Anda di halaman 1dari 20

LIGNIN

Disusun Oleh
Desi Amalia Sahara 14334044
Resina H Chaerani 14334084
Mery Adillah 18334707
Fitokimia adalah ilmu yang mempelajari
berbagai senyawa organik yang dibentuk dan
disimpan oleh tumbuhan, yaitu tentang
struktur kimia, biosintetis, perubahan dan
metabolisme, serta penyebaran secara alami
dan fungsi biologis dari senyawa organik
Klasifikasi Fitokimia
1. Fitokimia karotenoid banyak terdapat pada sayur-sayuran
berwarna kuning-jingga seperti wortel, labu kuning, sayuran
berwarna hijau seperti brokoli dan buah-buahan berwarna
merah dan kuning jingga seperti pepaya, mangga, tomat,
nenas semangka arbei
2. Fitokimia fitosterol Fitokimia fitosterol banyak
ditemukan pada biji-bijian dan hanya sekitar 5% dari
fitosterol yang dapat diserap oleh usus dari makanan
kiat. Penelitian mengungkapkan fitosterol dapat
menurunkan kolesterol dan anti kanker.
3. Fitokimia saponin banyak terdapat pada kacang-
kacangan dan daun-daunan. Penelitian mengungkapkan bahwa
saponin dapat sebagai anti kanker, anti mikroba, meningkatkan
system imunitas, dan dapat menurunkan kolesterol.
4. Fitokimia glukosinolat banyak terdapat pada sayur-
sayuran seperti kol dan brokoli
5. Fitokimia polifenol banyak terdapat pada buah-buahan
sayur-sayuran hijau seperti salada dan pada gandum
6. Fitokimia inhibitor protease merupakan fitokimia yang
banyak terdapat pada biji-bijian dan sereal seperti padi-padian,
gandum dsb, yang dapat membantu kerja enzim dalam system
pencernaan manusia. Dapat sebagai anti oksidan , mencegah
kanker dan mengatur kadar gula darah.
7.Fitokimia monoterpen banyak terdapat pada pada
tanaman beraroma seperti mentol (peppermint), biji jintan,
seledri, peterseli, rempah-rempah dan sari jeruk. Berkhasiat
mencegah kanker dan anti oksidan.
8. Fitokimia fitoestrogen banyak terdapat pada kedelai dan
produk kedelei seperti tempe, tahu dan susu kedelei. Memiliki
aktifitas seperti hormon estrogen. Senyawa aktif fitoestrogen
terdiri dari isoflavonoid dan lignan.
9.Fitokimia sulfida banyak terdapat pada bawang putih,
bawang bombai, bawang merah dan bawang daun. Senyawa
fitokimia aktif pada bawang putih adalah dialil sulfida (allicin).
Menurut peneliti sulfida bekerja sebagai anti kanker, anti
oksidan, anti mikroba, meningkatkan daya tahan, anti radang,
mengatur tekanan darah dan menurunkan kolesterol.
• 10. Fitokimia asam fitat terdapat pada kacang polong,
gandum. Berfungsi sebagai anti oksidan yang dapat mengikat
zat karsinogen dan mengatur kadar gula darah. Senyawa kimia
berdasarkan asal biosintesis
sifat kelarutan, gugus fungsi digolongkan menjadi :
• Senyawa fenol, bersifat hidrofil, biosintesisnya berasal dari
asam shikimat
• terpenoid, berasal dari lipid, biosintesisnya berasal dari
isopentenil pirofosfat
• asam organik, lipid dan sejenisnya, biosintesisnya berasal dari
asetat
• senyawa nitrogen, bersifat basa dan bereaksi positif terhadap
ninhidrin ddan dragendorf
• gula dan turunannya
• makromolekul, umumnya memiliki bobot molekul yang tinggi
Berdasarkan biogenesisnya senyawa bahan
alam dikelompokkan menjadi :
•Asetogenin : flavonoid, lipid, lignan, dan kuinon
•karbohidra : monosakarida, oligosakarida, dan
polisakarida
•isoprenoid : tepenoid, steroid, karotenoid
•senyawa mengandung nitrogen : alkaloid, asam amino,
protein, dan nukleat
LIGNIN
Lignin adalah komponen penyusun utama dari dinding
sel tumbuhan dan beberapa algae.  Lignin juga masih berikatan
erat dengan selulosa dan hemiselulosa. Komponen ini merupakan
komponen rantai atau cabang panjang yang terbentuk di dalam
dinding sel. Keberadaan lignin sangat melimpah di alam yang
mana merupakan komponen polimer organic kedua terbanyak di
bumi setelah selulosa. Struktur dari lignin adalah kompleks, tidak
teratur, acak, dan penyusun utamanya dari senyawa aromatic,
yang mana menambah elastisitas matrik selulosa dan
hemiselulosa.
Struktur Kimia Lignin
Lignin merupakan salah satu komponen kimia penyusun kayu selain
dari selulosa, hemiselulosa dan ekstraktif. Lignin adalah gabungan
beberapa senyawa yang hubungannya erat satu sama lain, mengandung
karbon, hidrogen dan oksigen, namun proporsi karbonnya lebih tinggi
dibanding senyawa karbohidrat.Sifat kimia lignin yang penting
untuk diketahui diantaranya adalah kadar lignin dan reaktifitasnya.
Komponen uttama lignin terdiri dari
•sinapin-alkohol, koniferil-alkohol, dan p-kumaralkohol. Komponen ini
kurang larut dlam air, sehingga di dalam tanaman , komponen tersebut
ada dalam bentuk glukosida yang larut dalam air dan juga dapat
berpindah-pindah di dalam tanaman tersebut. Struktur kimia pada
lignin sangat kompleks dan tidak berpola sama. Gugus aromatik
 ditemukan pada lignin, yang saling dihubungkan dengan rantai alifatik,
yang terdiri dari 2-3 karbon.
1. Lignin merupakan struktur penyusun dinding
sel.
Serabut serabut ini umumnya tersusun atas selulose (selulosa),
dan matriksnya sebagian besar tersusun atas hemiselulose
(hemiselulosa) dan pektin.
• Molekul selulosa tersusun atas rangkaian linear ribuan unit
glukose
• Hemiselulosa adalah kumpulan molekul yang terdiri atas
campuran polisakarida yang heterogen.
• Pektin adalah salah satu dari polisakharida pada matriks
dinding sel tumbuhan
• Lamela tengah adalah lapisan dinding sel yang memiliki
fungsi sebagai “lem” atau perekat untuk membentuk jaringan
tumbuhan
• Dinding primer, adalah bagian dinding sel yang dibentuk
paling awal  dan selama sel tumbuhan dalam fase
perkembangan
• Dinding sekunder adalah lapisan yang terletak dibagian dalam 
dari
• Dinding sel primer tumbuhan (lihat gambar struktur dinding
sel tumbuhan).
2. Penyusun Jaringan Penyokong.

Lignin merupakan komponen penyusun jaringan


penyokong yaitu, jaringan sklerenkim. Sklerenkim
merupakan jaringan penguat atau penyokong tumbuhan
yang terdiri atas sel – sel yang mengalami penebalan
sekunder di bagian dinding selnya. Adanya dinding
sekunder ini merupakan ciri khas pada jaringan yang
berfungsi memperkuat tubuh tumbuhan dengan
penebalan sekunder yang terjadi pada seluruh dinding
selnya.
A. Penyokong Organ Dewasa.
Sklerenkim dapat ditemukan pada bagian yang telah
dewasa atau tua. Hal ini karena sesuai dengan
perkembangan selnya, bagian tumbuhan yang   telah tua
akan mengalami penurunan aktivitas sel.
B. Pelindung.
Selain sebagai penyokong, sklerenkim juga berfungsi
sebagai pelindung bagian tumbuhan. Contoh yang
terdapat pada kulit biji kelapa, biji kacang, dan lainnya
Ciri jaringan sklerenkim memiliki ciri –ciri yang
membedakan dengan jaringan lainnya, yaitu
1. Tersusun atas sel-sel mati
2. Memiliki dinding sekunder merata
3. Bersifat elastis
4. Berdasarkan usul-usul nya dibedakan menjadi
 Serat
 Sklereid
• Bulat (sel batu/ brakisklereid), pada tempurung kelapa
• Batang (tiang/makrosklereis) pada biji kacang-kacangan
• Seperti tulang (osteosklereis), kulit biji kacang.
• Asterosklereis (bintang), tangkai daun teh.
• Rambut (trikosklereid) pada mesofil daun.
GOLONGAN LIGNIN
a) Lignin Guaiasil merupakan polimer dari unit koniferil alkohol
dan banyak terkandung dalam kayu daun jarum (softwood)
dengan kadar lignin 23 - 32 % dan terdapat pada kayu daun
jarum yang bersifat lebih homogen yang terutama disusun oleh
unit guaiasil sekitar 90 % dan sisanya para-hidroksi koumaril.

b) Lignin Guaiasil – Siringil merupakan polimer dari unit


koniferil alkohol dan sinapil alkohol bersifat lebih heterogen
karena tersusun atas guaiasil dan siringil. Lignin Guaiasil –
Siringil terdapat pada kayu daun lebar (hardwood) dengan kadar
lignin 20 % - 28 % dan juga terdapat pada kayu tropis dengan
kadar lignin 30 % (Achmadi, 1990)
Biosintesis Lignan dan Lignin dari
Fenilpropanoid Sebagai Senyawa Pemula
Menurut Fengel dan Wegener (1995), lignin dapat diisolasi dengan berbagai cara yaitu 
Lignin sebagai sisa. Lignin dihasilkan sebagai sisa hidrolisis asam polisakarida seperti
lignin sulfat (klason) dan lignin asam klorida (lignin Halse) serta lignin hasil oksidasi
atau pelarutan
polisakarida seperti pada penentuan lignin kuoksam yang menggunakan asam sulfat
dan kupramonium hidroksida.
Contohnya terjadi pada reaksi dengan getaran atau diekstraksi dioksan-air yang sering
disebut lignin kayu yang digiling (MWL) atau lignin Bjorkman. Disamping itu juga
ada yang menggunakan perlakuan enzimatik yang disebut lignin enzim selulolitik
(CEL).
•Lignin terlarut dalam senyawa organik. Pada proses ini lignin direaksikan dengan
pelarut organik. Sebagai contoh adalah lignin alkohol yaitu lignin yang diperoleh dari
reaksi dengan alkohol/HCl dan lignin phenol (phenol/ HCl).
•Turunan dengan pereaksi organik. Secara umum, jenis lignin ini menghasilkan lignin
teknis yaitu lignin yang dihasilkan dari proses pembuatan pulp seperti lignin alkali
(proses soda/NaOH), lignin kraft atau lignin sulfat (NaOH/Na2S).
•Lignin dapat diisolasi dari dari kayu bebas ekstraktif sebagai sisa yang tidak terlarut
setelah penghilangan polisakarida dengan hidrolisis. Secara kuantitatif, lignin dapat
dihidrolisis dan diekstraksi dari kayu atau diubah menjadi turunan yang mudah larut
(Casey 1980, Achmadi 1990).
Cara memperoleh lignin isolasi
Lignin isolat dapat diperoleh dari isolasi bahan
alam. Isolasi bahan alam merupakan suatu
proses pemisahan senyawa yang bercampur
dalam bahan alam tersebut sehingga didapatkan
senyawa tunggal yang murni.
Isolasi bahan alam dapat dilakukan berdasarkan sifat bahan tersebut
dan digolongkan menjadi isolasi secara fisik dan isolasi secara
kimia yaitu :
•Isolasi Cara Fisik Isolasi cara ini berdasarkan sifat fisik bahan alam
seperti kelarutan dan tekanan uap. Isolasi berdasarkan perbedaan
kelarutan bahan alam dalam pelarut tertentu dapat dilakukan dengan
pelarut dingin atau pelarut panas. Isolasi dengan pelarut dingin
digunakan untuk mengisolasi bahan alam yang dapat larut dalam
keadaan dingin. Tekniknya dapat dilakukan dengan merendam sumber
bahan alamnya dalam pelarut tertentu selama beberapa lama (jam atau
hari)
•Isolasi Cara Kimia Isolasi cara ini berdasarkan sifat kimia atau
kereaktifan bahan alam terhadap pereaksi tertentu. Bahan alam
diisolasi melalui reaksi kimia dan dipisahkan dari senyawa lain yang
tidak bereaksi

Anda mungkin juga menyukai