Anda di halaman 1dari 22

http://www.rozathohiri.wordpress.

com
PENGHASILAN
UMUM
PAJAK

1
1.SUBJEK DAN WAJIB PAJAK PENGHASILAN
 Subjek Pajak : adalah orang/sesuatu yang di tunjuk oleh undang-
undang untuk dikenakan pajak.
 Yang menjadi Subjek Pajak adalah :

http://www.rozathohiri.wordpress.com
1. a.   Orang Pribadi
 b. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan
yang berhak
2. Badan, terdiri dari PT. CV, Perseroan lainnya, BUMN, BUMD,
Persekutuan, perkumpulan, firma, kongsi, koperasi, yayasan atau
organisasi yang sejenis, lembaga, dana pensiun, bentuk badan usaha lain.
3. Bentuk Usaha Tetap (BUT) BUT : adalah Bentuk usaha yang
dipergunakan oleh orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di
Indonesia atau berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam
jangka waktu 12 bl, atau  badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat
kedudukan di Indonesia, untuk menjalankan usaha atau melakukan 2
kegiatan di Indonesia. 
1.SUBJEK DAN WAJIB PAJAK PENGHASILAN

 Berdasarkan lokasi geografis, subjek pajak dapat


dibedakan menjadi dua:
1. Subjek Pajak DN
a. -  Orang pribadi :yang bertempat tinggal berada di     
Indonesia lebih dari 183 hari (tidak harus berturut-turut)

http://www.rozathohiri.wordpress.com
dalam jangka waktu 12 bulan
-  Orang pribadi yang dalam tahun pajak berada di
Ind dan mempunyai niat bertempat tinggal di Indonesia
b.Subjek pajak badan, Badan yang didirikan atau
bertempat kedudukan di Indonesia.
c.   Subjek pajak warisan, Warisan yang belum terbagi
sebagai satu kesatuan, menggantikan yang berhak
3
1.SUBJEK DAN WAJIB PAJAK PENGHASILAN

2.Subjek Pajak LN
a.Subjek pajak Orang Pribadi, yaitu :Orang pribadi yang tidak
bertempat tinggal di Ind / berada di Ind tidak lebih dari 183 hr
dalam jangka waktu 12 bl yang :
-  Menjalankan usaha atau melakukan kegiatan     melalui BUT

http://www.rozathohiri.wordpress.com
di Ind
- Dapat menerima atau memperoleh penghasilan dari Ind bukan
dari menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui BUT
di Ind.
b.   Subjek Pajak Badan, yaitu : Badan yang tidak didirikan dan
tidak bertempat kedudukan di Ind yang :
- Menjalankan usaha / melakukan kegiatan   melalui BUT di Ind
- Dapat menerima atau memperoleh penghasilan  dari Ind bukan
dari menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui BUT
di Ind. 4
1.SUBJEK DAN WAJIB PAJAK PENGHASILAN

 Subjek pajak DN, menjadi WP apabila telah


menerima /memperoleh penghasilan.

 Subjek pajak LN, menjadi WP sehubungan

http://www.rozathohiri.wordpress.com
dengan penghasilan yang diterima dari sumber
penghasilan di Indonesia / diperoleh melalui
BUT di Indonesia.

 Wajib Pajak : adalah orang pribadi atau badan


yang telah memenuhi kewajiban subjektif dan
objektif.  5
1.SUBJEK DAN WAJIB PAJAK PENGHASILAN

Perbedaan subjek pajak DN dan subjek


pajak LN terletak dalam pemenuhan
kewajiban pajaknya. 

http://www.rozathohiri.wordpress.com
Wajib Pajak DN Wajib Pajak LN
-  Dikenakan pajak atas penghasilan -Dikenakan pajak hanya atas
baik yang diterima atau diperoleh penghasilan yang berasal dari sumber
dari Ind dan dari luar Ind. penghasilan di Indonesia.
-    Dikenakan pajak berdasarkan
penghasilan neto -  Dikenakan pajak berdasarkan
-    Tarif pajak ang digunakan adalah penghasilan bruto
tariff umum (tariff UU PPh Ps-17). -  Tarif pajak yang digunakan adalah
-    Wajib menyampaikan surat tariff sepadan (tariff UU PPh Ps-26).
pemberitahuan -  Tidak wajib menyampaikan surat
pemberitahuan

6
1.SUBJEK DAN WAJIB PAJAK PENGHASILAN

Tidak termasuk subjek pajak:


1. Badan perwakilan negara asing
2. Pejabat-pejabat perwakilan diplomatic dan konsulat atau pejabat-pejabat lain
dari negara asing, dan orang-orang yang diperbantukan kepada mereka yang
bekerja pada dan bertempat tinggal bersama-sama mereka, dengan syarat:
- Bukan warga negara Ind dan

http://www.rozathohiri.wordpress.com
- Di Ind tidak menerima atau memperoleh penghasilan lainnya di luar jabatan atau
pekerjaannya tersebut, serta negara yang bersangkutan memberikan perlakuan
timbal balik.
3. Organisasi-organisasi Internasional yang ditetapkan oleh menteri keuangan
dengan syarat:
- Ind menjadi anggota organisasi tersebut tidak menjalankan usaha atau melakukan
 kegiatan lain untuk memperoleh penghasilan dari Ind selain pemberian pinjaman
 kepada pemerintah yang dananya berasal dari iuran pada anggota.
4. Pejabat-pejabat perwakilan organisasi Internasional yang ditetapkan oleh Men
Keu dengan syarat :
- Bukan warga negara Ind dan
-Tidak menjalankan usaha atau melakukan kegiatan atau pekerjaan lain untuk
memperoleh penghasilan dari Indonesia. 7
2.KEWAJIBAN PAJAK SUBJEKTIF

Pajak penghasilan merupakan jenis


pajak subjektif yang kewajiban
pajaknya melekat pada subjek pajak

http://www.rozathohiri.wordpress.com
bersangkutan, artinya kewajiban tidak
dilimpahkan kepada subjek pajak
lainnya. 

8
2.KEWAJIBAN PAJAK SUBJEKTIF
Saat mulai & berakhirnya kewajiban pajak subjektif :

                              MULAI                             BERAKHIR


Subjek Pajak DN OP   Subjek Pajak DN OP

-   Saat dilahirkan -    Saat meninggal

-  Saat berada di / berniat bertempat tinggal di -    Saat meninggalkan Ind untuk selama-

http://www.rozathohiri.wordpress.com
Ind lamanya 

Subjek Pajak DN Badan Subjek Pajak DN Badan

-  Saat didirikan / bertempat kedudukan di - Saat dibubarkan / tidak lagi bertempat 


Ind        kedudukan di Ind
Subjek Pajak LN melalui BUT Subjek Pajak LN melalui BUT
- Saat menjalankan usaha atau melakukan
-    Saat tidak lagi menjalankan usaha /
kegiatan melalui BUT di Ind
melakukan kegiatan melalui BUT di Ind
Subjek Pajak LN tidak melalui BUT
Subjek Pajak LN tidak melalui BUT
-  Saat menerima atau memperoleh
- Saat tidak lagi menerima / memperoleh
penghasilan dari Ind.
penghasilan dari Indonesia
Warisan belum terbagi Warisan Belum Terbagi
-  Saat timbulnya warisan yang belum   terbagi
-    Saat warisan selesai dibagikan 9
3.OBJEK DAN NON OBJEK PAJAK
PENGHASILAN
Yang menjadi objek pajak adalah Penghasilan “setiap tambahan
kemampuan ekonomis yang diterima/diperoleh WP, baik yang berasal
dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk

http://www.rozathohiri.wordpress.com
konsumsi/untuk menambah kekayaan WP yang bersangkutan, dengan
nama dan dalam bentuk apapun”, termasuk :
a. Penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan / jasa
yang diterima atau diperoleh termasuk: gaji, upah, tunjangan,
honorarium,, komisi, bonus, gratifikasi, uang pensiun, premi asuransi
jiwa dan asuransi kesehatan, atau imbalan dalam bentuk lainnya ;
b. Hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan, dan
penghargaan;
c. Laba usaha;
d. Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta;
e.Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan 10
sebagai biaya;
3.OBJEK DAN NON OBJEK PAJAK PENGHASILAN

f. Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan


pengembalian utang
g. Deviden, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk
deviden dari perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan
pembagian sisa hasil usaha koperasi;
h. Royalty;

http://www.rozathohiri.wordpress.com
i. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta;
j. Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala;
k. Keuntungan karena pembebasan utang;
l. Keuntungan karena selisih kurs mata uang asing;
m. Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva;
n. Premi asuransi;
o. Iuran yang diterima / diperoleh perkumpulan dari anggotanya yang
terdiri dari wajib pajak yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas;
p. Tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belum
dikenakan pajak. 11
3.OBJEK DAN NON OBJEK PAJAK PENGHASILAN

TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK


a.  1. Bantuan atau sumbangan, termasuk zakat yang diterima
oleh badan amil zakat / lembaga amil zakat yang dibentuk atau
disyahkan oleh pemerintah dan para  penerima zakat yang berhal.
2. Harta hibahan yang ditera oleh keluarga sedarah dalam garis

http://www.rozathohiri.wordpress.com
keturunan lurus satu  derajat dan oleh badan keagamaan atau
badan pendidikan atau badan social atau  pengusaha kecil
termasuk koperasi yang ditetapkan oleh Men Keu. Sepanjang
tidak ada hubungannya dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan,
atau penguasaan antara pihak-pihak yang bersangkutan.
b. Warisan;
c. Harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan sebagai
pengganti saham atau sebagai pengganti penyertaan modal;
d. Penggantian / imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau
jasa yang diterima atau diperoleh dalam bentuk natura dan atau 12
kenikmatan dari WP / pemerintah;
3.OBJEK DAN NON OBJEK PAJAK PENGHASILAN

TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK


e. Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi sehubungan dengan asuransi
kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna dan asuransi beasiswa
f. Deviden atau bagian laba yang diterima atau diperoleh PT sebagai WP DN, koperasi dan
BUMN / BUMD, dari penyertaan modal pada  badan usaha yang didirikan dan bertempat
kedudukan di Ind.
g. Iuran yang diterima / diperoleh dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Men

http://www.rozathohiri.wordpress.com
Keu, baik yang dibayar oleh pemberi kerja maupun pegawai;
h. Penghasilan dari modal yang ditanamkan oleh dana pensiun dalam bidang-bidang tertentu
yang ditetapkan dengan keputusan Men Keu;
i. Bagian laba yang diterima / diperoleh anggota dari perseroan komanditer yang modalnya
tidak terbagi atas saham-saham, persekutuan, perkumpulan, firma dan kongsi;
j. Bunga obligasi yang diterima atau diperoleh perusahaan reksadana selama 5 th pertama
sejak pendirian perusahaan / pemberian ijin usaha. Perusahaan Reksadana : adalah
perusahaan yang kegiatan utamanya malakukan investasi, investasi kembali, atau jual beli
sekuritas. Dari sisi pemodal kecil, perusahaan reksa dana merupakan pilihan yang aman untuk
menanamkan modalnya, penghasilan yang diterima / diperoleh berupa deviden atau bunga
obligasi;
k.  Penghasilan yang diterima / diperoleh perusahaan modal ventura berupa bagian laba dari
badan pasangan usaha yang didirikan dan menjalankan usaha atau kegiatan di Ind.Perusahaan
Modal Ventura  adalah Suatu perusahaan yang kegiatan usahanya membiayai badan usaha
(sebagai pasangan usaha) dalam bentuk penyertaan modal untuk suatu jangka waktu tertentu. 13
3.OBJEK DAN NON OBJEK PAJAK PENGHASILAN

Dilihat dari mengalirnya (inflow) penghasilan dapat dikelompokkan


menjadi :
1. Penghasilan dari pekerjaan dalam hubungan kerja dan pekerjaan
bebas;
2. Penghasilan dari usaha dan kegiatan;
3. Penghasilan dari modal atau penggunaan harta;

http://www.rozathohiri.wordpress.com
4. Penghasilan lain-lain, yaitu:
-Keuntungan karena pembebasan utang
-Keuntungan karena selisih kurs mata uang asing
-Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva
-Hadiah undian

WP DN yang menjadi objek pajak adalah penghasilan baik yang berasal


dari Indonesia maupun dari luar Indonesia.

WP LN yang menjadi objek pajak adalah hanya penghasilan yang 14


berasal dari Indonesia saja. 
4.BIAYA YANG BOLEH DIKURANGKAN
(DEDUCTIBLE EXPENSES)
a. Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan;
b. Penyusutan atas pengeluaan untuk memperoleh harta berwujud
dan amortisasi atas pengeluaran untuk memperoleh hak dan atas

http://www.rozathohiri.wordpress.com
biaya lain yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 th;
c. Iuran kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh
Men Keu
d. Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta yang dimiliki
dan digunakan dalam perusahaan atau yang dimiliki untuk
mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan;
e. Kerugian dari selisih kurs mata uang asing;
f. Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan di
Indonesia;
g. Biaya beasiswa, magang, dan pelatihan. 15
4.BIAYA YANG BOLEH DIKURANGKAN (DEDUCTIBLE EXPENSES)
h. Piutang yang nyata tidak dapat di tagih, dengan syarat:
1. Telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi komersial.
2. Telah diserahkan perkara penagihannya kepada pengadilan negeri atau Badan Urusan
Piutang dan Lelang Negara (BUPLN).
3. Telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atau khusus dan
4. WP harus menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat ditagih kepada DJP. 

http://www.rozathohiri.wordpress.com
i. Pembentukan atau pemupukan dana cadangan berupa cadangan piutang tidak tertagih
untuk usaha bank dan sewa guna usaha dengan hak opsi,cadangan untuk usaha asuransi
dan cadangan biaya reklamasi untuk usaha pertambangan, yang diatur dengan Keputusan
Menteri Keuangan.
j. Premi asuransi kesehatan,kecelakaan,jiwa,dwiguna dan beasiswa yang dibayar pemberi
kerja dan premi tersebut dihitung sebagai penghasilan bagi wajib pajak orang pribadi yang
bersangkutan.
k. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diberikan dalam
bentuk natura dan kenikmatan berupa penyediaan makanan dan minuman bagi seluruh
pegawai.
l. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diberikan dalam
bentuk natura dan kenikmatan di daerah terpencil dan berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan.
m. Kompensasi kerugian fiscal tahun sebelumnya (maksimal 5 tahun). 16
n. Zakat atau sumbangan keagamaan yang dibayarkan kepada badan atau lembaga yang
disahkan oleh pemerintah.
5.BIAYA YANG TIDAK BOLEH DIKURANGKAN
(NON DEDUCTIBLE EXPENSES)
a. Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun seperti deviden,
termasuk deviden yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi kepada pemegang
polis, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi;

http://www.rozathohiri.wordpress.com
b. Biaya yang dibebankan / dikeluarkan untuk kepentingan pribadi pemegang
saham, sekutu, atau anggota;
c. Pembentukan atau pemupukan dana cadangan kecuali cadangan piutang tak
tertagih untuk usaha bank dan sewa guna usaha usaha dengan hak opsi, cadangan
untuk usaha asuransi, dan cadangan biaya reklamasi untuk usaha pertambangan;
d. Premi asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna,
dan asuransi beasiswa;
e. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diberikan
dalam bentuk natura dan kenikmatan, kecuali penyediaan makanan dan minuman
bagi seluruh pegawai serta penggantian atau imbalan dalam bentuk natura dan
kenikmatan di daerah tertentu;
f. Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada pemegang saham atau
kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai imbalan 17
sehubunghan dengan pekeraan yang dilakukan;
5.BIAYA YANG TIDAK BOLEH DIKURANGKAN (NON DEDUCTIBLE EXPENSES)

g. Harta yang dihibahan, bantuan atau sumbangan, dan warisan;


h. Pajak Penghasilan
i. Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi
WP / orang yang menjadi tanggungannya.
j. Gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan firma atau

http://www.rozathohiri.wordpress.com
perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham;
k. Sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan serta sanksi
pidana berupa denda yang berkenaan dengan pelaksanaan
perundang-undangan di bidang perpajakan.
l. Biaya untuk mendapatkan,menagih, dan memelihara penghasilan
yang:
- Dikenakan pph yang bersifat final
- Bukan Objek PPh
m. Biaya untuk mendapatkan,menagih dan memelihara penghasilan
yang PPh-nya dihitung dengan menggunakan Norma Penghitungan 18

Penghasilan Netto.
6.TARIF UMUM PAJAK PENGHASILAN
 Untuk WP OP DN
         Lapisan Penghasilan Kena Pajak            Tarif Pajak

http://www.rozathohiri.wordpress.com
0                            -    50.000.000                    5%
Di atas  50.000.000   -  250.000.000                  15%
Di atas  250.000.000   -  500.000.000                  25%
Di atas 500.000.000                  30%
 Untuk WP Badan DN dan BUT
         Tahun 2009                   28%

         Tahun 2010 dst…                   25%


19
7.DASAR PENGENAAN PAJAK

WP DN atau BUT yang menjadi


dasar pengenaan pajak adalah

http://www.rozathohiri.wordpress.com
Penghasilan Kena pajak

WP LN yang menjadi dasar adalah


penghasilan bruto 
20
7.DASAR PENGENAAN PAJAK

Ada 2 cara untuk menentukan besarnya Penghasilan Kena


Pajak :
1. Penghitungan PPh dengan dasar pembukuan: 

Pengh Kena Pajak WP Badan :

http://www.rozathohiri.wordpress.com
Pengh Kena Pajak = Pengh bruto – Biaya yang diperkenankan UU
PPh.

Pengh Kena Pajak WP OP :


Pengh Kena Pajak = (Pengh bruto – Biaya yang diperkenankan UU
PPh) - PTKP

21
7.DASAR PENGENAAN PAJAK

Ada 2 cara untuk menentukan besarnya Penghasilan Kena Pajak


:
2. Penghitungan PPh dengan dasar pencatatan dan memakai
norma:
Norma Penghasilan ada 2 yaitu:

http://www.rozathohiri.wordpress.com
1. Norma Penghitungan Penghasilan Neto
2. Norma Penghitungan Penghasilan Bruto

WP yang boleh menggunakan norma penghitungan WP OP


dengan syarat:
- Perederan bruto maksimal Rp. 4.800.000.000 per tahun
- Mengajukan permohonan dalam jangka waktu 3 bl pertama dari
tahun buku
- Menyelenggarakan pencatatan 
22

Anda mungkin juga menyukai