Anda di halaman 1dari 11

Modul 5

KONSEPTUAL MODEL PADA ASUHAN


KEPERAWATAN
By. KELUARGA

NS. Viertianingsih Patungo, S.Kep., MSN


1. Dorothea Orem
• Tentang perawatan diri, dimana asuhan keperawtan dilakukan dengan
keyakinan bahwa setiap orang mempunyai kemampuan untuk merawat
diri sendiri sehingga membantu individu memenuhi kebutuhan hidup,
memelihara kesehatan dan kesejateraannya.

• Perawat dibutuhkan ketika seseorang membutuhkan asuhan keperawatan


karena ketidakmampuan untuk merawat diri sendiri.

• Menurutnya area kerja perawat adalah membina dan mempertahankan


hubungan yang terapeutik antara perawat dengan pasien, menentukan
kapan seseorang membutuhkan bantuan atau pertolongan, memperhatikan
respon pasien, memberi pertolongan langsung pada individu dan keluarga
serta bekerjasama dengan tenaga kesehatan lainnya.
2. Betty Newman
• Fokus pada individu dan respon atau reaksi individu terhadap
stress termasuk faktor-faktor yang mempengaruhinya dan
kemampuan adaptasi pasien.

• Manusia merupakan sistem terbuka yang saling berinteraksi


dengan lingkungn internal maupun eksternal yang dapat
merupakan penyebab stres (stressor).

• Dalam kehidupan sehari-hari, individu selalu berusaha


mempertahankan dan memenuhi kebutuhan biologis,
psikologis dan sosial kultural.
3. Imogene M. King
Dikenal sebagai kerangka sistem terbuka dengan asumsi dasar:
- Asuhan keperawatan berfokus pada manusia termasuk berbagai hal
yang mempengaruhi kesehatan seseorang.
- Tujuan asuhan keperawtaan adalah kesehatan bagi individu,
kelompok dan amsyarakat.
- Manusia selalu berinteraksi secara konstan terhadap lingkungan.

Tiga sistem yang selalu berinteraksi dan saling berhubungan erat dalam
model ini yaitu kepribadian (sistem personal), sistem interpersonal, dan
sistem sosial.
King menunjukkan model dimana perawat membantu anggota keluarga
menyusun tujuan untuk mengatasi masalah dan mengambil keputusan.
4.Sister Calista Roy
Yaitu sistem model yang esensial dalam keperawatan dengan asumsi
dasar:
• Individu adalah makhluk biopsikososial sebagai satu kesatuan yang
utuh. Dseseorang dikatakan sehat jika mampu berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan biologis, psikologis dan sosial.
• Setiap orang selalu menggunakan koping, baik yang positif maupun
negatif untuk dapat beradaptasi. Kemampuan adapatasi ini
dipengaruhi oleh penyebab utama terjadinya perubahan, kondisi dan
situasi yang ada, serta keyakinan dan pengalaman dalam beradaptasi
• Individu selalu berada pada rentang sehat-sakit yang berhubungan
erat dengan keefektifan koping yang dilakukan untuk memelihara
kemampuan adaptasi.
5. Marta E. Roger
• Teorinya berfokus pada manusia sebagai satu kesatuan utuh
dalam siklus kehidupannya.
• Lingkungan adalah segala hal yang berada diluar diri individu
• Fokus utama dari keperawatan adalah pada proses kehidupan
umat manusia.
• Tujuan dari keperawtaan adalah untuk meningkatkan interaksi
simfonis antara manusia dan lingkungannya.
6. Florance Nighthingale
• Florance tidak menampilkan secara aktual teori dari
keperawtaan keluarga namun pendekatan teori Floranse ini
merujuk pada keperawtan sebagai suatu model lingkungan
yang sesuai dengan penekanan pada pentingnya faktor-faktor
lingkungan dalam kesehatan dan kesakitan.

• Contoh: bangunan rumah yang jelek dapat mempengaruhi


kesehatan. Sirkulasi udara yang jelek pasti akan diikuti oleh
kesakitan.
7. Friedman
• Proses keperawatan keluarga akan berbeda tergantung pada
siapa yang menjadi fokus keperawatan.
• Perawat dalam praktiknya harus menstimulasi individu dan
keluarga dan sistem keluarga. Dalam artian perawat dalam
menerapkan asuhan keperawtaan keluarga harus menerapkan
dua jalan yaitu perawatan individu dan keluarga serta keluarga
sebagai sistemnya. Sehingga dalam melakukan pengkajian,
merumuskan diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi
keperawatan akan lebih kompleks dan mendalam.
8. Dorothy E. Johnson
Mengembangkan model sistem tingkah laku.
Berfokus pada kebutuhan dasar yang mengacu pada sistem:
1. Attachment/ affiliative: pendekatan dengan orang lain (rasa nyaman)
2. Dependency: bantuan dan perhatian orang lain (ketergantungan)
3. Ingestive: intake dan faktor sosial budaya
4. Eliminative: ekskresi produk siosa dan kontrol fisik dan situasi sosial.
5. Sexual: tingkah laku gender dan budaya berhubungan dengan kreatifitas
6. Avhievement: kemampuan intelektual , fisik, kreativitas dan sosial
dalam mengontrol lingkungna
7. Aggressive/ protection: perlingdungan dan pertahanan diri.
Peran perawat membantu memperbaiki dan memperthaankan keseimbangan
stabilitas tingkah laku sehingga efektif dan efisien.
• Referencess
Susanto, Tantut. 2012. Buku Ajar Keperawatan Keluarga:
Aplikasi Pada Praktik Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta:
TIM

Murwani, Arita. 2011. Asuhan Keperawtaan Keluarga.


Yogyakarta: Fitramaya
T h a n k
Y o u
11

Anda mungkin juga menyukai