Anda di halaman 1dari 11

DIFTERI

NAMA KELOMPOK :
1. Sinta Ayu Rahmadita (22)
2. Sri Setyo Hastuti (23)
3. Tiara Dewi Utami (24)
DEFINISI
 Difteri adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Corynebacterium diphteriae, yang menyerang selaput lendir
pada hidung dan tenggorokan, serta dapat mempengaruhi
kulit. Penyakit ini sangat menular melalui partikel di udara,
benda pribadi, peralatan rumah tangga yang terkontaminasi,
serta menyentuh luka yang terinfeksi kuman difteri.
ETIOLOGI (PENYEBAB)
 Bakteri Corynebacterium Diphteriae
 Hidup di area padat penduduk atau buruk kebersihannya.

 Bepergian ke wilayah yang sedang terjadi wabah difteri.

 Memiliki kekebalan tubuh yang rendang, seperti menderita


AIDS
 Gaya hidup tidak sehat

 Belum mendapatkan vaksinasi difteri

 Anak-anak do bawah usia 5 tahun dan orang tua di atas


usia 60 tahun
 Benda pribadi, peralatan rumah tangga yang
terkontaminasi, serta menyentuh luka yang terinfeksi
kuman difteri.
MANIFESTASI KLINIS (TANDA GEJALA)
 Suara serak
 Tenggorokan terasa sakit

 Nyeri saat menelan

 Kesulitan untuk bernapas

 Kelenjar getah bening di leher membesar atau


membengkak
 Tenggorokan dan amandel tertutup oleh membran
berwarna abu-abu
 Demam dan menggigil
MANIFESTASI DIFTERI MANIFESTASI DIFTERI
HIDUNG TONSIL
 Awalnya menyerupai gejala  Gejala awal nyeri tenggorokan
 Dalam 1-2 hari kemudian timbul
pilek ringan membrane yang melekat berwarna putih
 Infeksi nares anterior (lebih kelabu
sering pada bayi)  Timbul Bull neck (Edema jaringan lunak
dibawahnya dan pembesaran limfonodi)
menyebabkan rhinitis erosif,  Kasus Berat : kegagalan pernafasan atau
purulen, serosanguinis sirkulasi, kesukaran menelan dan
dengan pembentukan regurgitasi hingga stupor, koma,
kematian
membrane  Kasus Sedang: penyembuhan terjadi
 Pada pemeriksaan tampak secara berangsur-angsur dan disertai
penyulit miokarditis atau neuritis
membrane putih pada daerah  Kasus Ringan : membrane akan terlepas
septum nasi dalam 7-10 hari dan biasanya terjadi
penyembuhan sempurna
MANIFESTASI DIFTERI MANIFESTASI DIFTERI
LARING KULIT
 Berupa tukak di kulit, tepi
 Perluasan difteri faring jelas dan terdapat membrane
 Cenderung tercekik pada dasarnya, kelainan
karena edema jaringan cenderung menahun
lunak dan penyumbatan  Ulkus yang tidak
lepasan epitel pernapasan menyembuh, superficial,
tebal dan bekuan nekrotik ektimik dengan membrane
 Bila terjadi pelepasan coklat keabu-abuan.
membrane yang menutup  Tungkai lebih sering terkena
jalan nafas biasa terjadi dari pada badan atau kepala
kematian mendadak
KOMPLIKASI
Kematian mendadak pada
kasus difteria disebabkan
oleh :
(1) Obstruksi jalan nafas
mendadak diakibatkan
oleh terlepasnya difteria,
(2) Adanya miokarditis
dan gagal jantung,
(3) Paralisis difragma
sebagai akibat neuritis
nervus nefrikus.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Pemeriksaan bakteriologis
 Kultur

 Toksigenisitas

 Pemeriksaan darah rutin

 Radiologi

 EKG
PENATALAKSANAAN
 Pasien diisolasi sampai masa akut terlampaui
 Tirah baring kurang lebih 2-3 minggu

 Pemberian cairan serta diet yang adekuat, makanan lunak


yang mudah dicerna, cukup mengandung protein dan
kalori
 Diawasi ketat atas kemungkinan terjadinya komplikasi
antara lain dengan pemeriksaan EKG pada hari 0, 3, 7 dan
setiap minggu selama 5 minggu
 Khusus pada difteri laring di jaga agar nafas tetap bebas
serta dijaga kelembaban udara dengan menggunakan
nebulizer.
 Antitoksin : Anti Diphtheria Serum (ADS)
 Antibiotik
Dosis :
· Penisilin prokain 25.000-50.000 mg/hari
· Eritromisin 40-50 mg/hari, maks 2 g/hari
· Penisilin G kristal aqua 100.000-150.000 mg/hari
· Amoksisilin
· Rifampisin
· Klindamisin
 Kortikosteroid

Dosis : Prednison 1,0-1,5 mg


 Terapi oksigen

 Tindakan bedah, bisa juga dilakukan bronkoskopi


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai