Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 9

E K O H E R U P U R WA N T O
A N D R E R A H M AT A L - A N S O R Y
METODE SELF
POTENTIAL
SELF POTENTIAL
Metode potensial diri (SP) merupakan salah satu metode geofisika yang prinsip kerjanya adalah
mengukur tegangan statis alam (static natural voltage) yang berada di kelompok titik-titik di
permukaan tanah. Self Potensial (SP) yang dibangkitkan oleh aliran air dalam medium berpori
dikenal sebagai potensial elektrokinetik.
Potensial Potensial Difusi
Potensial di Alam
Elektrokinetik
Jika konsentrasi elektrolit
Aktivitas elektrokimia dan mekanik adalah Potensial elektrokinetik
dalam tanah bervariasi
penyebab dari potensial diri (SP) (electrofiltration atau secara lokal, maka
perbedaan potensial akan
dipermukaan Bumi. Potensial ini juga streaming atau
muncul sebagai akibat
berhubungan erat dengan pelapukan electromechanical potential) perbedaan mobilitas anion
dan kation dalam larutan
yang terjadi pada tubuh mineral, variasi yang bernilai kurang dari 10
yang konsentrasinya
sifat batuan (kandungan mineral), mV dibentuk sebagai akibat berbeda. Potensial ini
disebut potensial difusi
aktivitas biolistrik dari bahan organik, adanya sebuah elektrolit
(liquid junction atau difusion
karatan (proses korosi) gradien tekanan, yang mengalir melalui potential).
panas dalam permukaan cairan, serta medium yang berpori atau
fenomena lain dari alam yang proses kapiler.
kejadiannya mirip.
Potensial Nernst Potensial Mineralisasi
Bila 2 macam logam dimasukkan
Potensial Nernst (shale) terjadi
dalam suatu larutan homogen,
ketika muncul perbedaan maka pada logam tersebut akan
potensial antara 2 logam timbul beda potensial. Beda
identik yang dicelupkan dalam potensial ini disebut sebagai
larutan yang homogen dan potensial kontak elektrolit. Pada
konsentrasi daerah yang banyak mengandung
larutan masing – masing mineral, potensial kontak elektrolit
dan potensial elektrokimia sering
elektroda berbeda.
timbul dan dapat diukur
dipermukaan dimana mineral itu
berada.
Prinsip dasar dari metode potensial
diri adalah pengukuran tegangan
statis alam (Static Natural Voltage)
pada permukaan tanah.
Pengukuran potensial dalam metode SP menggunakan Digital
Milivoltmeter. Untuk menghindari kesalahan pengukuran potensial
(alam) karena adanya potensial
polarisasi yang timbul pada permukaan elektroda logam, maka

pengukuran SP menggunakan
Potensial Mineralisasi menurut Sato dan Mooney (1960) elektroda khusus yang disebut non
polarisable electrode. Elektroda ini
dapat dilihat bahwa bagian atas dari tubuh
dibuat dari logam yang dicelupkan
sulfida mengalami proses reduksi sedangkan
dalam larutan yang ditempatkan
bagian bawah mengalami proses oksidasi,
dalam wadah yang berpori-pori
sehingga terbentuk cell. Bagian dalam dari
(keramik), elektroda ini sering disebut
tubuh mineral berfungsi sebagai jalur transport
juga dengan porous pot electrode,
elektron dari anoda ke katoda.
Kalibrasi Elektroda
Peralatan yang digunakan dalam pengukuran metode Self
Potensial terdiri dari beberapa alat antara lain :
1. Global Position Sistem (GPS)
GPS ini digunakan untuk pemetaan lokasi penelitian. Elevasi juga bisa
didapatkan langsung dari GPS.
AKUISISI DATA 2. Kompas
Kompas digunakan untuk menentukan arah pengukuran.
3. Resistivitymeter, yang terdiri dari :
Transmiter
- Sumber arus
Metode Self-Potensial merupakan metode Merupakan arus DC yang berasal dari baterai kering
geofisika yang bersifat pasif, karena pada metode - Amperemeter
ini yang diukur hanyalah beda potensial alam Amperemeter yang digunakan mempunyai ketelitian hingga 0,5 mA.
yang dimiliki struktur batuan. - Receiver berupa voltmeter
Voltmeter yang digunakan memiliki ketelitian hingga 0,001
mV.
- Elektroda
Elektroda berfungsi sebagai penghantar arus dari sumber arus ke dalam
lapisan tanah. Selain elektroda juga dapat menggunakan porous pot.
- 5 set kabel multi elektroda masing – masing 40 m untuk menghubungkan
Resistivity ARES dengan elektroda.Kabel digunakan untuk
menghubungkan elektroda dengan sumber arus.
4. Palu dan Meteran
Palu digunakan untuk menancapkan elektroda ke dalam tanah, sedangkan
meteran digunakan untuk mengukur jarak bentangan dan jarak antar elektroda.

Resistivity meter ARES yang digunakan pada penelitian


Metode
Self Potensial

Terdapat dua macam teknik pengukuran pada Metode Self-


Potential (SP) yaitu :
1. Teknik basis tetap (fixed base)
Teknik fixed based ini memiliki ciri yaitu salah satu elektroda
berada pada satu titik yang tetap yang disebut titik referensi.
Elektroda yang lain kemudian dipindah-pindahkan menjauhi
titik referensi untuk setiap pengukuran.
Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan
teknik basis tetap, dengan konfigurasi elektroda yang
dipergunakan adalah konfigurasi elektroda tetap yaitu
dengan menjaga satu referensi, sedangkan elektroda lainnya Teknik fixed base (Sutanto, 2003)
bergerak dari satu titik ukur ke titik ukur lainnya.
Metode
Self Potensial

1 2 3 4
2. Teknik leap-frog
Teknik kedua dari metode SP ini adalah teknik leap-frog.
Pada teknik ini kedua elektroda dipindah-pindah dalam
setiap pengukuran. Polaritas dari masing-masing
elektroda harus dijaga agar tidak berubah sehingga tidak Teknik leap-frog
menimbulkan kesalahan dalam pembacaan dan
pengolahan data. Elektroda yang terhubung dengan probe dV12 = beda potensial antara titik 1
positif pada pengukuran pertama harus terhubung dengan dan 2 dV23 = beda potensial antara
titik 2 dan 3 dV34 = beda potensial
probe negatif pada pengukuran kedua, begitu seterusnya. antara 3 dan 4 tanda + berarti
Potensial yang terukur merupakan potensial antara dua polaritas elektroda positif
tanda – berarti polaritas elektroda
elektroda yang berpindah pada setiap pengukuran. negatif
Pengolahan Interpretasi
Data Data
Data potensial diri yang telah terkoreksi dapat
Proses pengolahan data dalam penelitian ini dibagi
diinterpretasikan secara kualitatif dan kuantitatif.
menjadi beberapa tahap sebagai berikut : Interpretasi kualitatif dilakukan dengan
mempergunakan software surfer 8. Hasil keluaran
1. Menghitung beda potensial antara titik pengukuran
software surfer 8 berupa peta kontur isopotensial.
terhadap titik referensi dengan cara mencari kumulatif Interpretasi kuantitatif dilakukan pada 3
penampang lintang yang dipilih. Dengan bantuan
hasil pengukuran tiap titik dengan teknik fixed base.
curve matching dapat diperoleh nilai kedalaman
2. Membuat kontur dari data Self-Potential setelah dari permukaan ke pusat bola benda sumber
anomali dan sudut polarisasi dari sumber anomali
mengakumulasikan data SP yang didapat. Kontur-
SP dari tiap penampang yang dipilih.
kontur tersebut berguna untuk merekonstruksi pola
aliran fluida di daerah penelitian dan sebagai acuan
untuk membuat model hidrogeologi daerah penelitian.
thank
you!

Anda mungkin juga menyukai