Anda di halaman 1dari 11

Patologi Diabetes Melitus dan

Tumor Pulau Langerhans


Adinda Ayu Nur Rizki
071911011
Diabetes Melitus 1
Diabetes melitus tipe 1 adalah diabetes yang
dialami oleh orang berusia muda, seperti anak-
anak atau remaja. Jenis diabetes ini ditandai
dengan rusaknya pankreas akibat kondisi
autoimun, sehingga tubuh hanya sedikit atau
bahkan sama sekali tidak memproduksi insulin
untuk mengatur kadar gula darah.
Penyebab Diabetes Melitus Tipe I
Penyebab Diabetes Melitus Tipe 1 tidak diketahui secara jelas tapi ini adalah salah satu
jenis penyakit autoimun.Penyakit autoimun ditandai dengan masalah sistem imun yang
justru menyerang dan menghancurkan sel sehat.

Pada diabetes melitus tipe 1, sistem imun anak justru menghancurkan sel beta pankreas
sehat yang menghasilkan insulin. Akibatnya, pankreas anak diabetesi tidak memproduksi
insulin yang cukup. Dalam kasus yang tertentu, sel-sel pankreas tidak bisa menghasilkan
insulin sama sekali.

Kondisi ini menyebabkan glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel untuk membantu tubuh
menyerap energi, sehingga kadar glukosa darah jadi tinggi dan terjadilah hiperglikemia.

Penyebab lainnya dapat didasari oleh penyakit dan kondisi lain, seperti cystic fibrosis yang
memengaruhi pankreas, operasi pengangkatan, dan peradangan yang parah pada
pankreas.
Diabetes Melitus II
Diabetes tipe 2 adalah kondisi di mana kadar
gula dalam darah melebihi nilai normal.
Tingginya kadar gula darah disebabkan tubuh
tidak menggunakan hormon insulin secara
normal. Hormon insulin itu sendiri adalah
hormon yang membantu gula (glukosa) masuk
ke dalam sel tubuh untuk diubah menjadi
energi.
Penyebab Diabetes Melitus II
• Obesitas (berat badan berlebih)
• Faktor genetis atau riwayat penyakit diabetes melitus tipe 2
dalam keluarga
• Hipertensi (tekanan darah ≥ 140/90 mmHg atau sedang dalam
terapi hipertensi)
• Riwayat melahirkan bayi dengan berat lahir bayi 4000 gram
atau pernah didiagnosis diabetes gestasional
• Perempuan dengan riwayat PCOS (polycistic ovary syndrome)
• Riwayat GDPT (Glukosa Darah Puasa Terganggu) atau TGT
(Toleransi Glukosa Terganggu)
• Aktivitas fisik yang kurang
Mekanisme Penyakit
Pancreas yang disebut kelenjar ludah perut, adalah kelenjar penghasil insulin yang terletak di belakang lambung. Di
dalamnya terdapat kumpulan sel yang berbentuk seperti pulau pada peta, karena itu disebut pulau-pulau
Langerhans yang berisi sel beta yang mengeluarkan hormone insulin yang sangt berperan dalam mengatur kadar
glukosa darah.

Insulin yang dikeluarkan oleh sel beta tadi dapat diibaratkan sebagai anak kunci yang dapat membuka pintu
masuknya glukosa ke dalam sel, untuk kemudian di dalam sel glukosa tersebut dimetabolisasikan menjadi tenaga.
Bila isulin tidak ada, maka glukosa dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel dengan akibat kadar glukosa dalam
darah tidak dapat masuk ke dalams el dengan akibat kadar glukosa dalam darah meningkat. Keadaan inilah yang
terjadi pada diabetes mellitus tipe 1.

Pada keadaan diabetes mellitus tipe 2, jumlah insulin bisa normal, bahkan lebih banyak, tetapi jumlah reseptor
(penangkap) insulin di permukaan sel kurang. Reseptor insulin ini dapat diibaratkan sebagai lubang kunci pintu
masuk ke dalam sel. Pada keadaan DM tipe 2, jumlah lubang kuncinya kurang, sehingga meskipun anak kuncinya
(insulin) banyak, tetapi karena lubang kuncinya (reseptor) kurang, maka glukosa yang masuk ke dalam sel sedikit,
sehingga sel kekurangan bahan bakar (glukosa) dan kadar glukosa dalam darah meningkat. Dengan demikian
keadaan ini sama dengan keadaan DM tipe 1, bdanya adalah pada DM tipe 2 disamping kadar glukosa tinggi, kadar
insulin juga tinggi atau normal. Pada DM tipe 2 juga bisa ditemukan jumlah insulin cukup atau lebih tetapi
kualitasnya kurang baik, sehingga gagal membawa glukosa masuk ke dalam sel. Di samping penyebab di atas, DM
juga bisa terjadi akibat gangguan transport glukosa di dalam sel sehingga gagal digunakan sebagai bahan bakar
untuk metabolisme energi.
Manifestasi Klinik
• Poliuria (air kencing keluar banyak) dan polydipsia (rasa haus
yang berlebih) yang disebabkan karena osmolalitas serum
yang tinggi akibat kadar glukosa serum yang meningkat.
• Keletihan dan kelemahan disebabkan penggunaan glukosa
oleh sel menurun.
• Kulit kering,lesi kulit atau luka lambat sembuhnya dan rasa
gatal pada kulit.
• Sakit kepala,mengantuk,dan gangguan pada aktivitas
disebabkan oleh kadar glukosa intrasel yang rendah.
• Sensasi kesemutan atau kebas di tangan dan kaki yang
disebabkan oleh kerusakan jaringan saraf
Tumor Sel Pulau Langerhans
Tumor Pulau Langerhans (Islet Cell Tumor) adalah tumor
pankreas yang jarang terjadi. Tumor muncul dari sebuah sel
di pankreas. Pada pankreas normal, sel-sel kecil
memproduksi hormon yang mengatur berbagai fungsi
tubuh, seperti kadar gula darah dan produksi asam lambung.
Tumor yang muncul dari sel-sel pulau langerhans juga dapat
menghasilkan berbagai hormon, meskipun beberapa tidak.
Meskipun sel-sel pulau kecil menghasilkan hormon yang
berbeda, kebanyakan tumor hanya mengeluarkan hormon
tertentu yang mengarah pada gejala spesifik. Tumor sel islet
pankreas bisa jinak atau ganas (kanker).
Penyebab
1.Genetik, pada umumumnya 5-10% pasien Tumor Pulau
Langerhans memiliki riwayat keluarga tumor pankreas.
2.Pankreatitis kronis, pembengkakan pankreas
(pancreatitis) yang lama bisa dihubungkan dengan Tumor
Pulau Langerhans.
3.Diabetes, merupakan salah satu gejala dan faktor resiko.
4.Obesitas, kegemukan.
5.Diet: banyak makan daging, kholesterol dan
nitrosamines akan meningkatkan resiko. Banyak makan
buah dan sayuran akan mengurangi resiko.
Mekanisme Penyakit
Pada umumnya tumor meluas ke retroperitoneal ke belakang pankreas,
melapisi dan melekat pada pembuluh darah, secara mikroskopik
terdapat infiltrasi di jaringan lemak peripankreas, saluran limfe, dan
perineural. Pada stadium lanjut, kanker kaput pancreas sering
bermetastasis ke duodenum, lambung, peritoneum, hati dan kandung
empedu.
Kanker pancreas pada bagian dan ekor pancreas dapat metastasis ke
hati, peritoneum, limpa, lambung dan kelenjar adrenal kiri. Karsinoma
di kaput pancreas sering menimbulkan sumbatan pada saluran empedu
sehingga terjadi kolestasis ekstra-hepatal. Disamping itu akan
mendesak dan menginfiltrasi duodenum, yang dapat menimbulkan
peradangan di duodenum. Karsinoma yang letaknya di korpus dan
kauda, lebih sering mengalami metastasis ke hati danke limpa.
Manifestasi Klinis
Gejala umum Tumor Pulau Langerhans (Islet Cell
Tumor) meliputi : Berkeringat, Tremor, Denyut
jantung cepat, Cemas, Merasa lapar, Pusing,
Pandangan kabur, Kejang, Kehilangan kesadaran,
Mulut dan lidah meradang, Gastroesophageal
reflux (cadangan asam lambung ke
kerongkongan ),Kadar gula darah rendah atau
tinggi.

Anda mungkin juga menyukai