Anda di halaman 1dari 18

BAB VII

KERUKUNAN ANTAR UMAT


BERAGAMA
• Pengertian :
Rukun dari bahasa Arab ruknun artinya asas-asas atau
dasar, seperti rukun Islam. Rukun dalam arti adjektiva
adalah baik atau damai. Kerukunan hidup umat
beragama artinya hidup dalam suasana damai, tidak
bertengkar, walaupun berbeda agama.
• Tujuan :
Kerukunan umat beragama bertujuan untuk memotivasi
dan mendinamisasikan semua umat beragama agar
dapat ikut serta dalam pembangunan bangsa.
• Kerukunan dalam Islam diberi istilah tasamuh atau
toleransi. Sehingga yang dimaksud dengan toleransi
ialah kerukunan sosial kemasyarakatan, bukan dalam
bidang aqidah Islamiyah (keimanan), karena aqidah telah
digariskan secara jelas dan tegas di dalam Al-Qur’an dan
Al-Hadits.
• Dalam bidang aqidah atau keimanan seorang muslim
hendaknya menyakini bahwa Islam adalah satu-satunya
agama dan keyakinan yang dianutnya sesuai firman Allah
SWT dalam surah Al-Kafirun (109) ayat 1-6 sebagai
berikut :
• “Katakanlah, “Hai, orang-orang kafir!”. Aku tidak
menyembah apa yang kamu sembah. Dan tiada (pula)
kamu menyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku
bukan penyembah apa yang biasa kamu sembah. Dan
kamu bukanlah penyembah Tuhan yang aku sembah.
Bagimu agamamu dan bagiku agamaku.”
• Pandangan Islam terhadap pemeluk Agama lain
1. Darul Harbi (daerah yang wajib diperangi)
Darul Harbi adalah suatu wilayah yang penduduknya
memusuhi Islam. Terhadap peduduk Darul Harbi yang
demikian bagi umat Islam berkewajiban melakukan jihad
melawannya, seperti difirmankan dalam Al-Qur’an Surat
Al-Mumtahanah (60) ayat 9 yang artinya:
• “Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan
sebagai kawanmu orang-orang yang memerangi kamu
karena agama dan mengusir kamu dari negerimu dan
membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barang
siapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka
itulah orang-orang yang zalim.”
2. Kufur Zimmy ialah individu atau kelompok masyarakat
bukan Islam, akan tetapi mereka tidak membenci Islam,
tidak membuat kekacauan atau kerusakan, tidak
menghalangi dakwah Islam. Mereka ini harus dihormati
oleh pemerintah Islam dan diperlakukan adil seperti umat
Islam.
3. Kufur Musta’man ialah pemeluk agama lain yang
meminta perlindungan keselamatan dan keamanan
terhadap diri dan hartanya. Kepada mereka Pemerintah
Islam tidak memberlakukan hak dan hukum negara. Diri
dan harta kaum Musta’man harus dilindungi dari segala
kerusakan dan kebinasaan serta bahaya lainnya, selama
mereka berada di pelindungan perintah Islam.
4. Kufur Mu’ahadah ialah negara bukan negara Islam yang
membuat perjanjian damai dengan pemerintahan Islam,
baik disertai dengan perjanjian tolong-menolong dan bela-
membela atau tidak.
A. Islam Agama Rahmat bagi Seluruh Alam
Kata islam berarti damai, selamat, sejahtera,
penyerahan diri, taat dan patuh. Pengertian tersebut
menunjukkan bahwa agama islam adalah agama yang
mengandung ajaran untuk menciptakan kedamaian,
keselamatan, dan kesejahteraan hidup umat manusia
pada khususnya dan seluruh alam pada umumnya.
Agama islam adalah agama yang Allah turunkan sejak
manusia pertama, Nabi pertama, yaitu Nabi Adam AS.
Agama itu kemudian Allah turunkan secara berkesinam
bungan kepada para Nabi dan Rasul-rasul berikutnya.
Akhir dari penurunan agama Islam itu terjadi pada
masa kerasulan Muhammad SAW pada awal abad ke
VII Masehi.
• Fungsi Islam sebagai rahmat dan bukan sebagai agama
pembawa bencana, dijelaskan oleh Allah dalam Al Qur’an
Surat Al Anbiya’ : 107. Yang artinya: “Dan tidaklah Kami
mengutus kamu Muhammad, melainkan untuk menjadi
rahmat bagi semesta alam”. Sedangkan bentuk-bentuk
kerahmatan Allah pada ajaran Islam itu adalah :
1. Islam menunjukkan manusia jalan hidup yang benar.
2. Islam memberikan kebebasan kepada manusia untuk
menggunakan potensi yang diberikan oleh Allah secara
tanggung jawab.
3. Islam menghormati dan menghargai semua manusia
sebagai hamba Allah, baik mereka muslim maupun non
muslim.
4. Islam mengatur pemanfaatan alam secara baik dan
proporsional.
5. Islam menghormati kondisi spesifik individu manusia dan
memberikan perlakuan yang spesifik pula, dll.
• Agama islam mempunyai karakter sebagai berikut :
1. Sesuai dengan fitrah manusia. Artinya ajaran agama
islam mengandung petunjuk yang sesuai dengan sifat
dasar manusia ( Q.S al-Rum : 30 )
2. Ajarannya sempurna, artinya materi ajaran islam
mencakup petunjuk seluruh aspek kehidupan manusia.
( Q.S Al-Maidah 3 )
3. Kebenaran mutlak. Kemutlakan ajaran islam dikarenakan
berasal dari Allah yang Maha Benar. Di samping itu
kebenaran ajaran islam dapat dibuktikan melalui realita
ilmiyah dan ilmu pengetahuan. ( Q.S Al-Baqarah: 147 )
4. Mengajarkan keseimbangan dalam berbagai aspek
kehidupan.
5. Fleksibel dan ringan. Artinya ajaran islam memperhatikan
dan menghargai kondisi masing-masing individu, dan
tidak memaksakan umatnya.
6. Berlaku secara universal, artinya ajaran islam berlaku
untuk seluruh umat manusia di dunia sampai akhir masa.
( Q.S al- Ahzab:40 )
7. Sesuai dengan akal pikiran dan memotivasi manusia
untuk menggunakan akal pikirannya. ( Q.S al-
mujadalah:11 )
8. Inti ajarannya “tauhid” dan seluruh ajarannya
mencerminkan ketauhidan kepada Allah SWT
Fungsi islam sebagai rahmat bagi sekalian alam tidak
tergantung pada penerimaan atau penilain manusia.
B. Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Insaniyah.
1. Makna Ukhuwah Islamiyah
Kata Ukhuwah berarti persaudaraan. Maksudnya
perasaan simpati atau empati antara dua orang atau lebih.
Masing-masing pihak memiliki perasaan yang sama baik
suka maupun duka, baik senang maupun sedih. Jalinan
perasaan itu menimbulkan sikap timbal balik untuk saling
membantu bila pihak lain mengalami kesulitan. Dan sikap
untuk membagi kesenangan kepada pihak lain. Ukhuwah
dan persaudaraan yang berlaku bagi sesama muslim
disebut ukhuwah islamiyah.
Persaudaraan sesama muslim adalah
persaudaraan yang tidak dilandasi oleh keluarga, suku,
bangsa, dan warna kulit, namun karena perasaan
seaqidah dan sekeyakinan.
• Nabi mengibaratkan antara satu muslim dengan muslim
lainnya ibaratkan satu tubuh. Apabila ada satu bagian
yang sakit, maka seluruh tubuh akan merasakan
sakitnya. Rasulullah SAW juga bersabda :
” tidak sempurna iman salah seorang kamu, sehingga ia
mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri.
• Hadis di atas berarti, seorang mulim harus dapat
merasakan penderitaan dan kesusahan saudara yang
lainnya. Ia harus selalu menempatkan dirinya pada posisi
saudaranya. Antara sesama muslim tidak ada sikap
saling permusuhan,dilarang mengolok-olok saudaranya
yang muslim. Tidak boleh berburuk sangka dan mencari
kesalahan orang lain ( Q.S al-Hujurat: 11-12)
2. Makna ukhuwah insaniyah
Persaudaraan sesama manusia disebut ukhuwah
insaniyah. Persaudaraan ini dilandasi oleh ajaran bahwa
semua umat manusia adalah makhluk Allah. Perbedaan
keyakinan dan agama juga merupakan kebebasan
pilihan yang diberikan Allah. Hal ini harus dihargai dan
dihormati.
Dalam praktek, ketegangan yang sering timbul intern
umat beragama dan antar umat beragama disebabkan
oleh:
1. Sifat dari masing-masing agama yang mengandung
tugas dakwah atau missi.
2. Kurangnya pengetahuan para pemeluk agama akan
agamanya sendiri dan agama lain. Arti keberagamannya
lebih kepada sikap fanatisme dan kepicikan ( sekedar
ikut-ikutan).
3. Para pemeluk agama tidak mampu menahan diri,
sehingga kurang menghormati bahkan memandang
rendah agama lain.
4. Kaburnya batas antara sikap memegang teguh
keyakinan agama dan toleransi dalam kehidupan
bermasyarakat.
5. Kecurigaan masing-masing akan kejujuran pihak lain,
baik intern umat beragama maupun antar umat
beragama.
6. Kurangnya saling pengertian dalam menghadapi
masalah perbedaan pendapat.
Dalam pergaulan antar agama, semakin hari kita
merasakan intensnya pertemuan agama-agama itu.
Walaupun kita juga semakin menyadari bahwa
pertemuan itu kurang diisi segi-segi dialogis antar
umatnya.
• Dalam pembinaan umat Bergama, para pemimpin dan
tokoh agama mempunyai peranan yang besar, yaitu:
1. Menterjemahkan nilai-nilai dan norma-norma agama ke
dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Menerjemahkan gagasan-gagasan pembangunan ke
dalam bahasa yang dimengerti oleh masyarakat.
3. Memberikan pendapat, saran dan kritik yang sehat
terhadap ide-ide dan cara-cara yang dilakukan untuk
suksesnya pembangunan masyarakat.
4. Mendorong dan membimbing masyarakat dan umat
beragama untuk ikut serta dalam usaha pembangunan
manusia seutuhnya (insan kamil).
5. Meredamkan api-api konflik yang ada dan berusaha
mencari titk temu dan solusi.
C. Kebersamaan dalam Pluralitas Beragama.
Kata “ pluralisme” diterjemahkan dalam berbagai
interpretasi. Interpretasi popular dari john Hick mengenai
pluralisme ini adalah anggapan bahwa kebenaran
merupakan satu hal yang kolektif di antara semua agama,
dan seluruh agama bisa menjadi sumber keselamatan,
kesempurnaan dan keagungan bagi para penganutnya.
Nurchalis Madjid berpendapat bahwa pluralisme
tidak dapat dipahami hanya dengan mengatakan bahwa
masyarakat kita majemuk, beraneka ragam, terdiri dari
berbagai suku dan agama,yang hanya menggambarkan
kesan pragmentasi, bukan pluralisme. Bahkan pluralisme
juga suatu keharusan bagi keselamatan umat manusia,
antara lain melalui mekanisme pengawasan dan
pengimbangan yang dihasilkannya.
• Interpretasi lain tentang pluralisme tersorot kepada
dimensi social kehidupan beragama. Artinya, segenap
penganut agama bias hidup berdampingan secara damai
dalam sebuah masyarakat serta saling menjaga batas-
batas dan hak masing-masing. Interpretasi ini
dikemukakan dalam Kamus Oxford, “ The principle that
these different groups can live together in peace in one
society.” Interpretasi yang kedua ini menurut pendukung
interpretasi versi John Hick keluar dari konteks pluralism
dan karena itu mereka mengartikannya dengan “
toleransi”
Menurut pendapat Ali Rabbani, pluralism agama yang
bias diterima adalah pluralism dalam makna kedua, yakni
kehidupan bersama secara rukun. Masing –masing
meyakini kebenaran berada di pihaknya. Karena jika kita
meyakini kebenaran ada pada semua agama, maka
keyakinan aqiqah kita akan goyah.
• Kebersamaan hidup antara orang islam dengan non
muslim telah dicontohkan oleh Rasulullah ketika beliau
dengan para sahabat mengawali hidup di Madiah setelah
hijarah. Rasulullah mengikat perjanjian penduduk
Madinah yang terdiri dari orang-orang kafir dan muslim
untuk saling membantu dan menjaga keamanan kota
Madinah dari gangguan musuh.
• Kerukunan antar umat beragama di negri ini akan bisa
terlaksana dengan baik, bila semua pimpinan agama dan
umatnya masing-masing mau menahan diri. Tidak
merasa lebih hebat dari umat lainnya. Namun apabila
pemaksaan kehendak dan merasa superior, maka hal
itulah yang membuat tidak rukunnya umat beragama.
• Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk
yang terdiri dari beragam agama. Kemajemukan yang
ditandai dengan keanekaragaman agama itu mempunyai
kecenderungan kuat terhadap identitas agama masing-
masing dan berpotensi konflik.
Oleh karena itu, untuk mewujudkan kerukunan hidup
antarumat beragama yang sejati, harus tercipta satu
konsep hidup bernegara yang mengikat semua anggota
kelompok sosial yang berbeda agama guna menghindari
”ledakan konflik antarumat beragama yang terjadi tiba-tiba”.
• Pancasila sebagai dasar falsafah negara merupakan model
ideal pluralisme ala Indonesia.
Sebagai ideologi negara, Pancasila seakan menegaskan
bahwa Indonesia bukan negara agama, tetapi juga bukan
negara sekuler. Ia merupakan konsep ideal untuk
menciptakan kerukunan di atas aras kesepahaman
pemikiran.

Anda mungkin juga menyukai