Anda di halaman 1dari 26

INFEKSI NOSOKOMIAL

 I. PENGERTIAN
 * Infeksi yang diperoleh selama dalam perawatan
 di rumah sakit atau fasilitas sejenis.
 * Infeksi yang terjadi pada penderita yang sedang
 dalam proses perawatan
 * Infeksi yang muncul selama seseorang tersebut
 dirawat di rumah sakit dan mulai menunjukkan
 suatu gejala selama seseorang itu dirawat atau
 setelah selesai dirawat.
INOS TERJADI KARENA :
 ADANYA TRANSMISI MIKROBA PATOGEN
YANG BERSUMBER DARI LINGKUNGAN RS
DAN PERANGKAT -NYA

RS BERKAITAN dgn PATOGEN, KARENA :


1. TEMPAT PERAWATAN SEGALA MACAM
 JENIS PENYAKIT
2. “GUDANGNYA” MIKROBA PATOGEN
3. RESISTENSI KUMAN PATOGEN
Kriteria Inos “Hospital Acquired Infection” :
1. Apabila pada waktu dirawat di RS, tidak dijumpai
tanda-tanda klinik infeksi tersebut
2. Pada waktu penderita mulai dirawat tidak dalam
masa inkubasi dari infeksi tersebut
3. Tanda-tanda infeksi tsb baru muncul sekurang-
kurangnya 3 x 24 jam sejak mulai dirawat, atau s/d
14 hari setelah keluar.
4. Infeksi tersebut bukan merupakan sisa (residual)
dari infeksi sebelumnya.
5. Bila pada saat mulai dirawat di RS, sudah ada
tanda-tanda infeksi, tetapi terbukti bahwa infeksi
didapat penderita pada waktu perawatan
sebelumnya dan belum pernah dilaporkan sebagai
infeksi nosokomial.
FAKTOR TERJADINYA INOS
1. Extrinsic factors : 
2. Intrinsic factor
a. Penderita lain 
a. Umur, jenis kelmn
b. Petugas 
b. Kondisi umum
c. Peralatan, material 
c. Risiko terapi
medis 
d. Adanya penyakit
d. Bangsal/lingkungan lain
e. Makmin
f.keluarga/pengunjung
Kondisi yang memungkinkan terjadinya INOS
FAKTOR TERJADINYA RANTAI PENULARAN INOS
 1. Agen
 Ex : E. coli, Candida albicans, Staphylococcus aureus
 2. Reservoir (sumber penularan)
 ---> manusia, hewan, benda lain
 3. Lingkungan
 ---> suhu, kelembaban, tekanan/pergerakan udara
 4. Transmisi (penularan)
 ---> perjalanan kuman patogen dari sumber ke host
 a. Kontak langsung
 b. Alat (endoskop)
 c. Udara
 d. Vektor

5. Hospes
 Tergantung :
 a. port d'entry kuman patogen
 Ex: Kulit ---> leptospira/ Staphylococcus
 Tractus digestivus ---> E. Coli, Shigella,
 Salmonella
 Tractus urinarius ---> Klebsiella
b. Imunitas alamiah dan buatan
II. PATOGENESIS INOS
 Infeksi : masuk dan berkembangbiaknya bibit
penyakit atau parasit ke dalam tubuh manusia atau
binatang

 3 Unsur penting terjadinya INFEKSI


 1. Agent
 * M.O patogen (penderita lain, limbah medis,
 limbah RT, dll)
 2. Host/Pejamu ---> penderita dirawat, lemah
 fisik/rentan
 3. Lingkungan
 * Kurangnya sanitasi
PROSES TERJADINYA INFEKSI :

 1. TAHAP I
 Mikroba patogen ---> host rentan, melalui mekanisme

 penyebaran (mode of transmission)


 a. Penularan langsung
 * Droplet
 * Darah ---> transfusi
 b. Penularan tidak langsung
 * Vehicle-borne
 * Vector-borne
 * Food-borne
 * Water-borne
 * Air-borne
2. TAHAP II
 Invasi ke jaringan/organ host (pejamu) melalui port
 d'entre (kerusakan/lesi kulit, mukosa rongga hidung,
 rongga mulut, saluran urogenital).
 a. Lesi kulit
 ---> sewaktu insisi bedah/ jarum suntik
 b. Kerusakan/ Lesi mukosa saluran urogenital
 ---> melalui tindakan invasif :
 * tindakan kateterisasi
 * pemeriksaan dan tindakan ginekologi
 * pertolongan persalinan-pervaginam patologis
 (alat medis/ tidak)
 c. Cara Inhalasi
* Lama kontak terpapar antara sumber penularan
dan penderita akan meningkatkan risiko penularan
 d. Cara Ingesti
 Ex : Salmonella, Shigella, E. Coli, Vibrio

 3. TAHAP III
* Patogen melakukan invasi dan mencari jaringan
yang cocok
* multiplikasi disertai tindakan destruktif terhadap
jaringan
* reaksi infeksi: perubahan morfologis dan
gangguan fisiologis jaringan
MIKROBA PATOGEN DAN RUMAH SAKIT
 RUMAH SAKIT
 Merupakan tempat konsentrasi berbagai jenis
mikroba patogen yang berasal dari berbagai
sumber/reservoir
 Wilayah yang memungkinkan terjadinya proses
penularan (langsung/tidak langsung)
 Sumber mikroba patogen :
 1. Penderita
 Hasil Penelitian :
 Distribusi kuman menurut Specimen penderita
 dengan dugaan Inos, tahun 2000
Distribusi kuman menurut Specimen penderita
dengan dugaan Inos, tahun 2000

Jenis Kuman Darah Pus Urine Lain-lain Jumlah

Acinetobacter calcoaceticus 1 0 0 2 3

E.coli 21 13 17 7 58

Enterobacter aerogenes 21 10 14 29 74

Klebsiella sp 1 1 2 7 11

Proteus mirabilis 1 2 3 0 6

P. morganii 0 1 0 0 1

P. vulgaris 0 1 1 1 3

Pseudomonas sp 37 13 11 86 147

Ragi 1 0 0 1 2

Staphylococcus epidermidis 37 1 1 9 48

S. aureus 0 2 0 6 8

Streptococcus haemolyticus 3 0 1 0 4

S. anhaemolyticus 3 0 0 1 4

JUMLAH 126 44 50 149 369

Sumber : Konsensus FKUI ttg Peta Kuman & Pilihan Antimikroba, 2002
 Lnjutan : Sumber kuman patogen
2. Hasil kegiatan Rumah Sakit
 * Sampah
 Semua barang/benda/ sisa barang/benda yang
 sudah tidak berguna lagi dan terbuang dari
kegiatan
 sehari-hari
 > Sampah merupakan produk buangan umumnya
 benda padat, komposisi anorganik/organik
 * Limbah
 Produk akhir berupa material buangan dari suatu
 proses pencucian, dekontaminasi atau proses
 metabolisme tubuh (cairan/setengan padat)
PENGELOMPOKAN SAMPAH DAN LIMBAH RS/UNIT
PELAYANAN MEDIS

 1. SAMPAH RS
 a. Sampah Domestik
 ---> Hasil House Keeping (TU, dapur, taman,
 gudang, rekam medis, dsb)
 ---> Ex : kertas, plastik, kaleng, dsb
 b. Sampah Medis
 --> Sampah sarana medis habis pakai & terbuang,
 telah digunakan sebagai alat bantu dalam upaya
 diagnosis dan pengobatan melalui prosedur dan
 tindakan medis atau perawatan penderita
 Ex : verban, kassa, plester, dsb

 * Tempat asal sampah medis ---> semua unit pelayanan
medis yang ada.

