Anda di halaman 1dari 28

November 6, 2021 1

BENTUK SEDIAAN
By TIM FARMASETIKA DASAR
November 6, 2021 2

Surah Asy-Syu'ara ayat 80

dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan


aku.
November 6, 2021 3

SUB-CPMK
• Mahasiswa mampu menyebutkan peralatan farmasetika
dan macam bentuk sediaan farmasi
4

 Bentuk Sediaan→ cara yang aman dan baik utk


menggunakan obat dalam dosis yang tepat

 Alasan :
- melindungi obat dari pengaruh luar seperti udara,
kelembaban dan cahaya
- melindungi obat dari kerusakan akibat pengaruh asam
lambung setelah pemberian oral ( tab.salut)
- menutupi rasa pahit, asin atau tidak mengenakkan dari
obat
- menyiapkan bentuk sediaan yang membuat obat lebih
stabil
- mencapai kerja obat yang lebih optimal; cara pemberian
dan rute pemberian obat
5

Pembagian obat menurut bentuk sediaan yang lazim


digunakan :

• obat padat
6

• Obat cair
7

• Obat semi padat


8

• Obat bentuk sistem / sistem pengobatan lain / khusus :


9

Faktor yang menentukan pemilihan bentuk


sediaan obat dalam penulisan resep
• Sifat – sifat Kimia bahan obat
• Bahan obat yang higroskopis,
• Bahan obat tidak larut air
• Bahan obat yang rusak oleh asam lambung
• Hubungan aktivitas/struktur kimia obat
distribusi obat dalam tubuh dan proses interaksi O-R dipengaruhi oleh
sifat fisika kimianya sehingga dapat mempengaruhi aktivitas biologis
obat.
• Biofarmasetika dan farmakokinetika bahan obat
Obat yang mengalami “first pass effect” pada hati kurang efektif bila
diberikan dalam salah satu bentuk sediaan oral karena mengurangi
bioavaibilitas obat.
• Bentuk sediaan yang paling stabil
• Obat untuk efek sistemik, sedapat mungkin diberikan peroral.
10

Faktor – faktor penderita yang menentukan pemilihan


bentuk sediaan obat
• Umur penderita
• Anak balita
• Dewasa
• Geriatri, dalam hal kesulitan
• Lokasi / bagian tubuh dimana obat harus bekerja
• Efek lokal,
• Penyerapan atau penetrasi obat melalui kulit, dapat diberikan bentuk injeksi, krim,
salep, liniment dengan vehikulum tertentu
• Efek sistemik,dapat diberikan bentuk injeksi atau sediaan peroral atau rektal
• Kecepatan atau lamanya kerja obat yang dikehendaki
• Obat bentuk injeksi lebih cepat diabsorbsi daripada bentuk sediaan per oral atau per
rektal
• Obat yang “sustained release” bekerja lebih lama daripada bentuk biasa
• Keadaan umum penderita
• Penderita tidak sadar
• Penderita tidak dapat menelan
• Bentuk teurapetik obat yang optimal dan efek samping yang minimal bagi penderita
• Bentuk sediaan yang paling cocok dengan penderita
PERALATAN
FARMASETIKA
12

Timbangan / neraca obat


Neraca/Timbangan Obat
Jenis :
1. Timbangan gram kasar; daya beban 250-1000 g,
kepekaan 200 mg.
2. Timbangan gram halus; daya beban 100-200 gram,
kepekaan 50 mg.
3. Timbangan milligram; daya beban 10-50 gram,
kepekaan 5 mg
Daya beban adalah bobot maks yg boleh ditimbang
Kepekaan adalah tambahan bobot maks yg diperlukan
pada salah satu pinggan timbangan, setelah keduanya
diisi muatan maks, menyebabkan ayunan jarum
timbangan tidak kurang 2 mm tiap dm panjang jarum.
Neraca/Timbangan Obat
Ketelitian neraca : setelah diisi bhn & dibuat setimbang, lalu
bahan kita tukar tempatnya, dlm keadaan yg demikian
jarum timbangan yg panjangnya 1 dm menyimpang maks
0,5 mm dari kedudukan semula.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menimbang
1.  Sebelum timbangan obat dipakai, periksa dulu apakah letaknya sudah tepat, dengan cara:
a. Meja timbangan harus datar, dilihat dari waterpass/batu duga. cara: dengan mengatur skrup di
kiri kanan
meja timbangan.
b. lengan timbangan harus datar. cara : lihat jarum timbangan yang letaknya tepat ditengah skala.
c. Piring timbangan beratnya harus seimbang. Cara: dengan mengatur skrup lawan.

2. Timbangan mg digunakan untuk menimbang bahan obat yang beratnya kurang dari 1 gram.
3. Waktu akan menimbang, di atas kedua pinggan timbangan selalu diletakkan kertas (perkamen)
sebagai alas.
4. Anak timbangan terletak sebelah kiri dan bahan obat yang ditimbang terletak sebelah kanan.
5. Bahan2 yg berbentuk kristal dan higroskopis ditimbang di atas arloji. Mis : fenol kristal, calcii
bromidum,dll
6. Bahan2 lembek/semi padat, ditimbang di atas perkamen, mis: vaselin, adeps.
7. Bahan2 cair : ditimbang di atas cawan penguap atau erlenmeyer, mis: tingtur, ekstrak cair.
8. Bahan2 yang mudah menguap, ditimbang di dalam tempat tertutup. Mis: amoniak, asam asetat,
HCl pekat dll.
9. Bahan-bahan yg mudah rusak oleh zat organik, ditimbang di atas gelas arloji dengan
menggunakan sendok porselen, mis: K permanganat, iodium, argenti nitras dll.
10. Bahan2 yg mempunyai bau keras, ditimbang di atas gelas arloji dengan menggunakan sendok
porselen. Mis: camphora, menthol, thymol, naphtol dll.
11. Ekstrak kental (spissum), ditimbang di atas kertas perkamen yang telah dioleskan parrafin cair.
Mis: eks belladonae, ichthyolum dll.
12. Pengenceran, dilakukan jika menimbang bahan obat dalam jumlah kecil (kurang dari 50 mg),
dengan cara diencerkan menggunakan zat tambahan yang cocok.
nah, bobot bahan obat yang dapat ditimbang, tergantung dari kepekaan timbangan 1:10 , 1:100 ,
1:1000 dan seterusnya. Hal ini dilakukan untuk mencegah kesalahan dalam perhitungan. Jika
pengenceran 1: 10 itu artinya adalah perbandingan bahan obat yang akan ditimbang dengan bahan
pengencer 1: 10
Timbangan analitik
Lumpang & alu
Cawan uap
Kaca arloji
Gelas ukur
Beaker glass
Batang pengaduk
Corong
Pengayak
Kompor listrik
Water bath
November 6, 2021 27

TUGAS
• Jelaskan jenis-jenis peralatan farmasetika dan bentuk
sediaan farmasi! (ditulis tangan jadikan dalam bentuk pdf
lalu kirimkan ke olu)
November 6, 2021 28

SELESAI

SELAMAT BELAJAR SEMOGA BERHASIL

Anda mungkin juga menyukai