Anda di halaman 1dari 13

ASKEP ABLASIO RETINA

Donny sahensolar
DEFINISI
Ablasio Retina adalah pelepasan
retina dari lapisan epitelium
neurosensoris retina dan lapisan
epitelia pigmen retina ( Ignativicius,
2016)

Ablatio Retina juga diartikan sebagai


terpisahnya khoroid di daerah
posterior mata yang disebabkan oleh
lubang pada retina, sehingga
mengakibatkan kebocoran cairan,
sehingga antara koroid dan retina
kekurangan cairan (Barbara L.
Christensen 2017).
KLASIFIKASI
Di kenal ada 3 bentuk umum ablasoi retina yaitu :

Ablasio retina Ablosio Ablasio retina


regmatogeno retinal traksi eksudasi
sa atau tarikan
ETIOLOGI

Penyebab utama dari ablasi retina adalah :


- Vitreus yang mengerut. Vitreus ini adalah cairan kental bening yang
mengisi bagian dalam mata
-Diabetes
- luka atau peradangan

Resiko terkena ablasi retina akan meningkat jika anda :


-Berusia lebih dari 50 tahun
-Pernah menderita ablasi retina sebelumnya
-Memiliki anggota keluarga pengidap ablasi retina
-Menderita rabun jauh (miopia)
-Pernah mengalami cedera mata
-Pernah mengidap penyakit mata lainnya atau peradangan
KOMPLIKASI
Kondisi terparah yang dapat dialami oleh
pasien ablasi retina adalah hilangnya
kemampuan penglihatan atau kebutaan.
KOMPLIKASI LANJUT :
1. Infeksi
2. Lepasnya bahan
buckling melalui
KOMPLIKASI AWAL STLH konjugtiva atau erosi
PEMBEDAHAN : melalui bola mata
1. Peningkatan TIO 3. Vitreo retinpati
2. Glaukoma ploriveratif (jaringan
3. Infeksi parut yang mengenai
4. Ablasio koroid retina
5. Kegagalan pelekatan 4. Diplopia kesalahan
retina refraksi
6. Ablasio retina 5. Astigmatisme
berulang
PATOFISIOLOGI

1. Jika Terjadi Robekan Pada Retina, Sehingga Vitreus Yang


Mengalami Likuifikasi Dapat Memasuki Ruangan Subretina Dan
Menyebabkan Ablasio Progresif (Ablasio Regmatogenosa).
2. Jika Retina Tertarik Oleh Serabut Jaringan Kontraktil Pada
Permukaan Retina, Misalnya Seperti Pada Retinopati Proliferatif
Pada Diabetes Mellitus (Ablasio Retina Traksional).
3. Walaupun Jarang Terjadi, Bila Cairan Berakumulasi Dalam
Ruangan Subretina Akibat Proses Eksudasi, Yang Dapat Terjadi
Selama Toksemia Pada Kehamilan (Ablasio Retina Eksudatif).
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan oftalmologi, yang terdiri dari : pemeriksaan visus


dan pemeriksaan lapang pandang.
2. Pemeriksaan funduskopi
3. Pemeriksaan laboratorium
4. Pemeriksaan ultrasonografi
PENATALAKSANAAN
1. Prosedur laser
2. Pembedahan
3. Krioterapi transkleral

Penatalaksanaan Keperawatan :
1. Tirah Baring Dan Aktivitas Dibatasi.
2. Bila Kedua Mata Dibalut, Perlu Bantuan Orang Lain Untuk
Mencegah Cidera.
3. Jika Terdapat Gelombang Udara Di Dalam Mata, Posisi
Yang Dianjurkan Harus Dipertahannkan Sehingga Kaas
Mampu Memberikan Tamponade Yang Efektif Pada
Robekan Retina.
4. Pasien Tidak Boleh Terbaring Terlentang.
5. Dilatasi Pupil Harus Dipertahankan Untuk Mempermudah
Pemeriksaan Paska Operasi.
ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa : gangguan
persepsi sensori -Pasien Menunjukkan
(penglihatan) Perhatian Terhadap
∙ tujuan dan kriteria hasil : Lingkungan Eksternal.
-Pasien Mendiskusikan -Pasien Mendapatkan Kembali
dampak kehilangan Fungsi Penglihatannya.
penglihatan terhadap gaya -Pasien Mengompensasi
hidup Kehilangan Penglihatan
-Pasien Mengungkapkan Dengan Menggunakan
Perasaan Aman, Nyaman Peralatan Adaptif.
Dan Terlindungi. -Pasien Merencanakan Untuk
-Pasien Mempertahankan Menggunakan Sumber-
Orientasi Terhadap Orang, Sumber Yang Tepat.
Tempat Dan Waktu.
Lanutan ...
INTERVENSI KEPERAWATAN DAN RASIONAL :
-Berikan Kesempatan Pasien Untuk Mengungkapkan Perasaan Tentang
Kehilangan Penglihatan, Seperti Dampaknya Terhadap Gaya Hidup.R/
Dengan Memberikan Kesempatan Pasien Untuk Mengatakan
Ketakutannya, Pasien Dapat Melakukan Koping Terhadap Kehilangan
Penglihatan.
-Sediakan Lingkungan Yang Aman Dengan Menyingkirkan Furniture
Yang Berlebihan Diruangan Pasien.R/ Dengan Mengorientasikan Pasien
Pada Keadaan Sekitar Dapat Mengurangi Resiko Keamanan.
-Bila Pasien Buta Pada Saat Masuk Rumah Sakit, Berikan Kesempatan
Kepada Pasien Untuk Secara Langsung Menata Ruangannya. Temani
Pasien Berjalan Ke Kamar Mandi Dan Area Penting Lainnya Sampai Ia
Terbiasa Dengan Lingkungannya.R/ Dengan Mempertahankan Tingkat
Kemandirian Pasien Pada Tingkat Optimal Akan Tumbuh Rasa Control
Pasien.
- Bila Pasien Mengalami Diplopia Maka Tutup Satu Mata Pasien.R/Untuk
Memperbaiki Penglihatan Ganda.
ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa : Kurang mampu


dalam self care Intervensi
sehubungan dengan Perawatan segera
gangguan mobilitas dan - Istirahalah pada mata
terbatasnya aktivitas dengan menutup mata
∙ tujuan dan kriteria hasil : dengan ye Patch/ Drop.
- Mencegah menurunnya/ - Posisi klien dengan kepala
hilangnya penglihatan. lebih rendah /datar
- mengurangi kecemasan (berkurangnya akumulasi
pasien cairan pada retina)
-Mampu melakukan - Pembatasan aktivitas
aktivitas visual secara (pemenuhan self care
normal. dibantu oleh perawat
ASUHAN KEPERAWATAN
Evaluasi:
1. Tidak terjadinya Vision
loss lebih berat.
2. Klien mampu
membatasi aktivitas
visualnya (mampu
adaptasi)
3. Klien mampu ambulasi
tanpa injury/ jatuh.
4. Kecemasan berkurang.
5. Peningkatan
pengetahuan
( penanganan, proses
penyakit)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai