Anda di halaman 1dari 41

DOKTER GIGI KELUARGA

UPAYA MENINGKATKAN KESEHATAN


PADA KELUARGA BAPAK “H” DI DESA X
WILAYAH KERJA PUSKESMAS A
KABUPATEN MALANG
Kelompok:
Robbyn Reyvaldo 155070407111016
Annisa Larasati 155070407111033
Siham 165160101111033

Instruktur Profesi IKGMP:


drg. Merlya Balbeid, M.MRS
Latar Belakang
Menurut World Health Organization (WHO).Diabetes Melitus merupakan salah satu
dari 10 penyebab kematian tertinggi di dunia. Pada tahun 2015 sebanyak 415 juta
orang dewasa dengan diabetes, terjadi kenaikan 4 kali lipat dari 108 juta di tahun
1980an. Pada tahun 2040 diperkirakan jumlahnya akan menjadi 642 juta. Diabetes
bisa disebut pula dengan “Mother Of Disease” karena merupakan pembawa atau
induk dari penyakit.
Kasus DM di puskesmas A mendapat peringkat 1 teratas dengan jumlah kasus
penyakit pada 3 bulan terakhir sebanyak 41 kasus diantaranya usia 35 – 70 tahun.
Berdasarkan data yang didapat kelompok kami memilih keluarga bapak “H” seorang
warga kecamatan B, Bapak “H” berusia 40 tahun mengalami karies gigi, istri bernana
“S” berusia 30 tahun juga mengalami karies gigi serta kakek “R” berusia 65 tahun
mempunyai riwayat diabetes melitus dan mempunyai sisa akar. Anak “D” berusia 8
tahun yang mengalami karies gigi dan abses periapikal, anak “R” berusia 2 tahun
mengalami karies rampan. Dari data tersebut, maka keluarga bapak “H” perlu
dilakukan pembinaan dokter gigi keluarga.
Tujuan
▸ Tujuan Umum
▸ Memberikan informasi dan edukasi mengenai penyakit sistemik (Diabetes mellitus), kesehatan gigi dan mulut, pola makan
dan hidup yang sehat.

▸ Tujuan Khusus
▸ 1. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman bapak “H” beserta keluarga mengenai penyakit Diabetes Mellitus,
pentingnya perawatan dan pencegahannya

▸ 2. Meningkatkan Pengetahuan dan pemahaman ibu “S” beserta keluarga mengenai penyakit diabetes melitus, pentingnya
perawatan dan pencegahannya.

▸ 3. Meningkatkan Pengetahuan dan pemahaman kakek “R” beserta keluarga mengenai penyakit diabetes melitus, pentingnya
perawatan dan pencegahannya

▸ 4. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman keluarga bapak “H” mengenai cara menjaga kesehatan gigi dan mulut

▸ 5. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman keluarga bapak “H” mengenai pola hidup bersih dan sehat
Manfaat

Manfaat Akademik
1. Institusi
Membantu meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kemampuan masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas A mengenai kesehatan umum dan kesehatan gigi dan mulut.
2. Mahasiswa
a. Mampu mengidentifikasi permasalahan dalam satu keluarga secara holistik dan komprehensif sesuai
dengan tujuan dokter gigi keluarga
b. Mampu memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai kesehatan umum dan kesehatan gigi dan
mulut
c. Mampu memotivasi akan pentingnya perawatan dan pencegahan penyakit Diabetes Mellitus dan
hipertensi
d. Mampu memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai pola hidup bersih dan sehat
Manfaat Praktis

1. Mampu meningkatkan pengetahuan keluarga Bapak “H” mengenai


penyakit Diabetes Mellitus, pentingnya perawatan dan pencegahannya
2. Mampu meningkatkan pengetahuan keluarga Bapak “H” mengenai cara
menjaga kesehatan gigi dan mulut
3. Mampu meningkatkan pengetahuan keluarga Bapak “H” mengenai pola
hidup bersih dan sehat .
6

Tinjauan Pustaka
✖ Menurut Ikatan Dokter Indonesia (1982), Dokter keluarga adalah dokter yang
dapat memberikan pelayanan Kesehatan yang berorientasi komunitas dengan
titik berat kepada keluarga, tidak hanya memandang penderita sebagai individu
yang sakit tetapi sebagai bagian dari unit keluarga dan tidak hanya menanti
secara pasif, tetapi bila perlu aktif mengunjungi penderita atau keluarganya.
✖ Tujuan Pelayanan Dokter Keluaga
Tujuan Umum
Tujuan pelayanan dokter keluarga adalah sama dengan tujuan pelayanan
kedokteran dan atau pelayanan kesehatan pada umumnya, yakni terwujudnya
keadaan sehat bagi setiap anggota keluarganya.
Dokter keluarga memiliki 5 fungsi yang dimiliki, yaitu :

1. Memberikan pelayanan kesehatan paripurna, efektif dan


efisien, sesuai ketentuan yang berlaku
2. Meningkatkan peranserta keluarga dan masyarakat peserta agar
berperilaku hidup sehat
3. Menjalin kerjasama dengan semua fasilitas kesehatan dalam
rangka rujukan
4. Menjaga agar sumberdaya yang terbatas digunakan seefisien
mungkin
5. Menjaga hubungan baik dan terbuka dengan para pelaku
jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat lainnya
9

Tujuan pelayanan kedokteran gigi keluarga


antara lain :
1. Tercapainya kemandirian keluarga dalam menjaga dan memelihara kesehatan gigi dan
mulut (self care)
2. Terpenuhinya kebutuhan keluarga untuk memperoleh pelayanan kesehatan gigi yang
optimal, bermutu, terstruktur dan berkesinambungan
3. Tertatanya pembiayaan dalam pelayanan kedokteran gigi keluarga
4. Tertatanya administrasi dan manajemen pelayanan kedokteran gigi keluarga
5. Terbinanya profesionalisme dokter gigi keluarga secara berkesinambungan
Manfaat Dokter Gigi Keluarga
✖ Terpenuhinya berbagai kebutuhan dan tuntutan layanan
kesehatan gigi
✖ Memudahkan pemanfaatan pelayanan kesehatan
✖ Biaya kesehatan akan lebih terkendali
✖ Mutu pelayanan akan lebih meningkat
✖ Bagi penyelenggara pelayanan: kedokteran gigi keluarga
merupakan alternatif lahan praktek dan penghasilan. Ada
kepastian biaya pelayanan kesehatan gigi sehingga dokter gigi
keluarga dapat merencanakan pelayanan kesehatan pesertanya
Ruang lingkup pelayanan

✖ Pelayanan darurat / basic emergency care


✖ Pelayanan pencegahan / preventive care
✖ Pelayanan medik gigi dasar / simple care
✖ Pelayanan medik gigi khusus / moderate care
ANALISIS
12

REKAM
MEDIS
Data Umum
Keluarga Bapak “H” tinggal di J. Besi RT.04 RW.08, Gondanglegi Wetan. Anak “D” yang berusia 8 tahun memiliki masalah
Anggota keluarga terdiri dari 4 orang yaitu Bapak “H” sebagai kepala keluarga, gigi dan mulut yaitu terdapat bengkak pada region
Ibu “S”, anak “D” dan anak “R”. Berdasarkan hasil pemeriksaan gigi dan mulut empat berupa abses periapikal dikarenakan karies yang
di keluarga tersebut, pada Bapak “H” terdapat karies pada setiap regio dua dan sudah membesar. Berdasarkan informasi yang diberikan
empat. Bapak “H” pernah mengeluhkan rasa sakit pada giginya serta tidak oleh ibu “S”, anak “D” pernah memeriksakan kondisi
pernah memeriksakan keadaan rongga mulutnya ke dokter gigi ataupun rongga mulutnya ke puskesmas, namun ketika
puskesmas. Ibu “S” pernah mengalami sakit gigi pada posterior rahang disarankan untuk ditambal, anak “D” takut untuk
bawahnya serta berdasarkan pemeriksaan terdapat karies pada bagian posterior melakukan perawatannya. Anak “D” jarang menyikat
rahang bawahnya. Ada kakek R, banyak sisa akar dan usia 65 tahun , riwayat gigi dengan teratur, hanya menyikat gigi saat mandi
dibate mellitus, jarang kontrol ke dokter. Pada gigi bagian posterior ibu “S” saja. Sedangkan anak “R” yang berusia 2 tahun pada
belum dilakukan perawatan berupa penambalan. Saat ini, Ibu “S” mengaku hasil pemeriksaan terdapat karies pada gigi-gigi
enggan untuk memeriksakan kembali giginya yang masih terlihat baik secara anterior. Anak “R” tidak rutin menyikat giginya setiap
klinis dikarenakan takut untuk ke dokter. Seluruh keluarga bapak “H” hanya hari.
menyikat gigi saat mandi saja dan pemakaian sikat gigi bersama serta sudah 1
tahun tidak pernah diganti. Didapatkan kondisi rumah dengan ventilasi yang
kurang baik dan kersihan rumah yang kurang.
Data Anggota Keluarga

Nama Pasien : Bapak “H” Nama Pasien : Ibu “S”

Usia : 40 tahun Usia : 30 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki Jenis Kelamin : Perempuan

Status Perkawinan : Menikah Status Perkawinan : Menikah

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan Terakhir: SLTP Pendidikan terakhir : SLTP

Pekerjaan : Buruh Tani Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga


Nama Pasien : Anak “D” Nama Pasien :Kakek ”R”
Usia : 8 tahun Usia : 65 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Belum Status Perkawinan :
menikah Agama : Islam
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SD
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan :-
Pekerjaan : Pelajar Nama Pasien : Anak “R”
Usia : 2 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Belum menikah
Agama : Islam
Pendidikan terakhir :-
Pekerjaan :-
16

Data medis keluarga


Nama Status Kesehatan Riwayat Sakit yang Penting Faktor Risiko Psiko- Upaya Kesehatan yang
17
biologik Telah dilakukan

Bapak “H” KU: Compos mentis Karies Pola makan - Melakukan

TD: 130/80mmHg Want big impact Pola menyikat gigi yang


pengobatan ke
Puskesmas
RR: 22x/menit Use big image. tidak benar - Membeli obat di

Suhu: Afebris apotek tanpa resep

BB: 65kg

TB: 170cm

Ibu “S” KU: Compos mentis Karies Pola makan - Melakukan


pengobatan ke
TD: 120/80mmHg Pola menyikat gigi yang
Puskesmas
tidak benar
RR: 22x/menit - Membeli obat di
Suhu: Afebris apotek tanpa resep

BB: 55kg

TB: 150cm
Anak “D” KU: Compos mentis Abses periapikal Pola makan yang tidak sehat di - Melakukan pengobatan ke
sekolah Puskesmas
TD: 100/70mmHg
Pola menyikat gigi yang tidak  
RR: 20x/menit
benar
Suhu: Afebris

BB: 30kg

TB: 120cm
Anak “R” KU: Compos mentis Rampan karies  Pola dan cara meminum susu - Melakukan pengobatan ke
asi atau pun susu formula Puskesmas
TD: 100/60mmHg
 Tidak menjaga OHIS dengan  
RR: 20x/menit baik

Suhu: Afebris

BB: 10 kg

TB: 50 cm
Kakek R KU: Sisa akar semua regio  Riwayat DM - Jarang ke puskesmas

TD: 150/90 mmHg

RR:30X/menit

Suhu: Afebris

BB: 50kg

TB: 150 cm
Hasil Eksplorasi
Lingkungan Fisik

1. Luas Bangunan 84 m2

2. Luas Tanah 105 m2

3. Dinding Dinding kombinasi batu bata dan semen

4. Lantai Lantai rumah berupa semen

5. Sumber Penerangan PLN


Utama

6. Ventilasi Ventilasi kurang mencukupi

7. Sarana MCK Air bersih, lantai kamar mandi berupa semen, jamban jongkok

8. Sumber air minum Air yang diminum berasal dari air sumur

9. Pembuangan sampah Sampah dibakar di halaman samping rumah

10. Rumah Rumah bapak “H” beratapkan genteng, terdiri dari 1 ruang tamu, 1 ruang tv, 1 dapur, 1 kamar mandi yang lantainya
beralaskan semen, 3 kamar tidur, dan 1 ruang garasi
Lingkungan Sosial

1. Kehidupan Sosial Anak “D” berusia 8 tahun dan anak “R” berusia 2
tahun. Bapak “H” merupakan kepala keluarga dan
bekerja sebagai satpam, Ibu “S” seorang ibu rumah
tangga yang bekerja sebagai pedagang pecel.
Hubungan keluarga harmonis satu sama lain.
Lingkungan Ekonomi

Tingkat Sumber pendapatan keluarga:


pendapatan Bapak “H” :± Rp 2.250.000/bulan  
keluarga

Pengeluaran rata-  
rata Rp. 900.000/bulan
a. Biaya makan Rp. 180.000/bulan
b. Biaya listrik Rp. 450.000/bulan
 
c. Pendidikan Rp. 468.000/bulan
d. Transportasi
 
Lingkungan Budaya
1. Pelayanan kesehatan Pelayanan kesehatan yang sering didatangi yaitu puskesmas
2. Pemeliharaan kesehatan Jika ada anggota keluarga yang sakit, maka dibawa ke puskesmas
anggota keluarga
3. Pelayanan pengobatan Di lingkungan rumah terdapat Puskesmas X
4. Jaminan pemeliharaan Keluarga memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan (BPJS)
kesehatan
5. Pola makan keluarga Pola makan anak “D” yang tidak sehat di sekolah. Tidak suka makan
sayur-sayuran dan buah-buahan. Kurang mengkonsumsi susu,
Terkadang makan 2x sehari, makan seadanya yang bisa dimakan. Pola
dan cara meminum susu asi atau pun susu formula
6. Aktivitas mental keluarga Keluarga rukun dan harmonis. Anak “D” dan anak “R” tinggal
serumah bersama dengan kedua orang tuanya yakni bapak “H” dan ibu
“S”
Halaman belakang

Rumah depan

Halaman belakang
Eksplorasi Riwayat Penyakit Keluarga
a. Ibu “S” : karies di gigi
b. Bapak “H” : karies di gigi
c. Anak “D” : Karies di gigi
d. Anak “R” : Karies rampan
Eksplorasi Upaya Kesehatan yang Telah dan Sedang dilakukan
a. Bapak “H”
Bapak “H” karies pada setiap regio dua dan empat pernah mengeluhkan rasa sakit
pada giginya serta tidak pernah memeriksakan keadaan rongga mulutnya ke dokter
gigi ataupun puskesmas.
b. Ibu “S”
Ibu “S” pernah mengalami sakit gigi pada posterior rahang bawahnya serta
berdasarkan pemeriksaan terdapat karies pada bagian posterior rahang bawahnya.
belum dilakukan perawatan berupa penambalan.
c. Kakek “R”
Kakek “R” banyak sisa akar dan usia 65 tahun , riwayat dibate mellitus,
jarang kontrol ke dokter.
d. Anak “D”
Anak “D” terdapat bengkak pada regio empat berupa abses periapikal
dikarenakan karies yang sudah membesar. Berdasarkan informasi yang
diberikan oleh ibu “S”, anak “D” pernah memeriksakan kondisi rongga
mulutnya ke puskesmas, namun ketika disarankan untuk ditambal, anak
“D” takut untuk melakukan perawatannya. Anak “D” jarang menyikat gigi
dengan teratur, hanya menyikat gigi saat mandi saja.
f. Anak “R”
Anak “R” mengalami karies rampan tidak rutin sikat gigi.
Diagnosis Keluarga

a. Bapak “H” mengalami karies regio dua dan empat


b. Ibu “S” mengalami karies pada bagian posterior rahang
bawahnya.
c. Kakek “R” sisa akar, riwayat dibetes mellitus
d. Anak “D” mengalami karies profunda disertai abses
periapikal.
e. Anak “R” mengalami karies rampan
Rencana
Intervensi
No. Masalah Intervensi
1. Karies a. Memberikan edukasi penyebab, perjalanan penyakit, dan pencegahan karies
b. Memberikan edukasi mengenai makanan dan minuman yang baik dan tidak baik untuk
kesehatan gigi
c. Memberikan edukasi tentang bahaya gigi berlubang jika tidak dilakukan perawatan
d. Memberikan edukasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut
e. Memberikan edukasi dan demonstrasi mengenai cara menyikat gigi yang baik dan benar
f. Memotivasi dan mengedukasi pasien untuk memeriksakan keadaan rongga mulutnya ke dokter
gigi, puskesmas, atau rumah sakit terdekat g. Memberikan informasi mengenai perawatan yang
sesuai dengan keluhan dan gambaran klinis pasien
 
2. Abses periapikal a. Memberikan edukasi penyebab, perjalanan penyakit, dan pencegahan abses periapikal
b. Memberikan edukasi mengenai pentingnya membersihkan karang gigi setiap 6 bulan sekali di
dokter gigi
c. Memberikan edukasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut
d. Memberikan edukasi dan demonstrasi mengenai cara menyikat gigi yang baik dan benar
e. Memotivasi dan mengedukasi pasien untuk memeriksakan keadaan rongga mulutnya ke dokter gigi,
puskesmas, atau rumah sakit terdekat
29

RENCANA KEGIATAN
INTERVENSI JANGKA
PENDEK
No. Rencanan Kegiatan Tujuan Kegiatan Lokasi Waktu Sasaran Target Metode Indikator Keberhasilan Metode Evaluasi PJ

1. Pemeriksaan riwayat Mengetahui riwayat Rumah Bapak Februari 2021 Keluarga Bapak Keluarga Bapak Observasi Mendapatkan masalah- Menggunakan Kader dan bidan
kesehatan umum kesehatan keluarga, kerja “H” “H” “H” dan masalah kesehatan dan check-list dan desa
seluruh anggota sama dengan puskesmas Wawancara mengetahui kondisi borang penilaian
keluarga keluarga, rutin ke kesehatan
puskesmas untuk lingkungan
mengecek Kesehatan

2. Pemeriksaan vital sign Mengetahui kondisi umum Rumah Bapak Februari2021 Keluarga Bapak Keluarga Bapak Pemeriksaan Mendapatkan hasil Menggunakan Dokter Umum
seluruh anggota seluruh anggota keluarga “H” “H” “H” pemeriksaan tentang vital pencatatan dan dan Perawat
keluarga sign seluruh keluarga borang penilaian

3 DHE dan KIE tentang Masyarakat mengetahui Rumah Bapak Februari2021 Keluarga Bapak Keluarga Bapak Edukasi Masyarakat mengetahui Menggunakan Dokter gigi dan
kesehatan gigi dan tentang pentingnya “H” “H” “H” dan menerapkan kuisioner dan ABP perawat
mulut menjaga kesehatan gigi pentingnya menjaga
dan mulut kesehatan gigi dan mulut

4. Pemeriksaan kesehatan Mengetahui kesehatan gigi Rumah Bapak Februari2021 Keluarga Bapak Keluarga Bapak Pemeriksaan Mendapatkan hasil Menggunakan Mahasiswa
gigi dan mulut dan mulut seluruh anggota “H” “H” “H” pemeriksaan kondisi gigi indeks DMF-T dan profesi
keluarga dan mulut seluruh anggota def-t
keluarga
5 Menyampaikan hasil Keluarga memahami Rumah Bapak Februari2021 Keluarga Keluarga Edukasi Seluruh hasil Menggunakan Mahasiswa
pemeriksaan umum hasil dari pemeriksaan “H” Bapak ”H Bapak “H” pemeriksaan telah catatan profesi
dan gigi dan mulut umum serta gigi dan dijelaskan secara rinci
mulut kepada keluarga

6 Melakukan penyuluhan Keluarga memahami Rumah Bapak Februari2021 Keluarga Bapak Keluarga Bapak Penyuluhan dengan Keluarga memahami Menggunakan Petugas
mengenai Diabetes penyakit diabetes mellitus “H” “H” “H” ABP bahaya diabetes mellitus, Lembar Balik lapangan,
mellitus dan motivasi dan pentingnya Bapak “H” menerapkan mahasiswa
perawatan pemeriksaan rutin DM dan menjalani profesi hanya
pemeriksaan dan mendampingi
pengobatan rutin DM di
puskesmas

7 Melakukan penyuluhan Keluarga memahami pola Rumah Bapak Februari2021 Keluarga Bapak Keluarga Bapak Penyuluhan dengan Keluarga memahami pola Menggunakan Petugas
mengenai pola hidup hidup bersih dan sehat “H” “H” “H” ABP hidup bersih dan sehat poster lapangan,
bersih dan sehat mahasiswa
profesi hanya
mendampingi

8 Melakukan edukasi Keluarga menerapkan Rumah Bapak Februari2021 Keluarga Bapak Keluarga Bapak Penyuluhan dengan Keluarga menerapkan Menggunakan Petugas
etika batuk dan 3 M etika batuk yang benar “H”, di Desa Y “H” “H” ABP Etika batuk serta leaflet, poster lapangan,
(menjaga jarak, serta menerapkan menerapkan 3 M dengan mahasiswa
memakai masker dan kedisiplinan 3M secara baik dan benar profesi hanya
mencuci tangan) benar mendampingi
RENCANA KEGIATAN
INTERVENSI JANGKA
PANJANG
No Rencanan Kegiatan Tujuan Kegiatan Lokasi Waktu Sasaran Metode Indikator Keberhasilan Metode Evaluasi PJ

1 Pemeriksaan rutin ke Melakukan pemeriksaan Puskesmas A 1 bulan sekali Keluarga Pemeriksaan Rutin memeriksakan Observasi dan Dokter umum,
puskesmas untuk rutin minimal 1 bulan kesehatan umum seluruh Wawancara perawat
memeriksa kesehatan sekali dan rutin anggota keluarga
umum mengikuti program
DM terkontrol, tensi normal
posyandu lansia
dan tidak ada keluhan

Rutin mengikuti program


posyandu lansia

2 Pemeriksaan rutin ke Melakukan pemeriksaan Puskesmas A 6 bulan sekali Keluarga pemeriksaan Rutin memeriksakan Observasi dan Dokter gigi dan
puskesmas untuk rutin minimal 6 bulan keadaan gigi geligi seluruh pemeriksaan perawat
memeriksa kesehatan sekali anggota keluarga
gigi dan mulut
DMFT : nilai indeks DMFT
rendah

OHIS : nilai indeks OHIS


rendah
3 Melakukan edukasi Masyarakat mengetahui Puskesmas A 6 bulan sekali Keluarga Edukasi Keluarga menerapkan pola Observasi, Petugas
mengenai pola hidup pola hidup bersih dan hidup bersih dan sehat kuisioner, edukasi Lapangan
bersih dan sehat secara sehat dengan ABP
rutin
4 Kader mampu menekan Penderita mau minum Puskesmas A 1 bulan sekali Penderita Edukasi Penderita mau minum obat Sosialisasi Petugas
dan mendisiplinkan obat secara rutin secara rutin Lapangan
penderita untuk minum
obat DM secara rutin
34

EVALUASI
KELUARGA
BAPAK “H”
35

Peningkatan Pengetahuan
Hasil peningkatan pengetahuan didapat melalui wawancara kepada
keluarga Bapak “H”, mengenai cara menjaga kesehatan gigi dan
mulut, cara sikat gigi yang benar, penyakit gigi yang sering terjadi,
pola makan yang sehat, serta pentingnya pemeriksaan rutin ke
dokter gigi minimal 6 bulan sekali.

Pengamatan Perubahan Perilaku


Keluarga Bapak “H”, sejak awal telah mengetahui pentingnya rajin
menyikat gigi dengan baik dan benar namun dalam penerapannya
masih kurang.
Berdasarkan wawancara, keluarga Bapak “H” mengalami perubahan
dan sadar untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut. Keluarga Anak
“D” memiliki keinginan untuk melakukan pemeriksaan rutin minimal
setiap 6 bulan sekali ke Puskesmas X, namun bekum terlaksana.
36

No. Perubahan Perilaku yang Tindakan Keterangan


Diharapkan
  Menyikat gigi secara   Sudah baik, karena yang
1 teratur, yaitu 2x (pagi √ awalnya menyikat gigi saat
setelah makan dan malam mandi berubah menjadi
sebelum tidur) menjadi 2x sehari.
2 Menerapkan cara menyikat Cara menyikat sudah
gigi dengan benar √ menggunakan Teknik yang
benar.
    Keluarga Bapak “H”, masih
  Rutin ke dokter gigi minimal   belum memeriksakan
3 6 bulan sekali - kesehatan rongga mulutnya
ke Puskesmas dikarenakan
belum memiliki waktu untuk
periksa.
37

Kebermanfaatan Program

Keluarga Bapak “H” merasakan bahwa program dokter gigi keluarga ini sangat
bermanfaat karena dapat menambah ilmu dan pengetahuan tentang pentingnya menjaga
kesehatan gigi dan mulut secara umum serta adanya penjelasan mengenai penyakit gigi
dan mulut khususnya mengenai karies gigi pada anak. Keluarga Bapak “H”mengaku
senang karena sebelumnya belum pernah menerima edukasi mengenai kesehatan gigi dan
mulut, sehingga dapat lebih paham dan memperhatikan kesehatan gigi dan mulut.

Kesimpulan

Kegiatan dokter gigi keluarga yang dilakukan pada anak dari keluarga Bapak “H” cukup
berhasil. Pengetahuan keluarga anak tentang kesehatan gigi dan mulut sudah mulai
meningkat setelah dilakukan penyuluhan.
38

KESIMPULAN
DAN
SARAN
39

KESIMPULAN

✖ Meningkatnya pengetahuan anggota keluarga tentang


pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dibuktikan melalui
wawancara.
✖ Meningkatnya kesadaran dan pemahaman dari keluarga Bapak
“H” dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Hal ini
dibuktikan melalui wawancara dan pengamatan perilaku yaitu
kebiasaan anak yang awalnya jajan sembarangan dan jarang
sikat gigi menjadi lebih rajin sikat gigi dan tidak jajan
sembarangan, kebiasaan keluarga Bapak “H”yang sikat gigi
hanya saat mandi menjadi sikat gigi setelah sarapan pagi dan
sebelum tidur.
40

SARAN

✖ Perlu adanya kader yang dapat memantau kesehatan gigi dan mulut dengan
rutin memberikan penyuluhan yang inovatif dan bervariasi tentang
pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut, sikat gigi yang benar,
penyakit gusi yang sering terjadi, gizi yang cukup, serta pemeriksaan rutin
ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.
✖ Perlu adanya motivasi kepada semua anggota keluarga untuk mendaftarkan
diri sebagai peserta BPJS.
✖ Perlu adanya evaluasi lebih lanjut pada keluarga oleh kelompok
selanjutnya mengenai gigi berlubang termasuk karies gigi pada anak, gizi
yang cukup, kebersihan gigi dan mulut serta penyakit penyertanya.
41

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai