada beberapa faktor yang menyebakan terjadinya cedera yaitu: (1)


faktor internal diantaranya postur tubuh (malalignment), beban
berlebih, kondisi fisik, ketidakseimbangan otot, koordinasi gerakan
yang salah, dan kurangnya pemanasan., (2) faktor eksternal diantaranya
karena alat-alat olahraga, keadaan lingkungan, olahraga body contact
dan (3) overuse akibat penggunaan otot berlebihan atau terlalu lelah.
JENIS CEDERA DIBAGI MENJADI BEBERAPA KLASIFIKASI

 Klasifikasi cedera berdasar penyebab :


1. External violence (sebab yang berasal dari luar) Adalah cedera yang timbul karena
pengaruh dari luar, misalnya Body contact sports : sepakbola, tinju, karate

2. Internal violence (sebab yang berasal dari dalam) Cedera ini terjadi karena
koordinasi otot dan sendi yang kurang sempurna sehingga menimbulkan gerakan-
gerakan yang salah dan mengakibatkan cedera. Ukuran tungkai yang tidak sama
panjang, serta ketidakseimbangan kekuatan otot-otot yang bersifat antagonis juga
dapat menjadi faktor internal penyebab cedera.

3. Overuse (pemakaian yang terus menerus) Cedera ini timbul karena pemakaian otot
yang berlebihan dan terjadi berulang-ulang Sifatnya biasanya perlahan-lahan
(bersifat kronis).
Klasifikasi cedera berdasar berat ringan cedera :

 Berdasar berat ringannya, cedera dapat diklasifikasikan


menjadi :

- Cedera Ringan Cedera yang tidak diikuti kerusakaan yang
berarti pada jaringan tubuh kita, misalnya kekakuan otot dan
kelelahan. Pada cedera ringan biasanya tidak diperlukan
pengobatan apapun, dan cedera akan sembuh dengan
sendirinya setelah beberapa waktu.
- Cedera Berat Cedera yang serius, dimana pada cedera


tersebut terdapat kerusakan jaringan tubuh, misalnya robeknya
otot atau ligamen maupun patah tulang. Kriteria cedera berat :

a) Kehilangan substansi atau kontinuitas

b) Rusaknya atau robeknya pembuluh darah

c) Peradangan lokal (ditandai oleh kalor/panas, rubor/kemerahan,


tumor/bengkak, dolor/nyeri, fungsi-olesi/tidak dapat digunakan
secara normal).
Klasifikasi Cedera Berdasar Waktu :

Berdasarkan waktu terjadinya, cedera dapat diklasifikasikan menjadi cedera akut


dan kronik.

 Cedera Akut Cedera yang terjadi ketika latihan. Beberapa gejala dari cedera
akut adalah :
a. Terjadi secara mendadak (saat latihan)

b. Nyeri

c. Bengkak

d. Penurunan range of motion (bila terjadi pada sendi)

e. Kelemahan otot pada ekstremitas yang cedera

f. Tampak abnormalitas pada sendi atau tulang (pada kasus dislokasi atau fraktur).
 Cedera Kronik Cedera yang terjadi secara berulang-ulang
didapat akibat dari overuse ataupun penyembuhan yang

tidak sempurna dari cedera akut. Gejala-gejala cedera
kronik antara lain :

- Bengkak

- Nyeri ketika digunakan untuk berlatih

- Nyeri tumpul ketika istirahat latihan


Klasifikasi cedera berdasar struktur jaringan yang terkena

A. Cedera Jaringan Lunak Yang termasuk jaringan lunak adalah :

 Skin (kulit)

 Connective tissue (jaringan ikat) :tendon, ligamen, fascia,
membran synovial

 Non connective tissue (jaringan non konektif) :pembuluh


darah, syaraf,otot.
B. Cedera Jaringan Keras Cedera ini terjadi pada tulang atau
sendi. Dapat ditemukan bersama dengan cedera jaringan lunak.

Proses penyembuhan kurang lebih sama dengan proses
penyembuhan jaringan lunak, diawali oleh terbentuknya
hematoma, lalu diikuti oleh terbentuknya pembuluh darah baru
dan seterusnya hingga terbentuk kembali tulang seperti semula.
Klasifikasi cedera berdasar mekanisme (biomekanik) :

 Traction

 Compression

 Bending

 Torsion

 Shear stress

 Overuse

 overload
JENIS CEDERA YANG SERING TERJADI PADA SAAT
OLAHRAGA

1. Cedera otot pada pergelangan kaki



Biasanya hal ini disebabkan oleh peregangan berlebihan atau robekan pada urat (pita
jaringan yang menghubungkan satu tulang dengan tulang lainnya), tendon (jaringan
yang menghubungkan otot dengan tulang), atau otot. Anda bisa mengompresnya
dengan es untuk mengurangi pembengkakan dan mengurangi rasa sakit.

2. Cedera tulang kering

Cedera tulang kering atau shin splints terjadi karena peradangan pada otot dan bisa
terjadi pada siapa pun.
Umumnya cedera tulang kering terjadi saat Anda berlari atau melompat.
Penyebab yang paling sering ditemui adalah ketika Anda meningkatkan


intensitas aktivitas fisik secara tiba-tiba. Untuk meredakan nyeri, kompres
betis dan tulang kering dengan es dan biarkan selama beberapa menit.

3. Neri pinggang

Nyeri pinggang atau cedera punggung bawah banyak dialami oleh Anda yang
mengangkat beban, bersepeda, atau bermain golf, tenis, dan bisbol. Biasanya
rasa nyeri akan muncul di bagian pinggang atau punggung bawah. Nyeri ini
bisa disebabkan oleh banyak hal seperti saraf terjepit, tendon atau otot sobek,
dan herniated disk.
4. Cedera bahu
Bahu adalah bagian yang rawan cedera apabila anda melakukan olahraga seperti
berenang, push up, bulutangkis, atau bisbol di mana sendi bahu menjadi

tumpuan pergerakan lengan anda. Pergerakan sendi bahu yang berulang-ulang
secara intens akan menyebabkan otot-otot bahu kelelahan dan membengkak atau
sobek.

5. Kram otot

Kram otot bisa terjadi di bagian tubuh mana pun, tetapi biasanya saat
berolahraga kram akan muncul pada kaki. Ketika kram menyerang, otot anda
mengalami kontraksi tiba-tiba sehingga anda akan merasakan nyeri dan bagian
tubuh yang diserang kram akan sulit digerakkan selama beberapa detik atau
menit.
6. Cedera lutut
Jenis cedera olahraga ini bisa terjadi karena kecelakaan seperti
jatuh dan terbentur atau karena gerakan yang tidak lazim dan

terlalu lama melakukan gerakan dengan lutut sebagai tumpuan.

7. Cedera siku
Cedera siku terjadi karena peradangan otot yang terus-menerus
digunakan untuk bergerak dan menahan beban. Anda pun akan
merasakan sakit ketika menggerakan dan mengangkat lengan
atau tangan.
8. Cedera achilles tendon
Jenis cedera olahraga ini biasanya terjadi pada otot tumit hingga
betis nyeri pada tumit atau betis yang disebabkan oleh robeknya
tendon.

9. Cedera hamstring
merasakan sensasi nyeri seperti otot Anda ditarik pada bagian
belakang paha, ini berarti Anda mengalami cedera hamstring.
Hamstring adalah empat otot yang berjajar sepanjang paha
belakang Anda.
10. Gegar otak

Gegar otak biasanya terjadi karena benturan (trauma) pada
kepala yang melukai pembuluh darah dan saraf otak. Akibatnya,
Anda akan mengalami berbagai gangguan seperti pusing,
penglihatan berkurang, muntah-muntah, dan hilang kesadaran.
PENANGANAN PERTAMA CEDERA PADA SAAT
OLAHRAGA

Pertolongan pertama pada cedera olahraga akut dengan kondisi
tertutup, artinya tidak ada robekan kulit atau perdarahan dapat
dilakukan metode : PRICE. PRICE merupakan kependekan dari
Protection, Rest, Ice, Compression dan Elevation.
Protection
Pemberian alat untuk melindungi bagian tubuh yang mengalami
cedera diperlukan untuk memberikan perlindungan terhadap
bagian tubuh tersebut. Perlindungan dilakukan untuk
meminimalisai perluasan cedera dan menghindari timbulnya
komplikasi.
Rest
Pemberian istirahat pada bagian yang mengalami cedera akan

membantu proses pemulihan serta dapat meminimalisasi cedera.
Secara alamiah bagian yang cedera akan menimbulkan rasa sakit
yang menyebabkan bagian tubuh tersebut otomatis tidak sanggup
digerakkan.
Ice
Penurunan suhu disekitar cedera dengan pemberian es atau
semprotan kloretil akan dapat mengurangi rasa sakit akibat
cedera. Selain mengurangi rasa sakit usaha pendinginan dapat
juga membantu mengurangi proses perdarahan akibat terjadinya
vasokonstriksi pembuluh darah karena suhu dingin.
Compression
Melakukan pembalutan dengan perban elastis dapat menurunkan

tingkat perdarahan sehingga mengurangi edema pada bagian
yang cedera. Pembalutan dapat dilakukan selama atau sesudah
dilakukan proses pendinginan.

Elevation
Meletakkan bagian tubuh yang mengalami cedera pada posisi
yang lebih tinggi dari letak jantung akan menyebabkan aliran
darah ketempat tersebut akan mengalami penurunan.
PENCEGAHAN CEDERA OLAHRAGA


1. Pencegahan primer Usaha pencegahan primer adalah usaha
yang ditujukan terhadap segala upaya yang dilakukan untuk
menghindari terjadinya cedera untuk pertama kalinya.
Pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan mengenali
dan megoreksi beberapa faktor risiko timbulnya cedera.

2. Pencegahan sekunder Pencegahan sekunder adalah upaya yang
dilakukan untuk mencegah terjadinya perburukan atau
komplikasi cedera yang terjadi pertama kalinya. Pencegahan ini
tertuju kepada usaha-usaha penatalaksanaan cedera akut.
Penatalaksanaan cedera akut berperan dalam mengurangi resiko
cedera berikutnya.

3.Pencegahan tersier Pencegahan tersier ditujukan untuk
mengupayakan cedera jangan berulang. Usaha pencegahan
primer erat kaitannya dengan pencegahan primer dan sekunder.
Penatalaksanaan yang baik dan pengenalan terhadap faktor
resiko menentukan keberhasilan usaha pencegahan tersier.
HAL – HAL YANG HARUS DIHINDARI KETIKA
MENGALAMI CEDERA


 Hindari pemijatan
Karena dapat menyebabkan meningkatnya perdarahan dan
bengkak.
 Hindari pemberian air panas atau alkohol
Air panas dan alkohol juga akan meningkatkan perdarahan
dan bengkak pada daerah yang cedera.
 Hentikan kegiatan olahraga sementara
Hal ini karena akan menambah beratnya cedera yang ada.

Sekian dan Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai