Anda di halaman 1dari 18

Pendidikan yang

Memerdekakan
Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi
REFLEKSI
REFLEKSI
Mengapa
Harus
bertransforma
si?
Apakah Pendidikan kita selama ini
telah memberi kemerdekaan peserta
didik untuk menggali potensi yang
dimiliki?
Bagaimana Pendidikan memberi kesempatan
bagi peserta didik untuk berkembang sesuai
dengan potensinya?
Pembelajaran seperti apakah yang
memungkinkan peserta didik merdeka
dan tumbuh sesuai kodratnya?
Bagaimana Kepala Sekolah dan Guru
harus bertindak agar dapat memberikan
kemerdekaan kepada setiap peserta
didik?
Merdeka
cakap mengatur hidupnya dapat memerintah atau
sendiri (dengan mengingat menguasai diri sendiri
syarat tertib damainya hidup
masyarakat)

Merdeka lahir, batin, Tak


serta tenaga terjajah

Menghargai kemerdekaan orang tak tergantung pada


lain dan bertanggung jawab orang lain
secara sosial, berbudi pekerti
Pemikiran Ki Hajar
Dewantara:

Pengembangan manusia seutuhnya


dengan pengembangan semua daya, yaitu
cipta, rasa, dan karsa secara seimbang.
01
Kemerdekaan
Syarat menghidupkan dan menggerakkan kekuatan lahir dan
batin anak. Tujuannya  anak memiliki pribadi yang kuat, berpikir,
dan bertindak merdeka
02
Kodrat alam
Kebahagiaan diperoleh jika manusia menyatu dengan
alam. Anak perlu tumbuh sesuai dengan kodratnya
Sistem 203 Kebudayaan
Pendidikan 02
1 Pendidikan didasarkan pada nilai kebudayaan yang
telah
Among dengan ada sejak awal peradaban umat manusia.
Nilai-nilai kebudayaan adanya kemajuan

Azas 04 Kebangsaan

Pancadharma Menggerakkan semangat untuk memberikan


pencapaian
Kemanusiaan
terbaik bagi bangsa dan negaranya
05
Darma manusia berasal dari keluhuran akal budinya.
Keluhuran akal budi akan melahirkan rasa dan laku cinta
terhadap sesama manusia dan seluruh makhluk Tuhan.
Kemerdekaan seperti apakah untuk peserta didik?

• Otonomi berpikir dan mengatasi masalahnya sendiri 


secara kodrat peserta didik mampu
Yang perlu diberikan  lingkungan yang mendukung
peserta didik memenuhi kodratnya
• Menemukan tempatnya dalam masyarakat
Diperkuat dengan konsep Trirahayu Ki Hajar Dewantara:

Memayu Hayuning Sarira, Memayu Hayuning


Bangsa dan Memayu Hayuning Bawana.
 bermanfat bagi atau mensejahterakan dirinya
sendiri, bangsanya, dan manusia pada umumnya.
•Kemerdekaan fisik, mental, dan rohani
Melalui olah cipta, rasa, dan karsa
Kemerdekaan  dapat memajukan kebudayaan

Usaha kemajuan kebudayaan dengan Trikon:


• Kontinuitas: Kontinyu dengan alam masyarakat
Indonesia sendiri. Transfer budaya antar
generasi
• Konvergen: Menerima nilai-nilai budaya dari
luar dengan selektif dan adaptif, tidak menutup
diri
• Konsentris: Bersatu dengan alam
universal, namun memiliki pribadi sendiri

Mendidik tidak hanya transfer ilmu, namun


juga transfer budaya.
Pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara adalah upaya kebudayaan yang
berazaskan keadaban untuk memberikan dan memajukan tumbuhnya budi
pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek) dan tubuh anak yang
selaras dengan dunianya. Oleh sebab itu segala alat, usaha, dan cara
pendidikan harus sesuai dengan kodratnya keadaan yang tersimpan
dalam adat istiadat setiap rakyat (Dewantara, 1962:14-15; Tauchid dkk.,
1962:20, 166).

Pendidikan:
• Memajukan kebudayaan, sehingga butuh perubahan
• Memanusiakan manusia, menjadi jiwa dan pribadi yang
matang (berbudi), menjadi manusia yang seutuhnya
• Dapat terjadi jika manusia diberikan kemerdekaan
untuk tumbuh sesuai kodratnya
• Seseorang yang memiliki kecerdasan budi pekerti akan selalu
memikirkan, merasakan, serta senantiasa memakai ukuran,
timbangan, dan dasar yang tetap dalam perkataan dan
tindakan.
• Pendidikan yang sesuai dengan karakter dan budaya Indonesia
tidak bersumber pada paksaan, melainkan penanaman nilai,
seperti: kasih sayang, cinta kedamaian, persaudaraan, kejujuran,
kesopanan, dan penghargaan terhadap kesetaraan dalam
derajat manusia.
• Peserta didik diberi ruang yang luas untuk
mengeksplorasi potensi diri, dan kemudian berekspresi
secara kreatif.
• Pendidik atau pamong berperan sebagai penuntun proses
pengekspresian potensi diri peserta didik agar terarah,
positif, dan tidak destruktif.
……, Dasar-Dasar Pendidikan. Keluarga, Th. I No.1,2,3,4., Nov, Des 1936., Jan, Febr.
1937
Bagaimana mengajarkan peserta didik sesuai kodratnya?

• Perlu diketahui prior learning, pengalaman sebelumnya


• Ki Hajar Dewantara: menghamba pada anak

Teaching at the right level


• Menganalisis kemampuan peserta didik saat ini, tidak
hanya dari hal yang diharapkan dari tingkatan
kelasnya
• Mengajar sesuai hal yang dibutuhkan peserta didik
• Pendampingan dari guru, orangtua, dan support
system
lain untuk peserta didik
Selaras dengan konsep well-being dalam
psikologi:
• Well-being adalah kondisi mengalami kebahagiaan, kesehatan,
dan kesejahteraan hidup
• Berada dalam kondisi fisik, emosional, sosial, dan lain
sebagainya yang baik secara utuh, merasakan kepuasan
hidup,
punya tujuan hidup, mampu mengelola stress, dsb
• Memiliki kemampuan untuk meraih kondisi tersebut

Selaras dengan situasi yang diharapkan  peserta didik


menjadi
autonomous learner
Salah satu upaya pemerintah dalam memberikan keberdayaan
untuk peserta didik menjadi seorang yang merdeka

• Profil Pelajar Pancasila mencoba merumuskan


kemampuan dan karakter apa yang perlu dimiliki peserta
didik agar ia dapat hidup dengan baik di tengah
masyarakat
• Profil Pelajar Pancasila menjadikan Pendidikan Karakter
dan kompetensi-kompetensi kunci sebagai tujuan akhir
dari Pendidikan
• Teaching at the right level
• Keleluasaan satuan pendidikan dalam
mengelola kurikulum, pembelajaran, dan
evaluasinya
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai