Anda di halaman 1dari 22

Kelompok 10

Nama Kelompok :

• Yusuf Selawijaya (14700161)


• Febriana Trisna Fitri (14700163)
• Fashfachish Shofchal (14700165)
• Gita Qatrunnada (14700169)
• Mery Rizqiana Putri (14700171)
• Silvya Mahmuda (14700173)
• Komang Tri Maryana (14700175)
• Amalia Ananingrum (14700177)
• Lutfi Widiantoro (14700179)
Skenario 1
Ny.Desi 28 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan
payudara kiri bengkak kemerahan selama 2 hari. Pasien juga
mengeluh demam, menggigil dan badan terasa ngilu.
1.Payudara bengkak
2.Kemerahan
3.Demam
4.Menggigil
5.Badan ngilu
Problem
• Apa yang menyebabkan payudara bengkak pada kasus di atas ?
• Penyakit apa saja yang menyebabkan payudara bengkak ?
• Pada kasus ini bagaimana cara diagnosa pastinya ?
• Pada kasus ini bagaimana cara penatalaksanaannya ?
• Pada kasus ini bagaimana pencegahannya ?
Pembahasan
ANATOMI
HISTOLOGI
FISIOLOGI

Payudara mengalami tiga perubahan yang dipengaruhi hormon. Yaitu :


• Perubahan pertama ialah mulai dari masa hidup anak melalui masa
pubertas, masa fertilitas, sampai ke klimakterium dan menopause.
• Perubahan kedua adalah perubahan sesuai dengan daur menstruasi. Sekitar
hari kedelapan menstruasi payudara jadi lebih besar dan pada beberapa
hari sebelum menstruasi berikutnya terjadi pembesaran maksimal. Kadang-
kadang timbul benjolan yang nyeri dan tidak rata.
• Perubahan ketiga terjadi waktu hamil dan menyusui. Pada kehamilan
payudara menjadi besar karena epitel duktus lobul dan duktus alveolus
berproliferasi, dan tumbuh duktus baru.
Sekresi hormon prolaktin dari hipofisis anterior memicu laktasi. Air susu
diproduksi oleh sel-sel alveolus, mengisi asinus, kemudian dikeluarkan
melalui duktus ke puting susu.
+ PATOFIOLOGI

Terjadinya mastitis diawali dengan peningkatan tekanan di dalam duktus


(saluran ASI) akibat stasis ASI. Bila ASI tidak segera dikeluarkan maka terjadi
tegangan alveoli yang berlebihan dan mengakibatkan sel epitel yang
memproduksi ASI menjadi datar dan tertekan, sehingga permeabilitas jaringan
ikat meningkat. Beberapa komponen (terutama protein kekebalan tubuh dan
natrium) dari plasma masuk ke dalam ASI dan selanjutnya ke jaringan sekitar
sel sehingga memicu respons imun. Stasis ASI, adanya respons inflamasi, dan
kerusakan jaringan memudahkan terjadinya infeksi.
GEJALA KLINIS
Identitas Pasien
• Nama :  Ny Desi
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Usia : 28 tahun
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Anamnesis
 Payudara kiri Membengkak
Riwayat Penyakit Sekarang (RPS):
• Pasien mengeluhkan payudara kiri sejak 2 hari yang lalu, disertai warna
kemerahan dan terasa panas bila dipegang. Pasien juga mengeluhkan
demam, menggigil badan terasa ngilu dan mudah lelah.
• Payudara kiri terasa nyeri tegang dan sangat sehingga pasien malas
menyusui bayinya dalam posisi tiduran
Riwayat Penyakit Dahulu (RPD) :
• Sudah beberapa kali mengalami kejadian seperti ini.

Riwayat Penyakit Keluarga (RPK) :


• Adiknya pernah mengalami hal serupa namun sudah sembuh.

Riwayat Sosial dan Kebiasaan (RSK) :


1. Tidak mencuci tangan sebelum makan.
2. Suka menghisap jempol.
3. Kuku panjang dna kotor.
4. Sprai tidak dicuci selama 3 bulan.
5. Jarang ganti celana dalam.
6. Tidur satu tempat tidur dengan adik.
Keadaan umum : Tampak Kesakitan
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 88 kali/menit
RR : 20 kali/menit
Suhu : 39oC
Thorax :
Paru :
Inspeksi : Dalam batas normal
Palpasi : Dalam batas normal
Perkusi: Dalam batas normal
Auskultasi : Dalam batas normal
Status lokasi: Payudara kiri, kulit hiperemi (rubor),palpasi panas (color)
• PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Lab Darah
• Kultur Kuman
• Uji Sensifisitas
• Mammografi
• USG Payudara
Hipotesis Awal
Dari gejala yang dikeluhkan oleh pasien kami memberikan
hipotesis awal yaitu:

1. Mastitis
2. Abses Payudara
Hipotesis Akhir

Dari gejala yang dialami anak tersebut dapat kami


simpulkan anak tersebut mengalami penyakit Mastitis.
Identitas Pasien Vital Sign
Nama : Ny. Desi Kesadaran umum : Tampak
Jenis Kelamin : Perempuan Kesakitan
Usia : 28 tahun Berat badan : 28kg
Anamnesis Nadi :88 x / menit
Payudara kiri Membengkak Suhu : 39oC
Riwayat Penyakit Sekarang (RPS): RR : 20 x/menit
• Pasien mengeluhkan payudara kiri sejak 2 Tensi : 120/80 mmHg
hari yang lalu, disertai warna kemerahan dan Thorax :
terasa panas bila dipegang. Pasien juga
Paru :
mengeluhkan demam, menggigil badan
terasa ngilu dan mudah lelah. Inspeksi : DBN
• Payudara kiri terasa nyeri tegang dan sangat Palpasi : DBN
sehingga pasien malas menyusui bayinya Perkusi : DBN
dalam posisi tiduran Auskultasi : DBN
Riwayat Penyakit Dahulu (RPD) : Status lokasi: Payudara kiri,
Pernah mengalami hal ini sebelumnya saat kulit hiperemi (rubor),palpasi
menyusui anak pertama panas (color).
Riwayat Penyakit Keluarga (RPK) :
Tidak ada keluarga yang sakit seperti ini.
Riwayat Sosial dan Kebiasaan (RSK) :
Menikah umur 22 tahun.
Memiliki 2 orang anak, laki-laki 3 tahun
dan wanita umur 2 bulan.
Differential diagnosis:

1. Mastitis
2. Abses Payudara

Pemeriksaan
Penunjang
 Lab Darah
 Kultur Kuman
 Uji Sensifisitas
 Mammografi
 USG Payudara Diagnosis :
Mastitis
Penatalaksanaan
• Farmakologi
Obat-obat yang digunakan untuk pengobatan mastitis saat ini
adalah :
a. Analgesik
Analgesik diberikan untuk mengurangi rasa nyeri pada mastitis.
Analgesik yang dianjurkan adalah obat anti inflamasi seperti
ibuprofen.
b. Antibiotik
Jenis antibiotik yang biasa digunakan adalah dikloksasilin atau
flukloksasilin 500 mg setiap 6 jam secara oral. Dikloksasilin
mempunyai waktu paruh yang lebih singkat dalam darah dan lebih
banyak efek sampingnya ke hati dibandingkan flukloksasilin.
Pencegahan
1. Ibu dibantu untuk mengeluarkan sebagian ASI setiap 3 - 4 jam
dengan cara memerah dengan tangan atau pompa ASI yang
direkomendasikan.
2. Ibu dibantu untuk mengeluarkan sebagian ASI setiap 3 - 4 jam
dengan cara memerah dengan tangan atau pompa ASI yang
direkomendasikan. Penanganannya adalah :
* Pijat daerah payudara yang sakit sehari dua kali ke arah puting susu
(akan lebih baik bila ibu mempelajari tentang pijat payudara).
Gunakan baby oil untuk dapat melemaskan dan membuat daerah
sekitar payudara tidak kaku. Pemijatan juga dapat membantu
memperlancar pengeluaran ASI.
* Susu bayi atau perah ASI sesering mungkin. ASI yang tidak
dikeluarkan akan menambah rasa sakit apalagi jika ASI terus
diproduksi.
• Berikan kompres hangat untuk membantu memperlancar
pengeluaran ASI.
* Hindari tekanan lokal pada payudara. Jangan tidur dengan
posisi yang menekan payudara atau jangan menggunakan bra
yang terlalu ketat karena payudara akan tertekan. Ini bisa
membuat payudara bertambah sakit.
* Makan makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan
tubuh dan banyak-banyaklah minum cairan.
Daftar Pustaka
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-farikhahlu-5306-2-bab2.pdf

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/140/jtptunimus-gdl-martinahni-6997-3-babii.pdf

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/135/jtptunimus-gdl-zadicamikh-6748-2-babii.pdf

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20352/4/Chapter%20II.pdf

http://www.scribd.com/doc/150330655/Jurnal-ENTEROBIASIS#scribd

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31133/4/Chapter%20II.pdf

http://www.alodokter.com/wasir-hemoroid/

Anda mungkin juga menyukai