Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN

TENGGELAM
Oleh
M. Fadli,S.Kep,Ns
Pendahuluan
 Mati Tenggelam
 Kematian kerena asfiksia akibat tenggelam dalam

24 jam tenggelam
 Hampir mati tenggelam
 Hampirmati tenggelam terjadi bila korban

bertahan lebih dari 24 jam setelah tenggelam


 Mati tenggelam skunder
 Kasus-kasus yang berhasil diresusitasi tetapi

kemudian mati dalam waktu lebih dari 24 jam


setelah tenggelam kerena disfungsi paru
progresif.
Patofisiologi Tenggelam
 Kejadian fisiologis tenggelam sbb:
 Panik dan berjuang Menahan napas
 Menelan sejumlah kecil air,muntah
 Mengaspirasi muntahan
 Laringospasme yang mengarah hipoksia

 Henti jantung dan relaksasi jalan napas ,paru


terisi sejumlah besar air (mati tenggelam
basah)
Lanjutan
 Hipoksia merupakan konsekuensi fisiologis
yang paling penting untuk cedera tenggelam
dan mempengaruhi sistem organ
 Hipotermia
 Pada anak hipotermi lebih cepat terjadi bila

anak berada pada air dingin


 Hipotermi berat pada anak yang lebih muda

dapat melindungi otak bila terjadi reflek


menyelam Bradikardi siirkulasi
serebral dan kroner
Penyebab Kematian
 Kematian oleh kerena :
1. Spasme laring
2. Reflek paru
3. Efek vagal jantung
 Kematian dapat terjadi: Air dangkal,volume

air terhisap relatif sedikit.


 Insiden : 5,6 mati tenggelam/100.000

populasi
Manifestasi Klinis
 Gawat Pernapasan (napas cepat dangkal
sampai apnea)
 Sianosis
 Sputum berbusa dan merah muda
 Edema paru
 Koma
 Kejang
 Syok
 Hipotermia
Komplikasi
 Tenggelam skunder
 Pneumonia aspirasi
 Gagal ginjal
 Infeksi
 DIC (koagulasi intravasculer diseminata)
Prognosis
 Prognosis dipengaruhi oleh berbagai faktor:
 Lamanya tenggelam
 Tingkat hipotermi
 Respon fisiologis dari korban
 Lamanya waktu dilakukan RJP yang efektif
 Kerusakan otak ireversibel biasanya terjadi

setelah 4 sampai 6 menit tenggelam


Pemeriksaan Penunjang
 Rongent (foto thorak)
 Laboratorium ( AGD, Hemotokrit,Hb,DL,Kadar
nitrogen dan urea,kreatinen)
 CT Scan
 Kultur sensivitas darah
Penatalaksanaan
1. Bantuan hidup dasar dan lanjutan yang
agresif di tempat kejadian
2. Prioritas pada Keadekuatan jalan
napas,pernapasan dan sirkulasi
(Oksigenasi,ventilasi dan fungsi jantung)
3. Pasien dengan gejala gangguan
respirasi,penurunan saturasi oksigen dan
penurunan tingkat kesadaran perlu
hospitalisasi.
Lanjutan
4. Perlindungan sistem syaraf pusat dan
pengurangan edema serebri merupakan
intervensi yang sangat penting
5. Penanganan di rumah sakit
a. Oksigenasi aliran tinggi
b. Pemberian larutan kristaloid
c. Dopamin dan dobutamin untuk terapi jantung
d. Furosemid untuk diuresis
e. Manitol (mengendalikan hipertensi intracranial)
Pengkajian Keperawatan
1. Kaji adanya respirasi spontan
2. Kaji status kardiovaskuler
3. Kaji suhu tubuh
4. Kaji tingkat kesadaran
Diagnosis Keperawatan
1. Gangguan pertukaran gas
2. Perubahan perfusi jaringan otak
3. Penurunan curah jantung
4. Kelebihan volume cairan
5. Hipotermi
6. Ketidakseimbangan nutrisi,kurang dari
kebutuhan
7. Perubahan proses keluarga
Intervensi
1. Gangguan Pertukaran Gas
a. Kaji status pernapasan,meliputi bunyi napas
dan kerja napas
b. Pertahankan kepatenan jalan napas
c. Lakukan pengisapan sekret jalan napas bila
perlu
d. Masukan slang NGT untuk mencegah
aspirasi
e. Pantau kadar oksigen
f. Pantau terapi oksigen
Lanjutan
2. Penurunan curah jantung
a. Kaji tanda-tanda vital,perfusi,suhu badan
dan warna kulit dan haluaran urin
b. Pantau jalur cairan dan upaya resusitasi
cairan
Lanjutan
3. Perubahan perfusi jaringan otak
a. Lakukan pergkajian neurologis
b. Observasi dan catat tanda-tanda TIK
c. Cegah peningkatan TIK (mengatur posisi
kepala di garis tengah,meninggikan bagian
kepala tempat tidur 30 derajat)
d. Cegah peningkatan suhu tubuh
Lanjutan
4. Kebihan Volume cairan
a. Catat asupan dan haluaran
b. Lakukan perawatan kateter foley
c. Pertahankan cairan sesuai program
d. Observasi tanda dan gejala perubahan
kesimbangan cairan
Lanjutan
5. Hipotermi
a. Pantau suhu
b. Lakukan dan lanjutkan teknik
penghangatan,meliputi penggunaan lampu
penghangat,kasur penghangat dan cairan
intra vena hangat
c. Cek perfusi kulit
Perencanaan pulang dan perawatan
di rumah
1. Ajarkan orang tua tentang langkah
pencegahan (RJP,keamanan di air dan
berenang bagi anak,halaman yang aman
dari potensi kecelakaan dan pengawasan
yang tepat selama memakai kolam renang)
2. Ajarkan orang tua berkaitan dengan tingkat
perkembangan anak dan isu-isu keamanan
3. Ajarkan keluarga untuk melakukan
perawatan tingkat lanjut
Hasil yang diharapkan
1. Pasien kembali ke tingkat fungsi neurologi
optimal
2. Distres pernapasan berkurang atau hilang
sama sekali
3. Pasien mempertahankan perfusi yang
adekuat dan tanda-tanda vital berada dalam
batas normal
SELESAI
 TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA

 SEMOGA SUKSES

Anda mungkin juga menyukai