Anda di halaman 1dari 25

 Berasal dari istilah Company atau Enterprise atau

Coorporation.
 Bentuk Usaha ----- organisasi usaha atau badan usaha yang
menjadi wadah penggerak setiap jenis kegiatan usaha.
 Bentuk usaha yang diatur biasanya bersifat perseorangan,
persekutuan atau badan hukum.
1. Bentuk hukum perusahaan perseorangan----Perusahaan
Dagang (PD)----Belum diatur oleh UU----tetapi pendiriannya
tertulis didepan Notaris
2. Bentuk hukum perusahaan persekutuan----Firma, PT, CV,
Koperasi.
 Hukum Perusahaan ----- aturan hukum yang mengatur
tentang bentuk usaha dan kegiatan usaha. (enterprise law)
 Jadi hukum perusuhaan meliputi-----bentuk usaha dan
kegiatan usaha.
 Menurut Pasal 1 Undang-undang No 3 Tahun 1982 tentang
Wajib Daftar Perusahaan, Perusahaan -----setiap bentuk usaha
yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap,
terus-menerus dan didirikan, bekerja serta berkedudukan
dalam wilayah negara dengan tujuan untuk memperoleh laba
atau keuntungan.
 Kegiatan Usaha-----berbagai jenis usaha di bidang perekonomian
yang meliputi bidang perindrustrian, perdagangan, perjasaan,dan
keuangan (pembiayaan)
 Usaha sendiri merupakan------setiap tindakan atau perbuatan atau
kegiatan dalam bidang ekonomi untuk memperoleh laba.
 Kegiatan Usaha -------Business
 Untuk dapat dikatan sebagai usaha dalam hukum perusahaan
apabila memenuhi unsur yaitu :
1. Dalam bidang perekonomian
2. Dilakukan oleh pengusaha
3. Tujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba
 Sumber hukum perusahaan-----setiap pihak yang menciptakan
kaidah atau ketentuan hukum perusahaan.
 Sumber Hukum Perusahaan meliputi :
1. Aturan Peralihan UUD 1945------UU jaman Hindia Belanda
masih berlaku hingga kini seperti BW dan KUHD
2. Buku III BW Tentang Perikatan khususnya Pasal 1319 BW------
bahwa semua perjanjian baik yang bernama maupun yang tidak
bernama tunduk kepada ketentuan umum yang termuat dalam bab
ini dan bab yang lalu.
3. Pasal 1 KUHD----- bahwa kitab undang-undang hukum perdata
berlaku juga bagi perjnajian yang diatur dalam kitab UU ini
sekedar dalam UU ini tidak diatur secara khusus menyimpang.
 Hukum perusahaan dahulu diatur dalam Pasal 2 s/d 5 KUHD tetapi
telah dicabut dengan berlakunya UU No 1 Tahun 1995 tentang PT
dan telah dicabut dengan UU No 40 Tahun 2007 Tentang PT.
 Selain itu UU RI yang banyak pengatur tentang perusahaan antara
lain tentang perusahaan perindustrian, perusahaan perdagangan,
perusahaan jasa dan perusahaan pembiayaan.
4. Kontrak Perusahaan------ perusahaan dalam menjalankan
operasionalnya selalu membuat perjanjian atau kontrak yang
menimbulkan hak dan kewajiban, perjanjian perusahaan meliputi:
cara penyerahan barang, cara pembayaran dan melibatkan pihak
ketiga seperti perusahaan ekspedisi, pengangkutan, pergudangan
dan asuransi.
5. Yurisprundensi--------putusan terdahulu yang digunakan sebagai
acuan untuk memutus perkara yang sama saat ini----tujuannya
untuk mencegah kekosongan hukum (rechtvacuum) contoh :
-Perkara pilihan hukum------ No 3253/Pdt/1990, Tanggal 30
November 1993.
- Perkara Leasing No 1131K/Pdt/ 1987 Tanggal 14 November
1988.
6. Kebiasaan--------kebiasaan yang berlaku dan berkembang
dikalangan pengusaha dalam menjalankan perusahaan diikuti untuk
mencapai tujuan.
Kebiasaan yang dapat diikuti dalam praktik perusahaan harus
memenuhi kriteria yaitu :
1. perbuatan yang bersifat keperdataan
2. Mengenai hak dan kewajiban yang seharusnya dipenuhi
3. Tidak bertentangan dengan UU atau kepatutan
4. Diterima oleh pihak-pihak secara sukarela karena dianggap
yang logis dan patut.
5. Menuju akibat hukum yang dikehendaki oleh pihak-pihak.

Catatan : jika perjanjian bertaraf internasional maka negara-


negara penandatangan yang dituangkan dalam bentuk
konvensi internasional
 Pengertian mengenai perusahaan tidak tertuang secara eksplisit
dalam KUHD tetapi tertuang didalam Pasal 1 UU No 3 Tahun 1982
Tentang Wajib Daftar Perusahaan.
 Menurut MOLENGRAAF Perusahaan------ keseluruhan perbuatan
yang dilakukan secara terus menerus, bertindak keluar untuk
memperoleh penghasilan dengan cara memperdagangkan atau
menyerahkan barang atau mengadakan perjanjian.
 Menurut POLAK-----Baru dapat dikatakan sebagai perusahaan
apabila diperlukan perhitungan laba dan rugi yang dapat
diperkirakan dan dicatat dalam pembukuan---harus ada pembukuan
(Pasal 6 KUHD diganti dengan UU No 8 Tahun 1997 Tentang
Dokumen Perusahaan)----tidak menyinggung perusahaan sebagai
bentuk usaha.
 Menurut Pasal 1 angka 1 UU No 8 Tahun 1997 Tentang
Dokumen Perusahaan-----Perusahaan ------ setiap bentuk
usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus
menerus dengan memperoleh keuntungan dan atau laba baik
yang diselenggarakan oleh orang perorangan maupun badan
usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum
yang didirikan dan berkedudukan dalam wilayah negara RI.
1. Adanya badan usaha yang menjalankan kegiatan dalam bidang
perekonomian yang mempunyai bentuk hukum tertentu seperti
perusahaan dagang, Firma, CV, PT, Perum, dan Koperasi.
2. Kegiatan dalam bidang perekonomian
3. Terus-menerus ------sebagai mata pencaharian
4. Bersifat tetap-----kegiatan itu tidak berubah atau berganti dalam
waktu singkat tetapi untuk waktu yang lama.----ditentukan
dalam akta pendirian perusahaan atau izin usaha misalnya 10
tahun atau 20 tahun.
5. terang-terangan-----diketahui oleh umum
6. Keuntungan atau laba
7. pembukuan.
 Pengertian perdagangan lebih sempit daripada pengertian
perusahaan.
 Perdagangan ----- kegiatan dalam bidang perkonomian yang
berupa membeli barang dan menjualnya lagi atau
menyewakannya dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan dan atau laba.
 Pengusaha perdagangan -------orang yang menjalankan
perusahaan perdagangan atau memberi kuasa untuk
menjalankan perusahaan perdagangan.
 Contoh perusahaan perdagangan yaitu :
1. Perusahaan ekspor-impor dijalankan oleh pengusaha ekspor-
impor
2. Perusahaan toko swalayan dijalankan oleh pengusaha
swalayan
3. Perusahaan restoran dijalankan oleh pengusaha restoran.
 Dalam menjalankan usaha perdagangan pengusaha harus
dibantu oleh perantara untuk kegiatan membeli, menjual
(makelar, agen, penyalur) dan menyerahkan barang
(perusahaan pengangkutan) serta membayar harga barang
(pengusaha perbankan)
 Dari hal-hal tersebut diatas maka timbullah beberapa
perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan atau
penyedia jasa.
1. BENDA BERGERAK BERWUJUD------barang keperluan
perusahaan, sekolah, kantor, rumah tangga dan rumah sakit.
2. BENDA BERGERAK TIDAK BERWUJUD-----surat
berharg yang diperjualbelikan dipasar modal, HKI dan
piutang-piutang lain.
 Pekerjaan-------perbuatan yang dilakukan secara terus-
menerus, terang-terangan dan dalama kedudukan tertentu.
 Unsur-unsur Pekerjaan yaitu :
1. Perbuatan atau kegiatan
2. Terus-menerus
3. Terang-terangan
4. Kualitas tertentu
5. Penghasilan
 Pekerja-----orang yang menjalankan pekerjaan dengan
keahlian khusus seperti dokter, notaris, adkokat, dosen,
akuntan, arsitek, apoteker, pilot, masinis.
 Pengusaha ----pihak yang menjalankan perusahaan atau
menyuruh menjalankan pekerjaan
 Bisa saja pengusaha tidak menjalankan perusahaannya
sendiri tetapi memberikan kuasa kepada pihak lain untuk
menjalankan perusahaan-----ditandai dengan adanya
perjanjian pemberian kuasa.
 Ada 3 ekstensi pengusaha yaitu:
1. Pengusaha yang bekerja sendiri
2. Pengusaha yang bekerja dengan bantuan pekerja
3. Pengusaha yang memberi kuasa kepada orang lain
menjalankan perusahaan.
 Merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam
menjalankan perusahaan, dialah yang bertanggung jawab atas
maju dan mundurnya perusahaan. Karena tanggung jawabnya
besar dia dibayar mahal.
 Pada perusahaan besar pemimpin perusahaan berbentuk
dewan pimpinan atau direksi yang diketuai oleh Direktur
utama---dibawahnya ada direktur yang diberi kuasa untuk
mejalankan bidang usaha tertentu
 Pembantu Pengusaha------setiap orang yang melakukan
perbuatan membantu pengusaha dalam menjalankan
perusahaan dengan memperoleh upah
 Pembantu dalam lingkungan Perusahaan yaitu :
1. Pemegang Prokurasi------pemegang kuasa dari perusahaan
untuk mengelola satu bagian besar/bidang usaha tertentu
dari perusahaan----- bagian pemasaran, produksi,
perlengkapan
2. Pengurus Filial-----pemegang kuasa yang mewakili
pengusaha menjalankan perusahaan dengan mengelola satu
cabang perusahaan yang meliputi daerah tertentu
4. Pelayan Toko
5. Pekerja keliling
 Pembantu diluar perusahaan meliputi :
1. Agen Perusahaan-----pihak yang mewakili pengusaha dan
melaksanakan perjanjian dengan pihak ketiga atas nama
pengusaha. Agen Perusahaan-----perusahaan yang berdiri
sendiri yang mewakili kepentingan pengusaha yang
diageninya disuatu daerah tertentu.
2. Perusahaan Perbankan------lembaga keuangan yang
mewakili pengusaha untuk melakukan pembayaran kepada
pihak ketiga, penerimaan uang dari pihak ketiga dan
penyimpanan uang milik pengusaha selaku nasabah.
3. Makelar (Pasal 62 s/d Pasal 72 KUHD)-----adalah orang
yang menjalankan perusahaan dengan menghubungkan
pengusaha dengan pihak ketiga untuk mengadakan berbagai
perjanjian. Pengangkatannya oleh kementrian kehakiman
disumpah oleh ketua PN yang berwenang.
4. Komisioner------orang yang menjalankan perusahaan dengan
membuat perjanjian atas namanya sendiri berdasarkan
perintah dan pembiayaankomitmen dengan menerima upah
atau provisi (Pasal 76 KUHD)-----memberikan
pertanggungjawban kpd komiten (orang yang memberi
perintah)
5. Notaris dan pengacara.
 Adalah perikatan yang terjadi antara pemberi kerja dan
penerima kerja berdasarkan perjanjian.
 Pemberi kerja----pengusaha
 Penerima kerja----pekerja
 Perjanjian Kerja--- diatur dalam Buku III Bab VIIA BW
meliputi yaitu :
1. Perjanjian Pelayanan Berkala----dilakukan karena pelayanan
yang dilakukan itu hanya untuk waktu tertentu dan perbuatan
tertentu pula seperti perjanjian pengusaha dan makelar,
perjanjian antara pengusaha dengan notaris dan pengacara.
2. Perjanjian Ketenagakerjaan------perjanjian yang dibuat antara
pengusaha dan pekerja dengan kewajiban pengusaha untuk
memberikan upah kepada pekerja. Perjanjian harus dibuat
secara tertulis untuk menghindari kesewenang-wenangan.
Pekerja wajib------melaksanakan pekerjaan dan melaksanakan
perintah majikan.
Majikan wajib----- membayar upah dan menjamin
keselamatan kerja.
3. Perjanjian Borongan-----melaksanakan pkerjaan secara
borongan dan pihak pemberi pekerjaan mengikatkan diri
untuk membayar harga borongan.
Pemborong wajib------melaksanakan pekerjaan dan
memberikan laporan secara periodik.
4. Perjanjian Pemberian Kuasa (Pasal 1792 s/d 1819 BW)-----
pemberi kuasa memberikan kekuasaan kepada penerima
kuasa untuk melaksanakan suatu urusan perusahaan dengan
mendapat upah atau tidak mendapat upah

Anda mungkin juga menyukai