BERAGAMA • Pengertian : Rukun dari bahasa Arab ruknun artinya asas-asas atau dasar, seperti rukun Islam. Rukun dalam arti adjektiva adalah baik atau damai. Kerukunan hidup umat beragama artinya hidup dalam suasana damai, tidak bertengkar, walaupun berbeda agama. • Tujuan : Kerukunan umat beragama bertujuan untuk memotivasi dan mendinamisasikan semua umat beragama agar dapat ikut serta dalam pembangunan bangsa. • Kerukunan dalam Islam diberi istilah tasamuh atau toleransi. Sehingga yang dimaksud dengan toleransi ialah kerukunan sosial kemasyarakatan, bukan dalam bidang aqidah Islamiyah (keimanan), karena aqidah telah digariskan secara jelas dan tegas di dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits. • Dalam bidang aqidah atau keimanan seorang muslim hendaknya menyakini bahwa Islam adalah satu-satunya agama dan keyakinan yang dianutnya sesuai firman Allah SWT dalam surah Al-Kafirun (109) ayat 1-6 sebagai berikut : • “Katakanlah, “Hai, orang-orang kafir!”. Aku tidak menyembah apa yang kamu sembah. Dan tiada (pula) kamu menyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku bukan penyembah apa yang biasa kamu sembah. Dan kamu bukanlah penyembah Tuhan yang aku sembah. Bagimu agamamu dan bagiku agamaku.” • Pandangan Islam terhadap pemeluk Agama lain 1. Darul Harbi (daerah yang wajib diperangi) Darul Harbi adalah suatu wilayah yang penduduknya memusuhi Islam. Terhadap peduduk Darul Harbi yang demikian bagi umat Islam berkewajiban melakukan jihad melawannya, seperti difirmankan dalam Al-Qur’an Surat Al-Mumtahanah (60) ayat 9 yang artinya: • “Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangi kamu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barang siapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” 2. Kufur Zimmy ialah individu atau kelompok masyarakat bukan Islam, akan tetapi mereka tidak membenci Islam, tidak membuat kekacauan atau kerusakan, tidak menghalangi dakwah Islam. Mereka ini harus dihormati oleh pemerintah Islam dan diperlakukan adil seperti umat Islam. 3. Kufur Musta’man ialah pemeluk agama lain yang meminta perlindungan keselamatan dan keamanan terhadap diri dan hartanya. Kepada mereka Pemerintah Islam tidak memberlakukan hak dan hukum negara. Diri dan harta kaum Musta’man harus dilindungi dari segala kerusakan dan kebinasaan serta bahaya lainnya, selama mereka berada di pelindungan perintah Islam. 4. Kufur Mu’ahadah ialah negara bukan negara Islam yang membuat perjanjian damai dengan pemerintahan Islam, baik disertai dengan perjanjian tolong-menolong dan bela- membela atau tidak. A. Islam Agama Rahmat bagi Seluruh Alam Kata islam berarti damai, selamat, sejahtera, penyerahan diri, taat dan patuh. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa agama islam adalah agama yang mengandung ajaran untuk menciptakan kedamaian, keselamatan, dan kesejahteraan hidup umat manusia pada khususnya dan seluruh alam pada umumnya. Agama islam adalah agama yang Allah turunkan sejak manusia pertama, Nabi pertama, yaitu Nabi Adam AS. Agama itu kemudian Allah turunkan secara berkesinam bungan kepada para Nabi dan Rasul-rasul berikutnya. Akhir dari penurunan agama Islam itu terjadi pada masa kerasulan Muhammad SAW pada awal abad ke VII Masehi. • Fungsi Islam sebagai rahmat dan bukan sebagai agama pembawa bencana, dijelaskan oleh Allah dalam Al Qur’an Surat Al Anbiya’ : 107. Yang artinya: “Dan tidaklah Kami mengutus kamu Muhammad, melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam”. Sedangkan bentuk-bentuk kerahmatan Allah pada ajaran Islam itu adalah : 1. Islam menunjukkan manusia jalan hidup yang benar. 2. Islam memberikan kebebasan kepada manusia untuk menggunakan potensi yang diberikan oleh Allah secara tanggung jawab. 3. Islam menghormati dan menghargai semua manusia sebagai hamba Allah, baik mereka muslim maupun non muslim. 4. Islam mengatur pemanfaatan alam secara baik dan proporsional. 5. Islam menghormati kondisi spesifik individu manusia dan memberikan perlakuan yang spesifik pula, dll. • Agama islam mempunyai karakter sebagai berikut : 1. Sesuai dengan fitrah manusia. Artinya ajaran agama islam mengandung petunjuk yang sesuai dengan sifat dasar manusia ( Q.S al-Rum : 30 ) 2. Ajarannya sempurna, artinya materi ajaran islam mencakup petunjuk seluruh aspek kehidupan manusia. ( Q.S Al-Maidah 3 ) 3. Kebenaran mutlak. Kemutlakan ajaran islam dikarenakan berasal dari Allah yang Maha Benar. Di samping itu kebenaran ajaran islam dapat dibuktikan melalui realita ilmiyah dan ilmu pengetahuan. ( Q.S Al-Baqarah: 147 ) 4. Mengajarkan keseimbangan dalam berbagai aspek kehidupan. 5. Fleksibel dan ringan. Artinya ajaran islam memperhatikan dan menghargai kondisi masing-masing individu, dan tidak memaksakan umatnya. 6. Berlaku secara universal, artinya ajaran islam berlaku untuk seluruh umat manusia di dunia sampai akhir masa. ( Q.S al- Ahzab:40 ) 7. Sesuai dengan akal pikiran dan memotivasi manusia untuk menggunakan akal pikirannya. ( Q.S al- mujadalah:11 ) 8. Inti ajarannya “tauhid” dan seluruh ajarannya mencerminkan ketauhidan kepada Allah SWT Fungsi islam sebagai rahmat bagi sekalian alam tidak tergantung pada penerimaan atau penilain manusia. B. Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Insaniyah. 1. Makna Ukhuwah Islamiyah Kata Ukhuwah berarti persaudaraan. Maksudnya perasaan simpati atau empati antara dua orang atau lebih. Masing-masing pihak memiliki perasaan yang sama baik suka maupun duka, baik senang maupun sedih. Jalinan perasaan itu menimbulkan sikap timbal balik untuk saling membantu bila pihak lain mengalami kesulitan. Dan sikap untuk membagi kesenangan kepada pihak lain. Ukhuwah dan persaudaraan yang berlaku bagi sesama muslim disebut ukhuwah islamiyah. Persaudaraan sesama muslim adalah persaudaraan yang tidak dilandasi oleh keluarga, suku, bangsa, dan warna kulit, namun karena perasaan seaqidah dan sekeyakinan. • Nabi mengibaratkan antara satu muslim dengan muslim lainnya ibaratkan satu tubuh. Apabila ada satu bagian yang sakit, maka seluruh tubuh akan merasakan sakitnya. Rasulullah SAW juga bersabda : ” tidak sempurna iman salah seorang kamu, sehingga ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri. • Hadis di atas berarti, seorang mulim harus dapat merasakan penderitaan dan kesusahan saudara yang lainnya. Ia harus selalu menempatkan dirinya pada posisi saudaranya. Antara sesama muslim tidak ada sikap saling permusuhan,dilarang mengolok-olok saudaranya yang muslim. Tidak boleh berburuk sangka dan mencari kesalahan orang lain ( Q.S al-Hujurat: 11-12) 2. Makna ukhuwah insaniyah Persaudaraan sesama manusia disebut ukhuwah insaniyah. Persaudaraan ini dilandasi oleh ajaran bahwa semua umat manusia adalah makhluk Allah. Perbedaan keyakinan dan agama juga merupakan kebebasan pilihan yang diberikan Allah. Hal ini harus dihargai dan dihormati. Dalam praktek, ketegangan yang sering timbul intern umat beragama dan antar umat beragama disebabkan oleh: 1. Sifat dari masing-masing agama yang mengandung tugas dakwah atau missi. 2. Kurangnya pengetahuan para pemeluk agama akan agamanya sendiri dan agama lain. Arti keberagamannya lebih kepada sikap fanatisme dan kepicikan ( sekedar ikut-ikutan). 3. Para pemeluk agama tidak mampu menahan diri, sehingga kurang menghormati bahkan memandang rendah agama lain. 4. Kaburnya batas antara sikap memegang teguh keyakinan agama dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat. 5. Kecurigaan masing-masing akan kejujuran pihak lain, baik intern umat beragama maupun antar umat beragama. 6. Kurangnya saling pengertian dalam menghadapi masalah perbedaan pendapat. Dalam pergaulan antar agama, semakin hari kita merasakan intensnya pertemuan agama-agama itu. Walaupun kita juga semakin menyadari bahwa pertemuan itu kurang diisi segi-segi dialogis antar umatnya. • Dalam pembinaan umat Bergama, para pemimpin dan tokoh agama mempunyai peranan yang besar, yaitu: 1. Menterjemahkan nilai-nilai dan norma-norma agama ke dalam kehidupan bermasyarakat. 2. Menerjemahkan gagasan-gagasan pembangunan ke dalam bahasa yang dimengerti oleh masyarakat. 3. Memberikan pendapat, saran dan kritik yang sehat terhadap ide-ide dan cara-cara yang dilakukan untuk suksesnya pembangunan masyarakat. 4. Mendorong dan membimbing masyarakat dan umat beragama untuk ikut serta dalam usaha pembangunan manusia seutuhnya (insan kamil). 5. Meredamkan api-api konflik yang ada dan berusaha mencari titk temu dan solusi. C. Kebersamaan dalam Pluralitas Beragama. Kata “ pluralisme” diterjemahkan dalam berbagai interpretasi. Interpretasi popular dari john Hick mengenai pluralisme ini adalah anggapan bahwa kebenaran merupakan satu hal yang kolektif di antara semua agama, dan seluruh agama bisa menjadi sumber keselamatan, kesempurnaan dan keagungan bagi para penganutnya. Nurchalis Madjid berpendapat bahwa pluralisme tidak dapat dipahami hanya dengan mengatakan bahwa masyarakat kita majemuk, beraneka ragam, terdiri dari berbagai suku dan agama,yang hanya menggambarkan kesan pragmentasi, bukan pluralisme. Bahkan pluralisme juga suatu keharusan bagi keselamatan umat manusia, antara lain melalui mekanisme pengawasan dan pengimbangan yang dihasilkannya. • Interpretasi lain tentang pluralisme tersorot kepada dimensi social kehidupan beragama. Artinya, segenap penganut agama bias hidup berdampingan secara damai dalam sebuah masyarakat serta saling menjaga batas- batas dan hak masing-masing. Interpretasi ini dikemukakan dalam Kamus Oxford, “ The principle that these different groups can live together in peace in one society.” Interpretasi yang kedua ini menurut pendukung interpretasi versi John Hick keluar dari konteks pluralism dan karena itu mereka mengartikannya dengan “ toleransi” Menurut pendapat Ali Rabbani, pluralism agama yang bias diterima adalah pluralism dalam makna kedua, yakni kehidupan bersama secara rukun. Masing –masing meyakini kebenaran berada di pihaknya. Karena jika kita meyakini kebenaran ada pada semua agama, maka keyakinan aqiqah kita akan goyah. • Kebersamaan hidup antara orang islam dengan non muslim telah dicontohkan oleh Rasulullah ketika beliau dengan para sahabat mengawali hidup di Madiah setelah hijarah. Rasulullah mengikat perjanjian penduduk Madinah yang terdiri dari orang-orang kafir dan muslim untuk saling membantu dan menjaga keamanan kota Madinah dari gangguan musuh. • Kerukunan antar umat beragama di negri ini akan bisa terlaksana dengan baik, bila semua pimpinan agama dan umatnya masing-masing mau menahan diri. Tidak merasa lebih hebat dari umat lainnya. Namun apabila pemaksaan kehendak dan merasa superior, maka hal itulah yang membuat tidak rukunnya umat beragama. • Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang terdiri dari beragam agama. Kemajemukan yang ditandai dengan keanekaragaman agama itu mempunyai kecenderungan kuat terhadap identitas agama masing- masing dan berpotensi konflik. Oleh karena itu, untuk mewujudkan kerukunan hidup antarumat beragama yang sejati, harus tercipta satu konsep hidup bernegara yang mengikat semua anggota kelompok sosial yang berbeda agama guna menghindari ”ledakan konflik antarumat beragama yang terjadi tiba-tiba”. • Pancasila sebagai dasar falsafah negara merupakan model ideal pluralisme ala Indonesia. Sebagai ideologi negara, Pancasila seakan menegaskan bahwa Indonesia bukan negara agama, tetapi juga bukan negara sekuler. Ia merupakan konsep ideal untuk menciptakan kerukunan di atas aras kesepahaman pemikiran.