Anda di halaman 1dari 12

Azas-azas Bimbingan dan Konseling

DISUSUN OLEH:
1. Aisyah Maghfirah Abdullah A1C020014
2. Alifah Nurfadhillah A1C020018
3. Adinda Dewi Anggraeni A1C020027
4. Aqiela Mardhatillah A1C020030
5. Afifah Khania Syafitri A1C020031
6. Ariqah Tsabitah Azzahra A1C020046
7. Abdi Pratama A1C020053
8. Aisyah Firdah Anugerah A1C020060
9. Alya Silvianti Agusti A1C020068
10. Annisaa’ Sarina Febriana A1C020073
Pembahasan
1. Azas Kerahasiaan
2. Azas Kesukarelaan
3. Azas Keterbukaan
4. Azas Kekinian
Azas Kerahasiaan
Asas Kerahasiaan (confidential); yaitu asas  yang menuntut dirahasiakannya
BK
segenap data dan keterangan peserta didik  (klien) yang menjadi sasaran
layanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui
orang lain. Dalam hal ini, guru pembimbing  (konselor) berkewajiban memelihara
dan menjaga semua data dan keterangan itu sehingga kerahasiaanya benar-
benar terjamin. Asas kerahasiaan ini merupakan asas kunci dalam usaha
bimbingan dan konseling. Jika asas-asas ini benar-benar dilaksanakan, maka
penyelenggaraan atau pemberian bimbingan dan konseling akan mendapatkan
kepercayaan dari semua pihak, terutama para klien (konseli) . Begitupun
dengan sebaliknya, jika dalam pelayanan bimbingan dan konseling tidak bisa
menjaga asas kerahasiaannya, maka kepercayaan itupun akan hilang. Oleh
karena itu, segala sesuatuvyang dibicarakan konseli kepada konselor tidak
boleh disebarluaskan kepada orang lain yang tidak berkepentingan.
CONTOH

1. Ada seorang konseli yang menceritakan kepada


konselor bahwa seorang konseli itu memiliki
penyakit HIV yang dididapnya sejak lama.maka
seorang konselor harus bias menjaga kerahasiaan
tersebut agar penyakit konseli itu tidak diketahui
oleh banyak orang.

2. Seorang anak bernama A berkonsultasi kepada


konselor  Z, disana A menceritakan data-data pribadi
yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi.
Seperti, si A menceritakan bahwa ia mempunyai
kelainan ditubuh yang membuatnya tidak percaya
diri.Jadi, Z sebagai konselor harus menjaga
kerahasiaan data tersebut supaya tidak tersebar dan
diketahui orang banyak. Apabila si Z dengan
sengaja menceritakan masalah tersebut akan
berakibat pada terganggunya si A karena bisa jadi ia
semakin malu dan tidak percaya diri.
Azas Kesukarelaan
Jika asas kerahasiaan sudah bisa terlaksana dengan baik, maka dapat diharapkan
BK
bahwa mereka yang mengalami masalah akan dengan sukarela membawa
masalahnya itu kepada konselor ataupun pembimbing untuk dibimbing. Asas
kesukarelaan adalah asas bimbingan dan konseling yang menghendaki adanya
kesukaan dan kerelaan peserta didik (klien) untuk mengikuti atau menjalani layanan
atau kegiatan yang diperuntukan baginya. Proses bimbingan dan konseling itu harus
berlangsung atas dasar kesukarelaan, baik dari pihak klien ataupun dari konselornya.
Dalam hal ini klien diharapkan secara suka rela tanpa ragu-ragu ataupun merasa
terpaksa untuk menyampaikan masalah yang dihadapinya berdasarkan fakta, data, dan
seluk beluk yang berkenaan dengan masalahnya itu kepada konselor. Dan hendaknya
konselor dapat memberikan bantuan yang tidak terpaksa serta disampaikan secara
terbuka pula. Dalam asas kesukarelaan, seharusnya para pembimbing juga harus
mampu untuk menghilangkan rasa bahwa tugas menjadi seorang guru bimbingan dan
konseling itu merupakan paksaan pada diri mereka.
CONTOH

Misalnya ada seorang siswa yang


konseling sakit hati karena dikirim
tidak menyukai salah satu mata
pelajaran di sekolah, yaitu kimia. oleh waka kesiswaan ke guru
Karena tidak menyukai pelajaran
bimbingan dan konseling, dalam
kimia siswa tersebut selalu
membolos saat jam pelajaran hal ini konseli masih dalam
tersebut. Nah dalam asas
keadaan terpaksa, dan sebisa
kesukarelaan ini, sebagai konselor
punya tanggung jawab agar siswa mungkin sebelum proses
tersebut bisa menyukai pelajaran
konseling, konseli ini harus
kimia dan tidak membolos pelajaran
tersebut dengan cara membina sukarela dulu mau di konseling,
siswa tersebut tanpa adanya
tidak boleh terpaksa. Begitujuga
paksaan, sehingga dia secara
sukarela menceritakan masalahnya dengan konselornya harus
kepada konselor dan konselor pun
sukarela.
bisa membimbingnya menjadi lebih
 