 2. LIMBAH RS
* Merupakan produk buangan sebagai hasil proses pengobatan
melalui prosedur dan tindakan medis serta perawatan
(langsung/tidak langsung) dan dari proses metabolisme
penyakit (patofisiologis)
 * Sifat : infeksius
 * Pengelompokkan Limbah Medis :
 a. Domestik Medis
 b. Klinis Medis
 c. Patologi Medis
a. Domestik Medis
Limbah RS yang dihasilkan dari kegiatan “House
Keeping)RS
Mencuci alat makan penderita
Loundry dari kamar penderita (R. Operasi, R. Bersalin, R
bangsal menular)
Cairan pembilasan/dekontaminasi instrumen medis
b. Klinis Medis
Limbah yang diperoleh dari penderita, hasil dari proses
patofisiologis penyakit dan berbagai tindakan medis
feses, urin, cairan/makanan yang dimuntahkan, cairan
darah, jaringan
c. Patologi Medis
Berwujud jaringan tubuh penderita, yang harus
dipisahkan/dipotong melalui tindakan medis.
Contoh : tempat sampah di RS
CARA
* 4 PENCEGAHAN INOS
permasalahan yang perlu diperhatikan dalam
 mengelola ruangan perawatan/bangsal agar mikroba
 patogen dapat dikendalikan :
1. Bangunan Fisik
 a. Kontruksi umum : dinding, atap, langit-langit,
 lantai, ventilasi, pintu, jendela
 b. Kondisi dalam ruangan : pencahayaan,
 penghawaan, suhu, kelembapan, tidak berbau,
 kadar debu maksimal, angka kuman, kebisingan
2. Fasilitas Sanitasi
 a. Kamar mandi dan WC penderita
 b. Kamar mandi dan WC petugas/penunggu
 c. Wastafel, gudang alat sanitasi, tempat sampah &
 air bersih
3. Jumlah dan Posisi Tempat Tidur
4. Traffic Pattern
Mengatur sistem arus lalu lintas penderita, petugas,
material parawatan, sampah dan limbah medis

Upaya Lain dalam pencegahan infeksi :


1. Penggunaan antiseptik, disinfektan dan
melakukan sterilisasi. --> memutuskan mata rantai
transmisi patogen pada penderita
2. Penggunaan APD
3. Berdasarkan sumber penularan, maka :
 a. Menjaga lingkungan
b. Memelihara hygiene personal dan kesehatan
fisik (petugas)
 c. Mak-min harus hygienis
 d.Upaya isolasi penderita berpenyakit infeksi
Menular

 Catatan :
 Cuci tangan sebelum operasi :
 - menggosok tangan dengan sabun, min: 15
detik
 sebelum dan sesudah memeriksa penderita
(petugas)
 Pemakaian antiseptik (u/ darah/, luka, nanah)
: 2-3
 menit larutan antiseptik
* Tangan merupakan sumber infeksi silang.
*Dua macam cuci tangan berdasarkan
tujuannya
1. Cuci tangan sosial --- dilakukan ketika :
-Mulai bekerja, sebelum dan sesudah kontak
pasien,
-terlihat kotor, keluar WC, melepas sarung tangan,
-melakukan prosedur yang tidak steril.
2. Cuci tangan aseptik --- dilakukan sebelum
menjalankan prosedur aseptik (pemasangan
kateter + penggunaan sarung tangan)
 Hal yang harus diperhatikan dalam mencuci
tangan :
1. Lepas cincin dan gelang/ jam tangan
2. Basahi tangan dengan air mengalir dan tuangkan
ke telapak tangan pencuci yang sesuai yang
dianjurkan, lalu gosok-gosokkan telapak tangan
sampai berbusa.
3. Gosokkan punggung tangan dan sela-sela jari dan
ujung jari
4. Cuci pergelangan tangan dan punggung tangan
5. Bilas tangan dengan air mengalir
6. Keringkan dengan lap/handuk bersih.
KESIMPULAN :
1. Secara umum infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat
penderita selama dirawat di RS
2. Infeksi nosokomial sukar diatasi karena sebagai
penyebabnya adalah m.o/ bakteri yang sudah resisten
terhadap antibiotika
3. Bila terjadi infeksi nosokomial, maka akan terjadi
penderitaan yang berkepanjangan serta pemborosan waktu
dan pengeluaran biaya yang bertambah tinggi, kadang-kadang
kualitas hidup penderita akan menurun.
4. Infeksi nosokomial disamping berbahaya bagi penderita,
juga berbahaya bagi lingkungan (selama dirawat atau diluar
RS setelah berobat jalan)
5. Dengan pengendalian Infeksi Nosokomial, akan menghemat
biaya dan waktu yang terbuang.

Anda mungkin juga menyukai