Anda di halaman 1dari 12

FAMILY PLANNING (KELUARGA

BERENCANA)

Di Susun Oleh:
Penti Sundari
Rahayu Widiastuti
Ratna Maida
Ratna Setiawati
 
 Keluarga Berencana (Family Planning, Planned Parenthood):
suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan
jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi.

Tujuan keluarga berencana adalah membentuk keluarga kecil


sesuai dengan kekutan sosial ekonomi suatu keluarga dengan
cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh
suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya
Ruang lingkup KB
• Keluarga berencana
• Kesehatan reproduksi remaja
• Ketahanan dan pemberdayaan keluarga
• Penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas
• Keserasian kebijakan kependudukan
•  Pengelolaan SDM aparatur
• Penyelenggaran pimpinan kenegaraan dan kepemerintahan
• Peningkatan pengawasan dan akuntabilitas
aparatur negara.
Strategi Pendekatan Program Keluarga Berencana
(KB)

• Pendekatan kemasyarakatan (community approach).


• Pendekatan koordinasi aktif (active coordinative
approach).
• Pendekatan integrative (integrative approach)
• Pendekatan kualitas (quality approach).
• Pendekatan kemandirian (self rellant approach)
• Pendekatan tiga dimensi
( three dimension approach).
Dampak program keluarga berencana
 Penurunan angka kematian ibu dan anak
 Penanggulangan masalah kesehatan reproduksi
 Peningkatan kesejahteraan keluarga
 Peningkatan derajat kesehatan
 Peningkatan mutu dan layanan KB-KR
 Peningkatan sistem pengelolaan dan kapasitas SDM
 Pelaksanaan tugas pimpinan dan fungsi manajemen
dalam penyelenggaraan kenegaraan dan
pemerintahan berjalan lancar.
Pengaruh program keluarga berencana
Pengaruh positif Program KB: Dengan adanya program
KB maka laju pertumbuhan penduduk dapat ditekan
untuk menghindari terjadinya peledakan penduduk
yang luar biasa, karena diperkirakan jika angka
persentase kesetaraan jumlah penduduk yang ber-KB
dapat dinaikkan 1 % per tahun, maka diprediksikan
jmlah penduduk Indonesia pada tahun 2015 sekitar
237,8 juta jiwa, ini masih di bawah dari angka proyeksi
penduduk tahun 2015 yang diperkirakan sekitar 248
juta jiwa
Pengaruh negatif Program KB

Selain mendatangkan pengaruh yang positif, program


KB juga memiliki pengruh yang kurang
menguntungkan, ini dilihat dari semakin meningkatnya
partisipasi masyarakat dalam ber-KB, maka penggunaan
metode KB berupa penggunaan AKDR, implant, suntik
KB, pil KB juga semakin meningkat, maka biaya yang
harus di keluarkan pemerintah untuk pengadaan alat –
alat dan obat untuk kontrasepsi di Indonesia dapat
dikatakan cukup tinggi.
Manfaat program keluarga berencana

1. Menurunkan angka kematian maternal dengan


adanya perencanaan kehamilan yang aman,sehat dan
diinginkan.

2. Mencegah terjadinya kanker uterus dan ovarium


dengan mengkonsumsi pil kontrasepsi.

3. Memberikan kontribusi bagi pembangunan


berkelanjutan yang berwawasan kependudukan.
Cara Operasional Program Keluarga Berencana (KB)

• Pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE).


• Pelayanan kontrasepsi dan pengayoman peserta KB.
• Peran serta masyarakat dan institusi
pemerintah
• Pendidikan KB
Partisipasi Masyarakat Dalam Program Keluarga Berencana
(KB).

Partisipasi masyarakat dalam mendukung


program KB masih terlihat rendah. Hal ini
terutama tampak pada partisipasi
pria/suami.  Hal ini salah satunya disebabkan
minimnya akses laki-laki terhadap perolehan
informasi, pelayanan KB, dan kesehatan
reproduksi.
Optimalisasi Peran Program Keluarga Berencana (KB)

Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali


akan berdampak pada kemiskinan dan
pengangguran. Karenanya, diperlukan sinergi
antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga-
lembaga terkait lainnya secara bersama-sama
menanggulangi ledakan penduduk sekaligus
memberikan mengedukasi masyarakat tentang
pentingnya perencanaan keluarga agar kualitas
hidupnya lebih baik.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai