Fix PPT CPITN Perio Integ D
Fix PPT CPITN Perio Integ D
S t a t u s Ke s e h a t a n P e r i o d o n t a l d a n
Ke b u t u h a n P e r a w a t a n M a s y a r a k a t I n d o n e s i a :
S t u d i C r o s s - s e c ti o n a l
Kelompok Integrasi 4/D
Pe n d a h u l u a n
• Penyakit periodontal merupakan penyakit mulut yang paling banyak dijumpai di dunia,
terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Prevalensi penyakit periodontal yang tinggi
umumnya disebabkan oleh kurangnya kesadaran individu, jarangnya kunjungan untuk
mengontrol kesehatan mulut, status sosial ekonomi yang rendah, dan tingkat ketidakmampuan
membaca yang tinggi
• Meskipun mikroorganisme yang terdapat dalam plak gigi merupakan faktor etiologi utama
yang bertanggung jawab atas permulaan dan perkembangan penyakit periodontal, beberapa
faktor risiko lain seperti faktor sosiodemografi, kondisi medis, dan faktor kebiasaan juga
berhubungan dengan penyakit periodontal
Pe n d a h u l u a n
• Menurut WHO Global Oral Health Data Tahun 2007, prevalensi periodontitis kronis pada
populasi dewasa umum dilaporkan 30–35%, dengan sekitar 10–15% didiagnosis dengan
periodontitis kronis parah. Di Malaysia, prevalensi periodontitis kronis dan periodontitis
kronis berat dilaporkan masing-masing sebesar 48,5 dan 18,2%.
• Penelitian ini bertujuan untuk menentukan prevalensi penyakit periodontal, dan juga status
kesehatan berkala dan kebutuhan pengobatan pada populasi masyarakat di Kota Bandung,
Indonesia.
4
• M e l i p u ti b e r b a g a i k o n d i s i i n fl a m a t o r i y a n g
mempengaruhi struktur pendukung gigi
s e p e r ti g i n g i v a , t u l a n g a l v e o l a r d a n l i g a m e n
periodontal.
RISIKO •
•
Diabetes
Bakteri patogen dan deposit mikrobial gigi
PENYAKIT R i s k D e t e r m i n a n t s / B a c k g r o u n d c h a r a c t e r i s ti c s
F a k t o r g e n e ti k
PERIODONTAL •
• Usia
• Jenis kelamin
• Status sosioekonomi
• Stress
Indikator risiko
• H I V/A i d s
• Osteoporosis
• Jarang kunjungan ke dokter gigi
Risk Markers/Predictors
• Riwayat sebelumnya dari penyakit periodontal
• Bleeding on probing
KLASIFIKASI
PENYAKIT
PERIODONTAL
8
Ainamo et al. Gigi yang diperiksa adalah 17, 16, 11, 26, 27,
37, 36, 31, 46, dan 47. Pemeriksaan dilakukan
menggunakan probe WHO atau probe CPITN dan kaca
mulut dengan pencahayaan yang baik.
SKOR KETERANGAN
0 Tidak butuh perawatan (Kode 0)
I Peningkatan kebersihan mulut (Kode 1)
II Kebersihan mulut + scaling (Kode 2 dan 3)
INDEKS III Kebersihan mulut + scaling + perawatan kompleks (Kode 4)
CPITN
(Ainamo J, Barmes D, Beagrie G, Cutress T, Martin J, SardoInfirri J. Development of the World Health
Organization (WHO) Community Periodontal Index of Treatment Needs (CPITN). Int Dent J 1982;32:281-
91.)
(Diab HA, Hamadeh GN, Ayoub F. Evaluation of periodontal status and treatment needs of
institutionalized intellectually disabled individuals in Lebanon. J Int Soc Prev Community Dent 2017;7:76-
83.)
13
• Kelompok peneliti an terdiri dari 400 individu; 110 laki-laki
dan 290 perempuan dari 6 puskesmas yang tersebar di kota
bandung
HASIL
Jumlah
Usia Kode 0 Kode 1 Kode 2 Kode 3 Kode 4
responden
11-14 4 0 1 (25.0) 3 (75.0) 0 0
15-24 115 0 1 (0.9) 81 (70.4) 33 (28.7) 0
25-34 128 0 0 68 (53.1) 58 (45.3) 2 (1.6)
35-44 81 0 2 (2.5) 36 (44.4) 42 (51.9) 1 (1.2)
45-54 47 0 0 23 (48.9) 23 (48.9) 1 (2.1)
HASIL 55-64 18 0 0 6 (33.3) 11 (61.1) 1 (5.6)
65-74 7 0 0 0 6 (85.7) 1 (14.3)
Total 400 0 4 (1) 217 (54.25) 173 (43.25) 6 (1.5)
HASIL Frekuensi
menyikat gigi -0.197 0.084 -0.362 ke (-0.033) 0.019
P 0.008
R2 2.7%
CPITN
VARIABEL Koefisien
Standar error Confidence interval P
regresi
Usia 0.012 0.02 0.008 ke 2.192 0.001
Jenis kelamin 0.102 0.060 -0.016 ke 0.219 0.045
(Pria, Wanita)
HASIL Frekuensi -0.07 0.049 -0.104 ke 0.090 0.890
menyikat gigi
Constanta 1.897
P 0.001
R2 8.1%
P E M B A H A SA N
Dalam penelitian ini, mayoritas subjek memiliki tingkat
kebersihan mulut yang sedang. Hasil ini dilihat dari tingkat
pengetahuan kesehatan mulut yang baik; kebanyakan menyikat
gigi dua kali sehari, meski tingkat kunjungan ke dokter gigi
masih jarang.
P E M B A H A SA N
Berdasarkan kriteria CPITN, persentase subjek penelitian
tertinggi yang memperoleh skor 2 (adanya kalkulus) di
Kelompok usia 15-24 tahun adalah 70,4%. Pocket dangkal
ditemukan pada 85,7% kelompok usia 65-74 tahun, dan pocket
dalam ditemukan pada 14,3% kelompok usia 65-74 tahun.
Ko n t r o l d a r i p e n y a k i t p e r i o d o n t a l
PRIMER
Tujuan dari program pencegahan primer adalah untuk mencegah
inisiasi dan perkembangan penyakit periodontal. Pencegahan primer
harus ditargetkan terhadap populasi individu yang sehat, biasanya
anak-anak dan dewasa muda, dan diarahkan pada pembentukan
jaringan periodontal yang sehat segera setelah erupsi gigi primer
dan permanen.
SEKUNDER
Pencegahan sekunder ditujukan untuk mencegah terulangnya
penyakit setelah perawatan yang berhasil, dan dicapai lalui program
pemeliharaan periodontal, perawatan suportif, dan lain lain.
TERSIER
Pencegahan tersier adalah eliminasi penyakit melalui pengobatan,
biasanya menggunakan metode pengobatan non bedah atau bedah
KESIMPULAN