baik
Azas Keterbukaan
Asas keterbukaan adalah asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar peserta didik (klien) yang menjadi
sasaran layanan/kegiatan bersikap terbuka dan tidak berpura-pura, baik didalam memberikan keterangan tentang
dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi atau materi dari luar yang berguna untuk dirinya.
Pelayanan bimbingan dan konseling yang efisien hanya akan berlangsung dalam suasana keterbukaan, baik yang
dibimbing (klien) maupun konselornya. Keterbukaan ini bukan hanya sekedar dalam menerima saran-saran dari
luar, tapi diharapkan masing-masing pihak yang bersangkutan bersedia untuk membuka diri demi kepentingan
pemecahan masalah. Dengan keterbukaan inilah pengkajian serta penelaahan berbagai kekuatan dan kelemahan
si terbimbing dapat terlaksana dengan baik. Keterbukaan disini ditinjau dari 2 arah. Dari pihak klien diharapkan
pertama-tama mau untuk membuka diri sendiri apa yang ada pada dirinya dapat diketahui oleh konselor, dan yang
kedua harus mau membuka diri dalam arti mau menerima saran-saran dan masukan lainnya dari pihak luar. Dari
pihak konselor, keterbukaan terwujud dengan kesediaan konselor untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan klien
dan mau mengungkapkan diri konselor sendiri jika hal itu memang dikehendaki oleh klien.
CONTOH

1. Ada seorang konseli yang memiliki sifat tertutup,sebagai konselor kita harus
dapat mengubah konseli untuk berbicara secara terbuka dan tidak berpura-
pura dalam menceritakan masalah pribadinya sendiri.sehingga konseli dapat
berbicara jujur dan merasa nyaman dalam menyampaikan masalhnya.

2. Ada seorang siswa(klien) yang memiliki masalah yang dihadapinya tetapi


karena memiliki sifat tertutup jadi masalah tersebut tidak diberitahukan
kepada keluarganya atau orang sekitarnya, jadi tugas guru(konselor) harus
memikirkan bagaimana cara agar siswa(klien) terbuka kepadanya dan
menceritakan masalah yang sebenarnya. Misalnya dengan cara
mendekatkan diri dengan siswa(klien) agar siswa(klien) tersebut nyaman
berbicara dengan guru(konselor) hingga ia dapat membicatakan masalahnya
Azas Kekinian
BK
Asas kekinian adalah asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
obyek sasaran layanan bimbingan dan konseling ialah permasalahan peserta
didik (klien) dalam kondisinya sekarang. Masalah klien yang langsung
ditanggulangi adalah masalah sekarang bukan masalah yang sudah lampau,
dan juga bukan masalah yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Apabila
layanan berkenaan dengan masa depan atau masa lampau, maka akan dilihat
dampak dan atau kaitannya dengan kondisi yang ada dan apa yang dibuat
sekarang. Asas kekinian juga mengandung pengertian bahwa konselor tidak
boleh menunda-nunda pemberian bantuan kepada konseli.
CONTOH

1. Seorang remaja mempunyai permasalahan tidak fokus dalam


mengikuti pembelajaran. Dalam kasus ini konselor harus bisa
mencari berbagai penyebab yang dihadapi oleh klien tersebut,
konselor juga harus memantau perkembangan kliennya dari hari
ke hari baik melalui langsung atau tidak langsung dan seorang
konselor harus juga harus lebih peka dan mampu untuk mengikuti
perkembangan zaman sekarang.

2. Misalnya ada klien yang mencerita kan masalah-masalah nya ke


konselor. Dalam membantu klien, konselor tidak hanya fokus pada
masalah yang telah di hadapi. Tetapi konselor harus terus
memantau perkembangan klien nya baik fisik nya maupun
psikisnya
KESIMPULAN
Asas-asas bimbingan dan konseling merupakan subuah dasar yang dijadikan pedoman
dalam melaksanakan pelayanan/ kegiatan bimbingan dan konseling. Menurut Prayitno
ada dua belas asas yang mendasari layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, dalam
kesempatan kali ini dijelaskan 4 Asas-asas Bimbingan dan Konseling yaitu Kerahasiaan,
Kesukarelaan, Keterbukaan, dan Kekinian. Asas-asas bimbingan dan koseling pada
dasarnya menegaskan bahwa para konselor merupakan para ahli yang memiliki
kemampuan untuk membimbing konselinya, baik secara ikhlas maupun profesional
sehingga mereka mampu meningkatkan taraf kehidupannya yang lebih baik, terutama
berkaitan dengan persoalan mentalitas konseli, baik dalam menghadapi lingkungannya
maupun orang-orang yang ada di sekelilingnya. Asas-asas bimbingan apabila dipenuhi
akan memperlancar pelaksanaan dan lebih menjamin keberhasilan layanan/kegiatan, dan
pengingkarannya akan dapat menghambat atau bahkan menggagalkan pelaksanaan, serta
mengurangi atau mengaburkan hasil layanan/kegiatan bimbingan dan konseling itu
sendiri. Betapa pentingnya asas-asas bimbingan konseling ini sehingga dikatakan sebagai
jiwa dan nafas dari seluruh kehidupan layanan bimbingan dan konseling.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai