Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KUE KHAS BIMA DARI BAHAN ALAMI

KELOMPOK AGUNG MAKMUR

Nama anggota :

 SYAFIRA MEILANI (A0D019132 )


 YULIATRY MAWARNI (A0D019
 YENI (A0D019
 NURUL ISTIQAMAH (A0D019
 MITRA IRAWAN (A0D019

Dosen pengampu :
 H. Junaidi Sagir, SE., MBA.

PROGRAM STUDI D3 PERPAJAKAN


FAKUKTAS EKONOMI DAN BISNIS
TAHUN AJARAN 2021/2022

1
Agung makmur
VISI MISI

Dari pembuatan usaha kue khas bima yang berasal dari bahan alami

Oleh kelompok “AGUNG MAKMUR”

Visi dan Misi sebagai berikut :


A. Visi
 Memperoleh keuntungan yang sebesar - besarnya.
 Menjadi salah satu usaha yang professional dibidangnya.
 Menjadi produsen kue di Kota Bima.
B. Misi
 Terus berinovasi dalam menciptakan menu-menu kue yang unik dan menarik.
 Menciptakan ide - ide kreatif sebagai penarik minat para pembeli.
 Memberikan pelayanan yang baik dan ramah dalam upaya menarik pembeli.
 Menjual produk dengan harga yang terjangkau tetapi dengan kualitas dan rasa yang memukau.

2
Agung makmur
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini disusun agar pembaca dapat lebih memahami tentang
usaha yang ingin di ciptakan kelompok kami. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik
itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan motivasi kepada pembaca agar dapat membuat usaha usaha yang lebih
menarik lainnya. Walaupun makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

BIMA,6 Oktober 2021

3
Agung makmur
Daftar isi

4
Agung makmur
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Ringkasan eksekutif

Menjadi salah satu usaha yang profesional dan memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya,dan
kami menciptakan menu-menu kue yang unik dan menarik agar dapat menarik minat para pembeli dan juga
menjual produk dengan harga yang terjangkau tetapi dengan kualitas dan rasa yang memukau,serta kami ingin
menjadi salah satu toko kue yang sukses di bidangnya khususnya untuk kue khas daerah di kota bima dengan
omset yang tinggi dan juga orang-orang dari luar kota bima dapat mengenal kue khas dari daerah kami ini sehingga
bima dapat di kenal di seluruh wilayah di Indonesia bahkan dunia.

1.2 Analisis Peluang Usaha (Analisi SWOT)

 Strength (Kekuatan) :
a. Rasanya enak, aman, halal dan tampilannya menarik.
b. Kualitas produk terjamin.
c. Memberikan kesempatan bagi para pelanggan untuk membuat sendiri desain kue tart yang
mereka inginkan.
 Weakness (kelemahan) dengan indicator:
a. Harga bahan baku yang relatif tidak menentu.
 Opportunity (Peluang) dengan indicator:
a. Daya beli masyarakat terhadap makanan relative tinggi.
b. Banyak digunakan untuk berbagai acara.
 Threat (Ancaman) dengan indicator:
a. Persaingan usaha yang ketat.
b. Adanya produk yang sejenis.
c. Selera konsumen yang selalu berubah – ubah mempunyai pengaruh yang besar terhadap
pembelian produk.
d. Bahan baku dapat sewaktu – waktu naik dan hal tersebut menyebabkan naiknya juga harga kue
tart.
 Resiko
a. Keuntungan yang kecil.
b. Naiknya harga bahan baku sewaktu – waktu.

1.3 Latar belakang

5
Agung makmur
Sekarang ini lapangan pekerjaan di Indonesia semakin menurun, dilihat dari makin banyaknya jumlah
penggangguran yang semakin banyak di Indonesia , apalagi ditambah makin bertambahnya usia
produktif setiap tahunnya serta pandemic yang terjadi sekarang mengakibatkan dampak pengangguran
yang besar di Indonesia sehingga sudah banyak yang mulai beralih menjadi seorang Wirausahawan.
Pada jaman sekarang beranekaragam makanan ringan sudah banyak diminati, salah satunya kue. Kue
banyak digemari oleh semua kalangan, dari remaja hingga dewasa bahkan orang – orang lanjut usia
pun sangat menyukai kue. Kue adalah hidangan sederhana tetapi berkelas. Kue biasanya di hidangkan
bersama kopi, sirup, es, dan teh. Bahkan untuk acara – acara tertentu. Dijaman modern seperti sekarang
ini pun sudah jarang sekali para ibu rumah tangga yang membuat kue khas daerahnya secara mandiri,
rata – rata mereka beralasan bahwa tidak memiliki waktu luang untuk belajar melalui buku resep,
internet dan sebagainya. Selain itu banyak juga yang beralasan bahwa membuat kue khas daerah adalah
suatu perkara yang sulit karna dibutuhkan ketepatan waktu memasak, takaran adonan kue, serta ada
beberapa bahan yang mungkin sulit untuk mereka temukan. Banyak toko kue yang sudah berdiri di
pasaran. Mulai dari yang baru hingga yang sudah memiliki nama. Namun tidak berarti bahwa kami
tidak bisa membuka toko kue. Toko kue yang akan kami buka menyediakan beranekaragam kue,
seperti bolu, tart, cupcake serta kue khas daerah kami sendiri. Kami memilih kue khas daerah bima pun
terdapat alasan di balik itu,yaitu kami ingin tetap memperkenalkan makanan khas daerah kami kepada
masyarakat kalangan remaja agar tetap mecintai makanan khas dari daerahnya sendiri,dan
mengingatkan mereka sebelum membanggakan makanan khas dari luar daerahnya mereka memiliki
kue khas daerahnya sendiri yang tidak kalah enak dan menarik untuk dinikmati setiap harinya.Kami
juga sangat ingin masyarakat dari daerah lainpun ikut merasakan keunikan dari rasa yang di sajikan
oleh kue khas daerah kami yang dijamin masyarakat dari daerah lainpun akan tertarik dengan kue
ini.Sehingga daerah kami pun dan di kenal di seluruh wilayah Indonesia bahkan manca negara karna
keunikan kuenya yang cukup membuat penikmatnya ketagihan.

Mindmap :

BAB II
RENCANA USAHA

2.1 Identifikasi Usaha


Nama usaha : Agung Makmur Cakes
Pemilik usaha : kelompok agung makmur
Alamat Usaha :

2.2 Rencana produksi

6
Agung makmur
Kami memiliki beberapa produk pada usaha kami,tetapi pada disini kami hanya akan menjabarkan
1 produk utama yang akan kami jual pada usaha kami,yaitu bingka dolu kue khas dari daerah kami
yaitu Bima.
 Asal usul bahan di dapatkan : Pasar raya amahami kota Bima.
 Bahan baku :
1. Tepung terigu
2. Telur
3. Gula merah
4. Margarin
5. Santan
6. Garam
7. Toping (coklat chip,kavang almond)

 Alat yang digunakan :


1. Panci
2. Saringan
3. Baskom
4. Sendok makan
5. Mangkok
6. Sendok sayur atau centong
7. Loyang khusus bingka dolu
8. Kompor gas

 Proses produksi :

1. Rebus santan kelapa + gula merah sampai mendidih dan gulanya cair, angkat
dan dibiarkan dingin, saring, sisihkan.
2. Siapkan baskom, tuang telur satu demi satu lalu dikocok sampai rata, tambahkan
rebusan santan dan Gula merah, aduk-aduk, terakhir tambahkan garam dan
tepung terigu sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai rata, saring untuk
menghilangkan tepung yg bergerindil,.
3. Panaskan loyang kue bingka dolu dengan api kecil, olesi dengan margarin,
tuang adonan lalu ditutup, setelah setengah matang dibuka tambahkan topping,
lalu tutup kembali, lanjut panggang sampai matang ditunjukkan dengan
pinggirnya berwarna coklat. lalu keluarkan dengan dua sendok.
4. Bingka Dolu siap disajikan.

 Lokasi memproduksi :
Jl.soekarno hatta Kota bima

2.3 Rencana personalia/pegawai

7
Agung makmur
Yang mengerjakan segala kegiatan di dalam usaha ini adalah seluruh anggota dari grup ini,dimulai
dari menyiapkan bahan dan alat hingga proses pemasaranya nanti.Kami merasa untuk usaha kami yang
masih skala kecil ini jumlah personalia ataupun pegawai yang berasal dari anggota grup ini yang berjumlah
5 orang sudah sangat cukup.Hal ini juga dapat menghemat pengeluaran untuk membayar pegawai,jika
kami sendiri yang melakukan segala kegiatan usahanya hal itu sangat sangat menekan angka pengeluaran
dari usaha kami ini.

2.3Ruang Lingkup
Usaha ini masih berorientasi didalam ruang lingkup disekitar daerah Kota dan Kabupaten Bima.
Hal tersebut dikarenakan masih terbatasnya tenaga kerja dan produk jual yang memiliki daya tahan hingga
seminggu saja. Namun lokasi usaha pun mudah dijangkau oleh konsumen, tersedianya fasilitas listrik air,
dan telepon serta dekat dengan fasilitas umum (jalan raya). Seiring berjalannya waktu maka usaha ini akan
terus berkembang hingga ruang lingkup usaha pun dapat mencapai hingga keluar kota.

8
Agung makmur
BAB III

RENCANA KEUANGAN

3.1Biaya Variabel per Bulan


Biaya tidak tetap atau biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan
sesuai dengan jumlah produksi, jadi sifatnya tidak tetap, dapat berubah sesuai
jumlah produksinya. Biaya tidak tetap ini, biasanya meliputi biaya bahan baku,
bahan pembantu, dan bahan kemasan. Pada proses pembuatan kue,kebutuhan variabel
yang digunakan adalah
No. Keterangan Banyak Biaya pokok Jumlah
Produk
1. Tepung terigu 15 Rp.10.600 Rp.159.000
2. Telur 3 Rp.41.500 Rp.124.500
3. Gula merah 15 Rp.16.000 Rp.240.000
4. Margarin 1 Rp.5.000 Rp.5.000
5. Santan 25 Rp.7.000 Rp.175.000
6. Garam 1 Rp.2.000 Rp.2.000
7. Toping 10 Rp.10.000 Rp.100.000
TOTAL SELAMA SEBULAN Rp.805.500
Keterangan : masing-masing jumlah x4 minggu (1bulan)

3.2Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan yang jumlahnya tetap setiap bulannya,
berapa pun jumlah produksinya. Biaya tetap meliputi biaya tenaga kerja, listrik atau air,
gas,penyusutan alat, dan lainnya. Pada usaha kue ini, biaya tetap yang dibutuhkan adalah :
No. Keterangan Banyak Harga/satuan Jumlah
1. Panci 1 Rp.128.000 Rp.128.000
2. Saringan 1 Rp.22.000 Rp.22.000
3. Baskom 2 Rp.15.000 Rp.30.000
4. Sendok makan 1 Rp.2.000 Rp.2.000
5. Mangkok 1 Rp.5.000 Rp.5.000
6. Sendok sayur/centong 1 Rp.3.000 Rp.3.000
7. Loyang khusus bingka dolu 2 Rp.65.000 Rp.130.000
8. Kompor gas 1 Rp.300.000 Rp.300.000
9. Wadah talenan 1 Rp.60.000 Rp.60.000
10. Tabung elpiji 1 Rp.150.000 Rp.150.000
11. Banner,sticker dan daftar Rp.100.000 Rp.100.000
harga
12. Biaya listrik,air dan telpon Rp.150.000 Rp.150.000
13. Biaya penyusutan peralatan Rp.18.273
Total Rp.1.098.273

3.3Perhitungan Biaya Penyusutan Peralatan :

1.Panci = harga pokok / n = Rp.128.000/36 = Rp. 3.555/bln


2.Saringan = harga pokok/n =Rp.22.000/36 = Rp. 611/bln
3. Baskom = harga pokok/n = Rp.30.000/36 = Rp.833/bln

9
Agung makmur
4.Sendok makan = harga pokok/n = Rp.2.000/36 = Rp.55/bln
5.Sendok sayur = harga pokok/n = Rp.3.000/36 = Rp.83/bln
6.Loyang khusus bingka dolu = harga pokok/n = Rp.130.000/60 = Rp.2.166/bln
7.Kompor gas = harga pokok/n = Rp.300.000/60 = Rp.5.000/bln
8.Wadah talenan = harga pokok/n = Rp.60.000/36 = Rp.1.666/bln
9.Mangkok = harga pokok/n = Rp.5.000/36 = Rp.138/bln
10.Tabung elpiji = harga pokok/n = Rp.150.000/36 = Rp.4.166/bln
Biaya total penyusutan perbulan :
=3.555+611+833+55+83+2.166+5.000+1.666+138+4.166 = Rp.18.273/bulan

3.4Total biaya
Total biaya adalah jumlah keseluruhan biaya tidak tetap dan biaya tetap. Pada
proses pembuatan kue, total biaya yang dibutuhkan adalah :
Total biaya = Biaya variabel + Biaya Tetap
= Rp.805.500 + Rp.18.273
= Rp.823.773
3.5Harga Pokok Produksi (HPP)
Harga Pokok Produksi (HPP) adalah harga pokok dari suatu produk,
dimana jika dijual dengan harga tersebut, maka produsen tidak untung dan
juga tidak rugi. HPP ditentukan untuk dapat menentukan harga jual, dimana
harga jual adalah HPP ditambah margin keuntungan yang akan diambil.
Pada pembuatan usaha kue ini, saya mentargetkan jumlah produksi
seharinya 50, berarti dalam satu bulan saya memproduksi 50x30 = 1.500 kue.
Untuk produk kue ini HPP – nya adalah
Total biaya / jumlah produksi = Rp.823.773 /1.500 = Rp.549,182 = Rp.550
3.6 Harga Jual
Harga jual adalah harga yang harus dibayarkan pembeli untuk
mendapatkan produk tersebut. Harga jual dapat ditentukan dengan
mempertimbangkan HPP dan juga produk pesaing. Harga jual ini meliputi
harga dari pabrik dan harga konsumen. Harga dari pabrik tentu lebih murah,
karena saluran distribusi (agen, toko, counter, dll) tentu juga harus mendapatkan
keuntungan.
Pada produk kue ini, melihat HPP nya Rp 550 dan produk pesaing
dengan volume yang relatif sama dijual berkisar Rp 1.000 sampai Rp. 1.300
maka ditetapkan harga jual pabrik adalah Rp.1.500 dengan harapan ditingkat
konsumen harganya adalah Rp 1.500 sampai Rp. 2.000.

10
Agung makmur
3.7Penerimaan Kotor
Penerimaan kotor adalah jumlah penerimaan uang yang didapatkan oleh
perusahaan, sebelum dipotong total biaya. Pada produksi kue ini, jumlah
penerimaan kotornya :
Penerimaan Kotor = Jumlah produksi x Harga satuan
= 1.500 x Rp.1.500
= Rp.2.250.000
3.8Pendapatan Bersih (Laba)
Pendapatan bersih adalah jumlah penerimaan uang yang didapatkan oleh
perusahaan, setelah dipotong total biaya. Pada produksi kue ini, jumlah
penerimaan bersih :
Pendapatan Bersih = Penerimaan kotor – total biaya
= Rp.2.250.000 - Rp.823.773
= Rp.1.426.227
Jadi perkiraan pendapatan untuk satu kali produksi,yaitu sebanyak 1.500 kue,akan
mendapatkan laba/keuntungan sebesar Rp.1.426.227

3.9 Pengembalian modal


=Total modal awal / keuntungan perbulan
= Rp.1.903.773 / Rp.1.426.227
=1,33 bulan

11
Agung makmur

Anda mungkin juga menyukai